AKL 1 Bab 2
AKL 1 Bab 2
Antarperusahaan
1. Akuntansi untuk Investasi pada Saham Biasa
3. Metode Ekuitas
Akuntansi metode ekuitas untuk investasi dalam saham biasa entitas lain
ditunjukan untuk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan investor
dalan investee. Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan
disesuaikan tiap periode untuk bagian investor atas laba atau rugi investee dan
deviden yang diumumkan oleh investee
3.1 Penggunaan Metode Ekuitas
Dalam PSAK 15 “ Akuntansi untuk investasi dalam perusahaan Asosiasi”
mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana
kepemilikan investor atas saham berhak suara memberikan investor
“kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan
keuangan” perusahaan.
3.2 Ekuitas Investor atau Investee
Dalam metode ekuitas, investor mencatat investasi sebesar biaya perolehan
awal. jumlah ini disesuaikan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas
pemegang saham investee yang disebabkan karena laba, rugi, dan
pengumuman dividen investee. pengaruh dari laba, rugi dan pengumuman
dividen invstee terhadap akun investasi investor dan akun lain dapat
digambarkan sebagai berikut.
Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku sebesar Rp 65.000.000 terdiri dari Rp
15.000.000 peningkatan nilai tanah PT B dan Rp 50.000.000 peningkatan nilai
peralatan PT B. 40% bagian PT A atas peningkatan nilai dimaksud terdiri dari :
Penjualan Saham
Penjualan seluruh atau sebagian investasi pada saham biasa yang dicatat
menggunakan metode ekuitas diperlukan dengan cara yang sama dengan penjualan
asset tidak lancar lainnya. Jika hanya sebagian investasi yang dijual, investor harus
memutuskan apakah meneruskan metode ekuitas atau ke metode biaya, sesuai dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan. Pilihan ini berdasarkan bukti yang tersedia Setelah
dilakukannya penjualan apakah investor masih mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi investee secara signifikan.
4. Perbandingan Metode Biaya dan Metode Ekuitas
Item Metode Biaya Metode Ekuitas
Nilai tercatat investasi pada Biaya perolehan awal Biaya Perolehan awal
tanggal akuisisi
Nilai tercatat investasi pada Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal ditambah (dikurangi)
umumnya setelah akuisisi bagian investor atas laba (rugi) investee dan
dikurangi bagian investor atas dividen investee
dan diamortisasi atau penghapusbukuan
diferensial
Diferensial Tidak diamortiasasi dan Amortisasi atau penurunan nilai jika terkait
dihapusbukuan dengan aset investee
Pengakuan pendapatan oleh Bagian investor atas dividen Bagian investor atas laba iinvestee sejak
investor investee yang di umumkan sejak akuisisi, dibagikan atau tidak, dikurangi dengan
tanggal akuisisi amortisasi atau penghapusbukuan diferensial
Juga investasi pada saham perusahaan lain dilaporkan dalam metode ekuitas sebagai
satu jumlah dalam neraca investor tanpa melihat aset dan struktur modal investee. Di masa
lalu, beberapa perusahaan meminjam dalam jumlah banyak melalui anak perusahaan yang
tidak dikonsolidasi dan melaporkan investasinya dalam anak perusahaan tersebut
menggunakan metode ekuitas. Karena dalam situasi seperti ini, utang tersebut tidak
dilaporkan, maka timbul kekhawatirkan mengenai penggunakan metode ekuitas untuk
memfasilitasi “pendanaan diluar neraca”. Akhirnya DSAK Indonesia tidak mengijinkan
menggunakan metode ekuitas untuk pelaporan investasi pada anak perusahaan dan
mengharuskan konsolidasi semua anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki
perusahaan
5. Beberapa Pertimbangan Sehubungan dengan
Metode Ekuitas
5.1 Penentuan Pengaruh Signifikan
Aturan umum yang ditetapkan dalam PSAK 15 adalah metode ekuitas tepat
untuk digunakan jika investor, dengan nilai kepemilikan sahamnya di investee,
dapat mempunyai pengaruh signifikan atau kebijakan operasi dan keuangan
investee. Jika tidak terdapat bukti lain, kepemilikan saham biasa 20% atau
lebih dianggap sebagai indikasi bahwa investor dapat mempunyai pengaruh
yang signifikan atas investee. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang
dapat menunjukkan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan, yaitu :
1. Perwakilan dalam dewan direksi
2. Partisipasi dalam pengambilan kebijakan
3. Transaksi pokok antar perusahaan
4. Pertukaran personel manajerial
5. Ketergantungan teknologi
6. Besaran investasi dalam kaitannya dengan konsentrasi pemegang saham
lain.
5.2 Laba Antarperusahaan yang Belum Direalisasi
Metode ekuitas yang diterapkan berdasarkan PSAK 15 sering disebut
konsolidasi satu baris karena
(a) laba investor dan ekuitas pemegang saham adalah sama jika investee
dikonsolidasi dan
(b) semua penyesuaian metode ekuitas dilakukan melalui akun investasi dan
pendapatan investasi, yang dilaporkan hanya sebagai satu baris dalam neraca
dan satu baris dalam laporan laba rugi. Pandangan yang sekarang dipakai
dalam konsolidasi adalah penjualan antarperusahaan tidak menyebabkan
realisasi pendapatan sampai laba antarperusahaan tersebut dapat dipastikan
dengan cara tertentu, umumnya melalui transaksi dengan pihak ketiga yang
tidak terafiliasi.
Meskipun demikian, laporan keuangan konsolidasi bukan satu-satunya yang
terpengaruh, karena laba investor yang melaporkan investasi menggunakan
metode ekuitas adalah sama jikan investee dikonsolidasi. Karena itu, pendapatan
metode ekuitas investor dari investee juga harus disesuaikan terhadap laba
penjualan antarperusahaan yang belum direalisasi tersebut. Istilah yang digunakan
untuk penerapan metode ekuitas yang memasukkan penyesuaian terhadap laba
belum terealisasi dari penjualan ke afiliasi disebut metode ekuitas di sesuaikan
penuh.
Penyesuaian Untuk Laba Antarperusahaan yang Belum Direalisasi
Penjualan antarperusahaan biasanya dicatat pada pembukuan penjual pada cara
yang sama seperti penjualan lain, termasuk pengakuan laba. Dalam penerapan
metode ekuitas, laba belum terealisasi yang masih ada pada akhir periode harus
dikurangi dari jumlah pendapatan yang seharusnya dilaporkan.
Dalam pendekatan satu baris, pendapatan dari investasi yang diakui dan nilai
tercatat investasi dikurangi untuk menghilangkan pengaruh laba antarperusahaan yang
belum direalisasi. Pada periode berikutnya saat laba antarperusahaan direalisasi, ayat
jurnal tersebut dibalik.
Jika semua persediaan yang tersisa dijual pada tahun 20X2, maka ayat jurnal berikut
akan dibuat dalam pembukuan PT Pandawa pada akhir tahun 20X2 untuk mencatat
realisasi laba antarperusahaan yang sebelumnya belum direalisasi.
31 Desember 20X2
(15) Investasi pada saham PT Lintang Rp2.000.000
Pendapatan dari PT Lintang Rp2.000.000
Mengakui laba antarperusahaan yang direalisasi
5.3 Aturan Tambahan dari PSAK 15
PSAK 15, pernyataan yang mengatur pelaporan metode ekuitas, menjelaskan
beberapa aturan tambahan berikut :
1. Jika bagian investor atas kerugian investee melebihi nilai tercatat investasi,
maka metode ekuitas tidak lagi dipergunakan ketika nilai investasi telah
menjadi nol. Tidak ada lagi kerugian yang diakui oleh investor. Jika, setelah
metode ekuitas tidak lagi dipergunakan, investee melaporkan laba bersih.,
maka investor harus menggunakan metode ekuitas kembali, tetapi hanya
setelah bagian investor atas laba bersih sama dengan bagiannya atas rugi
yang sebelumnya tidak diakui.
2. Dividen preferen dari investee harus dikurangi dari laba bersih investee jika
diumumkan atau-diumumkan atau tidak-jika saham preferen tersebut kumulatif,
sebelum investor menghitung bagiannya atas laba investee.
3. Jika terdapat penurunan permanen atas nilai investasi, maka nilai tercatat
investasi harus dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.
Ayat jurnal (16) tidak memengaruhi laba bersih PT Andika untuk tahun 20X1, tetapi
mengakibatkan peningkatan laba komprehensif lainnya dan juga total laba
komprehensifnya sebesar Rp14.000.000. PT Andika akan membuat ayat jurnal yang
sama setiap akhir periode untuk bagian proporsionalnya terhadap peningkatan atau
penurunan dalam akumulasi keuntungan belum terealisasi PT Barata.
5.5 Akuntansi untuk Investasi pada Anak Perusahaan
Perusahaan dibebaskan untuk mengadopsi prosedur yang mereka inginkan dalam
akuntansi untuk investasi bagi anak perusahaan yang dikendalikan dalam pembukuannya.
Karena investasi pada anak perusahaan yang dikonsolidasi dieliminasi dalam pembuatan
laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan konsolidasi tidak terpengaruh oleh
prosedur pencatatan investasi dalam pembukuan induk perusahaan.
Beberapa versi modifikasi dari metode ekuitas sering ditemukan dalam praktik, dan
semuanya biasa disebut sebagai metode ekuitas modifikasi. Beberapa perusahaan
menerapkan metode ekuitas tanpa membuat penyesuaian untuk laba antarperusahaan
yang belum direalisasi dan amortisasi diferensial. Beberapa perusahaan membuat
penyesuaian untuk amortisasi diferensial tetapi tidak membuat penyesuaian untuk laba
antarperusahaan yang belum direalisasi. Pendekatan yang terakhir disebut metode ekuitas
dasar dan digunakan mengenai konsolidasi. Walaupun metode ekuitas versi modifikasi tidak
diterima untuk tujuan pelaporan keuangan, metode ini memungkinkan adanya penghematan
pencatatan bagi induk perusahaan jika digunakan dalam pembukuan pada kondisi
diharuskannya konsolidasi anak perusahaan.