Arti morfem imbuhan {meN-} sangat bergantung pada kelas kata bentuk
dasarnya, apabila bentuk dasarnya berkelas kata kerja imbuhan {meN-}
mempunyai arti melakukan tindakan seperti yang tersebut pada bentuk
dasarnya. Arti itu, misalnya terdapat pada kata membaca, menulis, dan
sebagainya. Secara rinci arti morfem afiks {meN-} diklasifikasikan berikut:
Menurut KBBI : Pasif artinya bersifat menerima saja, tidak giat; tidak aktif;
4. Morfem Imbuhan {ter-}
Bentuk dasar yang dapat bergandeng dengn imbuhan {ter} adalah bentuk
dasar yang berkelas kata kerja, kata sifat, dan kata benda.
Bila awalan {ter-} melekat pada kelas kata benda, makna yang timbul
adalah sebagai berikut: ‘tak sengaja di ( seperti bentuk dasar)’ :
tercangkul ‘tak sengaja dicangkul’;
Arti morfem imbuhan {peN} sangat ditentukan kelas kata bentuk dasarnya. Bentuk
dasar yang dapat bergabung dengan {peN-} ialah bentuk dasr yang berkela kata
kerja, kata sifat, dan benda.
Kata kerja : pengarang ‘orang yang (biasa) melakukan mengarang’;
Kata sifat: periang ‘yang mempunyai sifat riang’
Kata benda : perokok ‘orang yang biasa merokok’
Morfem imbuhan {per-} dapat bergabung dengan bentuk dasar yang berkelas
kata benda, bilangan, dan sifat. Apabila bergandeng dengan bentuk dasar kata,
{per-} mempunyai arti ‘menjadikan (objek) sebagai ‘atau’ memperlakukan
(objek) sebagai’ ;sedangkan apabila bergandeng dengan bentuk dasar kata
bilangan, imbuhan {per-i mempunyai arti ‘membuat jadi’; dan apabila
bergandng dengan bentuk dasr yang berkelas kata sifat, {per-} mempunyai arti
‘membuat jadi lebih’. Contohnya:
Peristri ‘menjadikan (objek) sebagai istri’;
Perbudak ‘memperlakukan (objek) sebagai budak’;
Pertiga ‘membuat jadi tiga’
Perdalam ‘membuat jai lebih dalam’
Morfem imbuhan {se-} bisa bergandeng dengan bentuk dasar yang berkelas
kata benda, misalnya sekelas, sekepala, sedesa, dan sebagainya.
9. Morfem Imbuhan {ke-}
Pada umumnya, morfem imbuhan {ke-} melekat pada bentuk dasar yang berkelas
kata bilangan (kesatu, ketiga, kesembilan}. Adda juga yang melekat pada bentuk
dasar selain kata bilangan, misalnya ketua, kerangka, kekasih dan kehendak.
Morfem {-i} biasanya bergandeng dengan bentuk dasar kompleks yang berkelas
kata kerja dan biasanya mempunyai kemungkinan arti berikut:
Menyatakan bahwa’tindakan yang tersebut pada bentuk dasar itu dilakukan
berulang-ulang’, misalnya: melempari ‘melempar berulang-ulang’
12. Morfem Imbuhan {-an}
Morfem imbuhan {-an} dapat bergabung dengan bentuk dasar kata benda,
kata kerja, kat sifat, dan kata bilangan.
Kata benda : meteran ‘tiap-tiap meter’
Kata kerja : tangkapan ‘hasil menangkap’
Kata sifat : kotoran ‘yang kotor’
Apabila bentuk dasarnya berkelas kata benda maka morfem ulang mempunyai
beberapa kemungkinan arti yaitu :
a. Menyatakan ‘banyak’ misalnya :
Kemajuan-kemajuan “banyak kemajuan”
b. Menyatakan ‘meskipun’ misalnya :
Beras-beras (dimakannya) “meskipun beras (dimakannya)
Berkelas kata sifat, Contohnya Artinya
Menyatakan ‘lebih… lagi’, Cepat-cepat “lebih cepat lagi”