Anda di halaman 1dari 25

Askep Katarak Pada Lansia

Nama: Siti Amalia


Nim: K.17.01.010
A. Konsep Dasar Lansia

Definisi Lansia
Menurut Setianto (2004), seseorang dikatakan lanjut
usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia
menurut Pudjiastuti (2003), lansia bukan penyakit,
namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia menurut Hawari (2001), adalah
keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap
kondisi stres fisiologis, Kegagalan ini berkaitan dengan
penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual.
B. Konsep Dasar Medis Katarak Pada Lansia

1. Definisi
Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap
keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata
yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat
juga akibat dari kedua-duanya. Biasanya mengenai
kedua mata dan berjalan progresif. Katarak
menyebabkan penderita tidak bisa melihat dengan
jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit
mencapai retina dan akan menghasilkan bayangan
yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk
kekeruhan pada setiap lensa mata dapat bervariasi.
2. Etiologi
Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa
diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor
lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya.
Katarak bisa di sebabkan oleh cidera mata penyakit
metabolik (misalnya Diabetes), obat- obat tertentu
(misalnya kortikosteroid).

Faktor yang mempengaruhi terjadinya katarak adalah


Kadar kalsium yang rendah
Diabetes
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang
Berbagai penyakit peradangan dan penyakit metabilok
Faktor lingkungan ( Trauma, penyinaran, sinar ultraviolet)
3. Manifestasi klinis
1. Pengelihatan akan suatu objek benda atau cahaya menjadi
kabur, buram. Bayangan benda terlihat seakan seperti
bayangan semu atau seperti asap.
2. Kesulitan melihat ketika malam hari
3. Mata tersa sensitif bila terkena cahaya
4. Bayangan cahaya yang di tangkap seperti sebuah
lingkaran
5. Membutuhkan pasokan cahaya yang cukup terang untuk
membaca atau beraktifitas lainnya.
6. Sering menggati kacamata atau lensa kontak karena
merasa suda tidak nyaman menggunakannya.
7. Warna cahaya memudar dan cenderung berubah warna
saat melihat misalnya cahaya putih yang di tangkap
menjadi cahaya kuning.
8. Jika melihat hanya dengan satu mata, bayangan benda
atau cahaya terlihat ganda.
4. Patofisiologi
Lensa yang normal adalah struktur posterior
iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti
kancing baju dan mempunyai kekuatan refraksi
yanga besar. Lensa mengandung tiga
komponen anatomis. Pada zona sentral
terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan
yang mengelilingi keduanya adalah kapsul
anterior dan posterior. Dengan bertambahnya
usia nukleus mengalami perubahan warna
menjadi coklat kekuningan.
5. Klasifikasi
Katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
Katarak Kongenital: Katarak yang sudah
terlihat pada usia di bawah 1 tahun
Katarak Juvenil : katarak yang terjadi sesudah
usia 1 tahun
Katarak Senilis: katarak setelah usia 60 tahun
Katarak Trauma: Katarak yang terjadi akibat
trauma pada lensa mata
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi obat untuk katarak, dan tak dapat diambil
dengan pembesaran laser. Namun, masih terus dilakukan
penelitian mengenai kemajuan prosedur laser baru yang
dapat digunakan untuk mencairkan lensa sebelum
dilakukan pengisapan keluar melalui kanula .
Bila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan
reflaksi kuat sampai titik dimana pasien melakukan
aktivitas hidup sehari-hari, maka penas biasanya
konservatif. pentingnya di kaji efek katarak terhadap
kehidupan sehari-hari pasien. Mengkaji derajat gangguan
fungsi sehari-hari, seperti berdandan, ambulasi, aktifitas
rekreasi, menyetir mobil, dan kemampuan bekerja, sangat
penting untuk menentukkan terapi mana yang paling
cocok bagi masing-masing penderita.
C. Konsep Dasar Keperawatan Katarak Pada
Lansia

1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
Lanjutan...
B. Ds dan DO
Ds:
Klien mengatakan pandangan Kabur
Pasien mengatakan cemas dan takut.
Do:
1. visus berkurang, penurunan ketajaman
penglihatan, dan terdapat kekeruhan
pada lensa mata.
2. Nadi meningkat, tekanan darah
meningkat, wajah tampak gelisah, wajah
murung dan sering melamun.
3. Klien Demam
4. Pasien Nampak Cemas
C.Diagnosa
1. Gangguan sensori-perseptual
2. Kurang pengetahuan
3. Resiko Cidera
D. Intervensi
E. Implementasi

Anda mungkin juga menyukai