Anda di halaman 1dari 6

Nama : Gusti Agung Ayu Kade Saraswati

NIM : 1810521056

UAS TEKNOLOGI BAHAN ALAM HAYATI

OPTIMASI METODE EKSTRAKSI KUERSETIN DARI DAUN KELOR (Moringa


oleifera L.)

Bahan hasil pertanian yang saya ekstrak adalah daun kelor karena mudah didapat dan
kaya akan kandungan antioksidan dengan menangkal radikal bebas, sariawan, efek neurologis,
aktivitas antivirus, antiinflamasi, asma, aktivitas kardiovaskular, agen antikanker, antialergi,
dan antimelanogenesis. Tahapan untuk mendapatkan kandungan antioksidan dan mengetahui
kandungan senyawa aktif dari kelor melalui proses penghalusan, ekstraksi maserasi, uji
kandungan senyawa aktif biokimia.

Pembuatan Serbuk Daun Kelor

Daun kelor dikumpulkan kemudian disortasi dan didapatkan daun kelor yang hijau dan
dalam keadaan baik. Daun kelor dikeringkan dengan cara dikering-anginkan pada suhu ruang.
Daun kelor yang sudah kering dihaluskan menggunakan blender. Serbuk daun kelor diayak
menggunakan ayakan 60 mesh sehingga diperoleh serbuk daun kelor yang halus dan
homogen.

Ekstraksi dengan Metode Maserasi


Serbuk daun kelor ditimbang sebanyak
25 gram dan dimasukkan ke dalam toples maserasi. Pelarut metanol sebanyak 500 mL dan
100 mL HCl 1,2 N dituang ke dalam toples maserasi kemudian diaduk. Toples maserasi
ditutup rapat dan dilapisi menggunakan aluminium foil kemudian dilakukan maserasi selama
1 hari. Setelah 1 hari, ekstrak disaring dan dilakukan remaserasi dengan pelarut metanol 250
mL dan 50 mL HCl 1,2 N selama 1 hari. Ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya dengan
rotary evaporator dan oven sehingga didapatkan ekstrak kental.

KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF PADA KELOR (Moringa oleifera L.)

Senyawa bioaktif merupakan senyawa yang terkandung dalam tubuh hewan maupun


tumbuhan. Senyawa ini memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya dapat
dijadikan sebagai sumber antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker.
Komponen bioaktif yang terdapat pada kelor antara lain yaitu flavonoid, alkaloid, tanin,
saponin, dan fenol. Komponen bioaktif ini yang berperan penting sebagai antibakteri.

a. Flavonoid

Flavonoid adalah kelompok senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada


bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Flavonoid banyak terdapat pada kelor yang
berpotensi sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron yang
dapat menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul reaktif,
sehingga dapat menetralisir radikal bebas. Flavonoid juga memiliki sifat anti-
karsinogenik yang fungsinya untuk memperlambat pembelahan sel dalam lambung
manusia dan mengurangi risiko kanker.

b. Alkaloid

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang


kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan
senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik,
gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip
yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk
digolongan ini.
c. Tanin

Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu senyawa


polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan
menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam
amino dan alkaloid.. Tanin yang terkandung dalam buah muda menimbulkan rasa kelat
(sepat) perubahan-perubahan yang terjadi pada senyawa tanin bersama berjalannya waktu
berperan penting dalam proses pemasakan buah.

d. Saponin

Saponin adalah jenis senyawa kimia yang berlimpah dalam berbagai spesies tumbuhan.
Senyawa ini merupakan glikosida amplifatik yang dapat mengeluarkan busa jika dikocok
dengan kencang di dalam larutan. Busanya bersifat stabil dan tidak mudah hilang.
e. Fenol

Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki


bau khas. Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam
benzoat dengan proses Raschig, Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu
bara. Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin,
pembasmi rumput liar, dan lainnya.

