Anda di halaman 1dari 19

ORGAN

REPRODUKSI
NORMAL DAN
MENSTRUASI

KELOMPOK 1

CHAIRANI PUTRI ARYANTI P3. 73. 24. 1. 19. 043


CHORY AYU PEBRIYANTI P3. 73. 24. 1. 19. 044
INDAH RAFIKA JATI P3. 73. 24. 1. 19. 051
NUR RAHMAWATI MAHDA P3. 73. 24. 1. 19. 059
PUTRI DESTALIA P3. 73. 24. 1. 19. 063
Anatomi Sistem
Reproduksi Wanita
Genitalia Eksternal
1. Vulva A. Mons pubis/ Veneris suatu daerah yang
ditumbuhi oleh rambut kemaluan yang kasar
B. Labia mayora (Bibir besar kemaluan)
Untuk menutup dan melindungi struktur alat
kelamin.
C. Labia minora tidak mengandung lemak
dan kulit yang menutupnya berciri halus, basah,
Lebih tipis, dapat menegang bila ada rangsangan
seksual dan agak kemerahan
D. Klitoris terletak sebelah anterior, bersatu
dengan labium minor
E. Vestibulum seperti ronggadibawah selapur
lendir vulva di antar dua labia minora
F. Hymen lipatan mukosa yang menutupi
sebagian dari introitus vagina
G. Perineum Jaringan otot yang terletak antara
vulva dan anus, lebar nya kira-kkira 4 cm
Genitalia Internal
Ovarium Tuba Falopii
berfungsi mengantar ovum
berfungsi untuk
dari ovarium ke uterus, menyediakan tempat pembuahan dan
memproduksi sel telur haploid melalui proses sebagai saluran ovum yang telah dibuahi (zigot) menuju ke
pembelahan reduksi (meiosis) Rahim
Genitalia Internal
Vagina (Liang Senggama) Uterus (Rahim)
Berfungsi dalam peluruhan darah haid yang
Fungsi penting vagina di antaranya sebagai saluran keluar darah haid berasal dari endometrium stratum
dan secret Rahim, saluran untuk senggama dan jalan lahir.. fungsionalis dan sebagai tempat implantasi,
retensi serta nutrisi bagi janin.
20 01 21

Sel telur yang dihasilkan oleh ovarium akan


diteruskan ke dalam uterus melalui saluran uterin
(fallopian) yang sering juga disebut saluran telur
(oviduct).

-Saluran Uterin-

Genitalia Internal
Hormon pada Wanita
1. Hormon estrogen
Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi FSH, dimana pada beberapa keadaan akan
menghambat sekresi LH dan pada keadaan lain meningkatkan LH.
Fungsi :
 Untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, dan rambut
kemaluan.
 Pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium.
Menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Hormon progesterone
Progesteron berpengaruh sebagai anti estrogenic pada sel-sel miometrium. Efek progesterone terhadap tuba falopii
adalah meningkatkan sekresi dan mukosa. Pada kelenjar mammae akan meningkatkan perkembangan lobulus dan
alveolus kelenjar mammae, kelenjar elektrolit serta peningkatan sekresi air dan natrium. Berfungsi mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zigot.
3. Foliclle stimulating hormone (FSH)
Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dalm jumlah yang cukup seperti pada
kehamilan.
4. Lutein hormone(LH)
Berfungsi untuk memulai mempertahankan produksi progesterone dari korpus luteum
Anatomi Fisiologi Sistem
Reproduksi Pria
Genitalia Eksternal
1. Penis Penis digunakan untuk mentransfer sperma ke dalam
vagina. Ujung distal penis membesar disebut glans, bagian ini
ditutupi oleh kulit yang terpisah dinamakan prepuse. Penis
disusun oleh tiga jaringan masa silindris yang diikat bersama-
sama oleh jaringan fibrosa.
Di bawah pengaruh rangsangan seksual atau lainnya
akan terjadi dilatasi (pelebaran) arteri-arteri yang mensuplai
penis. Sejumlah daerah akan memasuki sinus pembuluh darah.
Dengan masuknya darah ke bagian penis ini menyebabkan
corpora cavernosa penis dan corpus spongiosum penis
membesar dan mengeras, dan inilah yang disebut ereksi penis.
Selama ejakulasi refleks parasimpatis akan menyebabkan
sfingter otot-otot polos pada bagian dasar kantung kemih
menutup karena adanya tekanan yang cukup besar pada uretra
sebagai akibat pembesaran dari corpus spongiosum penis.
Dengan demikian urine tidak akan dapat dikeluarkan dan cairan
sperma tidak akan masuk ke dalam kantung kemih.
Genitalia Eksternal
2. Skrotum
Masing-masing skrotum membungkus testis,
epididimis, dan sebagai funikulus spermatikus.
Lapisan skrotum terdiri atas lapisan cutis dan lapisan
subcutis.
 Lapisan cutis merupakan lapisan kulit yang sangat
tipis mengandung pigmen lebih banyak daripada
kulit sekitarnya sehingga lebih gelap warnanya.
Terdapat sedikit rambut, tetapi memiliki kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat yang lebih banyak.
 Lapisan subcutis disebut juga tunika dartos.
Lapisan ini terdiri atas serabut-serabut otot polos
dan tidak didapatkan jaringan lemak. Lapisan
subcutis melekat erat pada jaringan cutis
superficial dan merupakan lanjutan dari fasia
superfisialis dan fasia penis superfisialis.
Testis
20 01 21
Testis diselubungi oleh kapsul pelindung
fibrosa yang disebut tunika albuginae dan
ditutupi oleh membrane serosa yang
disebut tunika vaginalis, yang memungkin
masing-masing testis dapat bergerak bebas
di dalam scrotum.

Testis mempunyai dua fungsi :


 Untuk memproduksi testorsteron, yaitu hormone yang mengendalikan sifat-sifat sekunder kejantanan.
 Untuk memproduksi spermatozoa.
Fungsi testis dapat terganggu oleh adanya orkitis (radang testis) yang dapat terjadi [ada parotitis atau infeksi
akut yang lain. Infeksi tersebut dapat menyebabkan kegagalan testis dalam memproduksi spermatozoa.

Genitalia Internal
Genitalia Internal

Duktus deferens (Vas Epididimis


Deferens) Fungsi saluran epididimis ini
adalah sebagai tempat pematangan sperma.
Vas deferens berbentuk tabung
yang panjangnya 45 cm, yang
mengangkut spermatozoa dari
epididimis ke urethra pars
prostatica.
Fungsi saluran deferens ini adalah
menyimpan sperma sampai
beberapa bulan dan mendorong
sperma ke arah uretra selama
ejakulasi melalui kontraksi
peristaltic dan otot-otot
penutupnya.
Genitalia
Internal
Vesikula
Seminalis
Fungsi vesicular seminalis adalah mensekresi
cairan yang kental berwarna kuningan yang
ditambah pada sperma untuk membentuk
cairan seminal, cairan tersebut mengandung
glukosa dan bahan lain untuk memberi nutrien
(makan) kepada sperma. Masing-masing
vesicular bermuara pada ductus seminalis
yang bergabung dengan vas deferens pada sisi
yang sesuai untuk membentuk ductus
ejaculatorius
Genitalia Internal
 
Glandula
prostatica
Fungsi kelenjar prostat adalah Duktus ejakulatorius
menghasilkan cairan tipis seperti susu yang
mengandung asam sitrat dan asam fosfatase.
Cairan ini ditambahkan pada cairan semen
pada waktu ejakulasi.
Ductus ejaculatorius dibentuk dari
persatuan vas deferens dengan
ductus seminalis. Ductus
ejaculatorius berjalan melewati
345 PAGES prostate dan bertemu dengan
urethra. Dengan demikian ductus
ejaculatorius ini menghubungkan
vas deferentia dengan urethra.
Kelenjar bulbouretralis terdapat dibelakang
lateral pars membranasae uretra, di antara kedua
lapisan diafragma urogenitalis dan disebelah
bawah kelenjar prostat. Glandula bulbouretralis
mengerluarkan sedikit cairan sebelum ejakulasi
dengan tujuan untuk melumasi penis sehingga
mempermudah masuk ke dalam vagina. Bila
sekresi prostata sendiri mempunyai pH 6,6
maka pH cairan seminal secara keseluruhan
sama dengan darah, yaitu 7,5.

-Glandula bulbourethralis (Glandula cowperi)-


MENSTRUASI
Endometriu
m
Fungsi endometrium uterus adalah mempersiapkannya implantasi, untuk mempertahankan
kehamilan jika terjadi implantasi, dan untuk menstruasi jika tidak ada kehamilan. Endometrium
adalah sebuah kompleks jaringan target steroid multisel yang tanpa adanya Kehamilan meluruh
setiap bulan (menstruasi), dan setelah itu cepat diperbaiki tanpa bekas luka atau hilangnya sisa
fungsi.
Endometrium adalah lapisan kelenjar rahim yang paling dalam. Selama siklus menstruasi,
endometrium tumbuh menjadi lapisan jaringan yang tebal dan kaya pembuluh darah, yang
mewakili lingkungan optimal untuk implantasi blastokista saat tiba di rahim. Siklus menstruasi
dihitung dari hari pertama perdarahan menstruasi dan biasanya berlangsung selama 28 hari.
Desidua

Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antar


sel telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis
atau desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri ialah desidua kapsularis dan
bagian yang melapisi sisa uterus adalah desidua vera.
Desidua membatasi permukaan maternal terhadap ruang intervilus dan
mensekresikan hormon protein. Desidua adalah endometrium dalam kehamilan.
Desidua endometrium adalah tempat biosintesis hormon steroid dan protein maternal
yang berhubungan langsung dengan kelangsungan dan proteksi kehamilan dari
penolakan secara imunologis.
THANK
You!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai