Anda di halaman 1dari 31

Refrat

Ensefalopati
Afifah Haifa Putri (1210070100129)
Aisyah (1210070100168)
Dara Imanisa (1210070100203)
Diny Nurrahmah (1210070100137)
Fouri Salci (1210070100185)
Tri Indriani (1210070100159)
Wisely Charisma Pendar (1210070100147)
ENSEFALOPATI
Ensefalopati merupakan suatu
keadaan dengan kelainan fungsi otak,
yang disebabkan oleh proses
degenerasi maupun sebab lain diluar
proses peradangan. Ensephalopaty
dapat timbul secara perlahan lahan
seperti proses degenerasi, tetapi juga
dapat timbul secara mendadak,
misalnya pada keracunan obat-
obatan tertentu.
Secara nyata terdapat fluktuasi
dari tingkat kesadaran, atensi
minimal, halusinasi dan delusi yang
sering dan perubahan tingkat
aktifitas psikomotor ( secara umum
meningkat , akan tetapi dapat
menurun). Penggunaaan istilah
ensefalopathy menggambarkan
perubahan umum pada fungsi otak,
yang bermenifestasi pada gangguan
atensi baik berupa agitasi hiperalert
hingga koma .
Etiologi
Istilah ensefalopathy secara umum
digunakan untuk menunjukkan adanya
disfungsi serebral. Disfungsi tersebut
secara tipikal menggambarkan adanya
perubahan pada fungsi kortikal dan
gangguan kesadaran mulai dari kondisi
confusional ringan sampai dengan koma.
Secara klinis,diagnosis enchepatopaty
digunakan untuk menggambarkan disfungsi
otak difus yang disebabkan oleh gangguan
factor iskhemik,metabolic, toksik.
EPIDEMIOLOGI
Penelitian di London menunjuukkan bahwa
angka kejadian encephalopati iskemik hipoksik
mencapai 150 per 57 ribu kelahiran hidup.
Di Asutralia Timur = 164 per 43 ribu kelahiran
hidup atau berkisar 38%
Diperkirakan berkisar 30 % kasus ensefalopati
Negara maju dan naik 60% pada Negara
berkembang berkaitan dengan kejadian
hipoksis iskemik intrapartum. Ensepalopathy
terkait sepsis terjadi berkisar 9% hingga 71 %
pada pasien yang menderita sepsis.
Klasifikasi
Ensefalopati Metabolik
Ensefalopati akibat Infeksi
Ensefalopati akibat Iskemik
Ensefalopati akibat Toksik
Ensefalopati Hipertensi
Ensefalopati Metabolik
Gangguan neuropsikiatrik akibat penyakit
metabolik otak yang ditandai dengan keadaan
klinis :
Penurunan kesadaran sedang sampai
berat
Gangguan neuropsikiatrik : kejang,
lateralisasi
Kelainan fungsi neurotransmitter otak
Tanpa di sertai tanda tanda infeksi
bacterial yang jelas
Patogenesis
Beberapa peneliti berpendapat bahwa
Ensefalopatihepatik adalah gangguan fungsi
astrosit. Astrosit mencapai sekitar sepertiga
dari volumekortikal.
Astrosit berfungsi dalam regulasi sawar
darah-otak. Astrosit juga terlibat
dalammempertahankan homeostasis
elektrolit dan dalam memberikan nutrisi dan
prekursorneurotransmitter ke neuron.
Selain itu astrosit juga berperan dalam
detoksifikasi darisejumlah bahan kimia,
termasuk amonia.
Ada teori mengatakan bahwa zat
neurotoksik, termasuk amonia dan
mangan,mungkin bisa menembus
masuk ke otak jika terjadinya gagal
hati.
Zat-zat neurotoksik inikemudian
dapat menyebabkan perubahan
morfologis dalam astrosit. Pada
sirosis, astrositdapat mengalami
Alzheimer jenis astrocytosis II dimana
astrosit menjadi bengkak.
Hal inidapat menyebabkan tekanan
Gambaran Klinis
Koma Hepatikum merupakan suatu sindrom
neuropsikiatri yang dapat dijumpai
padapasien gagal hati baik akut maupun
kronis berupa kelainan mental, kelainan
neurologisdan kelainan laboratorium
Pasien dengan ensefalopati hati ringan dan
sedang menunjukkan
Penurunan memori jangka pendek dan
konsentrasi
Tanda-tanda azterixis
Flapping tremor
Bau mulut hepatikus (aroma manis dari nafas)

