Anda di halaman 1dari 81

OUTLINE

1.1 LatarBelakang

• Saluran drainase adalah salah satu bangunan


pelengkap pada ruas jalan dalam memenuhi
salah satu persyaratan teknis prasarana jalan.
Saluran drainase jalan raya berfungsi untuk
mengalirkan air yang dapat mengganggu
pengguna jalan, sehingga badan jalan tetap
kering.
• Drainase mempunyai arti mengalirkan,menguras,
membuang, atau mengalihkan air. Secara umum
drainase didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi
dan atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan
sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah
dalam kaitannya dengan sanitasi (Suripin, 2004).
(PENJELASAN LOKASI PENELITIAN)
• Pada lokasi wilayah sekitar Poka Rumah Tiga tepatnya
di RT 002 RW 004 dan RT 003 RW 004 terdapat
saluran drainase yang tersumbat akibat tumbuhan
liar,sampah,bahkan tertutup oleh timbunan tanah
yang ada didalam saluran drainase sehingga hal
tersebut akan menghambatnya aliran air yang
mengalir ke pembuangan akhirya itu kelaut dan akan
mengakibatkan ketika musim hujan maka tidak heran
lagi jika air akan genangan di saluran drainase
wilayah sekitar Poka Rumah tiga yaitu RT 002 RW
004 dan RT 003 RW 004.
• Ketika musim hujan dan saluran drainase masih
tersumbat maka akan memicunya genangan air
dan menyebabkan jalan menjadi becek sehingga
hal ini mempengaruhi masyrakat pejalan kaki
atau masyarakat yang belum memiliki
kendaraan akan sulit ketika melewati jalan yang
becek tersebut seperti masyarakat yang mau
kesekolah, kuliah dan lain sebagainya.
• 
1.2 RumusanMasalah

• 1.Apa saja faktor penyebab terjadinya


penyumbatan pada saluran drainase?

2. Apa saja dampak yang terjadi ketika


terjadiPenyumbatan saluran drainase?

3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya


penyumbatan pada saluran drainase?
1.3 Tujuan dan Sasaran

• Tujuan
• Tujuan dalam makalah ini yakni:
• 1.Untuk mengetahui apa saja faktor terjadinya
penyumbatan pada saluran drainase.
• 2. Untuk mengetahui apa saja dampak yang
terjadi ketika terjadi penyumbatan saluran
drainase.
• 3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi
terjadinya penyumbatan pada saluran drainase
• Sasaran
• Sasaran yang dituju dalam makalah ini adalah
masyarakat sekitar wilayah lokasi penelitian
(PokaRumahTiga).
1.4 RuangLingkup

• Lingkup Materi
• Ruang lingkup materi pada laporan ini
membahas tentang suatu proses perencanaan
sebaiknya melalui siklus perencanaan yang
dimulai dari tahap identifikasi, pengumpulan
data, hingga pengambilan keputusan.
• . Adapun subtansi yang di bahas antara lain:
1.Identifikasi letak kondisi RT RW
a.Letak dan batas administrasi Rt Rw
b.Kondisi saluran drainase wilayah Rt Rw
2.Analisis dampak penyumbatan saluran
drainase
a.Analisis kondisi saluran drainase
wilayah Rt Rw
b.Analisis kelangsungan hidup
masyarakat wilayah Rt Rw
 
SistematikaPembahasanLapangan
1.Faktor penyebab terjadinya penyumbatan
pada saluran drainase.
2.Dampak yang terjadi ketika terjadi
penyumbatan saluran drainase.
3.Cara mengatasi penyumbatan pada
saluran drainase.
• 
GambaranUmum Wilayah Studi
• 2.1.1 VISI NEGERI RUMAHTIGA

• Maka ditetapkanVisi RPJM-N Rumah tiga tahun


2015-2020, adalah; TERCIPTANYA
MASYARAKAT NEGERI RUMAHTIGA
YANG TERTIB, AMAN, SEHAT
DANRELIGIUS DEMI TERWUJUDNYA
MASYARAKAT RUMAHTIGA YANG
SEJAHTERA .
• 2.1.2 MISI NEGERI RUMAHTIGA

• 1.Mewujudkan tata Pemerintahan Negeri yang baik dengan


meningkatkan pelayanan di bidang pemerintahan, melalui
transparansi dalam perencanaan pembangunan yang akuntabilitas
(pertanggungjawaban) dalam pelaksanaan pembangunan

• 2.Memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana dasar


khususnya Jalan dan bangunanpendukungnya, sarana-
saranapengendalibanjir dan air bersih untuk masyarakat.

