Anda di halaman 1dari 17

Pemeriksaan gula darah, hasil dan

terapi

Kelompok :
• Karlina Mulyawati ( 14330145)
• Mukhamad Fajar ( 15330002 )
• Zipora Apriliana ( 15330003 )
• Monalisa ( 15330016 )
• Anglia Ananda A ( 15330022 )
Definisi Gula Darah
• Definisi Glukosa darah adalah jumlah atau konsentrasi
glukosa yang terdapat dalam darah. Pada keadaan normal,
glukosa diatur sedemikian rupa oleh hormon insulin yang
diproduksi oleh sel beta pankreas (Sherwood, 2006).

• Pada orang sehat, kadar glukosa darah berkisar antara 60-


100 mg/dL padakeadaan puasa. Konsentrasi tersebut akan
meningkat sampai 120-140 mg/dL setelah makan.
(Sherwood, 2006)
Gula darah
Glukosa, suatu gula monosakarida, karbohidrat terpenting
yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh

Umumnya tingkat glukosa dalam darah bertahan pada


batas-batas 4-8 mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level
terendah di pagi hari sebelum orang-orang mengkonsumsi
makanan (Mayes, 2001).
Alat Mengukur Kadar Glukosa Darah

• Glucometer adalah alat untuk melakukan


pengukuran kadar glukosa darah kapiler. Alat ini
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980 di
Amerika Utara.
Accu-chek softclix
lancet device

Accu-chek active
meter. Accu-chek
softclix lancet.

Container accu-chek active tes


strip.
Pemeriksaan Kadar Glukosa
Darah

• Pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan setiap waktu


sepanjang hari tanpa memperhatikan makanan terakhir
Glukosa darah yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut (Depkes
sewaktu RI, 1999).

• Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan


glukosa yang dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-
10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah
Glukosa darah makan adalah pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung
puasa dan 2 jam setelah pasien menyelesaikan makan (DepkesRI, 1999).
setelah makan.
Pemeriksaan Kadar
Glukosa Darah
Diabetes Melitus ( DM )

Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan


multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi
insulin. (Menurut WHO).
Gejala klinis
DM Tipe I DM Tipe 2

• Poliuria (sering buang air • umumnya lebih mudah tekena


kecil) infeksi
• Polidipsia (sering haus) • sukar sembuh dari luka
• Polifagia (mudah lapar) • daya penglihatan makin buruk
• penurunan berat badan • umumnya menderita hipertensi
• cepat merasa lelah (fatigue) • hiperlipidemia
• Iritabilitas • Obesitas
• dan pruritus (gatal-gatal pada • komplikasi pada pembuluh
kulit). darah dan syaraf.
Diagnosis
Keluhan yang sering di alami antara lain badan terasa lemah,
sering kesemutan, gatal-gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada
pria, dan pruritus vulvae pada wanita.

Tabel Kriteria penegakan diagnosis

Glukosa Plasma Glukosa Plasma


Puasa 2 jam setelah makan

Normal <100 mg/dL <140 mg/dL

Pra-diabetes 100 – 125 mg/dL ––

IFG atau IGT –– 140 – 199 mg/dL

Diabetes >126 mg/dL >200 mg/dL


Penatalaksanaan Diabetes
Penatalaksanaan diabetes mempunyai tujuan akhir untuk
menurunkan mortalitas DM, yang secara spesifik ditujukan
untuk mencapai 2 target utama, yaitu:

• Menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran


normal
• Mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya
komplikasi diabetes.
Penatalaksanaan Diabetes
Parameter Kadar ideal yang diharapkan

Kadar glukosa darah puasa 80 – 120 mg/dl

Kadar glukosa plasma puasa 90 – 130 mg/dl

Kadar glukosa darah saat tidur 100 – 140 mg/dl

Kadar glukosa saat tidur 110 – 150 mg/dl

Kadar HbA1c < 7 mg/dl

Kadar kolestrol HDL  45 mg/dl

kolestrol HDL  55 mg/dl

Kadar trigliserida < 200 mg/dl

Tekanan darah < 130/80 mm/Hg


Studi kasus
Anamnesis
Keluhan

Seorang wanita berusia 36 tahun dikonsulkan ke rumah sakit 4


• Selama kehamilan pasien
hari setelah melahirkan dengan cara sectio caesaria, karena
melakukan pemeriksaan rutin
didapatkan kadar glukosa darah yang tinggi. Pasien di setiap bulan di bidan.
konsultasikan untuk memperoleh saran penatalaksanaan • Tidak didapatkan darah tinggi saat
lanjutan dari tingginya kadar glukosa darah pasien. kontrol.
• Batuk dengan riak warna putih
pasien telah menjalani operasi sectio caesaria (SC) empat hari
sejak 1 bulan Sebelum
sebelumnya, usia lebih dari 35 tahun, riwayat ketuban pecah dini, kehamilan,
dan..Lima hari sebelumnya, pasien datang ke RSSA karena keluar • kadang sesak terutama saat
cairan dalam jumlah banyak dari jalan lahir disertai kenceng- • Riwayat diabetes mellitus tidak
diketahui oleh pasien.
kenceng yang makin lama makin memberat. Sebelum pasien
• Setelah tindakan operasi baru
dibawa ke RSSA, pasien terlebih dahulu dibawa untuk berobat ke
diketahui glukosa darah 252.
bidan namun oleh bidan disarankan untuk dibawa ke RSSA Riwayat DM dalam keluarga juga
karena 'anak mahal' mengingat pasien baru hamil sesudah tidak diketahui.
menikah selama 15 tahun.
Studi kasus
Pemeriksaan fisik
Menunjukkan pasien memiliki berat badan 74 kg, tinggi badan
156 cm, dengan indeks massa tubuh 30,4 kg/m , tekanan darah
130/80mmHg, nadi 94 x/menit, dan pernafasan 20 x/menit. Pada
ekstremitas bawah terdapat edema tungkai. Pemeriksaan ECG
menunjukkan sinus takikardia dengan nadi 150x/menit.

Sectio caesaria dilakukan tanggal 1 Maret 2013. Bayi yang yang


dilahirkan berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan lahir
4350 gram dan panjang 51 cm. Pemeriksaan laboratorium pada
bayi menunjukkan kondisi hipoglikemi (kadar gula darah 36 DM
mg/dL).
Studi kasus
Diagnosis Terapi

Masalah yang terdapat Diet 1700 kkal/hari,


pada pasien ini sangat injeksi insulin long acting
kompleks karena kondisi 0-6 iu subkutan, captopril
kehamilannya (usia tua, 6.25mg peroral setiap 8
ketuban pecah dini, dan jam, dan simvastatin 20
high social value baby), mg. Setelah gula darah
adanya diabetes pada terkontrol pada perawatan
kehamilan, serta hari ke 5 setelah operasi
permasalahan kesehatan pasien dipulangkan dari
jantung rumah sakit.
Hasil laboratorium
Kesimpulan
• Kasus ini menyajikan DM dalam kehamilan yang baru
terdentifikasi pada sàt persalinan.
• Hiperglikemia post pandrial disebabkan untuk kehamilan
menyebabkan resistansi insulin fisiologis.
• Evaluasi kadar gula drah seharusnya diperiksa sebelum
kehamilan karena organogensis sering suda lengkap sebelum
kehamilan diketaui.
• DM gestasiona umumnya tapa pada trisemster kedua atau awal
trisemester ketiga.
• Harus dilakukan skrinning (penapisan) DM Gestasioanal
adalah pada usia kehmilan 24-28 minggu.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai