Anda di halaman 1dari 32

PERENCANAAN PAJAK

PENYUSUTAN
Definisi Penyusutan
• Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan
sepanjang masa manfaat yang diestimasi.
• Tujuan penyusutan adalah manfaat yang diberikan dan nilai dari aset
tersebut semakin berkurang.
• Pengurangan nilai aset dibebankan secara bertahap.
Kebijakan pajak untuk penyusutan

Keadilan pajak (tax equity) Kebijakan ekonomi Administrasi


• Jenis kegiatan dari WP: • Penyusutan berdampak • Penyusutan dapat dibagi
Manufaktur vs Jasa pada peningkatan modal menjadi: sederhana dan
• Struktur modal: padat (capital growth) kompleks
modal (capital intensive) vs • Penyusutan besar akan • Pemilihan bergantung pada
padat karya (labor intensive) berdampak pada besarnya biaya administrasi,
• Adanya penyusutan akan peningkatan laba bersih SDM, dan kepatuhan dari
lebih menguntungkan setelah pajak, return on wajib pajak
kegiatan usaha manufaktur investment (ROI), dan arus
dan jenis usaha padat kas
modal
Karakteristik dari Aset yang Dapat
Disusutkan

Digunakan dalam Nilainya menurun Aset berwujud dan aset


kegiatan usaha secara bertahap tidak berwujud

Dasar untuk melakukan


Pihak yang berhak Saat dilakukan
penyusutan: Harga
melakukan penyusutan: penyusutan: Saat
perolehan, Harga
Pengguna dan Pemilik digunakan
penggantian, revaluasi
Dasar untuk melakukan penyusutan
Harga perolehan Harga penggantian Revaluasi
(Historical cost) (Replacement cost) (Revaluation)
• Harga, ongkos dan • Pada prinsipnya, • Aset yang telah
pajak harga penggantian direvaluasi akan
• PPN yang dapat tidak diperkenankan disusutkan
dikreditkan dengan • Menggunakan harga berdasarkan nilai
pajak keluaran tidak perolehan revaluasi
termasuk dalam
harga perolehan
Penyusutan Berdasarkan Peraturan
Perpajakan
• Pasal 9 Ayat (2) UU PPh mengatur: pengeluaran untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan sekaligus,
melainkan dibebankan melalui penyusutan.
• Perhitungan dan penerapan tarif penyusutan fiskal berbeda dengan
penyusutan akuntansi (komersial).
Penyusutan Berdasarkan Peraturan
Perpajakan
Saat Mulainya Aset dalam Aset dalam Usaha
Persetujuan DJP
Penyusutan Fiskal Pengerjaan Sewa Guna Usaha
• Dimulai pada bulan • Dimulai pada tahun • Khusus sewa guna • WP dapat
perolehan dan selesai pekerjaan usaha tanpa hak mengajukan
dilakukan sebulan opsi (operating permohonan ke
penuh lease) dimulai pada DJP, apabila tidak
• Kecuali aset dalam bulan aset tersebut mengikuti prinsip
proses pengerjaan, di sewa-guna- umum penyusutan,
usaha sewa guna usahakan misalnya baru
usaha (leasing), dimulai pada tahun
pengajuan aset tersebut
permohonan ke DJP menghasilkan
Pengelompokkan Harta Berwujud
berdasarkan Peraturan Perpajakan
Kelompok Bukan Masa Manfaat Tarif Penyusutan (Garis Tarif Penyusutan (Saldo
Bangunan Lurus) Menurun)
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%

Kelompok Bangunan Masa Manfaat Tarif Penyusutan (Garis Metode yang dipilih harus
Lurus) diterapkan terhadap seluruh
Bangunan Permanen 20 tahun 5% kelompok harta.
Bangunan tidak 10 tahun 10%
Permanen
Penyusutan Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan
• Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1
tahun.
• Penyusutan adalah alokasi sistematis suatu nilai aset yang dapat
disusutkan sepanjang masa manfaat yang dapat diestimasi.
Biaya Perolehan
• Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu
aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset
tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
PPN masukan yang Biaya yang dapat diatribusikan secara
tidak boleh langsung
Harga beli Biaya Impor
direstitusikan • Biaya persiapan tempat
(nonrefundable) • Biaya pengiriman awal (intial
delivery), biaya simpan, dan biaya
bongkat muat (handling cost)
Setiap biaya yang • Biaya pemasangan (installation cost)
Potongan dagang • Biaya professional seperti arsitek
dapat diatribusikan
dan rabat dan insinyur)
secara langsung
Biaya Perolehan