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium, adanya kelainan kadar amonia
darah
EEG, adanya gelombang amplitude tinggi
frekuensi rendah dan gelombang trifasik.
CT scan dan MRI otak mungkin penting untuk
membedakan lesi intrakranial
Diagnosis Banding
Lesi intrakranial, seperti hematoma subdural, perdarahan
intrakranial, stroke,tumor, dan abses
Infeksi, seperti meningitis, ensefalitis, dan abses
intracranial
Metabolik ensefalopati, seperti hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit,anoksia, hiperkarbia, dan
uremia
Hiperamonemia dari penyebab lain, seperti sekunder
untuk ureterosigmoidostomydan mewarisi gangguan
siklus urea
Encephalopathy toksik dari asupan alkohol, seperti
intoksikasi akut, alcoholwith drawal, dan ensefalopati
Wernicke.
Encephalopathy toksik dari narkoba, seperti hipnotik
sedatif, antidepresan, agenantipsikotik, dan salisilat
Sindrom otak organic
Postseizure encephalopathy
Penatalaksanaan
Diet protein nabati
Antibiotik, neomisin dengan dosis awal adalah
250mg secara oral 2-4 kali sehari. Dosis
setinggi 4000 mg/hari dapatdiberikan.
Terapi untuk meningkatkan ekskresi ammonia
(seng, sodium benzoate, sodium
phenylbutyrate, sodium phenylacetate)
Komplikasi
Pembengkakan otak
Kerusakan sistem saraf permanen
Peningkatan risiko gagal jantung, gagal ginjal,
kegagalan pernafasan dan sepsis(keracunan
darah)
Sepsis
Koma
Prognosis
Dengan pengobatan standar tertera di atas
80% pasien akan sadar kembali.
Prognosisburuk bila ada tanda-tanda klinis
berat seperti ikterus asites dan kadar albumin
yangrendah
Ensefalopati akibat infeksi
Ensefalopati yang disebabkan oleh infeksi
sistemik adalah keadaan yang paling sulit
dibedakan dengan ensefalitis.
Disfungsi serebral difuse ataupun multifokal
yang diinduksi oleh respons sistemik terhadap
infeksi tanpa bukti klinis maupun laboratoris
adanya infeksi otak secara langsung disebut
dengan ensefalopati sepsis.
Patogenesis
Patogenesis ensefalopati sepsis masih belum
jelas. Beberapa kemungkinan diajukan
sebagai penyebab adanya kerusakan otak
selama sepsis berat yaitu efek endotoksin dan
mediator inflamasi, disfungsi sawar darah
otak dan kerusakan cairan serebro spinal,
perubahan asam amino dan neurotransmiter,
apoptosis, stres oksidatif dan eksitotoksisitas,
akan tetapi hipotesis yang paling dipercaya
adalah multifaktorial.
Gejala Klinis
Ensefalopati sepsis pada umumnya terjadi awal
sepsis berat dan menyebabkan gagal
multiorgan. Keadaan klinis yang paling sering
ditimbulkan adalah
Penurunan tingkat kesadaran dari mulai
penurunan kewaspadaan ringan hingga tak
berespon dan koma
Status konfusional fluktuatif, inatensi dan
kebiasaan yang tidak sesuai
Delirium, agitasi dan deteriorasi kesadaran
dan koma.
Rigiditas paratonik
kejang
Diagnosis
Diagnosis ensefalopati sepsis secara klinis
tergantung pada penyingkiran penyebab lain
yang mungkin dari deteriorisasi otak
(metabolik atau struktural).
EEG merupakan salah satu pemeriksaan
penunjang yang sensitif dan dapat
menunjukkan abnormalitas walaupun
pemeriksaan neurologis normal. Pola EEG
yang dapat ditemukan pada ensefalopati
sepsis adalah normal EEG, eksesif theta,
predominan delta, gelombang triphasik,
supresi.
Penatalaksanaan
Pengobatan ensefalopati septik secara khusus
masih belum ada, penanganannya dilakukan
dengan penanganan sepsis pada umumnya.
Dibutuhkan terapi suportif seperti menjaga
suhu lingkungan yang hangat, memberi
pengobatan simptomatik seperti muntah,
anemia dan demam. Kemudian dilakukan
pemberian antibiotik untuk penanganan
definitif selama kurang lebih 14 hari.
Ensefalopati akibat toksik
Definisi
Ensefalopati nonsirosis hiperamonia
merupakan salah satu komplikasi dan
pemberian asam valproat, tanpa disertai
adanya penyakit liver primer sebelumya.
Etiologi
Anti konvulsan lainnya yang dapat berefek seperti
asam valproat adalah fenobarbital dan phenytoin, yang
