pendarahan pada saluran cerna bagian atas. • Prosedur pemeriksaan: Pasien akan diperiksa, setelah melakukan diet untuk pemeriksaan benzidine. Keesokan harinya feses pasien diperiksa dengan test benzidine. Hasil (+) timbul warna biru gelap pada kertas saring. • Syarat diet: Bahan makanan yang mengandung Hb dan klorofil tidak diperbolehkan karena dapat menimbulkan reaksi dengan larutan benzidine. Diberikan 2-3 hari. Bentuk makanan saring/lunak, tergantung kondisi pasien. 2. DIET PEMERIKSAAN PIELOGRAFI INTRAVENUS (IVP Test)
• Merupakan pemeriksaan traktus urinarius
dengan menggunakan media kontras positif yang dimasukkan kedalam intra vena untuk melihat anatomi, fungsi ginjal dan kelainan lainnya. • Indikasi pemeriksaan pembesaran prostat jinak, batu kandung kemih, radang ginjal, batu ginjal, hipertensi dan penyempitan ginjal. • Syarat diet: Dilaksanakan sehari sebelum pemeriksaan. Diet ini berbentuk cair atau lunak yang mudah cerna. Minuman dibatasi. • Kontraindikasi: Tidak dilakukan pada kondisi pasien dengan DM, penyakit hati, kegagalan jantung dan anemia berat. Pemeriksaan kadar kreatinin dan ureum. Tekanan darah normal. Makan makanan lunak tidak berserat 1-2 hari sebelum pemeriksaan. Berpuasa selama 12 jam sebelum pemeriksaan hingga pemeriksaan selesai dan mengurangi berbicara serta tidak merokok agar udara tidak banyak masuk ke usus. BAK sebelum pemeriksaan untuk pengosongan kandung kencing. 3. DIET PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN LEMAK • Untuk mengetahui terjadinya steatorea atau tidak dalam feses. • Lama pelaksanaan diet 5 hari. • Diberikan diet tinggi lemak misalnya 100 gram selama 5 hari. • Pemeriksaan feses dilakukan pada hari ke 3, 4 dan 5. • Diagnosis steatorea ditegakkan bila terdapat lebih dari 5 gram lemak dalam feses/hari atau 15 gr/3 hari. 4. DIET PEMERIKSAAN TOLERANSI GLUKOSA
• Digunakan untuk memeriksa toleransi
terhadap glukosa. • Diberikan 3 hari berturut–turut diet DM. • Hari ke 4 (hari pemeriksaan) pasien hanya diberikan cairan terdiri 50–100 gr glukosa dan ½ gelas sari jeruk. • Kadar glukosa darah diukur sebelum diberikan beban glukosa, ½, 1, 2 dan 3 jam setelah diberikan beban glukosa. 5. DIET PEMERIKSAAN KOLESISTOGRAFI • Diet ini diberikan untuk pemeriksaan kelainan pada kantung empedu. • Hari 1 (sore) diberikan makanan lunak tanpa lemak. • Pukul 22.00 diberikan berupa klisma/laksid (pencahar). • Jam 07.00 diberikan klisma lagi, kemudian difoto. • Setelah itu diberikan diet tinggi lemak (>40 %), kemudian difoto lagi. 6. DIET PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI
• untuk mengetahui kelainan pada kolon dengan
menggunakan alat endoskopi. • Tujuan diet : memberikan makanan secukupnya dengan meninggalkan sisa makanan seminimal mungkin. • Syarat diet: Energi dan protein sesuai atau sedikit diatas energi basal. • Rendah sisa agar kolon bersih. Lanjutan... • Banyak minum agar defekasi lancar. • Diberikan 2–3 hari sebelum kolonoskopi. • 1–2 hari sebelumnya makanan lunak rendah sisa (tidak menggunakan sayur dan buah). • Untuk hari selanjutnya diberi makanan biasa yang rendah sisa. • Bila pasien susah BAB diberikan pencahar. • Malam sebelumnya: Pukul 19.00 (bubur sumsum), Pukul 20.00 (susu komersial) kemudian puasa (boleh minum air). • Hari pemeriksaan: pukul 05.00–06.00 klisma sampai dengan bersih. BE SUCCES IN YOUR FUTURE