KELOMPOK 5 :
S R I D E V I ( 2 0 4 4 3 3 0 8 11 )
S U C I AT R I WA H Y U N I ( 2 0 4 3 3 0 8 1 2 )
TRIVINA EFRILIA(204330813)
VA N I N O P R I YA N T I ( 2 0 4 4 3 3 0 8 1 4 )
WA L F I A H Z U L K A R E T N O ( 2 0 4 4 3 3 0 8 1 5 )
W I N D U R E S WA R I ( 2 0 4 4 3 3 0 8 1 6 )
W U L A N P E R M ATA S A R I ( 2 0 4 4 3 3 0 8 1 7 )
YA U M E L H E S N I TA H ( 2 0 4 4 3 3 0 8 1 8 )
YONA FIRDALI RANTI(2044330819)
YULASTRI YENI(2044330820)
PENGERTIAN
– Berusia muda
– Pernah dianiaya saat kecil
– Menjadi korban kekerasan seksual sebelumnya
– Pekerja seks Memiliki banyak pasangan seksual
– Hidup di lingkungan masyarakat yang sanksi terhadap
pelaku kekerasan seksual rendah
– Masyarakat yang menganut peran gender tradisional
– Norma sosial yang mendukung kekerasan seksual
Masyarakat dengan ideologi seks sebagai hak laki-laki
Faktor resiko menjadi pelaku kekerasan seksual
Kekerasan seksual memiliki dampak serius bagi korban dari segi psikologi :
menyebabkan penurunan harga diri
menurunnya kepercayaan diri
Kecemasan
ketakutan terhadap perkosaan atau terhadap tindak kriminal lainnya.
PELABELAN
1. Manajemen ansietas
Relaksasi. Korban belajar mengontrol ketakutan dan kecemasan serta
membantu merelaksasikan otot-otot di tubuh.
Terapi mengatur pernapasan. Terapis membantu korban untuk melatih
bernapas dengan perut secara perlahan-lahan.
Belajar berpikir positif. Terapis membantu korban belajar untuk
menghilangkan pikiran negatif dan mengganti dengan pikiran positif
ketika menghadapi hal-hal yang membuat stres.
Terapis membantu korban belajar bagaimana mengalihkan pikiran
ketika korban sedang memikirkan hal-hal yang membuat korban stres.
Terapis membantu korban belajar bagaimana mengekspresikan harapan,
pendapat dan emosi korban tanpa menyalahkan atau menyakiti orang
lain.
2. Terapi kognitif
Pada terapi kognotif, terapis membantu untuk mengubah kepercayaan
yang tidak rasional yang mengganggu emosi serta kegiatan-kegiatan
korban.
3. Terapi exposure
Pada terapi ini, para terapis membantu menghadapi situasi yang
mengingatkan pada trauma dan menimbulkan ketakutan yang tidak
realistis dalam kehidupannya.
Jika ada orang terdekat Anda yang mengalami kejadian kekerasan
seksual, segera berikan dukungan kepada mereka untuk bisa bangkit dan
semangat kembali dalam menjalani kehidupannya. Apabila memang
dukungan orang terdekat belum cukup membantu, Anda dapat
menemani untuk konsultasi lebih lanjut dengan psikolog agar dapat
dibantu bersama-sama untuk menangani trauma psikis tersebut.