Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Etika Bisnis Islam.................................................................3


B. Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islam.................................5
C. Praktik Bisnis yang di Bolehkan dan Diharamkan.................................7

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisis Bisnis Syariah pada CV. BASMALA LAND PROPERT...........9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam telah memiliki pedoman dalam mengarahkan umatnya untuk
melaksanakan amalan. Pedoman tersebut adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
SAW sebagai sumber ajaran islam, setidaknya dapat menawarkan nilai-nilai
dasar atau prinsip-prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis disesuaiakan
dengan perkembangan zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dalam
waktu. Islam seringkali dijadikan sebagai model tatanan kehidupan yang
berbudaya. Hal ini tentunya dapat dipakai untuk pengembangan lebih lanjut
atas suatu tatanan kehidupan tersebut, termasuk tatanan kehidupan bisnis,
budaya dan etos kerja bagi orang muslim pada khususnya dann masyarakat
pada umumnya.
Sebagian orang mengatakan, bisnis merupakan kegiatan muamalah yang
pertama kali menanggalkan etika, kemudian disusul oleh bidang politik, dan
terakhir adalah persoalan seks. Bisnis yang sehat adalah bisnis yang
berlandaskan pada etika. Oleh karena itu, pelaku bisnis muslim hendaknya
memiliki kerangka etika bisnis yang kuat, sehingga dapat mengantarkan
aktivitas bisnis yang nyaman, berbudaya, beretika dan berkah. (Muhammad,
2004 : 157-255).
Oleh karena itu pengaturan dalam pengelolaan bisnis tidak hanya
mengatur bagaimana bisnis itu dapat memperoleh kemajuan dan kejayaan.
Permasalahannya harus dilihat dari apa tujuan atau sasaran yang akan dicapai
perusahaan. Akan tetapi sebaik apapun tujuannya, yang lebih penting adalah
bagaimana tujuan itu harus dicapai. Jadi berkaitan dengan cara dan aplikasi
yang digunakan untuk mencapai tujuan. Secara umum etika bisnis merupakan
acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. (Muslich, 1998: 31-35). Dalam makalah ini akan membahas
tentang Pengertian Etika Bisnis Islam, Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika

1
Bisnis Islam, Praktik Bisnis yang di Bolehkan dan Diharamkan dan Analisis
Bisnis Syariah pada CV. BASMALA LAND PROPERTY.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana Pengertian Etika Bisnis Islam?


2. Bagaimana Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islam?
3. Bagaimana Praktik Bisnis yang di Bolehkan dan Diharamkan?
4. Bagaimana Analisis Bisnis Syariah pada CV. BASMALA LAND
PROPERTY?

C. Tujuan

Adapun rumusan masalah dalam makalh ini adalah :

1. Mengatahui Pengertian Etika Bisnis Islam.


2. Mengetahui Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islam.
3. Mengetahui Praktik Bisnis yang di Bolehkan dan Diharamkan.
4. Mengetahui Bisnis Syariah pada CV. BASMALA LAND PROPERTY.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Etika Bisnis Islam


Menurut Issa Rafiq Beekun, etika dapat didefinisikan sebagai
seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dari yang buruk. Etika
adalah bidang ilmu yang bersifat normatif karena ia berperan menentukan apa
yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang individu. Etika
bisnis, kadangkala merujuk kepada etika manajemen atau etika organisasi,
yang secara sederhana membatasi kerangka acuannya kepada konsepsi sebuah
organisasi.
Dalam islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan istilah etika
didalam al-Qur’an adalah khuluq. Al-Qur’an juga mempergunakan sejumlah
istilah lain untuk menggambarkan konsep tentang kebaikan: khayr (kebaikan),
biir (kebenaran), qist (persamaan), ‘adl (kesetaraan dan keadilan). Haqq
(kebenaran dan kebaikan), ma’ruf (mengetahui dan menyetujui), dan taqwa
(ketakwaan).
Adapun terma yang berhubungan dengan etika dalam al-Qur’an yang
secara langsung adalah al-khuluq. Al- khuluq dari kata dasar khuluqa-
khuluqun, yang berarti, tabi’at, budi pekerti,kebiasaan, kesatriaan, keprawiraan.
Kata dasar khuluq yaitu khaluqa sangat berdekatan sekali dengan kata dasar
khalaqa-khalaqan yang berarti, menjadikan, menciptakan. Dari kata khalaqa
berubah-ubah dalam bentuknya menjadi al-khaliq yang menciptakan dan al-
makhluq yang diciptakan. Sedangkan dari khaluqa-khuluq perubahannya
menjadi al-akhlak yang kemudian dikenal menjadi sebuah ilmu yang berdiri-
sendiri.
Dengan demikian etika bisnis dalam al-Qur’an dari sudut pandang ini,
tidak hanya dapat dilihat dari aspek etika secara parsial, karena bisnis-pun
dalam pandangan al-Qur’an telah menyatu dengan nilai-nilai etika itu sendiri.
Al-Qur’an secara jelas menggambarkan perilaku-perilaku bisnis yang tidak

3
etis, yang dapat ditelusuri dari muara kebatilan dalam bisnis. (Muhammad,
2004 : 38-40)

B. Dasar Hukum
1. Al Baqarah : 282
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan
dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang
lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-
saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang
mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,
baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian
itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),
kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka
Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu;dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu. Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa
menyewa dan sebagainya.

4
2. An Nisa' : 29
Yang artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga
larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti
membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

C. Nilai Dasar dan Prinsip Umum Etika Bisnis Islam

Nilai Dasar Prinsip Umum Pemaknaan


Tauhid Kesatuan & Integrasi  Integrasi antar semua bidang kehidupan:
agama, ekonomi, dan sosial-politik-budaya.
 Kesatuan antara kegiatan bisnis dengan
moralitas dan pencarian ridha Allah.
 Kesatuan pemilikan manusia dengan
pemilikan Tuhan. Kekayaan (sebagai hasil
bisnis) merupakan amanah allah
(pemiliknya bersifat tidak mutlak), dan
karenanya dalam setiap pemiliknya oleh
individu terkadung kewajiban-kewajiban
sosial.

Kesamaan  Kemampuan kreatif dan konseptual pelaku


bisnis yang berfungsi membentuk,
mengubah dan mengembangkan semua
potensi kehidupan alam semesta menjadi
sesuatu yang konkret dan bermanfaat.

5
Khilafah Intelektualitas  Kemampuan kreatif dan konseptual pelaku
bisnis yang berfungsi membentuk,
mengubah dan mengembangkan semua
potensi kehidupan alam semesta menjadi
sesuatu yang konkret dan bermanfaat.
Intelektualiatas  Kemampuan bertindak pelaku bisnis tanpa
paksaan dari luar, sesuai dengan parameter
ciptaan Allah.
Tanggungjawab &  Kesediaan pelaku bisnis untuk bertanggung
Akuntabilitas jawab atas dan mempertanggungjawabkan
tindakannya.
Ibadah Penyerahan Total  Kemampuan pelaku bisnis untuk
membebaskan diri dari segala ikatan
penghambaan manusia kepada ciptannya
sendiri (seperti kekuasaan dan kekayaan)
 Kemampuan pelaku bisnis untuk
menjadikan penghambaan manusia kepada
Tuhan sebgai wawasan batin sekaligus
komitmen moral yang berfungsi
memberikan arah, tujuan dann pemaknaan
terhadap aktualisasi kegiatan bisnisnya.
Tazkiyah Kejujuran  Kejujuran pelaku bisnis untuk tidak
mengambil keuntungan hanya untuk dirinya
sendiri (tidak suap/menimbun/ curang/
menipu), kejujuran atas harga yang layak
(tidak memanipulasi), kejujuran atas mutu
barang yang dijual (tidak memalsu produk).
Keadilan  Kemampuan pelaku bisnis untuk
menciptakan keseimbangan / moderasi
dalam transaksi (seperti dalam

6
takaran/timbangan) dan membebaskan
penindasan (seperti riba, monopoli).
Keterbukaan  Kesediaan pelaku bisnis untuk menerima
pendapat orang lain yang lebih baik dan
lebih benar, serta menghidupkan potensi
dan inisiatif yang kontruktif, kreatif dan
positif.
Ihsan Kebaikan bagi orang  Kesediaan pelaku bisnis untuk memberikan
lain kebaikan kepada orang lain (seperti
penjadwalan ulag hutang, menerima
pengembalian barang yang telah dibeli,
pembayaran hutang setelah jatuh tempo).
Kebersamaan  Kebersamaan pelaku bisnis dalam membagi
dan memikul beban sesuai dengan
kemampuan masing-masing, kebersamaan
dalam memikul tanggungjawab sesuai
dengan beban tugas, dan kebersamaan
dalam menikmati hasil bisnis secara
profesional.
(Muhammad, 2004:71-72).

D. Praktik Bisnis yang di Bolehkan dan Diharamkan


1. Praktik bisnis yang dibolehkan
Islam hanya mencantumkan hal-hal yang dilarang. Itu pun dalam
bentuk nilai-nilai. Namun, dalam beberapa hadist, Rasulullah saw
terkadang juga memberikan komentar tentang beberapa bisnis yang
diperbolehkan kendatipun ini tidak mutlak dan bukan berarti mengabaikan
profesi atau bisnis lainnya yang belum ada pada zaman Rasulullah.
Beberapa kegiatan ekonomi yang diperbolehkan yang terdapat dalam hadist
yaitu :
a) Kegiatan perdagangan.

7
b) Kegiatan pertanian perkebunan.
c) Peternakan / menggembala.
2. Praktik bisnis yang diharamkan
Beberapa praktik bisnis yang dilarang dalam Al-quran dan Hadist
dapat dikemukakan sebagai berikut :
a) Melaksanakan sistem ekonomi ribawi.
b) Mengambil hak dan harta orang secara batil.
c) Kecurangan mengurangi timbangan / takaran.
d) Menipu atau mengurangi kualitas.
e) Memproduksi serta menjual barang haram yang merusak jiwa, badan,
dan masyarakat. Misalnya minuman keras, narkotik, rokok, dan
sejenisnya.
f) Melaksanakan dan membantu pelaksanaan yang dilarang, seperti judi.
g) Berbisnis dalam ketidakpastian, seperti ijon, menjual barang yang tidak
jelas (gharar).
h) Melakukan berbagai kegiatan monopoli, oligopoli, kartel, dan
monopsoni yang merugikan masyarakat.
i) Melaksanakan persaingan tidak sehat.
j) Melakukan kegiatan korupsi, kolusi, dan nepotisme negatif.
k) Melakukan berbagai kegiatan pemborosan dan tidak efisien.
l) Hedonisme yang menimbulkan lupa mengingat tuhan.
m) Melakukan berbagai kegiatan spekulasi.

Muhammad juga mengemukakan beberapa bisnis yang diharamkan, antara


lain produksi dan perdagangan alkohol, obat terlarang, bisnis patung, bisnis
barang-barang haram, bisnis pelacuran, bersifat gharar (tidak pasti), dan
menggunakan bisnis bagi hasil yang dilarang. ( Sofyan S. Harahap, 2011:136-
137).