• 3.Meningkatkan kreatifitas dan kualitasgenerasidibidangseni dan


budaya
2.1.3ARAH KEBJAKAN PEMBANGUNAN
NEGERI RUMAHTIGA.
• Bertolak dari pengkajian terhadap kondisi dan
potensi yang dimiliki oleh Negeri Rumah tiga
serta tantangan dan peluang untuk
mengembangkan potensi sebagai kekuatan
membangun harapan masyarakat dalam kurun
waktu 6 tahun tahun kedepan, maka arah
kebijakan pembangunan Negeri Rumah tiga
akan terfokus pada 5 bidang utama, meliputi
 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah
Negeri
• Arah kebijakan pembangunan bidang
penyelenggaraan pemerintahan negeri ditujukan
pada peningkatan peran dan fungsi aparatur
pemerintahan negeri mulai dari Saniri Raja
Patih dan Saniri Latupatih, dan peran lembaga-
lembaga adat dan kemasyarakatan untuk
meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan
yang lebih optimal kepada masyarakat.
 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Negeri
• Arah kebijakan pembangunan bidang infrastruktur
dan lingkungan hidup ditujukan pada peningkatan
fungsi infrastruktur meliputi jalan desa, saluran,
perbaikan tembok pantai, sungai dan longsor ,
pengembangan prasarana dan sarana, perbaikan
mutu dan kualitas pelayanan kesehatan dan
jejaringnya, serta prasarana dan sarana perdesaan
lainnya dalam menunjang aktivitas masyarakat untuk
mempercepat pertumbuhan usaha ekonomi keluarga
• Bidang Pembinaan Masyarakat
• Arah kebijakan pembangunan bidang
pembinaan masyarakat ditujukan pada
peningkatan dan, peningkatan kualitas generasi
muda dalam serta pengembangan sosial dan
budaya lokal sebagai kearifan lokal yang tumbuh
menjadi kekuatan masyarakat
• Bidang Pemberdayaan Masyarakat
• Arah kebijakan pembangunan bidang pemberdayaan
masyarakat ditujukan pada upaya peningkatan kualitas
hidup dan kesejahteraan masyarakat, pemenuhan
kebutuhan prasarana dan sarana produksi, pengembangan
dan perluasan akses pasar, bantuan modal serta penguatan
kapasitas dan kualitas sumber daya pelaku usaha, nelayan
dan petani, peningkatan dan pengembangan prasarana dan
perbaikan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan dan
jejaringnya, peningkatan kualitas lingkungan permukiman
serta pengembangan budaya lokal
▫ AspekFisik Dan Lingkungan
• 2.2.1 Iklim
• Sebagai mana di daerah Pulau Ambon yang
memiliki iklim tropis, kondisi iklim di Negeri
Rumah tiga sangat dipengaruhi oleh 2 musim
besar meliputi musim Timur atau musim hujan
dan musim Barat atau musim panas.
• 
▫ AspekSarana Dan Prasarana
• 
• 2.3.1BIDANG INFRASTRUKTUR DAN
LINGKUNGAN HIDUP
• Kondisi infrastruktur yang dibagun hingga tahun
2014 di negeri Rumah tiga sebagian besar sudah
tersedia, namun kondisi sebagian besar masih
memerlukan perhatian baik untuk perbaikan,
rehabilitasi dan peninkatan serta pembangunan baru
• 2.3.1.1Prasarana Jalan, Gorong-gorong dan
Drainase.
• Prasarana jalan dan bangunan pendukungnya yang
berada di Negeri Rumah tiga terdiri dari tipe: jalan
nasional (Jln. Ir. Putuhena), dimana bangunan
penunjangnya seperti drainase dan beberapa saluran
mengalami kerusakan yang parah akibat penumpukan
sedimen, jalan propinsi (jln. Marta Alfons), dan jalan
desa dan jalan setapak serta jalan tani. Gambaran
terhadap kondisi infrastruktur di Negeri Rumah tiga
dapat dilihat pada tabel II.10
JenisPerkerasan Kondisi

Panjang
No. JenisBangunan Tanah Aspal Beton RusakBer RusakRin
(Km) Baik (Km)
(Km) (Km) (Km) at (Km) gan (Km)

1 Jalan Utama 18 km 1,5 16,5 3 2 13


(kota/kabupaten)

2 Jalan Lingkungan 34 km 34 34 2 6 26

3 Jalan Setapak 48 km 3 km 45 9 21 15

4 Jembatan 3bh 1 2

5 Drainase/Saluran 24 km 16 4 4

6 Gorong-Gorong 19 bh 4 15

7 Talud 8 km 8 3 2 3
 Sungai.
• Setelah dilakukan normalisasi aliran sungai dan
pembangunan talud sepanjang sungai Wailela, sungai
ini masih tetap menjadi ancaman bagi masyarakat
yang tinggal diwilayah sekitar sungai saat musim
penghujan (Timur) tiba disebabkan oleh debit air
sungai Wailela meningkat akibat alih fungsi hutan
menjadi lahan pemukiman dan pertanian di daerah
pegunungan mengakibatkan banjir yang menggenangi
perumahan penduduk maupun fasilitas umum seperti
sekolah dan kantor-kantor pemerintah.
 TembokPenahan Tanah.
• Permukiman pendudukan Negeri Rumah tiga yang
berada di daerah pegunungan sebanyak 5 dusun
memiliki tingkat resiko yang tinggi terhadap bahaya
longsor, terutama saat musim pengujan.Upaya
pencegahan untuk megurangi resiko longsor telah
dilakukan oleh masyarakat dengan membangun
tembok penahan tanah secara swadaya, namun
demikian upaya pembangunan talud penahan tanah
oleh pemerintah perlu menjadi perhatian di wilayah
5 dusun tersebut.
 TaludPenahanOmbak
• Wilayah pesisir pantai Negeri Rumah tiga dari tahun
ketahun terus mengalami abarasi air laut yang
menyebabkan sarana-sarana milik pemerintah (jalan)
dan perumahan penduduk termasuk talud-talud
penahan ombak yang telah dibangun terancam rusak.
Tingkat ancamana brasi air laut semakin tinggi dalam
3 tahun terakir yang puncaknya pada saat musim
ombak sebagai dampak dari kegiatan pembangunan
jembatan penyeberangan Merah Putih termasuk
rencana pembangunan rumah sakit terapung
 Air Bersih
• Pelayanan air bersih bagi kebutuhan masyarakat
diperoleh dengan sitiminstalasi air gravitasi dari
sumber air pegunungan yang baru dapat
dinikmati oleh perkampungan masyarakat di
pegunungan. Untuk masyarakat di wilayah
pesisir masih tergantung dengan sumber air
tanah dengan membangun sumur bor dan
sumur dangkal
 Lingkunganhidup.
• Kurangnya perhatian terhadap penataan wilayah
Negeri Rumah tiga menyebabkan baik kondisi
lingkungan pemukiman, pesisir dan pegunungan
(hutan) menyebabkan timbulnya prsoalan
lingkungan seperti; banjir, tanah longsor,
sumber-sumber mata air mengalami penuran
debit air dan persoalan sampah diwilyah
pemukiman dan sekitarnya.
Grafis Informasi Fisik
KETERATURAN BANGUNAN Jumlah Keteraturan Bangunan (Unit rumah tangga)
KETERATURAN BANGUNAN Persentase Keteraturan Bangunan (%)
45
40
40

35
31
30 27 28
26
25 24
22 21
20 20
20 17 17 18 18
15 16 16
15 14
11 11
10 9 9 8 9

5 4
40% 83% 60% 100% 57% 56% 65% 64% 43% 55% 52% 78% 100% 70% 56% 29% 48% 59% 42% 60% 45% 45% 63% 47% 70%
0
1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W RW W W W R W
RW -RW -RW -RW -RW -RW -R W W W W W W W W W
-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 02- 3-R 3-R 3-R 3-R
W W W
01- 1 1 1 1 1 01 01- 2 0 0 0 0
0 00 00 00 00 00 T0 T0 T00 T00 T00 T00 T00 T00 T00 00 T00 T0 T0 T0 0 00 00 00 T0
RT RT RT RT RT RT R R R R R R R R R RT R R R R RT RT RT RT R
KepadatanBangunan: 32unit/Ha.
 

70.0

60.0

50.0

40.0
KEPADATAN BANGUNAN Luas
permukiman (Ha)
30.0 KEPADATAN BANGUNAN Jumlah total
bangunan (unit)
KEPADATAN BANGUNAN Tingkat
20.0 kepadatan bangunan (unit/Ha)

10.0

0.0
1 4 7 3 1 3 5 7 9 3 6 4 5
00 00 00 01 00 00 00 00 00 01 T01 00 01
W W W W W W W W W W R W W
1 -R 1 -R 1 -R 1 -R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R
02- 3-R 3-R
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 0 00 00
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
 
KelayakanFisikBangunan
 

• 77%Bangunan hunian memiliki luas lantai


≥7,2m2 per Orang.92% Bangunan hunian
memiliki kondisi Atap,Lantai, Dinding sesuai
persyaratan teknis
KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN Jumlah Bangunan
hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai
persyaratan teknis (Unit rumah tangga)

RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007


RT001-RW009 RT001-RW013 RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002
RT002-RW003 RT002-RW004 RT002-RW005 RT002-RW006 RT002-RW007
RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012 RT002-RW013 RT002-RW015
RT002-RT016 RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006 RT003-RW015

1%
6% 5% 3% 4% 3%
6% 4%

3% 5%

4%
5%

4%

4%
3%
3%
4%
3%

4% 5%
4% 2% 4% 4% 7%
Grafis Kelayakan Bangunan Hunian
 

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007 RT001-RW009 RT001-RW013
RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002 RT002-RW003 RT002-RW004 RT002-RW005 RT002-RW006
RT002-RW007 RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012 RT002-RW013 RT002-RW015 RT002-RT016
RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006 RT003-RW015
1% 3%
5% 5% 3%
7% 3%
6%

2%
5%
3%
3%

3% 5%

5%
4%

4% 3%
3%
5%
5%
4% 4% 8%

2%
AksesibilitasLingkungan :
• 65% Kawasan permukiman terlayani jaringan
jalan lingkungan yang minimum memadai.46%
Kondisi jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas minimum
memadai
Aksesbilitas Lingkungan
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN Panjang Total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada (Meter)
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter (meter)
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter yang permukaannya diperkeras (meter)
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan yang layak (%)
800
780

720

650 650
630
600 600 610

530 540 550 530


510
490
510 500
500
500 500
480 470 465450 480 480
460 460

410 420
380 380 380 370
370
380
380
360 350 350
320
320 316
300 300
280 290
270 260
260
250 240
240
251
230
200
200
210 200
210 200 200
175
130
130 124
100
100
80
80
6060
60 50
50

100% 67% 79% 60% 80% 40% 49% 78% 64% 75% 69% 53% 69% 100% 29% 50% 31% 74% 63% 79% 74% 19% 65% 83% 87%

