Anda di halaman 1dari 17

GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

CKD DAN SN

NS.NUNU HARISON, M. KEP


STIKES BHAKTI HUSADA
BENGKULU
2020
DEFINISI
 CKD ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible pada suatu derajat atau
tingkatan yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau
transplantasi ginjal (Smeltzer, 2010).
 Tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit,
sehingga terjadi uremia atau azotemia .
 Penyakit ginjal kronik merupakan akibat terminal destruksi jaringan dan kehilangan fungsi
ginjal yang berlangsung secara berangsur –angsur yang ditandai dengan fungsi filtrasi
glomerulus yang tersisa kurang dari 25% (Kowalak, Weish, & Mayer, 2011)
KRITERIA GAGAL GINJAL KRONIK
Kriteria gagal ginjal kronik (KDIG0, 2013) :
Petanda kerusakan ginjal (1 atau lebih):
 Albuminuria (AER ≥ 30 mg/24 jam; ACR ≥ 30 mg/g24 [≥ 3 mg/mmol])
 Sedimen urin abnormal
 Kelainan elektrolit akibat kelainan tubular
 Kelainan yang dideteksi dengan pemeriksaan histologi
 Kelainan struktural yang dideteksi dengan pencitraan
 Riwayat transflantasi ginjal
 Penurunan laju ,Fltrasi glomerulus (LFG)
 LFG E < 60 ml/menit/1,73 m2
Rumus Kockcroft-Gault :

LFG (ml/ mnt/ 1,73 m) = (140 – umur) x BB


72 x kreatinin mg/dl

*pada perempuan dikalikan 0,85


ETIOLOGI
 Penyakit infeksi ginjal (glomerulonefritis, pyelonefritis)
 ARF (akut renal failure)
 Penyakit ginjal polikistik
 Obstruksi ginjal (neoplasma), prostate, striktur uretra
 Nefrotoksik (analgetik, kanamisin)
 Penyakit sistemik (DM, Hipertensi, SLE, Gout)
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
 Manifestasi awal uremik mecakup mual, apatis, kelemahan dan keletihan.
 Kardiovaskular : hipertensi, perikarditis dan hiperkalemia,
 Integumen: kulit kering dan gampang terkelupas,
 Pernafasan: paru-paru terdengar rhonki, takipnea, sesak napas,
 Gastrointesinal: mual muntah, konstipasi dan perdarahan saluran cerna,
 Neurologik : kelemahan dan keletihan, tremor,
 Hematologi anemia dan trombositopenia.
(Brunner & Suddart, 2013)

Pemeriksaan Diagnostik
Lab : ureum /creatinin; hemoglobin, analisa gas darah, (Na, K, Ca, ), albumin, gula
darah, trigliserida
Diagnostik : biopsy ginjal
Radiologi : BNO/ foto polos abdomen, USG, renogram, foto jantung, foto paru, foto
tulang
ECG
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Konservatif
 Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Keseimbangan transport oksigen
 Memberikan rasa nyaman, istirahat dan tidur
2. Dialisis
 Hemodialisis
 Peritoneal Dialisis
3. Transplantasi Ginjal
 Donor hidup
 Dialisis dan transplantasi dilakukan pada pasien GGK yang tahap terminal.
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama; Keluhan utama yang didpt biasanya bervariasi mulai dari produksi
urine berkurang, tidak bisa BAK, selera makan menurun, gatal- gatal, nafas berbau,
penurunan kesadaran
2. Riwayat penyakit sekarang : Kaji onset penurunan produksi urine, penrunan
kesadaran, kelemahan fisik, perubahan kulit, nutrisi dll
3. Riwayat penyakit dahulu
Kaji rwyt penyakit gagal ginjal akut, ISK, BPH, Batu sal. Kemih Kaji penyakit
sistemik DM,HT, SLE pada masa lalu Kaji pemakaian obat-obatan nefrotoksik ,
rwyt alergi Kaji tindakan2 pembedahan berhub. Sistem perkemihan yang pernah
dijalani
B. Pemeriksaan fisik
1. Gangguan pada kulit
2. Gangguan keseimbangan cairan
3. Gangguan kardiovaskuler
4. Gangguan pada Paru (pernafasan)
5. Gangguan gastrointestinal
6. Gangguan pada darah berkurangnya roduksi eritropoitin
7. Gangguan fs. Trombosit Bleeding time memanjang
8. Gangguan fungsi leukosit
9. Gangguan pada persyarafan
10. Gangguan psikososialGangguan sistem endokrin
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Aktual/resiko tinggi pola nafas tidak efektif b.d kongestif paru. Retensi cairan di
intertitial alveolar paru
2. Aktual/resiko tinggi kelebihan volume cairan tubuh b.d retensi natrium, peningkatan
aldosteron
3. Penurunan CO b.d perubahan kontraktilitas jantung
4. Aktual/ resiko terjadinya penurunan perfusi serebral b.d perubahan PH cairan
serebrospinalis sekunder terhadap acidosis metabolik
5. aktual./resiko tinggi terjadinya aritmia b.d abnormalitas konduksi elektrikal jantung
sekunder terhadap hiperkalemia
6. Aktual/ resiko terjadinya kerusakan integritas kulit b.d akumulasi ureum dibawah
kulit
SYNDROME NEFROTIK

NS.NUNU HARISON, M. KEP


STIKES BHAKTI HUSADA
BENGKULU
2020
DEFINISI
 Sindrom nefrotik adalah kerusakan glomerulus karena ada peningkatan permeabilitas
glomerulus terhadap protein plasma menimbulkan proteinuria, hipoalbuminemia,
hiperlipidemia dan edema (Betz & Sowden, 2009).
 Sindrom nefrotik merupakan keadaan klinis yang meliputi proteinuria masif,
hipoalbuminemia, hiperlipemia dan edema (Wong, 2008).
 Sindrom nefrotik adalah suatu manefestasi dari banyak gangguan glomerulus yang ditandai
oleh proteinuria, hipoalbuminemia, dan edema, dan kadang-kadang hematuria, hipertensi,
dan penurunan laju filtasi glomerulus (Speer, Kathleen Morgan: 2007 hal 179)
TERIMA KASIH
ASALMUALIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai