ASAM ELAGAT
Dosen Pengampu :
Diah Tri Utami, S.Si., M,Sc.
DEFINISI STRUKTUR
01 02
SUMBER MANFAAT
03 04
BIOSINTESIS CARA IDENTIFIKASI
05 06
CARA PEMISAHAN
07
Asam elagat merupakan senyawa fenolik kompleks
yang ditemukan pada beberapa varietas tumbuhan
terutama buah–buahan.
Asam egalat termasuk dalam senyawa asam yang mempunyai cincin polisiklik yang
mengandung dua (2) dihidroksifenol.
Asam elagat didapatkan dari oksidasi udara asam galat, didalamnya tidak
mengandung gugus karbonil yang bebas, gula yang terikat dengan asam ini
berikatan dengan tanin melalui ikatan glikosida.
SUMBER ASAM ELAGAT
1. Buah-Buahan 2. Kacang-Kacangan
3. Sayur-sayuran
SUMBER ASAM ELAGAT
Ex : Buah Delima
● Tahap kedua adalah pembentukan penta-galloilglukosa yang diawali oleh reaksi asam
galat dengan uridin 5-difosfat glukosa untuk membentuk -glukogallin . Dengan
penambahan 4 molekul galloil, -glukogallin diubah menjadi 1,2,3,4,6-pentagalloilglukosa.
Empat molekul galloil menggantikan atom H pada empat gugus hidroksil. Proses
penggantian atom H tersebut dinamakan reaksi galloilasi. Reaksi ini berurutan mulai dari
gugus hidroksil ke-1, lalu ke-6, ke-2, ke-3, dan yang terakhir ke-4. Reaksi ini mem-
butuhkan enzim galloiltransferase.
● Tahap terakhir merupakan tahap yang secara langsung menuju ke pembentukan senyawa-
senyawa golongan ellagitanin biosintesis senyawa ellagitanin berbeda-beda tergantung
jenis senyawa dan jenis tumbuhan penghasilnya. Senyawa ellagitanin dihasilkan dari
oksidasi (atau lebih tepatnya dehidrogenasi/pelepasan atom H dari gugus OH)
pentagalloilglukosa. Residu sederhana yang dihasilkan dari proses dehidrogenasi dua
grup galloil dari pentagalloilglukosa adalah HHDP . Dehidrogenasi yang terjadi diikuti
dengan reaksi perangkaian (coupling) antar atom C dua gugus galloil. Gallotanin yang
mengalami oksidasi perangkaian C-C dan C-O pada gugus galloil yang berdekatan
menghasilkan ellagitanin.
BIOSINTESIS
CARA PEMISAHAN
1. Ekstraksi maserasi : Ekstraksi adalah proses penarikan zat terlarut dari larutannya di dalam
air oleh suatu pelarut lain yang tidak bercampur dengan air. Tujuan ekstraksi adalah
memisahkan suatu komponen dari campurannya menggunakan pelarut tertentu (Soebagio,
2003). Salah satu metode ekstraksi adalah maserasi. Maserasi dilakukan dengan merendam
serbuk dalam pelarut. Pelarut menembus dinding sel dan masuk dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif. Zat aktif larut karena perbedaan konsentrasi anatara larutan zat aktif
di dalam sel dengan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa ini
berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar dan di dalam sel.
2. Ekraksi cair – cair : Ekstraksi cair-cair merupakan metode ekstraksi yang didasarkan pada
sifat kelarutan komponen target dan distribusinya dalam dua pelarut yang tidak saling
bercampur, sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagian larut pada fase
kedua. Syarat pelarutnya adalah memiliki kepolaran yang sesuai dengan bahan yang
diekstraksi dan harus terpisah secara pengocokan yang ditandai dengan terbentuknya dua
lapisan yang tidak campur
3. Kromatografi lapis tipis Kromatografi lapis tipis analitik (KLTA) digunakan untuk mencari
eluen terbaik, dari beberapa eluen yang baik dalam pemisahan senyawa tanin KLTA ini
digunakan untuk mengetahui berapa noda yang terpisah dari hasil eluen terbaik. Eluen
yang baik adalah eluen yang dapat memisahkan senyawa yang ditandai dengan munculnya
noda yang tidak berekor dan jarak antara noda yang muncul sangat jelas. Noda akan
dideteksi menggunakan pereaksi yang sesuai dengan golongan senyawa yang dipisahkan.
Pereaksi ini memberikan sebuah kepekaan dan perubahan warna yang ada kaitannya
dengan struktur senyawanya, jika senyawa diamati di bawah lampu UV
IDENTIFIKASI
● Identifikasi terhadap senyawa tanin dilakukan melalui penambahan FeCl3. Senyawa tanin
adalah senyawa yang bersifat polar karena adanya gugus OH, ketika ditambahkan FeCl3 10%
akan terjadi perbahan warna seperti biru tua atau hijau kehitaman yang menandakan adanya
senyawa tanin.
● Tanin terhidrolisis akan menunjukan warna biru kehitaman sedangkan tanin terkondensasi
akan menunjukan warna hijau kehitaman ketika penambahan FeCl3. Dari hasil skrining
fitokimia pada kedua ekstrak etanol batang tanaman Patah tulang, diperoleh hasil warna
hijau kehitaman yang berarti positif terdapat tanin terkondensasi,
DAFTAR PUSTAKA
Harling, V. N. V. 2018. Penentuan Kadar Asam Elagat Ekstrak Metanol Kulit Buah dan
Biji Buah Delima (Punica granatum. L.). Jurnal Soscied . 1(2).
TANYA JAWAB
1. Bu Diah
- Apakah senyawa elagat termasuk ke dalam senyawa murni/artefak ?
Jawab : Senyawa elagat termasuk senyawa murni karena berasal dari
alam, sedangkan senyawa artefak merupakan senyawa yang bukan di
hasilkan dari alam.
- Asam Eelegat termasuk senyawa tanin terhidrolisis/tanin terkondensasi ?
Jawab : Tanin terhidrolisis