8
BAB III

PEMBAHASAN

Analisis Bisnis Syariah pada CV. BASMALA LAND PROPERTY

Studi lapangan yang kami lakukan di CV. Basmala Land Properti pada
tanggal 5 Maret 2016 menghasilkan beberapa penjelasan mengenai bisnis syariah
di perusahaan Properti. Dari penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa Tujuan dari pemilik perusahaan tersebut membuka bisnis properti adalah
tidak lain dari visinya yang bertujuan untuk membantu masyarakat untuk hunian
dengan konsep syariah. Selain itu bisnis tersebut juga tidak menyetujui riba.
Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan menawarkan rumah dengan
pembayaran cash atau juga cash bertahap dengan menggunakan bank syariah.
Dari segi pelayanan perusahaan juga tidak hanya mementingkan keuntungan
saja, tetapi ada unsur saling membantu sesama manusia. Kendala yang dialami
oleh perusahaan yaitu masih kurang beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang
sama dengan bisnis properti yang berbeda. Dari bisnis tersebut bisa
belajarbagaimana berbisnis yang baik menurut syariah atau ajaran islam, bukan
sekedar untung dan rugi tapi ada aspek sosial.
Adapun mekanisme pembelian rumah sebagai berikut :
1. Konsumen / pembeli datang langsung ke kantor.
2. Lalu pembeli akan ditawarkan produk rumah dengan menggunakan sistem
booking fee sebesar Rp. 5.0000.000.
3. Setelah pembeli menyetujuinya, baru setelah 2 minggu konsumen / pembeli
membayar dp.
4. Apabila pembeli menginginkan angsuran bisa menggunakan KPR.
5. Pembiayaan angsuran rumah sesuai dengan kesepakatan bersama.

9
Development – Investment – Professional Agent

COMPANY PROFILE

A. Latar Belakang Perusahaan

CV. BASAMALA LAND PROPERTY merupakan perusahaan yang


bergerak di bidang Development-Investment-Professional Agent, merupakan
penyedia perumahan dan jasa pemasaran rumah. Perusahaan ini didirikan oleh
dua orang yang memiliki visi dan misi yang sejalan yakni oleh Aristomo
Yunantassafa Rusga, Lc dan Ahmad Mufti Tauladani Eka Setiawan M,Pd.

10
Berdiri pada tanggal 30 Desember 2015 berkantor di Jalan Ring Road Barat,
Ruko Geblagan No. 1 Dukuh 1 Rt 01 Kasihan Bantul, Yogyakarta 55183.

B. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi
Menjadi perusahaan property berbasis syariah ternama yang
mengedepankan kebutuhan umum bersama daripada kepentingan
margin semata, inshaa Allah lebih berkah dan mendapat ridho Allah
SWT.
2. Misi
a) Mewujudkan perusahaan yang sakinah, mawaddah dan warohmah.
b) Membangun bisnis dengan pondasi nilai-nilai spiritual yang berorientasi
pada pengembangan diri dan masyarakat.
c) Menjadi solusi dan pilihan tepat bagi masyarakat untuk memiliki hunian
rumah yang nyaman dan tentram sesuai dengan syariah.
d) Mengembangkan inovasi diri dan terus menghasilkan karya yang
berguna bagi diri dan masyarakat.

11
STRUKTUR ORGANISASI

ZAKIA FIADDINIS ZAROFA,


SE
(KOMISARIS)

MUFTI TAULADANI, M.Pd ARISTOMO


YUNIANTASSAFA RUSGA,
(DIREKTUR Lc, MH
OPERASIONAL) (DIREKTUR KEUANGAN)

MUHAMMAD ZULFAN
ABDAN AL-ALAQ, SE DISKA AMALIA FEBRI H,
HAIDAR
(MANAGER AMD
(PIMPINAN
MARKETING) (ACCOUNTING)
PROYEK/ ARSITEK)

DIAN ALQOMA, S.Pd.I


(ADMIN
MARKETING)

PRODUK-PRODUK PERUSAHAAN

1. Mini Cluster Bait Sakinah


Mini Cluster Bait Sakinah terletak di desa Ngentak Rt 01 Bangunjiwo,
Kasihan, Bantul. Terdiri dari 5 Kavling dengan masing-masing luas tanah
78 m2 dengan luas bangunan 40m2 untuk kavling 1 s.d kavling 4 dan
luas tanah 108 m2 dengan luas bangunan 40m2 untuk kavling 5.

12
Lokasi sangat strategis, hanya 100 meter dari jalan utama Bangunjiwo.
Dekat dengan kampus-kampus besar , seperti UMY, Stikes Ahmad Yani,
Stikes Aisyah, BSI, Stikes Alma.