1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W W W W W W W W W W W W W W W W W W R W W W W
1 -R 1-R 1-R 1-R 1-R 1-R 1-R 1-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 02- 3-R 3-R 3-R 3-R
0 0
00 00 00 00 00 00 T0 T0 T00 00 00 00 00 00 00 00 00 T00 T00 T00 T0 00 00 00 T00
RT RT RT RT RT RT R R R RT RT RT RT RT RT RT RT R R R R RT RT RT R
Aksesbilitas Lingkungan

AKSESIBILITAS LINGKUNGAN Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak
(meter)

AKSESIBILITAS LINGKUNGAN JALAN SESUAI PERSYARATAN TEKNIS (%)

AKSESIBILITAS LINGKUNGAN JALAN SESUAI PERSYARATAN TEKNIS (%)

510 500
500
420 410
345 350 350 360
310 300
270 280 270 270270 280260
260
240240
200 200 220 220 210
210
170 190
150 150
150 169
130 140 130
130 110 140
100
100 110
80
80
50
50
000% 0 025% 43% 51% 43% 52% 42% 37% 48% 100% 29% 50% 23% 74% 44% 55% 41% 19% 65% 46% 87%
44% 58% 44% 40%

1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W W W W W W
R RW RW RW RW RW R R R RW RW RW RW RW RW RW RW R R R -R RW RW RW R
01- 01- 01- 01- 01- 01- 01- 01- 02- 2- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 002 03- 03- 03- 03-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT
DrainaseLingkungan:

• 99% Kawasan permukiman tidak terjadi


genangan air/banjir.61% Kondisi jaringan
drainase dilokasi permukiman memiliki kualitas
minimum memadai
DRAINASE LINGKUNGAN Luas area permukiman tidak terjadi
genangan air/banjir (ha)
RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007 RT001-RW009 RT001-RW013
RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002 RT002-RW003 RT002-RW004 RT002-RW005 RT002-RW006
RT002-RW007 RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012 RT002-RW013 RT002-RW015 RT002-RT016
RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006 RT003-RW015

4% 3% 3%
3%
5%
6%
3%
3%

3% 8%

3%

2%
5%
2%

4%

11%
5%

3%

5% 3%

6% 4%
4% 3% 2%
DRAINASE LINGKUNGAN Panjang Total Drainase (meter)
RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007 RT001-RW009 RT001-RW013
RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002 RT002-RW003 RT002-RW004 RT002-RW005 RT002-RW006
RT002-RW007 RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012 RT002-RW013 RT002-RW015 RT002-RT016
RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006 RT003-RW015

4% 4%
2% 5% 6%

3%
5%
5%
3%

5%
7%
2%

3%
3%
2%

4%
5%
3%
2% 4%
11% 3%
5%
6%
Pelayanan Air Minum/Baku
• 75% Masyarakat terlayani Sarana Air Minum
untuk minum,mandi,dan cuci (perpipaan atau
non perpipaan terlindungi yang layak). 88%
Masyarakat terpenuhi kebutuhan air
minum,mandi,cuci(minimal 60 liter/org/hari).
PELAYANAN AIR MINUM Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air
Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan
terlindungi yang layak) (Unit rumah tangga)
RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007 RT001-RW009 RT001-RW013
RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002 RT002-RW003 RT002-RW004 RT002-RW005 RT002-RW006
RT002-RW007 RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012 RT002-RW013 RT002-RW015 RT002-RT016
RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006 RT003-RW015

1%

7% 5% 2% 4% 4%
5%
4% 4%
10%
5%

1%
2%
5%
4%
5% 4%
5%
6% 7%

3% 4%
3%
PELAYANAN AIR MINUM Jumlah Masyarakat terpenuhi
kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
(Unit rumah tangga)
RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007 RT001-RW009 RT001-RW013
RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002 RT002-RW003 RT002-RW004 RT002-RW005 RT002-RW006
RT002-RW007 RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012 RT002-RW013 RT002-RW015 RT002-RT016
RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006 RT003-RW015
6% 3% 4% 3%
6% 2% 4% 7%
3%

5%
6%

3%

5%
5%

4%
5%
8% 3%
3% 4% 5%
4% 3%
Pengelolaan Air Limbah
• 95% Masyarakat memiliki akses jamban
keluarga/jamban bersama(5 KK/jamban).96 %
Jamban keluarga/jamban bersama sesuai
persyaratan teknis(memiliki kloset leher angsa
yang terhubung dengan septic-tank).36%
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga
terpisah dengan saluran drainase lingkungan.
• 
PENGELOLAAN AIR LIMBAH Jumlah Masyarakat memiliki akses
jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) (Unit rumah
tangga)

RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007 RT001-RW009

RT001-RW013 RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002 RT002-RW003 RT002-RW004

RT002-RW005 RT002-RW006 RT002-RW007 RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012

RT002-RW013 RT002-RW015 RT002-RT016 RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006

RT003-RW015

6% 5% 1% 3% 5%
6% 4%
3% 3%
8%
4%

4%
5%

2%
4%
4%
3%
2% 5% 7% 3%
5%

2%
4% 3%
PENGELOLAAN AIR LIMBAH Jumlah Jamban keluarga/jamban
bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang
terhubung dengan septic-tank) (Unit rumah tangga)
RT001-RW001 RT001-RW003 RT001-RW004 RT001-RW005 RT001-RW007 RT001-RW009 RT001-RW013
RT001-RW014 RT002-RW001 RT002-RW002 RT002-RW003 RT002-RW004 RT002-RW005 RT002-RW006
RT002-RW007 RT002-RW008 RT002-RW009 RT002-RW012 RT002-RW013 RT002-RW015 RT002-RT016
RT003-RW003 RT003-RW004 RT003-RW006 RT003-RW015

