Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 5

SENYAWA
1.Fahrijal (18330108)

2. Novita Ventiani (18330109)

ISOFLAVON 3. Shevira Mutiarani (18330111)

4. Putri Selviani (18330112)

5. Hendrina R Parera (18330114)

6. Aab Abdullah (18330117)

7. Ryan Saputra Supartono (18330122)

8. Rahmad Niki Saputro (18330127)


LATAR BELAKANG

– Senyawa isoflavon merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak disintesis


tanaman. Namun tidak seperti metabolit sekunder lainnya, senyawa ini tidak
disintesis oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, tanaman merupakan sumber
senyawa isoflavon di alam
– Isoflavon yang terdapat dalam biji kedelai dorman adalah dalam bentuk isoflavon
glikosida yaitu daidzin, genistin dan glisitin. Isoflavon glikosida tersebut mempunyai
aktivitas fisiologis yang rendah.
– Di dalam tempe kedelai dapat kita jumpai 4 jenis isoflavone yaitu : daidzein,
genestein, glisitein dan faktor-2. 2. Salah satu aktivitas fisiologis yang menonjol dari
isoflavon daidzein, genestein, glisitein dan faktor-2 adalah aktivitas antioksidan.
PENGERTIAN

Isoflavon termasuk dalam golongan flavonoid yang merupakan senyawa


polifenolik. Stuktur kimia dasar dari isoflavone hamper sama seperti flavon, yaitu
terdiri dari 2 cincin benzen (A dan B) dan terikat pada cincin C piranheterosiklik,
tetapi orientasi cincin B nya berbeda. Pada flavon, cincin B diikat oleh karbon
nomor 2 cincin tengah C, sedangkan isoflavone diikat oleh karbon nomor 3
TANAMAN PENGHASIL ISOFLAVON

- Pada umumnya, senyawa isoflavone banyak ditemukan pada tanaman kacang-


kacangan atau leguminosa.
- Isoflavon pada kedelai terdapat dalam empat bentuk, yaitu :
1. Bentuk aglikon (non gula) : genistein, daidzein, dan glycitein.
2. Bentuk glikosida : daidzin, genistin dan glisitin.
3. Bentuk asetilglikosida : 6”-O-asetil daidzin, 6”-Oasetil genistin, 6”-O-asetil glisitin.
4. Bentuk malonilglikosida : 6”-O-malonil daidzin, 6”-O-malonil genistin, 6”-Omalonil
glisitin.
- Isoflavon utama pada kedelai terdiri dari genistein (4’,5’7-tryhydroxyisoflavone)
dan daidzein (4’,7-dihydroxyisoflavone), serta turunan β-glikosida, gensitin dan
daidzin. Ditemukan juga sejumlah kecil senyawa isoflavone lainnya seperti
glycitein (7,4’-dihydroxy-6-methoxy-isoflavone) dan glikosidanya
EKSTRAKSI SENYAWA ISOFLAVON

- Sebanyak 100gr sampel diblender hingga terbentuk bubur


- Dimaserasi dalam 250 ml etanol 70 % selama 24 jam
- Disaring dan filtratnya ditampung. Residu ditambah dengan 100 ml etanol 70 %,
kemudian 45 dimaserasi selama 24 jam
- Disaring dan filtratnya ditampung. Residu kedua ditambah dengan100ml etanol
70 %.
- Filtrat hasil maserasi kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator hingga
diperoleh ekstrak kental.
- Ekstrak kental di oven selama 30 menit dengan suhu 50o C sehingga diperoleh
isolat.
- Isolat yang dihasilkan kemudian diidentifikasi isoflavonnya dengan metode
HPLC.
EKSTRAKSI SENYAWA ISOFLAVON

Tabel Hasil Ekstraksi Senyawa Isoflavon


EKSTRAKSI SENYAWA ISOFLAVON

Dari tabel hasil ekstraksi dapat disimpulkan bahwa massa hasil ekstraksi
isoflavon dari kedelai dan koro pedang utuh serta rajang ternyata bervariasi. Hal ini
diduga karena kekerasan atau kelunakan dan kepadatan komponen zat yang ada
didalam biji setiap legume berbeda. Berdasarkan penelitian Handajani dan Atmaka
(1993) bahwa faktor varietas, faktor daerah tempat tumbuh dan musim panen
ternyata memberikan pengaruh yang cukup bervariasi terhadap sifat fisis dan
khemis dari biji kacang-kacangan.
IDENTIFIKASI SENYAWA ISOFLAVON

