Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN RISIKO

PELAKSANAAN PROYEK JEMBATAN KELOK-9

HPJI SUMATERA BARAT


SATKER WILAYAH I- PROYEK JEMBATAN KELOK 9

Disampaikan pada Seminar HPJI di Medan, 18-19 September 2013

Ir. Dahler, M. Sc & M. Yusuf, ST, MT

m. yusuf
DAFTAR ISI

Proyek Jembatan Kelok 9

Manajemen Resiko

Potensi Risiko Jembatan Kelok-9

Identifikasi Risiko, Analisa dan Rencana Tindak Lanjut

Kesimpulan
PROYEK JEMBATAN KELOK 9

LATAR BELAKANG

• Ruas Payakumbuh – Batas Riau (N.043), merupakan jalan penghubung Lintas


tengah Sumatera – Pantai Timur Sumatera
• Pada Ruas Kelok-9 jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh truk gandengan
maupun trailer karena kondisi topografi :
• 9 Tikungan Tajam pada alinyement Horizontal dengan radius tikungan < 40 m.
• Beda Tinggi 40 m sepanjang 175 m pada alinyemen vertikal
• Gradient >15 %
• Lebar perkerasan 5 m.

Kondisi yang demikian tidak bisa ditingkatkan lagi karena ruas jalan tersebut berada pada terain/topografi yang cukup terjal
dilereng bukit dan berada dalam Kawasan Suaka Alam (KSA)/Kawasan Pelestarian Alam (KPA) Air Putih dikabupaten 50 Kota
provinsi Sumatera Barat sehingga dibuatlah trase baru yang menghubungkan kedua bukit dengan konstruksi JEMBATAN
PROYEK JEMBATAN KELOK 9

PERENCANAAN JEMBATAN KELOK-9

Untuk mendapatkan geometrik yang memenuhi standar dengan membangun jembatan dan jalan pada daerah yang cukup terjal ini kita harus membangun
pilar yang tingginya bervariasi dari 20 - 60 m, memilih jenis type bangunan atas yang cocok yaitu RC-Box Girder , PC-Box Girder, PC-I Girder dan Arc
Bridge dan menggali tebing batu yang cukup tinggi dari 10 – 75 m.

Ke Pekanbaru

Ke Padang

Jembatan = 964 m
Jalan = 1575 m

RC BOX GIRDER PC BOX GIRDER PC I-GIRDER ARCH BRIDGE


MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMEN RESIKO

DEFINISI RISIKO – (Vaughan 1978)


1. Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
2. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan
kerugian).
3. Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian). PENGELOLAAN RISIKO
4. Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko
merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan)
5. Risk is the probability of any outcome different from the one HIGH
expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda
dengan outcome yang diharapkan).

• dihindari
PROSES MANAJEMEN RISIKO – COSO • dimitigasi • Dihindari atau
• Dikembangkan ditranfer
1. Internal environment (Lingkungan internal) Contigensi plan

IMPACT
2. Objective setting (Penentuan tujuan)
3. Event identification (Identifikasi risiko)
4. Risk assessment (Penilaian risiko)
5. Risk response (Sikap atas risiko) • dihindari
• Dapat diterima • dimitigasi
6. Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian) • Dikembangkan
7. Information and communication (Informasi dan komunikasi) Contigensi plan
8. Monitoring(Pemantauan)

LOW HIGH
PENGELOLAAN RISIKO PROBABILITY
1. Risk avoidance,
2. Risk reduction atau disebut juga risk mitigation,
3. Risk transfer
4. Risk deferral
5. Risk retention
MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMEN RESIKO

Risiko dalam konteks pelaksanaan proyek adalah kemungkinan terjadinya peristiwa


dalam proses pelaksanaan yang membawa akibat yang tidak dikehendaki atas hal yang
ingin dicapai yaitu tercapainya target mutu, waktu, K3 dan lingkungan

MANAJEMEN RISIKO

proses manajemen, pengorganisasian dan budaya di


Proyek Pembangunan Jembatan Kelok-9 yang diarahkan
pada assessment risiko dan pemberian tindak lanjut
atas risiko.

IDENTIFIKASI PENILAIAN PENGENDALIAN


POTENSI RISIKO RISIKO RISIKO
MANAJEMEN RISIKO

POSISI MANAJEMEN RESIKO

IDENTIFIKASI POTENSI
PENILAIAN RISIKO PENGENDALIAN RISIKO
RISIKO

KONDISI LEGAL

STUKTUR ATAS MATRIX PENILAIAN RISIKO


PC- BOX

RC- BOX

ARC BRIDGE
RISK AVOIDANCE

PC-I GIRDER
RISK MITIGATION
STUKTUR BAWAH & PONDASI
PILAR, ABUTMENT RISK TRANSFER

RWC

GROUND ANGKUR
RISK DEFERRAL

BORE PILE
RISK RETENTION
PEKERJAAN SIPIL
GALIAN TANAH, BATU

BLASTING

PERKERASAN

PEKERJAAN LAIN-LAIN
POTENSI RISIKO PROYEK JEMBATAN KELOK 9

JEMBATAN RC BOX (Reinforcement Concrete Box)

Lokasi Model Struktur


Ke Pekanbaru

Ke Padang

RC BOX GIRDER PC BOX GIRDER PC I-GIRDER ARCH BRIDGE

Potensi risiko

 Terdapat 7 span atau bentangan yang lokasinya terpisah dengan


Ketinggiannya 20 m sd 55 m dari tanah lereng dibawahnya.
 Masing-masing span atau bentang Memiliki kelengkungan dan Terdapat 2
span yang dibawahnya merupakan jalur lalu lintas, sehingga metode kerjanya
tidak memungkinkan memakai alat khusus yang bisa mempermudah
pekerjaan.

Dampak risiko : mutu waktu K3 Lingkungan

Mitigasi risiko

 Metode yang dipakai merupakan kombinasi full shoring dan truss shoring.
Pada ketinggian sd 25 m dipakai full shoring dan ketinggian > 25 m atau
dibawahnya merupakan jalur lalu lintas maka dipakai Truss Shoring.
POTENSI RISIKO PROYEK JEMBATAN KELOK 9

JEMBATAN PC BOX (Prestress Concrete Box)

Lokasi Model Struktur

Ke Pekanbaru

Ke Padang

RC BOX GIRDER PC BOX GIRDER PC I-GIRDER ARCH BRIDGE

Potensi risiko

Konstruksi Bangunan atas dengan type Prestress Concrete Box Girder pada
Jembatan Kelok-9 sangat berbeda dengan jembatan lain di Indonesia dimana
kedua side span-nya atau konstruksi sisi tepinya memiliki kelengkungan atau
terdapat tikungan dengan jari-jari yang kecil, sehingga alat khusus yang biasa
digunakan pada jembatan type ini yang disebut traveler tidak bisa dipakai karena
adanya kendala pada proses pergeseran alat traveler dan control chamber.

Dampak risiko : mutu waktu K3 Lingkungan

Mitigasi risiko

Metode yang dipakai merupakan sehingga pada pelaksanaan side span atau sisi
tepi digunakan metode full shoring dan pada sisi main span digunakan metode
Truss dan Full Shoring.
POTENSI RISIKO PROYEK JEMBATAN KELOK 9

JEMBATAN ARC BRIDGE

Lokasi Model Struktur


Ke Pekanbaru

Ke Padang

• Length of Bridge : 90 m , Class A 14 m (dengan trotoar 15 m)


• Sub structure : Arch Footing (K-350)
RC BOX GIRDER PC BOX GIRDER PC I-GIRDER ARCH BRIDGE • Upper structure : Arch Beam (K-350), Column, Beam, Deck Slab (K-350)

Potensi risiko
Konstruksi Bangunan atas dengan type Arc Concrete Bridge pada
Jembatan Kelok-9 juga memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi
dalam pelaksanaannya karena:
• Konstruksinya cukup tinggi dengan Ketinggian dari muka air sungai sd
lantai jembatan adalah 75 m.
• Panjang bentang 90 m dengan desain balok pelengkung reinforcement
concrete atau hanya beton bertulang saja tanpa distressing. Hal ini
merupakan tantangan yang berat dan harus matang perhitungannya.

Dampak risiko : mutu waktu K3 Lingkungan

Mitigasi risiko
Metode pelaksanaan dengan kombinasi full shoring setinggi 45 m, yaitu
dengan memasang jembatan sebagai pondasi scafolding.
POTENSI RISIKO PROYEK JEMBATAN KELOK 9

JEMBATAN PC-I GIRDER

Lokasi Model Struktur


Ke Pekanbaru

Ke Padang

RC BOX GIRDER PC BOX GIRDER PC I-GIRDER ARCH BRIDGE

Potensi risiko

Konstruksi Bangunan atas dengan type Prestress Concrete I-Girder,


pada Jembatan Kelok-9 juga berbeda dengan jembatan lain di Indonesia
dimana pada Jembatan Kelok-9 khususnya bentang jembatan 6
sepanjang 176 m terdapat 2 kelengkungan jalan atau terdapat 2
tikungan berlawanan yang berdekatan.

Dampak risiko : mutu waktu K3 Lingkungan

Pengendalian risiko
pelaksanaan pemasangan Balok PC-I Girder harus memakai alat khusus
yang disebut Launching Bridge yang bisa bermanuver translasi dan
rotasi dengan kapasitas yang mengakomodir Balok PC-I Girder Jembatan
Kelok-9.
POTENSI RISIKO PROYEK JEMBATAN KELOK 9

PEKERJAAN PILAR DAN ABUTMENT

Lokasi Model Struktur


Ke Pekanbaru

Ke Padang

RC BOX GIRDER PC BOX GIRDER PC I-GIRDER ARCH BRIDGE

Potensi risiko

1. 90 % Pilar dan Abutment (Pilar 30 bh dan Abutmnet 12 bh) berada


pada lereng bukit.
2. Terdapat 1 abutment yang berada di bukit yang tidak dapat
dijangkau dengan alat berat. Pembuatan tapak harus dengan
peledakan low explosive.
3. Jarak horisontal dan vertikal antara pilar dengan peralatan supply
beton jauh.

Dampak risiko : mutu waktu K3 Lingkungan

Pengendalian risiko:

1. Perencanaan dan Pembuatan jalan akses dan jembatan logistik


2. Segera kontrak dengan sub peledakan dan monitoring pada
perijinan pembelian, penyimpanan dan penggunaan peledakan.
3. Pembuatan jalan akses dan jembatan logistik untuk jalur pipa
conctere pump.
4. Pemakaian concerete pump yang high pressure.
POTENSI RISIKO PROYEK JEMBATAN KELOK 9

PEKERJAAN BLASTING
Lokasi

Ke Pekanbaru

Ke Padang

RC BOX GIRDER PC BOX GIRDER PC I-GIRDER ARCH BRIDGE

Potensi risiko
1. Pelaksanaan peledakan (Blasting) pada bukit setinggi 75 m dengan
kemiringan 60o untuk membentuk badan jalan sepanjang 200 m
dengan lebar 15-20 m harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati
supaya konstruksi dinding tebing yang terbentuk tidak rusak atau
retak akibat efek peledakan. peledakan dilakukan dengan low
explosive dengan perhitungan yang sangat matang.
2. Kondisi lokasi yang tinggi sd 75 m, ruang gerak yang sempit dan
lereng yang terjal perlu kehati-hatian untuk manuver beberapa alat
berat demi keselamatan para pekerja.

Dampak risiko : mutu waktu K3 Lingkungan

Mitigasi risiko
1. peledakan dilakukan dengan low explosive dengan perhitungan yang
sangat matang.
2. Pengaturan posisi alat berat’
3. Pemilihan operator yang bersertifikat
IDENTIFIKSI, ANALISA DAN TINDAK LANJUT
RISIKO AWAL
RENCANA MITIGASI RESIKO
NO. JENIS RISIKO PENYEBAB RISIKO A K E
( Engineering, Procurement, Construction)
1-5 1-5 R-E
a b c d e f = dxe g
A RISIKO MUTU
1 Keretakan pada Bangunan 1). Kes al ahan desai n ( kesal ahan l ayout tendon, 5 3 E 1). Desai n harus dikaji kembali ol eh tim i ndependent
jumlah tendon, panjang tendon, dl l ); 2). Mutu yang berpengal aman; 2). Pengetes an pada materi al
materi al tidak sesuai spesi fi kas i (Beton, Baja s es uai s tandar; 3). Perhi tungan teknis penari kan kabel
Tulangan, s trand); 3. Kes al ahan penari kan strand ( s trand (gaya, urutan, umur); 4). Perhi tungan tekni s
gaya penari kan, umur penari kan, urutan perancah heavy scafol ding 5). pembuatan metode kerja
penari kan); 4). Ketidakstabi l an perancah (terjadi pemasangan perancah (layout pemasangan, model
displ acement sebel um beton mencapai umur). s upport souri ng). 6). Pengawasan Pemas angan perancah
ol eh tim yang berpengal aman.

2 Chamber yang terbentuk tidak 1). ketidaks tabi lan perancah dan pondasi perancah 5 3 E 1). Mel aksanakan Static Load Test pada tanah yang akan
sesuai dengan desain sehi ngga terjadi penurunan; 2). Kesalahan pada di duduki perancah pada beberapa tempat. 2).
penari kan kabel strand yai tu overs tress ing atau Perhitungan Tekni s pada Perancah Heavy Scafol ding,
sebali knya, kesal ahan urutan penari kan dan umur Perhitungan tekni s Penari kan Kabel; 3). Pengecekan
penari kan kabel strand; 3). kesal ahan pada kual itas pada Materi al Heavy Scafol di ng, Strand, Al at
pemas angan kabel strand penarikan; 4). Pengadaan Subkont penari kan dan tenaga
pemasangan heavy s cafol di ng yang berpengal aman; 5).
Pengawasan Pekerjaan pemadatan tanah, pemas angan
Heavy scafol di ng, penarikan kabel s trand.

3 Kelengkungan yang terbentuk 1.) Kes al ahan pengukuran (s taki ng out pada jari 4 4 E 1). Membuat gambar Perencanaan s taki ng out pada jari -
pada l engkung perali han dan jari terl al u renggang) 2). Kes al ahan pel aks anaan jari l ebi h rapat; 2) perencanaan metode pada bekisti ng
barri er ti dak s mooth (Metode bekis ting,) barrier (memastikan bahwa beki sting rai l i ng tidak
mudah mengal ami deformasi dan sambungan antara
panel rapi ; 3). Pembuatan dan pemas angan beki s ting
barrier ol eh pekerja yang berpengal aman; 5).
menggunakan materi al beki s ting yang permukaannya
l i ci n dan tidak mudah berdeformasi ; 6). Pengawasan
pemasangan bekis ting barri er ; 7). Pengukuran di l akukan
ol eh personil yang berpengal aman dengan menggunakan
al at station; 8). Pelaksanaan staki ng out dil akukan
s etel ah di l akukan pengambil an data eki s ting dengan
koordinat X, Y, Z yang kemudi an di ol ah dengan software
dan di si mul asikan dal am bentuk 3 di mensi . koordi nat
yang tel ah di adjus t s ecara s oftware yang di apl i kas ikan
ke l apangan.

3 Kesal ahan Pemas angan Pot 1). Gambar desai n tidak menunjukkan secara detai l 5 3 E 1). Membuat gambar yang detai l tentang arah
Beari ng arah pemasangan (arah mengacu pada sumbu pemasangan; 2). Membuat pros edur pemasangan pot
l okal atau gl obal ); 2). Kesalahan membaca bearing; 3). Pemas angan dil akukan ol eh orang yang
petunj uk arah pada Pot Beari ng; 3). berpengalaman yang di awas i oleh pi hak produsen.
4 Keretakan di ndi ng tebi ng yang di 1). Kes al ahan dal am teknik pel edakan (jenis bahan 5 3 E 1.) Perencanaan metode pel edakan; 2) pel edakan awal
bl as ting peledak, jaraka antara l ubang, kedal aman l ubang, berada j auh dari tebi ng yang akan di bentuk sebagai
delay time). s arana eval uasi ; 3). Pengadaan sunkont pel edakan yang
profes i onal ; 4). Pengawas an yang ketat ol eh orang yang
berpengalaman.
5 bentuk dan permukaan beton 1). Kes al ahan metode pelaks anaan; 2). Beki sting 3 3 T 1). Merencanaka metode kerj a yang tepat; 2).
tidak rapi dan perancah tidak stabil ; 3). Pekerja tidak Menggunakan beki sting dengan permukaan l ici n, tidak
terampil , 4); peral atan pendukung kurang memadai ; l untur dan tidak mudah berdeformasi seperti venoli t dan
5) ketidaktahuan teknologi bahan addi tif untuk pel at baja; 3). Panel bekis ting harus di dukung rangka
beton expos e yang kaku dan rapi ; 4). Menggunakan peral atan
pendukung pabri kan untuk kekakuan beki sting dan
perancah; 5). menggunakan addi tif untuk beton ekpose;
6). memberi kan brai nstrormi ng kepada pekerja dan
pengawas tentang hi gh qual i ty target.
IDENTIFIKSI, ANALISA DAN TINDAK LANJUT

RISIKO A WA L
R E NCA N A MITI GA S I R ES IKO
N O. J EN IS RIS IKO PE NY EB AB R ISIKO A K E
( En gine er ing , P r ocur em en t , C onst r u cti on)
1- 5 1- 5 R- E
a b c d e f = d xe g
A RIS I
K O MUTU
1 Ker eta kan pa da B a ng una n 1 ) . Kesa l a ha n desa i n ( k esa l a h a n la y o ut te n don, 5 3 E 1 ) . De s ai n ha r u s di ka ji k emba l i ol e h tim i ndependent
j uml a h t endo n, pa nj a ng tendo n, dl l ); 2) . M ut u y an g ber peng a l a ma n ; 2) . P e n g et es a n pa da ma t e ri al
ma t er i a l ti da k ses ua i s pes i fi k a s i (Bet on, Ba j a s esu a i s ta nda r ; 3) . P e rh it u ng a n tek ni s pena r ik an k a bel
T ul a ng a n, s tr a n d); 3. Kes a l a h a n pena r i k a n s tr a nd ( s t r a nd ( ga ya, ur u ta n , u mur ) ; 4) . P er h i t ung a n te k ni s
g ay a pena r i k a n, umur pena r i k a n, ur u t an p e r a nc a h hea v y s c af o l di ng 5 ). pembua t an m et ode ker ja
p e na r i k a n) ; 4 ) . Keti da k st a bi l a n per a nc a h ( ter ja di p e ma sa ng a n per a nc a h ( la yo ut pema s a ng a n , mo del
d i s pl a cement s eb e l um bet o n menca pa i umur ) . s up por t s ou r i ng ). 6) . Pe n g a w as an P e ma sa ng a n per a nc a h
o l eh ti m ya ng b erp e n g a l a ma n.

2 Ch a mber y a ng ter bent u k ti da k 1 ). keti da k s t ab ila n per a nc a h d an pon da s i p er a nca h 5 3 E 1 ) . M el a k s an ak an St a ti c Loa d T est pa da t a na h ya ng a ka n
s esu a i deng a n des a i n s ehi n g ga ter j a di p e nu r una n; 2 ) . Kesa l a h a n pa da d i du duk i per a n ca h pa da b e b er a pa tempa t . 2) .
p e na r i k a n k a bel s tr a nd y ait u ov er st r es s i ng at au P e r h i t ung a n Te k ni s p a da Per a n ca h He av y S c a f ol d i ng ,
s eba l i k ny a , k esa l a h a n ur u tan p en ar ik an d an umu r P e r h i t ung a n te k ni s Pena r i k a n Ka b e l ; 3) . Peng e c ek a n
p e na r i k a n k a bel s tr a nd; 3) . k esa l a ha n pa d a k ua l i t a s pa da M a t er i a l Hea v y S c a f ol d i ng , S t r a nd, A l at
p e ma sa n g a n k a bel st r a n d p e n a r i k a n ; 4) . Pe n g a da a n Su bk o nt pena r i k a n da n tena g a
p e ma sa ng a n hea v y s c af ol di ng y an g ber peng a l a ma n; 5) .
P e n g a w as an P e k e r ja a n pema da t a n t a na h , p e ma sa ng a n
Hea v y s c afo l di ng , p e n arik an k a bel s t r a nd.

3 Kel e n g k ung a n y an g te r bent uk 1 .) Kesa l a ha n peng uk ur a n ( st a k i ng out pa da ja r i 4 4 E 1 ) . M embu a t g a mb a r Per e n ca na a n s t ak i ng out p a da j ari-
pa da l eng k ung per a l i ha n da n j ar i ter l al u re n g g a ng ) 2 ). Kesa l a h a n pel a ks a na a n j ar i l ebi h r a pa t ; 2) per e n ca na a n m e t ode pa d a be k i sti ng
ba r r i er ti da k smo ot h ( M et ode be k i sti ng ,) b a r r i er (m e ma sti k a n ba hw a be k i s ti ng rail in g ti da k
m uda h meng a l a mi d e f or ma s i d an s a mbun g a n a nt a r a
p a nel r ap i; 3) . Pembu a t a n da n p e ma sa ng a n bek i s tin g
b a r r i er ol e h p e k er ja y a ng ber peng a l a ma n; 5) .
m e ng g una k an ma t er i a l bek i s ti ng y an g per muk a a n ny a
l ic in d an ti da k mud a h ber def o r ma s i ; 6) . Peng a w a s a n
p e ma sa ng a n bek i s tin g ba r r i er ; 7 ) . Peng uk ur a n di l a k u k an
o l eh per so ni l y a ng b e rp e n g a l a ma n deng a n meng g un a k a n
a lat st a ti on; 8) . P e l a k sa na a n st a k i ng out d i l a k uk a n
s et el a h di l a k uk a n peng a mbi l a n da t a ek i s ti ng deng a n
k oo r di n a t X, Y, Z y a ng k emud i a n d i ol a h deng a n s oftw a r e
d an di si mul a s i k a n da l a m bent uk 3 di mens i . k oor d i na t
y an g te l ah di a dju st sec a r a s oftw a r e y a ng di a pl i k a si k a n
k e l a p a ng a n.

3 Kes a l a ha n P ema sa ng a n Pot 1 ). Ga mba r d e s ai n tid ak me nu nj uk k an s eca r a det ai l 5 3 E 1 ). M embu a t g a mb a r ya ng d e t ail tent a ng a rah
Bea r i ng a r ah pema s a ng a n ( ar ah me ng a cu pa da s umbu p e ma sa ng a n; 2) . Me m bua t pr os e d ur pema s a ng a n p ot
l ok a l at au g l o ba l ); 2) . Kes a l a h a n memba ca b e a r i ng ; 3) . Pema s a n g an d i l a k uk a n ol e h o r a ng ya ng
p e t unj uk a r ah pa da Pot Bea r i n g; 3) . b e rp e n g a l a ma n ya ng d iaw as i ol e h p i ha k pr o dus en.
4 Ker et a kan di n di n g tebi ng yan g di 1 ). Kesa l a ha n da l a m tek ni k pel eda k a n ( jeni s ba ha n 5 3 E 1 .) Per e n ca na a n m e t ode pel eda k a n; 2) pe l eda k a n aw al
bl a s ti ng p e l ed ak , j ar ak a a nt a r a l uba n g , k ed a l a ma n l uba n g, b e r a da ja uh da r i tebi ng y an g ak an d i bent uk seba g a i
d e l ay ti me) . s a r a na ev a l ua si ; 3 ) . Peng a da a n su nk ont p e l e d ak a n y a ng
p r of es i on a l ; 4) . P e n g a w as an y a ng k et at ol eh or a n g y a ng
b e rp e n g a l a ma n.
5 ben t uk da n p er mu ka an beton 1 ). Kesa l a ha n met ode pel a k s a n a a n; 2) . B e k i s ti ng 3 3 T 1 ). M er enc a na k a met ode k er ja y an g te pa t ; 2) .
ti da k rap i d an per a nc a h ti d a k s ta bi l ; 3 ). Pek er ja ti da k M eng g u na k a n bek i s ti ng d e n g a n per muk a a n l i c i n, ti da k
ter a mpi l , 4) ; per a l a ta n penduk un g k ur a n g mema da i; l unt ur da n tid ak m uda h b e rd e f or ma s i s eper ti v enol i t d an
5 ) k eti da k t a hua n tek n ol o g i ba h a n a dd i ti f un t uk p e l at b a ja ; 3) . Pa nel b ek i s ti ng ha r us di duk ung r a ng k a
b e t on exp ose y an g k ak u da n r a pi ; 4) . M eng g u na k a n per a l a t a n
p e n duk ung pa b r i k a n un t uk k ek a k ua n b ek i s ti ng da n
p e r a nc a h; 5) . meng g u na k a n a ddi ti f unt uk b e t on ek p os e ;
6 ). member i k a n br a i ns t r o r mi n g k e p a da pek er ja da n
p e n g a w as tent a ng hi g h qu a l i t y ta r g et .

RISIKO AWAL
RENCANA MITIGASI RESIKO
NO. JENIS RISIKO PENYEBAB RISIKO A K E
( Engine er ing, Pr ocur eme nt , Const ructi on)
1-5 1-5 R-E
a b c d e f = dxe g
A RISIKO MUTU
1 Kereta ka n pa da Ba n gu na n 1). K es a l a h a n d es a i n ( kes a l a h a n l a you t ten do n, 5 3 E 1). Des a i n h a r us di ka j i kemb a l i ol eh ti m i nd ep en den t
j u ml a h ten do n, pa n j a ng tendo n, dl l ); 2). Mu tu ya ng b er penga l a ma n; 2). P en getes a n pa da ma ter i a l
ma teri a l ti da k s es u a i s p es i fi ka s i (Beton, Ba j a s es u a i s ta n da r; 3). Per hi tu nga n tekni s p ena ri ka n ka b el
Tu l a nga n , s tr a n d); 3 . Kes a l a ha n pena ri ka n s tr a nd ( s tr a nd (ga ya , u ru ta n, umur ); 4). P er hi tu nga n tekn i s
ga ya p en a r i ka n , u mur p en a r i ka n , u ru ta n pera nc a h h ea vy s ca fo l d i ng 5 ). pembu a ta n metod e kerj a
pena ri ka n); 4 ). Keti da ks ta bi l a n p er a n ca h (terj a di pema s a n ga n pera nc a h (l a yo ut pema s a n ga n , mo del
di s p l a cemen t s eb el um b eton menc a p a i umu r). s upp or t s our i n g). 6). P en ga wa s a n Pema s a nga n p er a nc a h
ol eh ti m ya ng ber penga l a ma n.

2 Ch a mb er ya n g ter bentuk ti da k 1). keti da ks ta b i l a n pera nc a h d a n p ond a s i p er a nc a h 5 3 E 1). Mel a ks a na ka n Sta ti c Lo a d Tes t p a da ta n a h ya n g a ka n
s es u a i den ga n des a i n s ehi ngga ter j a d i penu ru na n ; 2 ). Kes a l a ha n pa da di du du ki pera nca h pa da b eb er a pa temp a t. 2).
pena ri ka n ka bel s tr a n d ya i tu overs tr es s i ng a ta u Perh i tu nga n Tekni s pa da P er a n ca h Hea vy Sc a fol di ng,
s eba l i knya , kes a l a h a n u ruta n pena ri ka n da n umu r Perh i tu nga n tekni s Pena ri ka n K a bel ; 3 ). P en geceka n
pena ri ka n ka bel s tr a n d; 3). kes a l a ha n pa da kua l i ta s pa da Ma teri a l Hea vy Sca fo l di n g, Stra nd , Al a t
pema s a nga n ka bel s tr a n d pena ri ka n; 4). P en ga d a a n Su bkont pena ri ka n da n ten a ga
pema s a n ga n hea vy s c a fol di n g ya n g b er penga l a ma n; 5).
Penga wa s a n Pekerj a a n pema da ta n ta na h, p ema s a nga n
Hea vy s c a fol d i n g, p en a r i ka n ka bel s tra nd .

3 Kel engku nga n ya n g ter ben tu k 1.) K es a l a h a n p en gukur a n (s ta ki ng out pa da j a r i 4 4 E 1). Memb ua t ga mba r Per enc a n a a n s ta ki n g o ut p a d a j a r i -
pa da l en gkun g pera l i h a n da n j a ri terl a l u r en gga n g) 2 ). K es a l a h a n p el a ks a na a n j a r i l eb i h r a p a t; 2 ) p er en ca n a a n meto de p a da beki s ti ng
ba rr i er ti da k s mo oth (Metod e beki s ti ng,) ba rr i er (mema s ti ka n b a hwa beki s ti ng ra i l i n g ti d a k
mud a h men ga l a mi defor ma s i d a n s a mb unga n a nta r a
pa nel r a p i ; 3). Pemb ua ta n da n pema s a nga n beki s ti ng
ba rr i er o l eh p eker j a ya n g ber pen ga l a ma n ; 5 ).
menggun a ka n ma ter i a l beki s ti ng ya ng p er muka a nnya
l i c i n da n ti da k mud a h b er defor ma s i ; 6). P en ga wa s a n
pema s a n ga n beki s ti ng b a r ri er ; 7 ). Pengukur a n d i l a kuka n
ol eh pers on i l ya ng ber pen ga l a ma n d en ga n menggu na ka n
a l a t s ta ti on ; 8 ). P el a ks a na a n s ta ki n g ou t di l a kuka n
s etel a h d i l a kuka n p en ga mbi l a n da ta eki s ti n g denga n
koor di na t X , Y, Z ya n g kemud i a n d i o l a h denga n s oftwa r e
da n di s i mu l a s i ka n da l a m bentuk 3 d i men s i . koo rd i n a t
ya ng tel a h di a d j u s t s ec a r a s oftwa re ya ng d i a pl i ka s i ka n
ke l a pa nga n.

3 Kes a l a ha n Pema s a n ga n P ot 1). Ga mb a r d es a i n ti d a k menu nj ukka n s eca r a d eta i l 5 3 E 1). Memb ua t ga mba r ya ng deta i l tenta ng a r a h
Bea r i n g a r a h p ema s a nga n (a r a h menga cu pa da s umbu pema s a n ga n; 2). Membu a t p r os edu r pema s a n ga n po t
l o ka l a ta u gl ob a l ); 2). Kes a l a h a n memb a c a bea r i n g; 3). Pema s a nga n d i l a kuka n ol eh o ra ng ya n g
petu nj uk a ra h pa da P ot Bea r i n g; 3). berp en ga l a ma n ya n g di a wa s i o l eh pi ha k pr od us en .
4 Kereta ka n di nd i n g teb i n g ya n g di 1). K es a l a h a n d a l a m tekni k pel eda ka n (j eni s b a ha n 5 3 E 1.) P er en ca na a n meto de pel eda ka n ; 2 ) pel ed a ka n a wa l
bl a s ti n g pel eda k, j a ra ka a nta r a l ub a ng, ked a l a ma n l ub a ng, bera da j a uh d a r i tebi ng ya ng a ka n di bentuk s eba ga i
del a y ti me). s a ra na eva l ua s i ; 3). P en ga da a n s u n ko nt p el ed a ka n ya n g
pr ofes i on a l ; 4 ). P en ga wa s a n ya ng keta t ol eh o ra ng ya n g
berp en ga l a ma n .
5 bentuk d a n p er mu ka a n beton 1). K es a l a h a n metode pel a ks a n a a n ; 2 ). Beki s ti n g 3 3 T 1). Mer en ca na ka meto de ker j a ya n g tep a t; 2 ).
ti d a k r a p i da n pera nca h ti d a k s ta b i l ; 3 ). Pekerj a ti da k Men ggun a ka n beki s ti ng denga n permuka a n l i c i n , ti d a k
ter a mp i l , 4 ); pera l a ta n p en dukun g ku ra ng mema d a i ; l untur da n ti d a k mu da h berd efor ma s i s ep er ti veno l i t d a n
5) keti da kta h ua n tekn ol ogi b a h a n a d di ti f un tu k pel a t b a j a ; 3). P a nel b eki s ti n g ha ru s di du ku ng ra ngka
beto n expo s e ya ng ka ku d a n ra pi ; 4). Menggu na ka n p er a l a ta n
pend ukung pa br i ka n u ntuk keka kua n beki s ti ng d a n
pera nc a h ; 5 ). men gguna ka n a d di ti f u ntuk beto n ekpo s e;
6). memb er i ka n bra i ns tr or mi ng kepa da peker j a da n
penga wa s tenta ng h i gh qu a l i ty ta r get.
IDENTIFIKSI, ANALISA DAN TINDAK LANJUT

RISIKO AWAL
REN CANA MITIGASI RESIKO
N O. JENIS RISIKO PENYEBAB RISIKO A K E
( Enginee ring, Procure me nt, Construction)
1-5 1-5 R-E
a b c d e f = dxe g
B RISIKO WAKTU
1 Pekerj aa n Pers i apan menga mbi l 1).Kondi s i topogra fi mengharus ka n pembua tan 4 3 E 1). Merenca na kan pekerj aa n pers i apa n yang l ebi h detai l ;
wa ktu ya ng ba nya k j a l an a ks es di bebera pa tempat, pembuatan 2). Menyi apkan s umber daya yang cukup; 3).
j embatan l ogi s ti k, s tabi l i s a s i l ereng, s tabi l i s as i Mel a ks a na kan pekerj a an s eca ra para l el .
ta na h pondas i peranca h, pengama na n tepi s ungai .

2 Metode Kerj a kons truks i PC-Box 1). Pekerj aa n pengadaan travel er pa l i ng cepa t 5 4 3 E 1.) Merubah metode kerj a yang s emul a denga n s i s tem
denga n mengguna ka n tra vel er bul a n (des a i n travel er, pabri kas i , monta s e, tes t, bal a nc e c antil ever menggunakan tra vel er menj a di
s a nga t l a ma mobi l i s as i , erec tion, i ns tal l . 2). Si kl us operas i metode ful l s houri ng
pers egment pa l i ng cepat 7 hari
3 pel a ks anaa n kons truks i PC-I 1). La han untuk penyi mpa nan dan Ins tal l Bal ok I 5 3 E 1.) Perenca na an metode pel aks anaa n Abutment dan
Gi rder pa da Jemba tan 6 gi rder terba ta s ; 2). Harus menyel es a i kan 2 Pi l ar yang tepat; 2).Metode kerj a erecti on PC-I Gi rder
berpotens i terl a mba t (wa ktu Abutment dan mel anj utka n 2 pi l ar terl ebi h da hul u; menggunakan l a unchi ng bri dge movabl e yang bi s a
efekti f 6 bul an) 3). Terdapa t 1 Abutment ya ng s ul i t di j angkau mel a kuka n tra ns l a s i dan rota s i ka rena terda pa t 2 j ari
dengan a l a t bera t, s ehi ngga pembua ta n tapa k pada j a ri kel engkungan yang s al i ng berl awa na n. 3).
l ereng gunung denga n pel edaka n l ow expl os i ve. Pengawa s a n pada produks i dan di s tri bus i PC-I Gi rder;
pekerj a an pel edakan memerl ukan wa ktu yang l a ma 4). penga da an s ubkont i ns tal l dan erec tion PC-I gi rder
karena berkai tan dengan i j i n pi ha k keamana n ya ng berpenga l aman.

4 pel a ks anaa n kons truks i RC-Box 1). terdapat 7 s egmen pada l oka s i yang berbeda 5 3 E 1). Membua t metode pel a ks ana an dan penga da an; 2).
pada Jemba ta n 4 berpotens i dengan keti nggi a n 20 m s d 55 m; 2). Terdapat 2 mel a kuka n perhi tungan tekni s pada pera nca h, trus s
terl amba t ( wa ktu efektif 6 bul a n) s egmen yang bera da di atas j a l ur l al u l i ntas Padang s hori ng dan perancah ga ntung; 3). Mel akuka n kombi nas i
- Pekanbaru; 3). Keterbatas an s umber da ya pera nc ah yai tu heavy s ca fol di ng, s ca fol di ng bi a s a dan
s cafol di ng; 4). Penga da an Heavy Sca fl di ng l a ma ; 5). trus s s hori ng. 2). Mel akuka n pabri kas i trus s s hori ng
Loka s i bera da pada l ereng gunung. di l apangan denga n tenaga l as bers ertifi kat. 3).
Menggunakan metode pera nc a h ga ntung untuk
pembua tan web box (untuk mengura ngi pema ka i a n
s c afol di ng yang j uml ahnya terbatas ).

5 pel a ks anaa n kons truks i Arc 1). Kons truks i nya cukup tinggi dengan Ketinggi a n 5 3 E 1). Membua t metode pel a ks ana an dan penga da an ; 2).
Bri dge pada Jembatan 4 dari muka a i r s ungai s d l anta i j emba tan ada l ah 75 Mel a kukan perhi tungan tekni s pada s upport s hori ng,
berpotens i terl a mba t ( waktu m. merupakan tantangan ya ng berat dan harus trus s s hori ng, pera nc ah; 3). Mel akuka n kaj i a n pengaruh
efekti f 6 bul an) ma tang perhi tunga nnya. 2) Panj ang bentang 90 m s c ouri ng pa da ponda s i s upport s hori ng; 4). Pemi l i han
dengan des ai n bal ok pel engkung rei nforc ement heavy s cafol di ng ti pe peri up karena l ebi h ri nga n
c onc rete atau hanya beton bertul a ng s aj a tanpa di ba ndi ngkan PD 8. ; 5) pemas a ngan perkuatan untuk
di s tres s i ng , s ehi ngga pel aks anaa nnya denga n keka kuan pera nca h guna mencega h beba n kej ut, beba n
metode ful l s hori ng s etinggi 45 m. Ha l i ni a ngi n puting bel i ung yang s eri ngkal i muncul ; 6).
merupa kan ta ntanga n ya ng berat da n ha rus ma tang pema s anga n pera nc ah ol eh tenaga terampi l yang
perhi tungannya. di awas i ol eh produs en;

6 Penga da an hea vy s c afol di ng l a ma 1). Hea vy Sc afol di ng type khus us j uml a hnya 4 3 E 1.) Mel akukan kontra k pengada an hea vy s c afol di ng
terba ta s ; 2). Produs en terba ta s ka rena merupakan dengan s egera ; 2) perenc anan pabri ka s i , di s tri bus i ; 3)
produk patent; 3) s i s a s tok heavy s cafol di ng yang pengawa s a n pabri ka s i dan di s tri bus i dengan
a da ters eba r di s el uruh i ndones i a; 4). Banya k menempa tkan pers oni l khus us ; 4). Menga mbi l a l i h
proyek menggunakan produk yang s ama. bagi an yang bi s a di kontrol penuh ol eh pema kai s eperti
tra ns portas i .
C RISIKO K3
1 Kecel aka an kerj a pa da s aa t 1). Terbatas nya kuantitas dan kua l i tas fa s i l ta s 5 3 E 1.) Mel akukan Safety pl a n; 2) pengawas a n pel aks anaa n
pema s anga n pera nc ah, kerj a s eperti Jal an kerj a, l a mpu Penera ngan, guard s a fety; 3). Pemenuha n fas i l i ta s da n i nfra s truktur K3, 4).
pema s anga n beki s ting, penari kan rai l , tangga . 2.) pekerj a yang terl i bat ta kut Pekerj a yang ta kut ketinggi a n ti da k di perbol ehkan
ka bel . Ti nggi pera nc ah s d 40 m ketinggi a n, 3). Metode erection s a l ah, 4). Pekerj a bekerj a di ketinggi an.
tidak menggunakan APD
2 1). Frekuens i peruba ha n cuac a tinggi karena curah 1.) Penga da an fas i l i ta s dan perl engka pa n kes ehatan
Terga nggunya kes ehatan pekerj a huj a n tinggi ;

D RISIKO L IN GKUNGAN
1 Pencema ra n Ai r Pembua nga n materi a l s i s a di s ungai 3 3 T 1). Memas a ng j ari ng untuk mencegah s ampa h j atuh ke
s ungai ; 2) Menyi a pkan tempa t s ampah.
2 Pencema ra n Udara pekerj a an tanah dan gal i an batu meni mbul ka n 3 3 T 1). mel a kukan penyi rama n terhadap j a l a n kerj a ; 2).
debu mel a kuka n pemeri ks aa n kel aya ka n opera s i terhada p
a l at-al a t bera t/ kenda raa n di proyek; 3). Pekerj aa n
di l akukan dengan metode kerj a ya ng pal i ng tepat; 4).
Pembua tan s al ura n ai r penga l i ha n Mel a kuka n tes t
berkal a s eti ap 6 bul an s ekal i ; 5). Mel a ks anaka n
pema ntaua n rutin terhadap ga ngguan l i ngkungan.
IDENTIFIKSI, ANALISA DAN TINDAK LANJUT
RI SI KO AW AL
RE N C AN A MI TIGAS I RESI K O
N O . JEN IS RIS IKO P EN YE B AB RI SI K O A K E
( Engine e r ing, Pr o cur e m e nt, Const r u c tio n )
1 -5 1 -5 R- E
a b c d e f = d xe g
B RIS IKO W A K T U
1 P eke rj aa n Pe rs i a pa n men ga m b i l 1 ). K o n d i s i to p o gr a fi m e n gh a r u s ka n p e m b u a t a n 4 3 E 1) . Me r en ca n a ka n p e ke r j aa n p e r s i a p a n ya n g l eb i h de ta i l ;
wa kt u ya n g b a n ya k j a l a n a ks e s d i b e b e r a pa t e m p a t , p e m b u a t a n 2) . Me n yi a p ka n s u m b e r da ya ya n g cu ku p ; 3 ).
j em b a t a n l o gi s ti k, s ta b i l i s a s i l e r e n g, s ta b i l i s a s i Me l a ks a n a ka n p ek e r j a a n s ec a ra p a r a l el .
t a n a h p o n d a s i p e r a n ca h , p e n ga m a n a n tep i s u n ga i .

2 Me to d e K er j a k on s tru k s i PC -B o x 1 ). P e k e r j a a n p e n ga d a a n t r a v e l e r p a l i n g c e p a t 5 4 3 E 1.) Me r u ba h m e t od e ke rj a ya n g s em u l a d en ga n s i s t em
d e n ga n m e n ggu n a ka n t ra ve l er b u l a n (d e s a i n tr a ve l e r, pa b r i ka s i , m o n t a s e , te s t , ba l a n ce ca n ti l e ve r m en g gu na k an tr av el er m e nj ad i
s a n ga t l a m a m o b i l i s a s i , e r e cti o n , i n s t a l l . 2 ). S i kl u s o p e r a s i m e to d e fu l l s h o u ri ng
p e r s e g m e n t p a l i n g ce p a t 7 h a r i
3 p e l a ks an a a n k o n s t ru ks i PC -I 1 ). La h a n u n t uk p e n y i m p a n a n d a n In s t a l l Ba l o k I 5 3 E 1 .) P e r en ca n a a n m e t o d e p e l a ks a n a a n Ab u t m e n t d a n
G i r d er p ad a Je m b a ta n 6 gi r d e r te r b a t a s ; 2 ). H a r u s m e n y e l e s ai k a n 2 P i l a r ya n g te p a t ; 2 ). Me to d e ke r j a e r ecti o n P C - I G i r d e r
b e r p o t en s i te r l a m b a t (wa kt u Ab u t m e n t d a n m e l a n j u t ka n 2 p i l a r te r l e b i h d a h u l u ; m e n gg u n a ka n l a u n ch i n g b r i d ge m o va b l e ya n g b i s a
efe kti f 6 b u l a n ) 3 ). T e r d a p a t 1 A b u t m e n t ya n g s u l i t d i j a n g ka u m e l a k u k an tr a n s l a s i d a n r o t a s i k a r en a t er d a p a t 2 j a r i
d e n ga n a l a t b e r a t , s e h i n g ga p e m b u a t a n t a p a k p a d a j a r i ke l en gku n ga n ya n g s a l i n g b e rl a wa n a n . 3 ).
l er en g gu n u n g d e n g a n p e l e d a ka n l o w e x p l o s i ve . P e n g a w a s a n p a d a p r o d u ks i d a n d i s tr i b u s i P C -I Gi r d e r ;
p e ke r j a a n p e l e d a ka n m e m e r l u k a n wa kt u y a n g l a m a 4 ) . p e n ga d a a n s u b ko n t i n s ta l l d a n e r e cti o n P C - I g i r de r
ka r e n a b e r ka i t a n d e n ga n i j i n p i h a k ke a m a n a n ya n g b e r p en ga l a m a n .

4 p el a ks a n a a n k on s t ru ks i RC -B o x 1 ). te rd a p a t 7 s eg m e n p a d a l o ka s i ya n g b e rb e d a 5 3 E 1 ) . Me m b u a t m e t o d e p e l a k s a n a a n da n p e n g a d a a n ; 2 ).
p a d a Jem b a t an 4 b e r p o t en s i d e n ga n k e ti n gg i a n 2 0 m s d 5 5 m ; 2 ). T e r da p a t 2 m e l a k u k an p e r h i tu ng a n te k n i s p a d a p e r a n ca h , tr u s s
ter l a m b a t ( wa kt u e fe kti f 6 b u l a n) s eg m e n ya n g b e ra d a d i at as j a l u r l a l u l i nt as P a d an g s h o r i n g d a n p e r a n ca h ga n t u n g; 3 ). Me l a ku ka n k o m b i n a s i
- P e ka n b a r u ; 3 ). K e t e r b a ta s a n s u m b e r d a y a p e r a n ca h ya i t u h e a v y s ca fo l d i n g, s ca fo l d i n g b i a s a d a n
s ca f ol d i n g ; 4 ). P e n ga d a a n H e a v y Sca fl d i n g l a m a ; 5 ). tr u s s s h o r i n g. 2 ) . Me l a ku ka n p ab r i ka s i t r u s s s h o r i n g
Lo k a s i b e ra d a p a d a l e r en g g u n u n g. d i l a p a n ga n de n g a n t e n a ga l a s b e rs er ti fi k a t . 3 ).
Me n ggu n a ka n m e to d e p e ra n ca h ga n t un g u n t u k
p e m b u a t a n we b b o x (u n t u k m e ng u r a n gi p e m a ka i a n
s ca fo l d i n g ya n g j u m l a h n ya t er ba ta s ) .

5 p e l a ks an a a n k o n s t ru ks i Ar c 1 ). K o n s t r u ks i n ya cu ku p ti n ggi d e n ga n K e ti n ggi a n 5 3 E 1 ) . Me m b u a t m e t o d e p e l a k s a n a a n d a n pe n g a d a a n ; 2) .
B r i d ge p a d a Je m b a t a n 4 d a r i m u k a a i r s u n g ai s d l a n ta i j em b a t a n a d a l a h 7 5 Me l a ku ka n p e rh i t u n ga n te kn i s p a d a s u p p o r t s h o r i n g,
b e r p ot en s i te r l a m b a t ( wa k t u m . m er u p a ka n ta n t a n ga n ya n g b e r a t d a n h a r u s tr u s s s h o r i n g, p e r a n ca h ; 3 ). Me l a ku ka n k aj i a n p e n ga r u h
efe kti f 6 bu l a n ) m a t a n g p e r h i tu n g a nn ya . 2) P a n j a n g b e n t a n g 9 0 m s co u r i n g p a d a p o n d a s i s u p p o r t s h o r i n g; 4) . P e m i l i h a n
d e n ga n d e s a i n b a l o k p e l e n gk u n g r ei n fo r ce m e n t h e a v y s ca fo l d i n g ti p e p e r i u p ka r e n a l e bi h r i n ga n
co n cr e te a t a u h a n ya be t o n b e r tu l a n g s a j a ta n p a d i b a n d i n gka n P D 8 . ; 5 ) p e m a s a n ga n p e r ku a t a n u n t u k
d i s t r es s i n g , s e h i ng ga p e l a k s a n a a n n ya d e n g a n ke ka ku a n p e ra n ca h g u n a m e n c ega h b e b a n ke j u t, b e b a n
m e t o d e f u l l s h o r i n g s eti n ggi 4 5 m . H a l i n i a n gi n p u ti n g b e l i u n g ya n g s er i n gka l i m u n cu l ; 6 ).
m e r u p a ka n t a n t a n ga n y a n g b e r a t d a n h a r u s m a ta n g p e m a s a n ga n p e r a n ca h o l e h te n a ga t e r a m p i l ya n g
p e r h i tu n ga n n y a . d i a wa s i o l e h p ro d u s e n ;

6 P en ga d a an h ea vy s ca fo l d i n g l a m a 1 ). H e a vy Sca fo l d i n g typ e kh u s u s j u m l ah n ya 4 3 E 1 .) Me l a ku ka n ko n t ra k p en ga d a a n h e a vy s c a f o l d i ng
te r b a ta s ; 2 ). Pr o d u s e n t e r ba ta s ka r e n a m e r u p ak a n d e n g a n s e ge r a ; 2 ) p e re n c an a n pa b r i ka s i , d i s tr i b u s i ; 3 )
p ro d u k p a t e n t; 3 ) s i s a s t o k h e a vy s c a f ol di n g y a n g p e n g a w a s a n p a b r i ka s i d a n d i s tr i b us i d e n g a n
a d a te r s e b a r d i s el u r u h i n d o n es i a ; 4 ). Ba n ya k m e n e m p a t ka n p e r s o n i l kh u s u s ; 4 ). Me n ga m b i l a l i h
p ro y e k m en g gu n a ka n p r o d u k ya n g s a m a . b a gi a n ya n g b i s a d i k o n t r o l p e n u h o l e h p e m a ka i s e p e r ti
tr a n s p o r ta s i .
C RIS IKO K3
1 K ece l a ka a n ker j a p a d a s a a t 1 ). T e rb a t a s n ya ku a n ti t a s d an ku a l i t a s fa s i l ta s 5 3 E 1 .) Me l a ku ka n Sa fe ty p l a n ; 2 ) p e n ga wa s a n p el a ks a n a a n
p em a s an ga n p e r an ca h , ke r j a s e p er ti Ja l a n ke r j a , l a m p u P e n e r a n g a n , gu a r d s a fety ; 3 ). P e m e n u h a n fa s i l i t as d a n i n fr a s tr u kt u r K 3 , 4 ) .
p em a s an ga n b e ki s ti n g, p e n a r i ka n r a i l , ta n gga . 2.) p eke r j a ya n g te r l i b a t t a k u t P e ke r j a ya n g t ak u t ke ti n ggi a n ti d a k d i p e r bo l e h k a n
ka b el . Ti n ggi p e r a n ca h s d 4 0 m ke ti n ggi a n , 3 ). M e to d e e r e cti o n s a l a h , 4 ). P e ke rj a b e ke r j a di ke ti n gg i a n .
ti d a k m e n g gu n a k an AP D
2 1 ). F r e k u e n s i p e ru b a h a n cu a ca ti n ggi ka r e n a c u ra h 1.) P en ga d aa n fa s i l i t as d a n p e rl e n gka p an kes eh a ta n
Te rg an gg un y a ke s eh a ta n p ek er j a h u j a n ti n gg i ;

D RIS IKO LI N GKU N G A N


1 P en ce m a ra n Ai r P em bu a n ga n m at er i a l s i s a di s un ga i 3 3 T 1 ) . Me m a s a n g j a r i n g u n t u k m e n ce g ah s a m p a h j a t u h ke
s u n g a i ; 2 ) Me n yi a p ka n t em p a t s a m p a h .
2 P en cem a ra n Ud a ra p eke rj a a n ta na h da n ga l i a n b a tu men i m b ul ka n 3 3 T 1 ) . m e l a ku ka n p e n yi r a m a n t er h a d a p j a l a n ke r j a ; 2 ) .
d eb u m e l a k u k a n p e m e ri ks a a n ke l a ya ka n o p e r a s i te r h a d a p
a l a t -a l a t b e r a t / k e n d a r a a n d i p r o y e k; 3 ). P e ke r j a a n
d i l a ku ka n d e n ga n m et o d e ke r j a ya n g p a l i ng t e p a t ; 4 ).
P e m b u a t a n s a l u r a n a i r p e n g a l i h a n Me l a ku ka n te s t
b e r k a l a s e ti a p 6 b u l a n s eka l i ; 5 ) . Me l a ks an a ka n
p e m a n t a u a n r u ti n te rh a d a p ga n ggu a n l i n gku n ga n .

RISIKO AWAL
RENCANA MITIGASI RESIKO
NO. JENIS RISIKO PENYEBAB RISIKO A K E
( Engineering, Procur ement, Construction)
1-5 1 -5 R-E
a b c d e f = dxe g
B RISIKO WAKTU
1 Pekerj a a n Pers i a pa n menga mbi l 1 ).Kondi si topogr afi mengha rus ka n pembua ta n 4 3 E 1 ). Merenca na ka n pekerj a a n pers i apa n ya ng l ebi h deta i l ;
waktu ya ng ba nya k j a l a n a kses di bebera pa tempa t, pembua ta n 2 ). Menyi a pka n s umber da ya ya ng cukup; 3).
j emba ta n l ogi stik, s ta bi l i s a s i l ereng, s ta bi l i sa s i Mel a ks a na ka n pekerj a a n s eca ra pa ra l el .
ta na h ponda s i pera nca h, penga ma na n tepi s unga i .

2 Metode Kerj a kons truksi PC-Box 1 ). Pekerj a a n penga da a n tra vel er pa l i ng cepa t 5 4 3 E 1 .) Meruba h metode kerj a ya ng s emul a denga n s i s tem
denga n mengguna ka n tra vel er bul a n (des a i n tra vel er, pa bri ka si , monta se, tes t, ba l a nce ca ntil ever mengguna ka n tra vel er menj a di
s a nga t l a ma mobi l i s a s i , er ection, i ns ta l l . 2 ). Si kl us opera s i metode ful l s houri ng
pers egment pa l i ng cepa t 7 ha ri
3 pel a ks a na a n kons truks i PC-I 1 ). La ha n untuk penyi mpa na n da n I ns ta l l Ba l ok I 5 3 E 1 .) Perenca na a n metode pel a ks a na a n Abutment da n
Gi rder pa da Jemba ta n 6 gi rder terba ta s; 2 ). Ha rus menyel es a i ka n 2 Pi l a r ya ng tepa t; 2).Metode kerj a erection PC-I Gi rder
berpotens i terl a mba t (wa ktu Abutment da n mel a nj utka n 2 pi l a r terl ebi h da hul u; mengguna ka n l a unchi ng bri dge mova bl e ya ng bi sa
efekti f 6 bul a n) 3 ). Terda pa t 1 Abutment ya ng s ul i t di j a ngka u mel a kuka n tra ns l a s i da n rota s i ka rena terda pa t 2 j a ri
dengan a l a t bera t, sehi ngga pembua ta n ta pa k pa da j a ri kel engkunga n ya ng s a l i ng berl a wa na n. 3 ).
l ereng gunung denga n pel eda ka n l ow expl os i ve. Penga wa s a n pa da produks i da n di s tri bus i PC-I Gi rder;
pekerj a a n pel eda ka n memerl uka n wa ktu ya ng l a ma 4 ). penga da a n subkont i nsta l l da n erecti on PC-I gi rder
ka rena berka i ta n denga n i j i n pi ha k kea ma na n ya ng berpenga l a ma n.

4 pel a ks a na a n kons truks i RC-Box 1 ). terda pa t 7 s egmen pa da l oka s i ya ng berbeda 5 3 E 1 ). Membua t metode pel a ks a na a n da n penga da a n; 2).
pa da Jemba ta n 4 berpotens i dengan ketinggi a n 20 m sd 55 m; 2). Terda pa t 2 mel a kuka n perhi tunga n tekni s pada pera nca h, trus s
terl a mba t ( wa ktu efektif 6 bul a n) s egmen ya ng bera da di a ta s j a l ur l a l u l i nta s Pa da ng s hori ng da n pera nca h ga ntung; 3). Mel a kuka n kombi na si
- Pekanba ru; 3). Keterba ta sa n s umber da ya pera nca h ya i tu hea vy s ca fol di ng, s ca fol di ng bi a sa da n
s ca fol di ng; 4). Penga da a n Hea vy Sca fl di ng l a ma ; 5). trus s s hori ng. 2). Mel a kuka n pa bri ka s i trus s s hori ng
Loka s i bera da pa da l ereng gunung. di l a pa nga n denga n tena ga l a s bers ertifi kat. 3).
Menggunaka n metode pera nca h ga ntung untuk
pembua ta n web box (untuk mengura ngi pema ka i a n
s cafol di ng ya ng j uml a hnya terba ta s ).

5 pel a ks a na a n kons truks i Arc 1 ). Konstruks i nya cukup tinggi denga n Ketinggi a n 5 3 E 1 ). Membua t metode pel a ks a na a n da n penga da a n ; 2).
Bri dge pa da Jemba ta n 4 dari muka a i r s unga i s d l a nta i j emba ta n a da l a h 75 Mel a kuka n perhi tunga n tekni s pa da s upport s hori ng,
berpotens i terl a mba t ( waktu m. mer upa kan ta nta nga n ya ng bera t da n ha rus trus s s hori ng, pera nca h; 3). Mel a kuka n ka j i a n penga ruh
efekti f 6 bul a n) ma ta ng perhi tunga nnya . 2) Pa nj a ng benta ng 90 m s couri ng pa da ponda s i s uppor t shori ng; 4). Pemi l i ha n
dengan des a i n ba l ok pel engkung rei nforcement hea vy s ca fol di ng tipe peri up ka rena l ebi h ri nga n
conc rete a ta u ha nya beton bertul a ng s a j a ta npa di ba ndi ngka n PD 8. ; 5) pema s a nga n perkua tan untuk
di s tres si ng , s ehi ngga pel a ksa na a nnya denga n keka kua n pera nc a h guna menc ega h beba n kej ut, beba n
metode ful l shori ng s etinggi 45 m. Ha l i ni a ngi n puting bel i ung ya ng s eri ngka l i muncul ; 6 ).
merupa ka n ta nta nga n ya ng berat da n ha rus ma ta ng pemas a nga n pera nca h ol eh tena ga tera mpi l ya ng
perhi tunga nnya . di a wa s i ol eh produs en;

6 Penga da an hea vy s ca fol di ng l a ma 1 ). Hea vy Sca fol di ng type khus us j uml a hnya 4 3 E 1 .) Mel a kuka n kontra k penga da a n hea vy s ca fol di ng
terba ta s ; 2 ). Produs en terba ta s ka rena merupa ka n denga n segera ; 2) perenca na n pa bri ka s i , di s tri bus i ; 3)
produk pa tent; 3) s i s a s tok hea vy s ca fol di ng ya ng penga wa s a n pa bri ka s i da n di s tri busi denga n
a da ters eba r di sel uruh i ndones i a ; 4). Ba nya k menempa tka n pers oni l khus us ; 4). Menga mbi l a l i h
proyek mengguna ka n produk ya ng sa ma . ba gi a n ya ng bi sa di kontrol penuh ol eh pema ka i seper ti
tra nsporta s i .
C RISIKO K3
1 Kecel a ka a n kerj a pa da s a a t 1 ). Terba ta s nya kua ntita s da n kua l i ta s fa s i l ta s 5 3 E 1 .) Mel a kuka n Sa fety pl a n; 2) pengawa s a n pel a ksa na a n
pema s a nga n pera nca h, kerj a s eperti Ja l a n kerj a , l a mpu Penera nga n, gua rd s a fety; 3). Pemenuha n fa s i l i ta s da n i nfra s truktur K3, 4 ).
pema s a nga n beki s ting, pena ri ka n ra i l , ta ngga . 2 .) pekerj a ya ng terl i ba t ta kut Pekerj a yang ta kut ketinggi a n ti da k di perbol ehka n
ka bel . Ti nggi pera nca h s d 40 m ketinggi a n, 3). Metode erecti on sa l a h, 4). Pekerj a bekerj a di ketinggi a n.
ti da k mengguna ka n APD
2 1 ). Frekuens i peruba ha n cua ca tinggi ka rena cura h 1 .) Penga da a n fa s i l i ta s da n perl engka pa n kes eha ta n
Terga nggunya kes eha ta n pekerj a huj a n tinggi ;

D RISIKO LINGKUNGAN
1 Pencema ra n Ai r Pembuanga n ma teri a l s i sa di s ungai 3 3 T 1 ). Mema sa ng j a ri ng untuk mencega h sa mpa h j a tuh ke
s unga i ; 2) Menyi a pka n tempa t sa mpa h.
2 Pencema ra n Uda ra pekerj a a n ta na h da n ga l i a n ba tu meni mbul ka n 3 3 T 1 ). mel a kuka n penyi ra ma n terha da p j a l a n kerj a ; 2).
debu mel a kuka n pemeri ks a a n kel a ya ka n opera s i terha da p
a l a t-a l a t bera t/ kenda ra a n di proyek; 3). Pekerj a a n
di l a kuka n denga n metode kerj a ya ng pa l i ng tepa t; 4).
Pembua ta n s a l ura n a i r penga l i ha n Mel a kuka n tes t
berka l a s eti a p 6 bul a n s eka l i ; 5). Mel aks ana ka n
pemanta ua n rutin terha dap ga nggua n l i ngkunga n.
KESIMPULAN

Manajemen Risiko mutlak harus dilaksanakan di proyek untuk mengurangi kemungkinan peristiwa yang memberikan kerugian
pada proyek. Identifikasi risiko harus dibuat sedetail mungkin baik pada segi mutu, waktu, K3 dan Lingkungan. Rencana
tindak lanjut terhadap penyebab risiko juga harus dibuat detail dengan melihat dari berbagai aspek seperti : Aspek teknis,
aspek pengadaan sumber daya, aspek pelaksanaan. Manajemen risiko yang telah diterapkan pada pelaksanaan Proyek
Pembangunan Jembatan Kelok-9 sangat signifikan hasilnya, dimana tujuan dan sasaran proyek tercapai dengan sempurna.
pencapaian tersebut antara lain:

1. Tidak ada Produk Tidak Sesuai (PTS) atau pekerjaan ulangs


2. Semua standar mutu yang telah disyaratkan telah terpenuhi yang dibuktikan dengan
hasil test yang telah dilakukan bersama.
Sasaran mutu 3. Seluruh proses kegiatan untuk mengurangi risiko mutu telah dilaksanakan sepenuhnya
dengan baik
4. Produk yang dihasilkan rapi dan mulus.

1. Seluruh kontrak anak telah diselesaikan dengan tepat waktu yang dibuktikan dengan
Sasaran waktu
tidak ada denda akibat keterlambatan dan tidak ada pengajuan perpanjangan waktu.
1. korban meninggal 1 orang
Sasaran K3 2. Cidera berat 2 orang (tahun 2008 dan 2009)
3. Cidera ringan 1 orang (tahun 2011).
1. Adanya kegiatan reboisasi
Sasaran Lingkungan
2. Tidak ada keluhan pencemaran dari masyarakat.

Keberhasilan manajemen risiko di proyek ini berkat komitmen organisasi dan dukungan seluruh personil organisasi yang
selalu memikirkan risiko yang terkait dengan unitnya.
LOGO

Anda mungkin juga menyukai