Anda di halaman 1dari 10

Imunologi

MATURASI SEL LIMFOSIT

Dian Maghfirah
F1F118018
• Sintesis antibodi atau imunoglobulin (Igs), dilakukan oleh
sel B. Respon imun humoral terhadap antigen asing,
digambarkan dengan tipe imunoglobulin yang diproduksi
oleh sel B. Pada tahap yang berbeda, maturasi sel B,
memerlukan fungsi kognitif dan efektor dalam respon
imun humoral.
• Membran sel B yang mengekspresikan imunoglobulin
adalah sel kognitif. Setelah stimulasi antigenik, sel-sel
tersebut. Dideferensiasi menjadi sel efektor yang
mensekresi imunoglobulin.
GAMBARAN UMUM PRODUKSI ANTIBODI

• Total populasi spesifisitas sel B yang individual dapat


memproduksi antibodi, disebut penyajian sel B, adalah
gambaran semua klon sel B yang mampu mensintesis
dan mensekresi imunoglobulin dalam merespon stimulasi
antigenik. Selama hidupnya, setiap sel B dan progeni
klonalnya, melalui tahap maturasi dan diferensiasi dengan
baik, dimana setiap sel B mempunyai pola khusus
produksi imunoglobulin
Keanekaragaman Penyajian Sel B
• Penyajian primer sel B terdiri dari semua yang secara
individual dapat memproduksi dalam merespon imunisasi
pertama dengan antigen yang berbeda. Hal ini ditentukan
oleh lebih dari 109 yang ada sebelum imunisasi dan
mengekspresikan molekul imunoglobulin membran yang
dibedakan spesifisitasnya untuk setiap antigen. Karena
limfosit spesifik untuk antigen yang berbeda
dikembangkan sebelum imunisasi, maka diikuti bahwa
informasi yang diperlukan untuk menurunkan sejumlah
besar penyajian antibodi yang berbeda, terdapat dalam
DNA setiap individual.
MATURASI SEL B
• Diferensiasi sel B terjadi di dalam sumsum tulang sepanjang
kehidupannya. Set yang pertama dilepas dalam jalur
pematurasian adalah sel pro-B, kemudian berturut-turut sel
pre-B, sel B imatur, sel B matur, dan sel B teraktivasi.
• Sel B imatur interaksi dengan antigen, yang menyebabkan
inaktif. Proses ini penting untuk mengelola toleran self
(seleksi negatif)
• Sel B matur terbentuk terutama di luar sumsum tulang dan
sebagai hasil paparan terhadap antigen.
• Aktivasi sel B menghasilkan proliferasi dan diferensiasi ke
dalam sel plasma, dan ini merupakan terminal diferensiasi
sel B. Sel plasma mensintesis dan mensekresi antibodi.
Dalam respon primer, yang disintesis terutama IgM.
Afinitas Maturasi
• Meski setiap klon sel B mengekspresikan daerah V yang
sama, juga spesifisitas yang sama, mungkin ada
perbedaan kecil, khususnya afinitas. Pada sel B spesifik
yang mengalami stimulasi, lebih besar afinitasnya dan
jumlahnya lebih banyak pada respon sekunder daripada
primer. Ini yang disebut afinitas maturasi dan merupakan
sifat respon imun humoral terhadap antigen protein.
Eksklusi Alelik
Dua ciri lain produksi imunoglobulin oleh sel B tidak penting
• Pertama : eksklusi alelik Setiap klon sel B dan progeninya
adalah spesifik hanya untuk satu determinan antigenik
saja.
• Kedua : eksklusi isotipe rantai ringan Setiap klon sel B
memproduksi rantai ringan Κ atau λ (tetapi tidak
keduanya).
Pola ekspresi imunoglobulin
merupakan marker yang berguna untuk setiap tahap
maturasi sel B.
Ada dua alasan:
• Pertama : pada setiap tahap maturasi ada korelasi yang
tinggi antara fungsi sel B dengan tipe imunoglobulin yang
diproduksi.
• Kedua : imunoglobulin adalah khas untuk sel B dan
merupakan protein utama yang terlibat dalam fungsi
kognitif dan efektornya.
MATURASI SEL T DALAM TIMUS
Jumlah total spesifisitas sel T untuk antigen yang berbeda
dalam suatu individu disebut penyajian sel T. Penyajian sel
Th dan sel T sitolitik matur mempunyai dua sifat utama.
• Pertama : Antigen dikenal oleh sel T, jika bergabung
dengan MHC self.
• Kedua : Persembahan sel T matur adalah toleran self,
keadaan dimana sel dalam individu tidak mengenal
molekul MHC self atau antigen yang bergabung dengan
MHC self.
Timus adalah tempat utama seleksi dan maturasi sel Th
maupun sel Tc.
• Maturasi sel T terdiri dari 3 proses yang saling berdekatan,
antara lain :
1. Migrasi dan proliferasi. Populasi sel pre-T diproduksi dalam sumsum
tulang, migrasi melewati timus, dimana beberapa sel distimulasi untuk
berkembang dan beberapa mati. Progeni yang hidup, akhirnya kembali
ke darah dan jaringan periferal sebagai sel T fungsional.
2. Diferensiasi. Fenotipe sel T dewasa berkembang dalam timus.
Kompleks TCR dengan CD3 diekspresikan pada awal masa maturasi
sel T intratimik, setelah pembentukan gena TCR fungsional oleh
penyusunan ulang somatik dari segmen gena yang berbeda.
3. Seleksi. Sel matur menyajikan antigen asing spesifik, sel yang dibatasi
oleh MHCself diseleksi dalam timus. Secara individual mengandung
gena TCR dalam genomnya.
1) seleksi positif: proses dimana penyajian sel T menjadi dibatasi MHC
self yang juga disebut edukasi timik.
2) seleksi negatif: proses eliminasi atau inaktivasi klon autoreaktif yang
potensial, untuk memastikan, bahwa sel T matur adalah toleran self.

Anda mungkin juga menyukai