0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
107 tayangan13 halaman
Purposive sampling adalah teknik sampling non-acak dimana peneliti menentukan sampel berdasarkan kriteria khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk menghindari bias hasil."
Purposive sampling adalah teknik sampling non-acak dimana peneliti menentukan sampel berdasarkan kriteria khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk menghindari bias hasil."
Purposive sampling adalah teknik sampling non-acak dimana peneliti menentukan sampel berdasarkan kriteria khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk menghindari bias hasil."
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non
random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut, ada dua hal yang sangat penting dalam menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non random sampling dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri. Non random sampling
Non random sampling adalah teknik sampling yang tidak
memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Sedangkan ciri khusus sengaja dibuat oleh peneliti agar sampel yang diambil nantinya dapat memenuhi kriteria-kriteria yang mendukung atau sesuai dengan penelitian. Kriteria tersebut biasa diberi istilah dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Rumus Purposive Sampling
Pada dasarnya, sampling jenuh kemudian simple random
sampling adalah teknik sampling yang terbaik. Namun kita tidak bisa menutup mata adanya kriteria tertentu yang dapat memunculkan bias hasil penelitian. Oleh karena itu teknik purposive perlu dipertimbangkan untuk dipergunakan. Rumus menentukan jumlah sampel berdasarkan purposive, akan menjadi dilematis. Sebab meskipun kita telah mengetahui daftar populasi yang akan kita teliti, namun ada kalanya jumlahnya tidak mencukupi jika akan menerapkan rumus simple random sampling oleh karena adanya batasan atau kriteria. Maka semua itu dikembalikan lagi pada peneliti, lebih menekankan jumlah yang mencukupi atau ketatnya batasan-batasan pada sampel.
Langkah-langkah Purposive Sampling Langkah dalam menerapkan teknik ini adalah sebagai berikut: – Tentukan apakah tujuan penelitian mewajibkan adanya kriteria tertentu pada sampel agar tidak terjadi bias. – Tentukan kriteria-kriteria. – Tentukan populasi berdasarkan studi pendahuluan yang teliti. – Tentukan jumlah minimal sampel yang akan dijadikan subjek penelitian serta memenuhi kriteria. Syarat Purposive Sampling
Syarat digunakannya teknik ini antara lain:
– Kriteria atau batasan ditetapkan dengan teliti.
– Sampel yang diambil sebagai subjek penelitian adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kelebihan dan Kekurangan Purposive Sampling
Kelebihan:
– Sampel terpilih adalah sampel yang sesuai dengan tujuan
penelitian. – Teknik ini merupakan cara yang mudah untuk dilaksanakan. – Sampel terpilih biasanya adalah individu atau personal yang mudah ditemui atau didekati oleh peneliti. Kekurangan:
– Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan
representatif dalam segi jumlah. – Dimana tidak sebaik sample random sampling. – Bukan termasuk metode random sampling. – Tidak dapat digunakan sebagai generalisasi untuk mengambil kesimpulan statistik. Contoh Purposive Sampling Contoh mudah dalam penerapan teknik ini pada penelitian menggunakan metode kohort adalah sebagai berikut: apabila peneliti akan meneliti dengan judul “Pengaruh konsumsi tablet besi selama hamil terhadap kadar hemoglobin pasca melahirkan.” Maka peneliti menetapkan kriteria khusus sebagai syarat populasi (ibu hamil) yang dapat dijadikan sampel, yaitu apabila ibu tersebut tidak mempunyai berbagai jenis penyakit anemia. Alasannya ditetapkan kriteria tersebut adalah karena kadar hemoglobin tidak hanya disebabkan oleh konsumsi tablet besi, melainkan oleh berbagai penyebab lainnya yang mendasar seperti penyakit anemia megaloblastik, anemia aplastik atau berbagai jenis anemia lainnya. TERIMA KASIH
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti