Pada penderita leukemia jenis LLA ditemukan leukositosis (60%) dan kadang-kadang leukopenia (25%). 2. Pemeriksaan sumsum tulang Pada penderita leukemia akut ditemukan keadaan hiperselular. Hampir semua sel sumsum tulang diganti sel leukemia (blast), terdapat perubahan tiba-tiba dari sel muda (blast) ke sel yang matang tanpa sel antara (leukemic gap) Penatalaksanaan Medis
Kemoterapi Kemoterapi pada penderita LLA pengobatan umumnya terjadi secara bertahap 1. Tahap 1 (terapi induksi) Tujuan dari tahap pertama pengobatan adalah untuk membunuh sebagian besar sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Pada tahap ini dengan memberikan kemoterapi kombinasi yaitu daunorubisin, vincristin, prednison dan asparaginase.
2. Tahap 2 (terapi konsolidasi/ intensifikasi) Setelah mencapai remisi komplit, segera dilakukan terapi intensifikasi yang bertujuan untuk mengeliminasi sel leukemia residual untuk mencegah relaps dan juga timbulnya sel yang resisten terhadap obat. Terapi ini dilakukan setelah 6 bulan kemudian.
3. Tahap 3 ( profilaksis SSP) Profilaksis SSP diberikan untuk mencegah kekambuhan pada SSP. Pada tahap ini menggunakan obat kemoterapi yang berbeda, kadang- kadang dikombinasikan dengan terapi radiasi, untuk mencegah leukemia memasuki otak dan sistem saraf pusat.
4. Tahap 4 (pemeliharaan jangka panjang) Pada tahap ini dimaksudkan untuk mempertahankan masa remisi.
Radioterapi Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Sinar berenergi tinggi ini ditujukan terhadap limpa atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel leukemia. Pengobatan dengan cara ini dapat diberikan jika terdapat keluhan pendesakan karena pembengkakan kelenjar getah bening setempat.
Transplantasi Sumsum Tulang Transplantasi sumsum tulang dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat. Transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Prognosis Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap buruknya prognosis leukemia limfoblastik akut, sebagai berikut: 1. Jumlah leukosit awal lebih dari 50.000/mm 2. Umur pasien pada saat diagnosis dibawah 18 bulan atau ditas 10 tahun 3. Fenotipe imunologis (immunophenotype) dari limfoblast saat diagnosis 4. Jenis kelamin laki-laki 5. Adanya sisa sel blast pada sumsum tulang pada hari ke 7 atau ke 14 terapi Keadaan diatas menggambarkan prognosis yang buruk pada pasien