• Harga perolehan ditentukan dengan mengalokasi


Aset yang diperoleh harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan
secara gabungan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan

Aset yang diperoleh


• Harga perolehan diukur berdasarkan nilai wajar aset
dengan pertukaran yang dilepas atau diperoleh setelah disesuaikan
untuk aset yang tidak dengan jumlah setiap kas yang ditransfer
serupa
Biaya Perolehan

Aset yang diperoleh dengan pertukaran atas • Harga perolehan


aset yang serupa yang memiliki manfaat
yang serupa dalam bidang usaha yang sama berdasarkan nilai dari
dan memiliki suatu nilai yang wajar aset yang dilepaskan

• Harga perolehan
Aset yang diperoleh dari sumbangan atau
donasi dicatat sebesar harga
taksiran/harga pasar
Kriteria, Masa Manfaat, dan Metode
Penyusutan
Kriteria aset yang dapat
Masa manfaat Metode penyusutan
disusutkan
• Diharapkan untuk • Periode suatu aset • Berdasarkan waktu
digunakan selama lebih dari diharapkan digunakan oleh • Berdasarkan penggunaan
satu periode akuntansi perusahaan • Berdasarkan kriteria lainnya
• Memiliki suatu masa • Jumlah produksi atau unit
manfaat terbatas serupa yang diharapkan
• Digunakan dalam produksi diperoleh dari aset tersebut
atau memasok barang dan
jasa, untuk disewakan, atau
untuk tujuan administrasi
Metode Penyusutan
Berdasarkan waktu Berdasarkan penggunaan Berdasarkan kriteria lainnya
• Metode garis lurus (straight- • Metode jam jasa (service • Metode berdasarkan jenis
line method) hours method) dan kelompok (group and
• Metode pembebanan yang • Metode jumlah unit composite method)
menurun: produksi (productive output • Methode anuitas (annuity
• Metode jumlah angka method) method)
tahun (sum of the years • Sistem persediaan
digit method) (inventory systems)
• Metode saldo
menurun/saldo menurun
ganda (declining/double
declining balance method)
Saat dimulainya Penyusutan dan Dasar
Penyusutan
Saat • Pada tahun pengeluaran
dimulainya • Aset yang dalam proses pengerjaan, mulai pada tahun
selesainya pengerjaan
penyusutan
• Biaya perolehan awal, baik pembelian maupun
Dasar pendirian, penambahan, perbaikan
• Apabila melakukan penilaian kembali (revaluasi) maka
penyusutan dasar penyusutan adalah nilai setelah revaluasi
Persamaan Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Fiskal
• Aset yang memberikan manfaat lebih dari satu periode tidak boleh
langsung dibebankan pada tahun pengeluaran tetapi harus
dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan masa manfaatnya.
• Aset yang dapat disusutkan adalah aset tetap, baik bangunan maupun
bukan bangunan.
• Tanah pada prinsipnya tidak disusutkan, kecuali jika tanah tersebut
memiliki masa manfaat terbatas.
Perbedaan Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Fiskal
Masa manfaat Masa manfaat
Komersial

Fiskal
• Berdasarkan taksiran • Ditetapkan berdasarkan
umur ekonomis maupun keputusan menteri
umur teknis/umur fisik keuangan
• Ditelaah ulang secara • Nilai residu tidak
periodik diperhitungkan
• Nilai residu bisa
diperhitungkan
Perbedaan Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Fiskal
Harga perolehan Harga perolehan
Komersial

Fiskal
• Pembelian: harga sesungguhnya • Transaksi yang tidak mempunyai
• Pertukaran aset tidak sejenis: hubungan istimewa: harga
harga wajar sesungguhnya
• Pertukaran aset tidak sejenis: nilai • Transaksi yang mempunyai
buku aset yang dilepas hubungan istimewa: harga pasar
• Sumbangan: harga pasar • Transaksi tukar menukar: harga
pasar
• Likuiditas, peleburan, pemekaran,
pemecahan, penggabungan: harga
pasar kecuali ditentukan lain oleh
Menteri Keuangan
Perbedaan Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Fiskal
Metode Penyusutan Metode Penyusutan
Komersial

Fiskal
• Garis lurus • Bangunan: garis lurus
• Jumlah angka tahun • Bukan bangunan: garis lurus atau
• Saldo menurun/menurun ganda saldo menurun ganda asal diterapkan
• Metode jam jasa secara taat asas
• Unit produksi
• Anuitas
• Sistem persediaan
• Memilih salah satu yang dianggap
sesuai, diterapkan secara konsisten,
dan ditelaah secara periodik
Perbedaan Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Fiskal
Sistem Sistem
Komersial

Fiskal
Penyusutan Penyusutan
• Penyusutan • Penyusutan secara
individual individu kecuali
• Penyusutan untuk peralatan
gabungan/kelompok kecil, boleh secara
golongan
Perbedaan Akuntansi Komersial dan
Akuntansi Fiskal
Saat dimulainya Saat dimulainya
Komersial

Fiskal
penyusutan penyusutan
• Saat perolehan • Saat perolehan
• Saat penyelesaian • Dengan izin Menteri
Keuangan dapat
dilakukan pada tahun
penyelesaian atau tahun
mulai menghasilkan
Contoh soal Perencanaan Pajak untuk
Penyusutan
• PT Abadi membeli aset tetap berupa mesin, dengan harga perolehan
Rp 1.000.000.000. Mesin tersebut termasuk dalam aset tetap
kelompok 1
Metode Penyusutan
Tahun
Garis Lurus Saldo Menurun
1 250.000.000 500.000.000
2 250.000.000 250.000.000
3 250.000.000 125.000.000
4 250.000.000 125.000.000
Akumulasi Penyusutan 1.000.000.000 1.000.000.000
Contoh soal Perencanaan Pajak untuk
Penyusutan
• Besarnya biaya penyusutan per tahun berbeda-beda tetapi pada akhir
masa manfaat (tahun ke-4) jumlah akumulasi penyusutan adalah sama.
• Perbedaan besar biaya penyusutan dari segi perpajakan dikenal dengan
istilah beda waktu/beda sementara (timing difference/temporary
difference).
• Apabila ditinjau dari nilai tunai (present value) jumlahnya akan menjadi
berbeda.
• Tingkat diskon yang digunakan dalam contoh soal ini adalah 20%.
• Rumus PVIF = (1 + i)-n
Contoh soal Perencanaan Pajak untuk
Penyusutan
Garis Lurus Saldo Menurun
Tingkat Diskon
Tahun Nominal PV Nominal PV (20%)

1 250.000.000 208.333.333 500.000.000 416.666.667 0,833333

2 250.000.000 173.611.111 250.000.000 173.611.111 0,694444

3 250.000.000 144.675.926 125.000.000 72.337.963 0,578704

4 250.000.000 120.563.272 125.000.000 60.281.636 0,482253

1.000.000.000 647.183.642 1.000.000.000 722.897.377


Contoh soal Perencanaan Pajak untuk
Penyusutan
Garis Lurus Saldo Menurun
Keterangan PV (Tingkat diskon PV (Tingkat
Nominal 20%) Nominal diskon 20%)
Harga perolehan 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Biaya Penyusutan 1.000.000.000 647.183.642 1.000.000.000 722.897.377
PPh 25% 250.000.000 161.795.910 250.000.000 180.724.344

Penghematan pajak = Rp 180.724.344 – Rp 161.795.910 = Rp 18.928.434


Tugas
• Otto Corp membeli sebuah mesin di 25 Januari 2019 dengan harga perolehan
Rp 600.000.000. Estimasi umur manfaat dari mesin tersebut adalah 7 tahun
dan dari segi perpajakan mesin tersebut termasuk dalam golongan II.
• Otto Corp menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk keperluan
internal dan menggunakan metode saldo menurun berganda untuk
keperluan perpajakan.
• Otto Corp ingin menghitung apakah terdapat penghematan pajak dengan
membandingkan nilai sekarang dari kedua metode tersebut dengan tingkat
diskon yang digunakan adalah sebesar 18%.
• Tarif pajak yang digunakan adalah sebesar 25%.

Anda mungkin juga menyukai