Anda di halaman 1dari 59

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

PENGUMPULAN, PEMINDAHAN, DAN


PENGANGKUTAN SAMPAH
Faktor Penting dalam Operasional
Pengangkutan Sampah
1. Pola pengangkutan yang digunakan.
2. Alat angkut yang digunakan
3. Jumlah personil
4. Lokasi TPS atau TPST
Type of Collection system

1. Hauled Container Systems (HCS)


• cocok untuk sumber dengan rate sampah besar
• berupa kontainer bervolume besar sehingga lebih efesien waktu
• fleksibel dengan volume, bentuk, type sampah

2. Stationary Container Systems (SCS)


• sistem container tetap
• bervarisi dengan type dan kuantitas sampah yang dihandle
• dilengkapi dengan sistem mekanik atau manual untuk loading
sampah
Sumber : Tchobanoglous, 1993
Alat Pengumpulan Sampah

• Kriteria alat pengumpul


(ukuran/kapasitas, jenis)
– Sesuai dengan kondisi jalan
– Bila tidak bermesin disesuaikan dengan
kapasitas tenaga kerja maksimum 1,5 m3,
hanya daerah datar
– Bermesin untuk daerah yang berbukit
Jadwal Pengumpulan Sampah
•Frekuensi pengumpulan (menurut lokasi
pelayanan/pemukiman, pasar, dll), pada
umumnya 2 – 4 kali sehari
•Jadwal pengumpulan adalah di saat tidak
menggangu aktivitas masyarakat terpadat:
oSebelum jam 7
oJam 10 – 15
oSesudah jam 5
•Periodisasi pengumpulan 1 hari, 2 hari,
atau maksimal 3 hari sekali, tergantung
dari beberapa kondisi berikut:
oKomposisi sampah (semakin besar
prosentase organiknya, semakin kecil
periodisasinya
oKapasitas kerja
oDesain peralatannya
oKualitas pelayanan yang diinginkan
Pengumpulan Sampah dari
Sumbernya
• Pengumpulan secara terpisah
 Pemisahan dengan warna gerobak,
organik warna hijau
 Diatur dengan jadwal dan periode
pengumpulan
 Himbauan bahwa sampah non organik
hanya dikeluarkan pada hari tertentu
(misalnya setiap sabtu)
 Gerobak dengan dua container
terpisah
 Upaya pengumpulan sampah organik
dilaksanakan 1-2 hari sekali, sampah
non organik dilaksanakan 4-8 hari
sekali
Pengumpulan Sampah dari
Sumbernya

• Pengumpulan langsung
 Pengumpulan langsung dilakukan di daerah pemukiman teratur
dengan lebar jalan memadai untuk dilalui truk.
 Pengumpulan langsung menggunakan truk dengan kapasitas 6 – 10 m 3
 Pengumpulan langsung dengan mengumpulkan sampah dari wadah
sampah individual atau sampah komunal dengan kapasitas 120 liter –
500 liter.
Pengumpulan Langsung

 Untuk meningkatkan efisiensi


pengumpulan, truk dapat dilengkapi
dengan alat pengangkat wadah sampah
otomatis (lifting unit)
 Dilaksanakan untuk titik komunal dan
daerah protokol, serta sumber sampah
besar seperti : pasar, pusat perbelanjaan,
pusat perkantoran, rumah susun, hotel,
dan restoran besar, serta sumber sampah >
1 m3
Analisis sistem
pengumpulan
sampah type
HCS
Analisis sistem pengumpulan sampah
Type SCS
Rasio Tenaga Pengumpulan Terhadap
Jumlah Penduduk / Volume Sampah
Pengumpulan dengan menggunakan gerobak:
2 petugas dengan 1 gerobak kapasitas 1 m3
Satu hari 2 trip melayani 100 penduduk
Radius pelayanan tidak lebih dari 1000 m.
Pengumpulan langsung dengan menggunakan
truk kapasitas 6 m3
1 truk dengan 2 orang kru
Wadah sampah berupa tong atau kontainer
maksimum 120 liter
Dapat melayani 10.000 penduduk.
Operasional Penyapuan/Kebersihan
Jalan (1)

» Penyapu mengambil hasil


sapuannya
» Menempatkan ke dalam
gerobak
» Penyapu membawa gerobak
ke tempat pemindahan
terdekat
Operasional Penyapuan/Kebersihan
Jalan (2)
»Penyapu di jalan protokol yang sudah ditempatkan tong atau wadah
sampah
»Hasil sapuan dimasukkan ke dalam tong atau wadah sampah
»Pengosongan wadah sampah dapat menggunakan kendaraan
pengumpul truk mini / pick up
»Penyapuan jalan meliputi objek sapuan berupa badan jalan, trotoar,
media jalan
Pemindahan / Transfer
Kriteria titik komunal (lokasi pengumpulan )

• Kapasitas (1 m3, 6 m3, 10 m3):


• Dikosongkan setiap hari dengan frekuensi
minimal 1 kali
• Untuk memaksimalkan kebersihan lokasi
transfer perlu adanya penjadwalan pengisian
dan pengosongan
• Mudah dijangkau, tidak mengganggu arus lalu
lintas atau kenyamanan pejalan kaki
Kriteria Titik Komunal (Lokasi
Pengumpulan )

• Terisolasi, tetap bersih


• Pembongkaran titik pemindahan sebaiknya
diatur jadwalnya yang tidak menggangu
kenyamanan dan kesehatan masyarakat
pemakai jalan.
• Tempat pemindahan sampah dapat berupa
pelataran berdinding atau kontainer muat-
hela
Ketentuan Pengangkutan (1)

Truk Jenis Pick Up (MiniTruck)

 Digunakan untuk mengumpulkan dan mengangkut


sampah terutama dari tong-tong sampah yang ada di
pinggir jalan serta sampah dari kawasan pemukiman
yang teratur.
 Kapasitas 1 – 2,5 m3 per rit
 Lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan
gerobak atau becak sampah.
Ketentuan Pengangkutan (2)
Truk Jenis Dump (Jungkit)

 Digunakan untuk mengumpulkan dan


mengangkut sampah dari titik-titik sampah
komunal kawasan komersial dan kantor
 Kapasitas 6 dan 10 m3 per rit
 Biaya operasional dan perawatan (biaya
satuan pengangkutan ) lebih murah.
Ketentuan Pengangkutan (3)

Truk Jenis Arm Roll/Loud Haul (LH)

Digunakan untuk mengumpulkan dan mengangkut


sampah dari TPS dilegkapi dengan steel kontainer.
Kapasitas 6 dan 10 m3 per rit.
Biaya operasional dan perawatan (biaya satuan
pengangkutan ) lebih murah
Pengumpulan/ Pengangkutan
Individual Langsung

 Mendatangi sumber dan mengosongkan sampah dari wadah ke dalam alat


kumpul/ angkut
 Langsung mengangkutnya ke TPST atau TPA
 Pola pengumpulan ini sangat mahal biayanya
 Hanya efisien untuk melayani sumber dengan volume sampah yang besar (>
300L).
Standar Operasional
pengumpulan dengan Pick Up
(PU) atau Dump Truck (DT)
• Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul yang sekaligus
berfungsi sebagai pengangkut di pool, kendaraan dapat berupa truck atau
pick up;
• Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan,
mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan wadah
ke tempat semula;
• Petugas menuju ke sumber berikutnya dan melakukan operasi pengumpulan
yang sama;
• Sampai rute pertama terselesaikan dan truck penuh dengan muatan sampah-
Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST atau TPA dan membongkar
sampahnya;
• Petugas dengan truck nya melanjutkan pengumpulan ke wilayah berikutnya
sesuai rute yang telah ditentukan;
• Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas membawa
kendaraan kembali ke pool.
Standar Operasional Pengumpulan dengan
Kendaraan Pengumpul Gerobak (GB), Becak (BC)
atau Becak motor (Motor sampah- (MS):
• Petugas pengumpul menyiapkan kendaraan pengumpul (GB/ BC/
MS) di pool;
• Petugas mendatangi sumber pertama sesuai rute yang ditentukan,
mengambil wadah dan mengosongkan isinya, lalu mengembalikan
wadah ke tempat semula;
• Petugas menuju ke sumber berikutnya dan melakukan operasi
pengumpulan yang sama sampai rute pertama terselesaikan dan
kendaraan pengumpul penuh dengan muatan sampah;
• Petugas melanjutkan perjalanan ke lokasi TPST/ Transfer Station/
Depo/ Container yang ditentukan dan membongkar sampahnya;
• Petugas dengan alat pengumpulnya melanjutkan pengumpulan ke
wilayah berikutnya sesuai rute yang telah ditentukan;
• Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas
membawa alat pengumpul kembali ke pool.
Pengumpulan/ Pengangkutan
Komunal Langsung
Masyarakat membawa sampah dan meletakkan langsung ke dalam truck
yang melewati area sekitar rumahnya
Standar Operasional Pengumpulan Ko
munal Langsung
• Petugas memutar lagu atau bunyi-bunyian yang sudah
dikenal masyarakat
• Petugas memperlambat laju kendaraan bila ada masyarakat
yang hendak membuang sampahnya telah siap berdiri di
tepi jalan yang akan dilalui;
• Masyarakat memasukkan sampah ke dalam truck (dan
membawa wadah kembali ke rumah masing-masing);
• Petugas menyelesaikan seluruh jalur jalan pada rute yang
telah ditentukan;
• Petugas membawa sampah yang telah terkumpul ke
TPST/TPA dan membongkar sampah;
• Petugas menuju ke jalur jalan berikutnya dan melakukan
operasi pengumpulan yang sama;
• Setelah menyelesaikan seluruh rute pengumpulan, petugas
membawa kendaraan kembali ke pool.
Pengumpulan/Pengangkutan
Komunal Tidak Langsung