2. Mini Cluster Bait Mawaddah

Mini Cluster Bait Mawaddah terletak di desa Tamantirto, Kasihan, Bantul.


Terdiri dari 2 kavling dengan masing-masing luas tanah 157 m2 dengan
luas bangunan 52 m2 dan luas tanah 142m2 dengan lus bangunan 52 m2.

Lokasi sangat strategis, dekat dengan lapangan kasihan. Akses jalan ke


ring road dekat. Dekat dengan kampus-kampus besar , seperti UMY,
Stikes Ahmad Yani, Stikes Aisyah, BSI, Stikes Alma Ata, dan UPY.

3. Mini Cluster Bait Rohmah


Min Cluster Bait Rohmah terletak di desa Tamantirto, Kasihan, Bantul.
Terdiri dari 5 kavling dengan masing-masing lus tanah 90m2 , 93m2,

13
96m2, 98m2 dengan luas bangunan 36m2 dan luas tanah 150m2 dengan
lus bangunan 36 m2.
Lokasi sangat strategis, dekat dengan lapangan kasihan. Akses jalan ke
ring road dekat. Dekat dengan kampus-kampus besar , seperti UMY,
Stikes Ahmad Yani, Stikes Aisyah, BSI, Stikes Alma Ata, dan UPY.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika bisnis dalam al-Qur’an dari sudut pandang ini, tidak hanya dapat
dilihat dari aspek etika secara parsial, karena bisnis-pun dalam pandangan al-
Qur’an telah menyatu dengan nilai-nilai etika itu sendiri. Adapun nilai dasar
dan prinsip umum etika bisnis islam. Nilai dasar yaitu terdiri dari : tauhid,
khilafah, ibadah, tazkiya, dan ihsan. Selain itu prinsip umum etika bisnis islam
yaitu kesatuan, kesamaan, intelektualitas, tanggungjawab, akuntasbiltas,
kejujuran, keadilan, keterbukaan dan kebersamaan.

Praktik bisnis yang dibolehkan Islam hanya mencantumkan hal-hal yang


dilarang. Itu pun dalam bentuk nilai-nilai. Beberapa kegiatan ekonomi yang
diperbolehkan yang terdapat dalam hadist yaitu : kegiatan perdagangan,
kegiatan pertanian perkebunan peternakan/menggembala. Sedangkan praktik
bisnis yang dilarang dalam Al-quran dan Hadist diantaranya melaksanakan
sistem ekonomi ribawi, mengambil hak dan harta orang secara batil,
kecurangan mengurangi timbangan / takaran.
Studi lapangan yang kami lakukan di CV. Basmala Land Properti pada
tanggal 5 Maret 2016 menghasilkan beberapa penjelasan mengenai bisnis
syariah di perusahaan Properti. Dari penelitian yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa tujuan dari pemilik perusahaan tersebut membuka bisnis
properti adalah tidak lain dari visinya yang bertujuan untuk membantu
masyarakat untuk hunian dengan konsep syariah. Selain itu bisnis tersebut juga
tidak menyetujui riba. Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan menawarkan
rumah dengan pembayaran cash atau juga cash bertahap dengan menggunakan
bank syariah.
Adapun mekanisme pembelian rumah sebagai berikut:
konsumen/pembeli datang langsung ke kantor, lalu pembeli akan ditawarkan

15
produk rumah dengan menggunakan sistem booking fee sebesar Rp.
5.0000.000, setelah pembeli menyetujuinya, baru setelah 2 minggu konsumen /
pembeli membayar dp, apabila pembeli menginginkan angsuran bisa
menggunakan KPR, pembiayaan angsuran rumah sesuai dengan kesepakatan
bersama.

16
DAFTAR PUSTAKA

Harahap Sofyan. 2011. Etika Bisnis Dalam Perspektiff Islam. Jakarta: Salemba
Empat
Muchlis. 1998. Etika Bisnis Pendubstantif dan Fungsional. Yogyakarta :
Ekonisia.
Muhammad. 2004. Etika Bisnis Islam. Yogyakarta : YKPN

Anda mungkin juga menyukai