3%
3%
6% 5% 6% 1% 3%
5% 8%
3%
3%
4% 5%
3%
3%
4%
5% 5% 7% 3%
3% 3%
2% 3% 3%
Pengelolaan Persampahan
• 55% Sampah domestik rumah tangga di
Kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2
kali seminggu.
PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN Persentase
Jumlah Sampah
Sampah
domestik
domestik
rumah
rumah
tangga
tangga
di kawasan
di kawasan
permukiman
permukiman
terangkut
terangkut
ke TPS/TPA
ke TPS/TPA
min.
min.
duadua
kalikali
seminggu (%)
(Unit rumah tangga)

50

41
38
34
30 31
29

24
21 20 20
19
17 17

10
6
5

00% 100%84% 85% 21% 00% 100%00% 00% 100% 18% 98% 71% 97% 16% 13% 00% 00% 100%100%00% 100%100%100%78%
Grafis Informasi Non Fisik

• Legalitas Pendirian Bangunan :


• 59% Bangunan hunian memiliki IMB.81%
Lahan bangunan hunian memiliki
SHM/HGB/Surat surat perjanjian lainnya
Jumlah Bangunan Hunian
LEGALITAS PENDIRIAN BANGUNAN Jumlah bangunan hunian memiliki IMB (Unit rumah tangga)
LEGALITAS PENDIRIAN BANGUNAN Persentase Jumlah bangunan hunian memiliki IMB (%)

38

34
33

29

24 24
22 22
21
20 20
18

14
13

10 10 10
8
7

4
3
100%100% 100% 30% 100% 40% 100% 50% 100% 100%97% 81% 95% 100%93%
12% 00% 14% 00% 00% 76% 13% 26% 00% 55%

1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W W W W
RW RW RW RW RW RW R R RW -RW -RW -RW -RW -RW -RW -RW -RW -R -R -R 2-R -RW -RW -RW -R
1- 01- 01- 01- 01- 01- 01- 01- 02- 2 2 2 3
0
0 T0 T0 T0 T0 T0 T0 T0 T0 002 002 002 002 002 002 002 002 00 00 00 T00 003 003 003 00
T T T T T
R R R R R R R R R RT RT RT RT RT RT RT RT R R R R RT RT RT R
Jumlah Lahan Bangunan Hunian
LEGALITAS PENDIRIAN BANGUNAN Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah (Unit rumah
tangga)
LEGALITAS PENDIRIAN BANGUNAN Persentase jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah (%)

39
38 38 38

34
33
31
28
25
24 24
22 22
21
20
19 19
18 18
16 16
13
12
10

100%100% 84% 100% 66% 35% 100% 88% 86% 80% 100% 75% 100% 83% 81% 95% 40% 90% 95% 93% 100% 98%
00% 48% 76%
1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W W W W W W W W W W W W W W W W W W R W W W W
1 -R 1-R 1-R 1-R 1-R 1-R 1-R 1-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 2-R 02- 3-R 3-R 3-R 3-R
00 00 00 00 00 00 T00 T00 T00 00 00 00 00 00 00 00 0
00 T0 T0 T0
0 0 0 00 00 00 T0
0
RT RT RT RT RT RT R R R RT RT RT RT RT RT RT RT R R R RT RT RT RT R
Kepadatan Penduduk: 78 jiwa / ha.

KEPADATAN PPENDUDUK Kepadatan penduduk (jiwa/Ha)


RT001-RW003
6%
RT003-RW015 RT001-RW001
RT001-RW004
RT003-RW006 4% 2%
RT002-RT016
RT003-RW004 3%
8%
4% 3% RT001-RW005
RT003-RW003 4%
RT002-RW0154%
RT001-RW007
3%
3%
RT001-RW009
6%
RT002-RW013
RT001-RW013
4%
5%

RT001-RW014
RT002-RW012
3%
10%
RT002-RW009 RT002-RW001
2% 3%
RT002-RW008 RT002-RW002
2% 3%
RT002-RW004 RT002-RW003
RT002-RW007 RT002-RW005 5% 4%
1% 3%
RT002-RW006
4%
Mata Pencarian Penduduk
• 45 % Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah perdangan dan jasa ( guru, tenaga
kesehatan, hotel dll).
Mata Pencaharian Penduduk
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan (Unit rumah tangga)
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK Perikanan/nelayan (Unit rumah tangga)
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK Pertambangan/galian (Unit rumah tangga)
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK Industri/pabrik (Unit rumah tangga)
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK Konstruksi / bangunan (Unit rumah tangga)
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK Pegawai pemerintah (Unit rumah tangga)

34

2929
27
24 24
23
22
21 21
20 20
19
18 18
17
16
15 16
14
13 13 13
12 12
11 11
10
9 99 9 9
8 8
7 7 7 7 7 7 7 7
5 6 6
5 5 4 5 5
4 4 4 4
2 3 2 3 32 3 22 2 22 1 11 2
1 11 1200 000 20 2
1001 1 00
2
01 1 00 1 1 2 11 1
0 000 00 00 0 0 0 00 000000 0000 000000 0000 00000 0000 00 000 0 00000 00000 0000 00000 00 000
1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W W W W W W W W W W W W W W W W W W R W W W W
-R 1-R 1-R 1-R 1-R 1-R -R -R 2-R R R R R R R R R -R 2-R 2-R - R R R 3 -R
01 0 0 0 0 0 01 001 0 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02 0 0 002 03 - 03- 03 - 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 T 0 0 0 T0
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT R T R T
RT RT
RT R T R T RT RT R R T R T R T R
• Penggunaan Daya Listrik :
• 45% Rumah tangga menggunakan daya listrik
900 Watt.
• 
Daya Listrik
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK <450 Watt (Unit rumah tangga)
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK 900 Watt (Unit rumah tangga)
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK 1300 Watt (Unit rumah tangga)
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK >2200 Watt (Unit rumah tangga)
PENGGUNAAN DAYA LISTRIK Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll (Unit rumah tangga)

48

32 30 30
26 27 28
21 19 21 21 21
16 18 16 16 16
13 13 15 13 14 14 13
10 10 12 11 10 11
8 8 8 88 8 9
5 7 5 7 7 574 5 6 7
4 43 4 4
1 220 310 200 0 00 113 200 00 00 001 2
001 00 00 0 00 000 00 101 100 3 311 102 321 2
000 000 0 20 00 10
1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W W W W W W W W W W
-R RW -RW 1-R R RW 1-R -R 2-R RW -RW -RW -R RW -R RW -RW -R R
2-
R -R RW -RW -RW 3-R
01 1- 1 0 0 1- 1- 0 01 2- 2 2 2 2- 2 2- 2 2 2- 0 02 03 - 3 3
0 00 00 0 0 00 0 0 00
0 0 00 00 00 0 0 00 0 0 00 00 00 0 T 0 0 00 T00 00
RT RT RT RT RT
RT RT RT
RT
RT RT RT RT
RT RT
RT RT RT RT RT R R T RT R RT
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• 80% Rumah tangga menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Rumah Sakit (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Praktik dokter/poliklinik (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Dukun/Pengobatan tradisional (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Bidan/mantri (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Tidak pernah (Unit rumah tangga)

55

41
38
33 33 33
29 28 28 29 30 30 29
25 23
21 21 19 20
18 18 16 16
14 14
10 10 109 11
6 8 8
5 4 3
22 1 1 2
000000 000 0000 000 000000000 00000000000000 00000000 0000 0000 0000000000000000000000000000000000000000000000000 00 000
1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W RW RW RW R W W W W W W W W W
-R 1-R 1-R R R RW RW RW R RW R RW RW -R R R -R RW RW RW 3-R
01 01- 01- 01- 0 1- 01- 2- 2- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02 2- 02- 02 03 - 03- 03-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT0 RT0 RT0 RT
Fasilitas Pelayanan Pendidikan :

• 64 % Rumah tangga dengan anak usia wajib


belajar 9 tahun (SD/SMP/Sederajat)
memperoleh pendidikan dasar SD dan SMP
didalam kelurahan/kecamatan yang sama.
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
FASILITAS PELAYANAN PENDIDIKAN Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN PENDIDIKAN Luar kecamatan (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN PENDIDIKAN Di kota lain (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN PENDIDIKAN Tidak sekolah (Unit rumah tangga)
FASILITAS PELAYANAN PENDIDIKAN Tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar (Unit rumah tangga)

40 42

33 33
28 28 30
24 26
22 23
20 20
15 16 18 1719 16 14 18
14 12 14 14 14
9 118 11 9 9 10 108 8 10 1012 10 12
6 4 7 5 6
000 000 000 000 000 002 1000 000 0001 100 000 000 000 000 000 000 001 000 0000 2000 000 000 000 000 000
1 3 4 5 7 9 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 5 6 3 4 6 5
00 00 00 00 00 00 01 01 00 00 00 00 00 00 00 00 00 01 01 01 T01 00 00 00 01
W W W W W W W W W W W W
R RW RW 1-R 1-R RW 1-R 1-R R RW RW RW R RW R RW RW -R R R -R RW RW RW 3 -R
01- 1- 01- 0 0 1- 0 0 2- 2- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02- 02 2- 02- 02 03 - 03- 03 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
00 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 00
RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT RT0 RT0 RT0 RT
 
2.4 AspekEkonomi

• 2.4.1 BIDANG EKONOMI


• Secara umum seluruh kajian materi RPJM Negeri
Rumah tiga baik di Penyelenggaraan Pemerintahan,
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, Bidang
Pembinaan Kemsyarakatan, dan Bidang
Pemberdayaan Masyarakat serta kajian-kajian lainnya
diawali dengan menggunakan metode Analisis
Participatory Rural Appraisal (PRA) denan alat
analisis peta potensi negeri, Kajian kalender musim
dan Kajian Kelembagaan serta Focus Group Disscusion
(FGD)
2.4.1.1 Mata Pencaharian

• Dari jumlah penduduk Negeri Rumah tiga


sebanyak 3.373 jiwa, yang dikategorikan sebagai
usia angkatan kerja ternyata sebagian besar
bekerja sebagai PNS 713 orang, selanjutnya,
Petani yakni berjumlah 683 orang,sebagai
Nelayan 186, Pensiun 356 Karyawan swasta
115,Tukang ojek 229 Buruh
bangunan/pelabuhan, 187 Wiraswasta 144,
Pedagang pasar 195 TNI/POLRI 360
Papalele/jibu-jibu 15,Pengrajin 11 lain – lain 179
No JenisPekerjaan Jumlah (orang)

1 Petani 683

2 Nelayan 186

3 PNS 713

4 Pensiun 356

5 Karyawanswasta 115

6 Tukang ojek 229

7 Buruhbangunan/pelabuhan 187

8 Wiraswasta 144

9 Pedagang pasar 195

10 TNI/POLRI 360

11 Papalele/jibu-jibu 15

12 Pengrajin 11

13 lain – lain 179

Jumlah 3373
Pendapatan Masyarakat.
• Pendapatan masyarakat sangat tergantung dari
jenis mata pencaharian utama yang dilakukan
oleh masing-masing anggota keluarga. Dari
Negeri Rumah tiga yang beraktivitas dengan
mata pencaharian tetap sangat berpengaruh
pada pendapatan riil keluarga. Informasi yang
diperoleh, ternyata pendapatan rill rata-rata
keluarga di Negeri Rumah tiga berkisar antara
Rp 1.000.000,-sampai dengan lebih besar dari
Rp 5.000.000,- setiap bulan.
No Rata – rata pendapatan per bulan (Rp) Jumlah (kk) Ket

1 < 1000.000 567

2 >1.000.000 - < 5.000.000 1.214

3 > 5.000.000 65

Jumlah 1846
Putus Sekolah dan Pengangguran
• Angka anak putus sekolah diusia sekolah
sebanyak 74 anak dengan alasan utama kondisi
ekonomi keluarga yang rendah sehingga anak
pada usia sekolah ikut menanggung beban
pekerjaan untuk memperoleh pendapatan.
• Pengangguran atau tuna karya adalah istilah
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua
hari selama seminggu.
2.4.1.4 Perkebunan

No. JenisTanaman Perkebunan Luas Lahan Usaha (Ha)


1 Cengkih 30
2 Pala 5
3 Durian 5
4 Kelapa 30
5 Langsat/Dukuh 10
6 Mangga 2
7 Manggis 5
8 Coklat 25
9 Gandaria Tidakterdata
2.4.1.5 Pertanian
• Usaha budidaya tanaman pertanian di Negeri
Rumah tiga, pada umumnya diusahakan oleh
masyarakat Dusun Taeno Bawah diwilayah
pegunungan karena didukung oleh kondisi
tanah dan iklim mikro yang mendukung.
No. JenisTanamanpertanian Luas Lahan (Ha)

1 Kangkung 5
2 Tomat 10
3 Pare 8
4 Terong 6
5 Cabe 10
6 Sawi 8
7 Timun 5
8 Ubi – ubian 23
9 Pisang 2
Sumber; Pemerintah Negeri Rumahtiga
Perikanan
• Sampai dengan tahun 2015 masyarakat yang
berprofesi aktif sebagai nelayan di negeri Rumah tiga
sebanyak 186 orang. Ikan seagai salah satu produk
unggulan periknan Negeri Rumah tiga memiliki 3
jenis kelompok usaha dengan memiliki fasilitas
amtara lain:Perahusemang 160 buah perahu yang
diengkapi dengan jaring(gill net), long boat 2 buah
dengan perlengkapan jaring, aram datang kap bodi
dengan perlengkapan jaring tangkap 2 kelompok,
serta nelayan tradisional lainnya
Pariwisata

• Negri Rumah tiga memiliki potensi pariwisata yang cukup


menjanjikan baik wisata pantai/laut maupun wisata
pegunungan yang dapat memberikan harapan dalam
mendukung pembangunan Negeri Rumah tiga Kedepan.
Meskipun belum dikelola dengan baik, objek-objek
pariwisata seperti pesisir pantai dengn pasir putih, sarana
transportasi penyeberangan tradional “taxi air”
(perahusemang), air terjun di aliran sungai Wailela serta
pemandangan alam dari daerah pegunungan di Rumah tiga
yang dapat dinikmati oleh bagi para pengunjung yang
datang ke Rumah tiga.
2.4.1.8 Peternakan

• Usaha peternakan yang dilakukan oleh


masyarakat Negeri Rumah tiga tidak terlalu
menonjol dan hanya dilakukan dalam skala kecil
rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
sendiri (komsumsi, sosialbudaya), aupun ternak
diliat sebagai aset(saving)keluarga yang akan
dijual pada waktu tertentu sesuai kondisi
ekonomi keluaraga. Jenis ternak yang
diusahakan antara lain:ayam kampung, sapi,
kambing serta itik
Usaha Kecil dan Mikro (Papalele/Toko/Kios)
• Sektor Usaha Kecil dan Mikro (UKM) merupakan
salah satu kekuatan ekonomi yang berkembang di
masyarakat Negeri Rumahtiga. Adapun jenis kegiatan
usaha ekonomi adalah: kegiatan papalele dan
pedagang pasar sebanyak 120 orang , kios/pondok
sebanyak 346 buah,toko sebanyak 23 buah, pemilik
ojek 121 orang, pemilik angkot 16 orang, bengkel
motor 15 buah, bengkel mobil 2 buah kontraktor
(CV/PT) 18 buah. Selain itu juga terdapat kegiatan
ekonomi produktif lainnya yang diusahakan
masyarakat
No Jenisusaha Jumlah (unit/kelompok)
A. Usaha Kecil Dan Mikro
1 Pengrajinindustry 4
2 Bengkel motor 15
3 Kios/pondok 346
4 Pemilik ojek 121
5 Rumah kos 231
6 Papalele 15
7 Pedagang pasar 195
B. Usaha menengah
1 Kontraktor (CV/PT) 18
2 Toko 23
3 Pemilikangkot 16
4 Bengkelmobil 2
C. Pasar tradisional 1
AspekGeografi
• Batas wilayah Negeri Rumahtiga mencakup :
• Sebelah Utara dengan Negeri Wakal, Negeri
Hitu Mesing
• Sebelah Selatan dengan Teluk Ambon, Teluk
dalam
• Sebelah Timur dengan Desa Poka, Hunuth
• Sebelah Barat dengan Negeri Wayame, Hative
Besar
Topografi dan Jenis Tanah.
• Negeri Rumahtiga secara topografi berupa
pegunungan berbukit rendah dengan ketinggian 0
sampai dengan 600 m di atas permukaan laut,
sehingga tergolong dataran berbukit rendah. Suhu di
daerah ini berkisar antara 24 derajat saat paling
dingin dan 32 derajat saat paling panas. Jenis tanah
yang ada di wilayah ini sebagian besar adalah tanah
gembur dan berwarna hitam 9 lempung berpasir).
Makin ke daerah gunung ada sebagian berwarna
kuning ( lempung berliat ) sehingga sewaktu-waktu
terjadi erosi.
Kompilasi Data

▫ FaktorPenyebabPenyumb • Dampak Yang Terjadi


atanSaluranDrainase Ketika Terjadinya
• Faktor dari penyebab Penymbatan Pada Saluran
tersumbatnya saluran drainase Drainase
ialah manusia sendiri dimana • 1.Banjir
manusia masi kurang mampu
mengoptimalkan saluran • 2.Genangan
drainase dengan baikya itu 3.Berkurangnya Ruas jalan
kurangnya kesadaran manusia • 4.Menimbulkan Penyakit
dalam hal membuang sampah, • 5.Aroma Bau Tidak Sedap
sehingga kurangnya kesadaran
masyarakat itulah yang membuat
saluran drainase dapat tersumbat
akibat dari sampah yang dibuang
oleh manusia itu sendiri.
 
3.3 Cara Mengtasi Penyumbatan Pada Saluran Drainase

• Tersedia badan/lembaga yang khusus


menengani masalah tersebut.
• Adanya peraturan yang mendukung.
• Penyediaan dana yang memadai.
• Melibatkan peran masyarakat
Biodata Responden
JENIS
No NAMA USIA KELAMIN
1 Ny.Nely. Siwaletto 48 0
2 Ny.M.Tahya 56 0
3 Sescha.Wattimena 39 0
4 Jonalia.Latuhihin 40 0
5 Clalita.G.Latarissa 21 0
6 Yolanda.M.Koupun 20 0
7 Herlin.D.M.Notanubun 20 0
8 Vallery.Patty 23 0
9 Aron.M.Dacosta 24 1
10 David.Oscar.Jalmaf 24 1
11 Gerson Safsavubun 20 1
12 Jerri 20 1
13 Johanes Souhoka 19 1
14 Tommy Hammar 20 1
15 Fresly Tahalele 19 1
16 Leonaldi Marayate 19 1
17 Edwin Mawen 18 1
18 Ciantri Niwele 19 1
19 Esebius.F.G. Janwarin 20 1
20 Thomas Letara 19 1
21 Daniel Selanro 18 1
22 Ongen Koljaan 20 1
23 Erik Tita 26 1
24 SJT 50 1
25 M.Bakarbessy 45 1
26 Stanislaus Batbual 65 1
27 Salmon Kaitjily 47 1
28 Steefmond.I.Franciscus 27 1
29 Buce Sahetapi 37 1
30 Wempi Barends 53 1
Jumlah
No Kelamin Jumlah % Jumlah Persen
Kelamin
1 Laki - Laki 22 33% Laki
-
Laki
2 Perempuan 8 67% Pere 33%
mpu
an
67%
Total 30 100%

No Jumlah Usia Jumlah %


33 Jumlah Persen Umur
1 Usia Rendah (18 - 37) 20 %
67 Usia
2 Usia Tinggi (37 - 65) 10 % Renda
h
100 33%
Usia
  Total 30 % Tinggi
67%
 
Data Pertanyaan Responden

Jumlah Obsen Yang Dipilih


No Jumlah Pertanyaan A(1) B(2) C(3) D(4) TOTAL %
1 Pertanyaan 1 24 1 5 0 30 22%
2 Pertanyaan 2 26 4 0 0 30 24%
3 Pertanyaan 3 16 2 12 0 30 15%
4 Pertanyaan 4 23 7 0 0 30 21%
5 Pertanyaan 5 12 18 0 0 30 11%
6 Pertanyaan 6 7 2 1 20 30 6%
7 Pertanyaan 7 1 11 17 1 30 1%
TOTAL 100%
1%
6%

22%
11%

21%

24%

15%

Anda mungkin juga menyukai