Anda di halaman 1dari 17

BEDAH

Mutaqin al sidiq
FLAP PERIODONTAL
4251191029
Flap
Flap adalah bagian dari gingiva, mukosa alveolar atau periosteum yangdipisahkan
atau dipotong dari gigi dan prosesus alveolar dengan suplai darah tetap terpelihara.
BEDAH FLAP
Bedah periodontal merupakan bagian dari terapi periodontal dengan maksud untuk
meningkatkan akses dan pandangan (visibility ) untuk scalling dan rootplanning,
membuang  jaringan granulasi, dan memperbaki jaringan periodontal yang rusak
sebagai faktor predisposisisi bagi penyakit periodontal selanjutnya.

Carranza et al: 2015


Rateitschak et al: 2005
Indikasi & Kontraindikasi

Indikasi Kontraindikasi
 Inflamasi yang persisten dengan • Pembesaran / pertumbuhan
poket sedang atau dalam berlebih gingiva, yang lebih efisien
 Keterlibatan furkasi kelas II dan dengan menggunakan GV / GP
III • Ekspose preparasi gigi dan
 Poket infrabony (dasar poket margin restorasi, biasanya lebih
dibawah puncak alveolar) dengan baik dicapai oleh GV
atau tanpa masalah mukosa  Pasien yang tidak kooperatif  
gingival
 Kontur tulang tidak beraturan
 Adanya penyakit sistemik,
atau crater seperti kardiovascular, kelainan
darah, kelainan hormonal, dan
 Poket yang tidak hilang setelah kelainan neurologis.
perawatan pertama.

Rateitschak et al: 2005


Klasifikasi Periodontal Flap

1.Berdasarkan jaringan yang Terlibat.


2.Pengembalian flap setelah pembedahan
3.Penanganan pada papilla

Carranza et al: 2015


Rateitschak et al: 2005
A. Flap ketebalan penuh atau
flap mukoperiosteal (Full
Thickness
flap/mucoperiosteal flap)
B. Flap ketebalan sebagian atau
flap mukosal (partial
thickness flap/mucosal flap)

Carranza et al: 2015


Rateitschak et al: 2005
Pengembalian flap setelah pembedahan

FLAP TIDAK FLAP YANG DIPOSISIKAN


DIPOSISIKAN(UNREPOSITI (REPOSITIONED/DISPLACE
ONE D
D/UNDISPLACED FLAP) FLAP)
Flap yang diposisikan kembali Flap yang diposisikan lebih
ketempat semula saat akan
dilakukan penjahitan kekoronal, apikal atau lateral
dari posisi semula saat akan
dilakukan penjahitan

Carranza et al: 2015


Rateitschak et al: 2005
Carranza et al: 2015
Rateitschak et al: 2005
Carranza et al: 2015
Rateitschak et al: 2005
Partial flap reflection

Indikasi:
-semua tipe periodontitis Keuntungan: -root planing
-kedalaman poket lebih 6 mm langsung
-melindungi jaringan
-penyembuhan baik
Kontra indikasi: -komplikasi pasca operasi sedikit
-attached gingiva sempit
Kerugian : lihat kontra indikasi
-jika diperlukan tindakan
osteoplasty/ostectomy

Carranza et al: 2015


Rateitschak et al: 2005
Full flap reflection

Indikasi: Keuntungan :
-visibilitas dan asesibilitas baik
-kerusakan tulang tidak teratur -bisa mencapai daerah furkasi
-jika diperlukan osteoplasty -reposisi flap baik (lateral, koronal)
Kerugian :
-hemiseksi gigi/reseksi akar gigi -oedem dan sakit post operatif
-keperluan implant -resesi gingiva (hipersenitif, karies, estetik)

Kontra indikasi:
-kasus-kasus partial flap reflection

Carranza et al: 2015


Rateitschak et al: 2005
Alat dan Bahan
1. Instrumen dasar
2. Povidone iodine 10%
3. Larutan anastesi dan syringe 3 cc
4. Scalpel nomer 12 dan scalpel handle
5. Elevator periosteal (raspatorium)
6. Kuret gracey dan skeler
7. Tampon steril
8. Adrenalin yang dicampur dengan aquades
9. NaCl Fisiologis 0,9% dan H2O2 3%
10. Syringe 10cc untuk spooling
11. Bone file
12. Jarum dan benang jahit
13. Needle holder
14. Gunting benang
15. Pek periodontal
16. Glass plate dan spatula semen

Carranza et al: 2015


Rateitschak et al: 2005
Penatalaksanaan
1. Anastesi lokal dengan tehnik infiltrasi
2. Insisi pertama berupa insisi bevel internal

3. Gingiva dilepaskan dari tulang menggunakan elevator periosteal

Rateitschak et al: 2005


4. Insisi kedua berupa insisi sulkular/krevikular

5. Insisi ketiga berupa insisi horizontal

6. Flep direfleksikan kemudian


lakukan SRP menggunakan kuret
gracey

Rateitschak et al: 2005


7. Bila terjadi perdarahan diatasi dengan menekan tampon yang telah dibasahi
adrenalin dan diencerkan dengan aquades
8. Tulang yang kasar dihaluskan dengan bone file
9. Daerah operasi diirigasi kembali dengan NaCl 0,9% dan H2o2 3% secara bergantian
hingga bersih
10. Bersihkan dan keringkan daerah operasi menggunakan tampon steril
11. Reposisi flap kembali ke tempat semula
12. Lakukan penjahitan dengan metode interrupted suture pada regio interproksimal di
setiap gigi dalam arah bukal ke lingual
13. Lakukan pemasangan pek periodontal
14. Berikan intruksi pasca bedah pada pasien

Rateitschak et al: 2005


Instruksi Paska Bedah

1. Hindari makan yg panas, asam, pedas, keras


2. Jangan berkumur terlalu keras
3. Pasien dianjurkan utk tidak makan dan minum selama 1 jam post
operasi
4. Harus menjaga kebersihan gigi dan mulut
5. Selama pemakaian periodontal pack, daerah oprasi tidak boleh
dimainkan dengan lidah, tangan atau digunakan untuk mengunyah,
hindari penyikatan gigi pd daerah tsb
7. Bila tjd perdarahan atau periodontal pack terlepas segera hubungi drg
8. Kontrol 1 minggu

Carranza, 2012
Rateitschak, 2005
Terimakasih
Daftar Pustaka

1. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR,


Carranza FA. Carranza’s Clinical
Periodontology. 11th ed. St. Louis: Elsevier;
2012. 550-5
2. Wolf HF, Edith M, Rateitschak KH, Hassell
TM. “Acces Flap” Surgery, Open Flap
Debridement (OFD). Color Atlas of Dental
Medicine Periodontology. 3rd Ed. Stuttgart, New
York: Thieme. 2005. hlm: 309-22

Anda mungkin juga menyukai