dapat meningkatkan kadar ammonia pada pasien yang
mengkonsumsi asam valproat secara bersamaan.
. Pada salah satu penelitian, penambahan toporimate,
inhibitor siklus area lainnya, pada penggunaan asam
valproat, mempercepat terjadinya ensefalopati pada
pasien asimptomatis. Beberapa obat lainnya yang
dapat menyebabkan keadaan hiperamonia, yang
mungkin dapat merusak siklus urea atau
Beberapa obat lainnya yang dapat
menyebabkan keadaan hiperamonia, yang
mungkin dapat merusak siklus urea atau
meningkatkan produksi ammonia renal
kedalam sirkulasi antara lain glysin yang
digunakan selama reseksi prostat transuretra,
yang menstimulasi produksi ammonia, selain
itu carbamazepin, ribavirine, sulfadiazine
dengan pirimetamin dan salisilat dosis tinggi.
Gejala klinis
Biasanya kasus asimptomatik dan
disertaiadanya peningkatan ringan enzim liver
serum. Secara klinis pasien dapat menunjukan
keadaan dimana terjadi disfungsi kognitif
dalam beberapa derajat. Gejala dapat dimulai
pada 2 minggu awal setelah terapi dimulai
hingga berkisar 3-5 tahun berikutnya.
Patogenesis
Asam valproat dapat juga menginduksi
hepatotoksisitas dengan mekanisme yang menyerupai
hiperamonia hepatikdengan adanya gejala neurologis.
Pada beberapa kasus hal ini berkaitan dengan defisiensi
enzim siklus urea, ornithine transcarbamilase, dengan
outcome yang jelek. Intake asam valproat, yang
merupakan asam lemak, dapat memproduksi
hiperamonia dengan cara metabolismenya dalam hati,
yang menghasilkan metabolit toksik yang dapat
menghambat carbamoyl phosphate synthetase, yang
merupakan reaksi enzimatik pertama pada
toksik yang dapat menghambat carbamoyl
phosphate synthetase, yang merupakan
reaksi enzimatik pertama pada siklus urea,
yang dapat mencegah ekskresi ammonia.
Asam valproat juga menurunkan level
kreatinin dengan meningkatkan ekskresi
dalam bentuk kompleks asam valproat
kartinin. Defisiensi kartinin mengurangi fungsi
mitokondria, dengan menghambat siklus urea
dalam hati.
Penatalaksanaan
Pengobatan utama pada ensfalopati yang
diinduksi oleh penggunaan asam valproat
adalah dengn menghindari konsumsi asam
valproat., yang dapat memberikan perbaikan
utuh dalam waktu beberapa hari. Suplemen
carnitine juga menunjukkan penurunan gejala
toksisitas yang diinduksi asam valproat.
ENSEFALOPATI
HIPERTENSI
Ensefalopati hipertensi adalah sindrom klinik
akut reversibel yang dicetuskan oleh kenaikan
tekanan darah secra mendadak sehingga
melampaui batas autoregulasi otak.
ETIOLOGI
Ensefalopati hipertensi dapat merupakan
komplikasi dari berbagai penyakit antara lain,
penyakit ginjal kronis, stenosis arteri renalis,
glomerulonefritis aakut, toxemia akut,
peokromositoma, sidrom cushing, serta
penggunaan obat seperti aminophyline,
phenyephtine. Ensefalopati hipertensi lebih
sering ditemukan pada orang dengan riwayat
hipertensi essensial lama.
MANIFESTASI KLINIK
Ensefalopati hipertensi merupakan suatu sindrom
hipertensi berat yang dikaitkan dengan ditemuannya
nyeri kepala hebat, mual, muntah, gangguan
penglihatan, confusion, pingsan sampai koma.

Onset gejaala biasanya berlangsug perlahan, dengan


progresi sekitar 24-48 jam. Gejala-gejala gangguan
otak yang difus dapat berupa defisit neurologis fokal,
tanda-tanda lateralisasi yang bersifat reversibel
maupun irreversibel yang mengarah ke pendarahan
serebri atau stroke.
DIAGNOSA
Ensefalopati hipertensi merupakan suatu
sindrom hipertensi berat yang dikaitkan
dengan ditemuannya nyeri kepala hebat,
mual, muntah, gangguan penglihatan,
confusion, pingsan sampai koma. Onset
gejaala biasanya berlangsug perlahan,
dengan progresi sekitar 24-48 jam. Gejala-
gejala gangguan otak yang difus dapat
berupa defisit neurologis fokal, tanda-tanda
lateralisasi yang bersifat reversibel maupun
irreversibel yang mengarah ke pendarahan
serebri atau stroke.

Anda mungkin juga menyukai