Obat-obatan:
- sedative
- diuretik
- narkotika
Infeksi:
- peritonitis bakteri spontan
- pneumonia
- infeksi saluran kemih
Faktor-faktor pencetus
Lain-lain:
- pembedahan
- perburukan penyakit hati
- dehidrasi
- gangguan fungsi ginjal
Metabolisme amonia
a. Usus
tempat utama produksi amonia
tujuan terapi utama dalam mengurangi amonia dengan absorbsi atau
produksi dari usus
organ utama yang mengkonsumsi glutamin
b. Hati
jalur metabolisme urea dan glutamin dilakukan terbagi di asinus
detoksifikasi amonia dilakukan pada dua tempat terpisah
1. sintesis urea pada siklus urea pada periporta pada hepatosit
2. sintesis glutamin pada hepatosit perivena
c. Otot
aktivitas glutamin sintetase pada otot skletal rendah
massa relatif lebih besar dibanding organ lain organ penting
dalam sintesa glutamin
amonia dapat diambil dan dilepaskan dari otot
d. Ginjal
berperan dalam pengaturan keseimbangan asam basa, elektrolit dan
ekskresi produk-produk akhir.
Ekskresi urin dalam pengeluaran nitrogen dalam bentuk urea,
kreatinin dan amonia
memiliki glutaminase maupun glutamin sintetase yang dapat
mensintesa maupun degradasi glutamin
mengeluarkan amonia pada sirkulasi sistemik
e. Otak
tidak ada siklus urea di otak, amonia di metabolisme dengan jalur
yang berbeda
astrosit merupakan tempat detoksifikasi amonia
eliminasi amonia dengan sintesis glutamin melalui amidiasi glutamat
oleh glutamin sintetase
f. Metabolisme amonia antar organ pada keadaan sirosis
hiperamonia pada pasien sirosis dengan metabolik yg stabil lebih
banyak terjadi pd pintas portosistemik dan produksi amonia ginjal
otot skletal memindahkan amonia dari sirkulasi lebih banyak
daripada hati yang mengalami sirosis.
Stadium III
Mengalami kebingungan yang nyata dengan perubahan perilaku
Penderita dapat tidur sepanjang waktu
EEG menjadi abnormal pada stadium III & IV
Stadium IV
Penderita koma
Timbul refleks hiperaktif dan tanda Babinsky
Fetor hepatikum dapat tercium pada napas penderita
Laboratorium
Tidak spesifik
Menyingkirkan penyebab lain atau konfirmasi faktor pencetus
Yang paling informatif amonia dalam darah
Laboratorium
Hematologi: Hb, Ht, Lekosit,eritrosit, trombosit, hitung jenis, faal
hemostasis
Biokimia darah: uji faal hati, uji faal ginjal, atas indikasi : HBs Ag,
anti HCV, AFP, elektrolit, analisa gas darah
Amonia darah
Urin dan tinja rutin
Tingkat ensefalopati berdasarkan amonia darah
Antibiotika :
a. Neomisin: 4 X 1-2gram/hari. Diberikan setelah pemberian
laktulosa
b. Metronidazol, Vancomisin oral, Paromomycin, Quinolon oral
c. Rifaximin : 3 X 400 mg/hari
Tatalaksana khusus
3. Asam Amino Rantai Cabang (AARC)
Tujuan :
mendapat energi
memperbaiki sintesis katekolamin
mengurangi AAA
dgn dextrose hipertonik hiperaminosidemia↓
Struktur kimia L-Ornithine-L-Aspartate
Bromocriptine
Stimulasi reseptor dopamin
Dosis 30 mg 2 x sehari pasien dgn gejala ekstrapyramidal yang
refrakter dengan terapi sebelumnya
Mangan
Menumpuk pada globus pallidus penderita EH terdeteksi
dengan MRI
Mekanisme kerja sinergik dengan NH3 aktifkan reseptor
benzodiazepine perifer dan GABA ergic
Transplantasi hati