Identifikasi isoflavon dengan menggunakan metode HPLC dilakukan dengan


pengkondisian instrumen HPLC dan pembuatan larutan sampel. Larutan sampel
dibuat dengan mengambil 1 mg isolat isoflavon hasil ekstraksi lalu masing-masing
dilarutkan dalam etanol 10 mL. Larutan kemudian disentrifuge lalu diambil 20 µL
dengan alat injeksi. Selanjutnya sampel diinjeksikan ke dalam HPLC setelah
pengkondisian HPLC selesai. Menganalisa kromatogram HPLC dengan
menggunakan pembanding kromatogram isoflavon standar yang terdiri dari
daidzein, genistein, glisitein dan faktor-2. Kondisi HPLC :
1. Panjang Kolom : 10 cm
2. Jenis Kolom : Lichrosper (R) 100 RP-18 (non polar)
3. Fase Gerak : metanol:asam asetat 0,02 ( 57,5% ; 42,5%)
4. Volume Injeksi : 20 µL
5. Detektor : sinar UV pada panjang gelombang 265 nm
6. Suhu Oven : suhu kamar
IDENTIFIKASI SENYAWA ISOFLAVON

Analisis dengan HPLC bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan senyawa


isoflavon daidzein, glisitein, genistein dan faktor-2 dalam sampel tempe koro
pedang dan tempe kedelai pada berbagai waktu fermentasi. Seperti metode
kromatografi yang lain, analisis HPLC dilakukan dengan membandingkan waktu
retensi dari senyawa isoflavon standar dengan waktu retensi dari masing-masing
sampel. Adanya puncak-puncak yang memiliki waktu retensi relatif sama dengan
senyawa isoflavon daidzein, glisitein, genistein dan faktor-2 standar menunjukkan
bahwa dalam sampel tersebut terdapat kandungan isoflavon daidzein, glisitein,
genistein dan faktor-2.
IDENTIFIKASI SENYAWA ISOFLAVON

Dari tabel hasil identifikasi dapat diketahui kandungan jenis-jenis isoflavon dari
masing-masing sampel. Untuk koro pedang mentah hanya terdapat kandungan
isoflavon daidzein dan glisitein, sedangkan untuk kedelai mentah terdapat
kandungan daidzein, glisitein dan genistein, walaupun demikian kandungan
daidzein koro pedang mentah 0.075 gram, lebih tinggi jika dibandingkan dengan
kedelai yang hanya 0.034 gram
EFEK SENYAWA ISOFLAVON

- Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu


menurunkan kadar kolesterol darah. Protein kedelai telah terbukti mempunyai
efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isaoflavon di dalam
protein tersebut.
- Peranan isoflavon dalam membantu menurunkan osteoporosis juga telah
diteliti. Konsumsi protein kedelai dengan isoflavon telah terbukti dapat
mencegah kerapuhan tulang pada tikus yang digunakan sebagai model untuk
penelitian osteoporosis.
- Produk kedelai yang mengandung isoflavon dapat membantu pengobatan
simptom monopouse. Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen,
isoflavon (phitoestrogen) dapat menghasilkan cukup aktivitas estrogen untuk
mengatasi symptom akibat monopouse, misalnya hot flashes.
KESIMPULAN

– Isoflavon termasuk dalam golongan flavonoid yang merupakan senyawa


polifenolik. Struktur kimia dasar dari isoflavon hampir sama seperti flavon, yaitu
terdiri dari 2 cincin benzene dan terikat pada cincin C piran heterosiklik, tetapi
orientasi cincin B nya berbeda.
– Pada umumnya, senyawa isoflavone banyak ditemukan pada tanaman kacang-
kacangan atau leguminosa.
– Faktor varietas, faktor daerah tempat tumbuh dan musim panen ternyata
memberikan pengaruh yang cukup bervariasi terhadap sifat fisis dan khemis
dari biji kacang-kacangan.
– Isoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi
memerangi penyakit tertentu, contohnya adalah untuk menurunkan resiko
penyakit jantung, membantu menurunkan osteoporosis, dan juga membantu
pengobatan symptom menopause.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai