Anda di halaman 1dari 9

Etika Bisnis Dalam Islam dan Kaitannya

Dengan Etika Profesi


Anggota kelompok :
1. Junifa wijinurtini puspita sari B200180239
2. Asmira Muhamad Said B200180245
3. Ismail Nur Zaidan B200180273

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PENDAHULUAN
Muamalah dalam Islam memiliki porsi yang memadai sebagaimana terdapat dalam dua dimensi
lainnya. Bisnis (tijarah) merupakan salah satu komponen utama dalam sistem muamalah. Oleh
karena itu, Islam menganjurkan pemeluknya untuk menggeluti bidang ini secara profesional
(itqan), sehingga dapat memberi manfaat bagi dirinya, keluarganya dan kaum muslimin secara
umum.

Hukum asal transaksi bisnis dalam Islam adalah mubah (dibolehkan), selama tidak ada dalil yang
menunjukkan bahwa jenis dan bentuk transaksi tersebut diharamkan. Prinsip ini menjadi dasar
penting bagi pelaku bisnis (tajir/mustatsmir) untuk melakukan inovasi (tanmiyah) dalam melakukan
aktivitas bisnis selama ia tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah syariah serta prinsip-prinsip
dasar (maqasid) dalam Islam.
Definisi Etika Dan Bisnis

Secara etimologi, Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Kata bisnis dalam Al-Qur’an biasanya yang
Yunani ethikos mempunyai beragam arti: pertama, sebagai digunakan al-tijarah, al-bai’,tadayantum, dan
analisis konsep-konsep terhadap apa yang harus, mesti, isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-
tugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari
jawab dan lain-lain. Kedua, aplikasi ke dalam watak kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang
Definisi Definisi
moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, aktualisasi bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun
Etika Bisnis
kehidupan yang baik secara moral. walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut
kamus al-munawwir).
Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika
atau akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti yang baik Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat
dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan fi gharib al-Qur’an, at-Tijarah bermakna
oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.
harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus
diperbuat.
Etika Bisnis Islam

Etika Bisnis Islami merupakan suatu proses dan upaya untuk


mengetahui hal-hal yang benar dan salah yang berkenaan dengan
produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan
dengan tuntutan perusahaan. Mempelajari kualitas moral
kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan standar untuk perilaku
moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral.
Nilai Dasar dan Prinsip-prinsip Etika
Bisnis Islam

Etika bisnis Islam merupakan etika bisnis yang mengedepankan


nilai-nilai al Qur’an. Oleh karena itu, beberapa nilai dasar dalam
etika bisnis Islam disarikan dari inti ajaran Islam itu sendiri yang
meliputi, antara lain :

01 Kesatuan (Tauhid/Unity)
02 Keseimbangan (Equiliriry/Adil)
03 Kehendak Bebas (Free Will)
04 Tanggungjawab (Responsbility)
05 Kebenaran, Kejujuran (Honesty)
Etika Profesi
Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan manusia dengan etika, termasuk profesi seorang
akuntan. AAOIFI (Accounting and Auditing Organizations for Islamic Financial Institutions)
membuat beberapa landasan Kode Etika akuntan dan auditor Syariah sebagai berikut :

Prinsip Integritas Prinsip Khalifah Prinsip Ikhlas (sincerity) Prinsip Taqwa (Piety)

Seorang akuntan harus Takwa adalah sikap


Auditor dituntut untuk Allah menciptakan manusia kepatuhan kepada Allah,
memiliki kepribadian yang mencari keridhaan Allah
di bumi mengemban tugas dalam melaksanakan sebagai salah satu cara untuk
dilandasi oleh sikap jujur, yang cukup berat, yaitu melindungi dari hal-hal
pekerjaannya bukan mencari
berani, bijaksana, dan sebagai khalifah atau negative serta perilaku yang
nama. Dengan ikhlas seorang
bertanggung jawab untuk pemimpin untuk bertentangan dengan syariat
akuntan tidak perlu tunduk
membangun kepercayaan memakmurkan bumi dan jika mendapat pengaruh atau Islam khususnya dalam hal
agar dapat memberikan segala isinya. Sebagaimana tekanan luar tetapi harus yang berkaitan dengan
dasar yang kuat untuk firman Allah dalam Q.S Al berdasarkan komitmen agama, perilaku terhadap penggunaan
pengambilan keputusan. Baqarah 30, Q.S Al An’am ibadah dalam melaksanakan kekayaan atau transaksi yang
165, dan Q.S Hud 61 fungsi profesinya. cenderung pada kezaliman
dan hal lain yang tidak sesuai
dengan syariat. .
Kebenaran dan bekerja Allah menyaksikan tingkah laku Manusia bertanggungjawab
secara sempurna setiap orang dihadapan Allah
Akuntan tidak harus membatasi
dirinya hanya melakukan pekerjaan- Akuntan harus meyakini bahwa
pekerjaan profesi dan jabatannya Seorang Akuntan meyakini bahwa dia akan mempertanggung
tetapi juga harus berjuang untuk Allah selalu melihat dan jawabkan semua tingkah lakunya
mencari dan menegakkan kebenaran menyaksikan semua tingkah laku kepada Allah di akhirat.
dan kesempurnaan tugas profesinya hamba-hambaNya dan selalu Karenanya akuntan harus
dengan melaksanakan semua tugas menyadari serta berupaya untuk selalu
yang dibebankan kepadanya dengan mempertimbangkan setiap menghindari pekerjaan yang
sebaik-baik dan sesempurna tingkah laku yang tidak disukai tidak disukai oleh Allah SWT
mungkin, melalui kualifikasi Allah. karena dia takut akan hukuman
akademik, pengalaman praktek, dan nantinya dihari akhirat.
pemahaman serta pengalaman
keagamaan yang diramu dalam
pelaksanaan tugas profesinya.
Prinsip Etika Profesi Menurut AAOIFI
Dapat dipercaya (trustworthinies) Objektivitas

01 Mencakup bahwa akuntan harus memiliki tingkat 03 Akuntan harus bertindak adil, tidak
integritas dan kejujuran yang tinggi serta harus memihak, bebas dari konflik
dapat menghargai kerahasiaan informasi yang kepentingan dan bebas dalam kenyataan
diketahuinya selama pelaksanaan tugas dan jasa maupun dalam penampilan.
baik kepada organisasi atau langganannya
Kompetensi profesi dan rajin
Legitimasi
02 04 Akuntan harus memiliki kompetensi
Kegiatan profesi yang dilakukannya harus profesional dan dilengkapi dengan latihan-
memiliki legitimasi dari hukum syariah maupun latihan yang dibutuhkan untuk menjalankan
peraturan dan perudang-undangan yan berlaku. tugas dan jasa profesi tersebut dengan baik..

Perilaku yang didorong keimanan Perilaku profesional dan standar teknik


Perilaku akuntan harus konsisten dengan 06 Akuntan harus memperhatikan peraturan
05
keyakinan akan nilai islam yang berasal profesi termasuk didalamnya standar
dari prinsip dan aturan syariah.. akuntansi dan auditing untuk lembaga
keuangan syariah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai