Anda di halaman 1dari 5

6. indikasi pencabutan pasca PSA yang gagal?

Indikasi ekstraksi pada gigi pasien:


1. Bila PSA gagal dan retreatment juga gagal
2. Kondisi kesehatan umum pasien baik
3. Gigi sudah tidak dapat direstorasi dengan konvensional dan estetik
4. Gigi dengan jaringan pendukung yang tidak baik
5. Gigi impaksi
7. indikasi dan kontra indikasi PSA?
8. bagaimana cara evaluasi pasca PSA?
Maka setelah pasien menyetujui ntuk dilakukan perawatan ulang pada saluran
akar, maka setelah perawatan ulang saluran akar paisen dianjurkan untuk:
1. Pasien di edukasi untuk mengunyah makanan yang lunak terlebih dahulu.
2. Gigi yang barusaja dilakukan perawata saluran akar, sebaiknya dihindari
untuk menerima beban kunyah yang berlebihan.
3. Menghindari makanan yang panas dan dingin
4. Menghindari merokok
5. Menghindari stress karena dapat memperlambat proses penyembuhan
pasca perawatan.
Setelah melakukan perawatan ulang, dokter gigi perlu memberi edukasi
tentang indikasi keberhasilan perawatan saluran akar yang berupa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pada pemerikasaan subjektif dan objektif normal


Pasien tidah mengeluhkan nyeri
Gambaran radiografis tampak area radiolusen yang mengecil
Lamina dura tampak normal
Hilangnya sinus tract
Tidak terjadi resorbsi
Tidak ada bukti rusaknya jaringan lunak.

9. Bagaimana dasar pertimbangan restorasi pasca PSA?


10.Apa yang terjadi jika Pengisian SA tidak hermetic?
11. Terapi yang dialkukan jika PSA gagal?
Ada beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan, seperti :
1. PSA Ulang apabila perawatan PSA yg pertama gagal dan telah
dipasang mahkota tiruan, maka :

a. Mahota tiruan diambil / preparasi pada mahkota tiruan


b. Pengambilan guta perca lama dengan instrumen NiTi/hedstroem/gares
gidden drill) dengan tekanan minimal
c. Sterilisasi saluran akar
d. Menetukan ukuran dan mencoba guta perca
e. Obsturasi saluran akar.
f. Foto rontgent
Berikut ini merupakan tahapan langkah-langkah perawatan PSA
ulang (multiple visit) :
Kunjungan 1 :
a. Pemeriksaan
subjektif,objektif
dan
pemeriksaan
radiografis.
b. Gigi diisolasi dengan rubber dam
c. Dilakukan pembukaan bagian palatinal/oklusal dengan
round bur sampai orifice.
d. Pengambilan gutap perca lama yg ada di dalam saluran
akar dengan instrumen NiTi/hedstroem/gates gidden drill
dengan tekanan minimal sampai seluruh gutap perca
bersih.
Kunjungan 2 (setelah 2 minggu kemudian) :
a. Tes perkusi, palpasi, dan ada tidaknya fistula
b. Sterilisasi ulang
c. Obsturasi ulang
Kunjungan ke-3 (1 minggu kemudian) :
a. Melakukan restorasi komposit setelah sebelumnya
diberi basis
Kunjungan ke-4 (1 bulan kemudian) :
a. Pemeriksaan subjektif, objektif dan radiografi ada
tidaknya fistula.
Pada perawatan ulang saluran akar tidak dapat dilakukan perawatan
endodontik one visit karena telah terjadi kelainan pada jaringan
periapiakal dan telah terjadi pembengkakan yang diesertai
nyeri.Sedangkan persyaratan untuk dapat dilakukan perawatan
endodontik one visit adalah apabila tidak terjadi lesi periapikal.

Indikasi perawatan endodontik one visit :

a. Pasien memiliki medical compromised


b. Fraktur anterior
c. Gigi non vital dengan sinus track
Kontraindikasi perawatan endodontik one visit :
a. Abses alveolar akut
b. Pasein dengan gangguan TMJ
c. Pasien dengan akut apikal periodontitis dengan rasa
sakit yang tinggi.

2. Pembedahan(endodontic surgery) yaitu dilakukan bila PSA ulang


(konvensional) gagal dilakukan, sehingga perlu dilakukan pembedahan
pada daerah apeks gigi.Bedah apeks adalah pilihan kedua apabila
pengisian saluran akar konvensional melalui mahkota tidak dapat
dilakukan lagi.

Indikasi bedah apek (apicoectomy) :


a. Bila saluran akar bengkok, sehingga dapat
menghalangi preparasi
b. Apabila ada fraktur horizontal pada ujung akar
kadang ujung akar nekrosis sehingga tiak dapat
dilakukan PSA konvensional.
c. Ujung akar yang keluar dari tulang dengan disertai
keradangan.
d. Patahnya instrumen didalam saluran akar
e. Terjadi perforasi, kelebihan bahan pengisi sampai ke
periapikal.
Kontraindikasi bedah apeks :
a. Vertikal root fraktur
b. Imune disease
c. Diabetes melitus
d. Wanita hamil
e. Adanya sinus track
f. Sensitif terhadap termal yang mungkin disebabkan
ada salah satu akar yang tidak dirawat.

Tahap-Tahap Bedah Apeks :


1. Premedikasi (apabila pasien gelisah ) diazepam
beberapa jam sbelum operasi.
2. Anastesi
3. Pembuatan desain flap
Macam-macam desain flap :
a. Trapezoid dapat menyebabkan resesi gingiva
b. Triangular indikasi apeksifikasi
c. Envelope
d. Semilunar indikasi apeksifikasi
4. Insisi
5. Pembuatan akses ke apeks
6. Reseksi apeks dan pengisian retrogard
7. Jahit
3. Ekstraksi tindakan ekstraksi dilakukan apabila seluruh retreatment
perawatan saluran akar sudah tidak dapat dilakukan lagi.

Indikasi ekstraksi pada gigi pasien:


12.Bila PSA gagal dan retreatment juga gagal
13.Kondisi kesehatan umum pasien baik
14.Gigi sudah tidak dapat direstorasi dengan konvensional dan estetik
15.Gigi dengan jaringan pendukung yang tidak baik
16.Gigi impaksi
17.Fraktur vertikal
Pada kasus Ny.Fatimah dokter gigi menyarankan untuk dilakukan
pencabutan pada gigi pasien, hal tersebut disebabkan oleh bebrapa faktor,
yaitu :
1. Adanya lesi periapikal yang tidak kunjung sembuh setelah
perawatan hal ini tampak pada gambaran radiografi.
2. Tindakan PSA yang gagal
3. Adanya pembengkokan saluran akar
4. Adanya fraktur akar
Namun sebelum dilakukan tindakan ekstraksi gigi pada gigi yang
mengalami kegagalan pada perawatan PSA, dokter gigi memberi edukasi

dan informasi kepada pasien tentang kegagalan PSA yang terjadi dan tentang
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila dilakukan PSA ulang
baik keuntungan maupun kerugiannya.

12. apa yang diperhatikan dalam pengisian SA agar berhasil?


13. apa saja bahan pengisi SA?
14. interpretasi di gambar radiografii dari scenario?

Anda mungkin juga menyukai