f. Etanol
Ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.)mengandung senyawa aktif steroid dan
triterpenoid. Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan
isopropena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon asiklik, yaitu skualena.
Senyawa ini berstruktur siklik yang rumit, kebanyakan berupa alkohol, aldehida, atau asam
karboksilat. Senyawa tersebut merupakan senyawa tanpa warna berbentuk kristal, seringkali
bertitik leleh tinggi dan aktif optik, yang umumnya sukar dicirikan karena tidak ada
kereaktifan kimianya. Senyawa triterpenoid pada tumbuhan berfungsi sebagai pertahanan
terhadap serangga pengganggu dan faktor pengaruh pertumbuhan
g. Senyawa kompleks
Senyawa kompleks adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan pembentukan ikatan
kovalen koordinasi antara ion logam atau atom logam dengan atom non logam. Dalam
pembentukan senyawa kompleks, atom atau ion logam disebut sebagai atom pusat, sedangkan
atom yang mendonorkan elektronnya ke atom pusat disebut atom donor. Atom donor terdapat
pada suatu ion atau molekul netral. Ion atau molekul netral yang memiliki atom-atom donor
yang dikoordinasikan pada atom pusat disebut ligan. Suatu molekul dikatakan sebagai ligan
jika atomnya memiliki pasangan elektron bebas, memiliki elektron tak berpasangan, atau
atom yang terikat melalui ikatan π .

Cara mendapatkan Pewarna yang memiliki daya simpan kuat dan mudah
diaplikasikan
Isolasi pigmen/pewarna alami dari tumbuhan dapat dilakukan dengan cara mengekstrak
bagian tumbuhan dengan menggunakan pelarut yang sesuai kepolarannya dengan zat yang
akan di- ekstrak. Zat pewarna alam dapat diperoleh dengan cara menghaluskan kelor,
kemidian di cari sarinya dengan diperas dan dipisahkan ampasnya. Ekstrak yang diperoleh
kemudian disaring dan ampasnya dimaserasi lagi dengan air, diulang sampai semua metabolit
terekstraksi. Kemudian dikeringkan dengan cara evaporasi menggunakan penguap putar
vakum (rotary vacuum evaporator) sampai diperoleh ekstrak kering.

Ekstraksi senyawa golongan flavonoid dianjurkan dilakukan pada suasana asam karena asam dapat
mendenaturasi membran sel tanaman, kemudian melarutkan pigmen antosianin sehingga dapat
keluar dari sel serta mencegah oksidasi flavonoid. Antosianin dapat terekstrak dengan baik dalam
pelarut asam terutama asam tartrat. Ekstraksi zat warna hijau dari daun kelor dilakukan dengan cara
hidrolisis selama 24 jam menggunakan katalis asam. Hasil dari reaksi hidrolisis dipisahkan antara
filtrat dan rafinat. Filtrat kemudian dioksidasi dengan menggunakan aerator selama 12 jam.
Penggunaan katalis asam sulfat 0,01 M dengan cara tersebut akan dihasilkan zat warna hijauyang
tinggi, yaitu sebesar 29,20 ppm. Ekstraksi zat warna menggunakan pelarut basa NaOH 0,4M, suhu
90o C selama 3 (tiga) jam memberikan hasil serbuk kering 19,6 g/l larutan ekstrak, lebih baik
dibanding pelarut Ca(OH)2. Biomassa sel daun kelor akan jauh lebih mudah larut dalam pelarut
polar, seperti air dan larutan penyangga (buffer) bila dibandingkan dengan pelarut kurang polar
seperti aseton atau kloroform.
Contoh produk
MORINGA SYRUP
adalah produk kesehatan berupa jamu yang terbuat dari campuran ekstrak moringa yang di
kombinasikan dengan tanaman herbal yang lain Bersumber pada sastra-sastra kuno (Taru Premana)
dan di kombinasikan dengan teknologi modern (Biotech) sehingga menghasilkan produk
berkwalitas tinggi yang menghasilkan zat-zat mujizat herbal alam Indonesia . Mampu
menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit dan tanpa efek samping. Sirup kelor berupa cairan
kental yang mengandung ekstrak daun kelor, ekstrak kunyit , ekstrak kencur, ekstrak jahe ,
ekstrak herbal lainya , dan air kelapa muda , madu , gula ,yang melalui proses penghalusan dan
pengeluaras sari-sari yang terkandung dalah berbagai bahan di atas, seletah itu melalui proses
fermentasi panjang selama 1 bulan dengan bantuan mikrobia tertentu dan sirup kelor ini bermanfaat
untuk memelihara kesehatan serta kaya akan nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan terutama
pencegaan kangker karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
6

Anda mungkin juga menyukai