Pola pengumpulan sampah ini dilakukan langsung oleh


masyarakat/sumber dengan membawa sampah dan meletakkannya ke
dalam tempat penampungan sementara (TPS) baik berupa container
maupun sarana penampungan lainnya
Standar Operasional Pengumpulan Pola
Komunal tidak Langsung menggunakan
Alat Angkut DT/Compactor Truck (CT)
atau Arm Roll Truck (ART):

• Masyarakat membawa sampah dari rumah dan


meletakkan di TPS atau container terdekat, sesuai
waktu yang telah disepakati;
• Kendaraan DT/CT atau ART akan
mengosongkan/memindahkan sampah dari TPS
atau mengangkat Container (Container Besi)
dengan ART sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan dan membawanya ke TPST/TPA.
Pengumpulan/Pengangkutan Khusus

Penyapuan Jalan dengan Street


Sweeper (SS)
•Petugas menyiapkan kendaraan SS
sesuai ketentuan dalam manualnya;
•Petugas membawa kendaraan menuju
jalur jalan yang akan disapu
•Petugas melakukan penyapuan jalan
secara mekanis
•Petugas membawa sampah yang
terkumpul ke TPST atau TPA dan
mengosongkan muatannya;
•Petugas kembali melayani jalur
berikutnya sesuai penugasan yang
diberikan.
Pengumpulan/Pengangkutan
Khusus

Pembersihan Badan Air (Sungai/ Danau/ Waduk)


Pembersihan badan air dilakukan oleh penanggung jawab kebersihan khusus
dan sampah/lumpur hasil pembersihan harus diangkat dan diangkut oleh
penanggung jawabnya. Pembersihan Badan Air lebih banyak melibatkan
operasional alat berat.
Operasional Pola Pengumpulan
Berdasarkan Alat Angkut

1. Pengumpulan dengan Gerobak Kayu, Kapasitas 1m3


2. Pengumpulan dengan Becak Sampah, Kapasitas 0,6 m3
3. Pengumpulan dengan Truk bak Terbuka, Kapasitas 6m3-10m3
Pengumpulan dengan Gerobak Kayu,
Kapasitas 1m3
1. Mendorong Gerobak Kosong
2. Berjalan Ke Tempat Sampah
3. Mengambil Tempat Sampah
4. Membawa Tempat Sampah Penuh
5. Menuang Sampah
6. Membawa Tempat Sampah Kosong
7. Menaruh Tempat Sampah
8. Berjalan Ke Gerobak
9. Mendorong Gerobak
10. Mendorong Gerobak Penuh
11. Membongkar Isi Gerobak
Pengumpulan dengan Becak
Sampah, Kapasitas 0,6 m3

• Pada ritasi pertama, guna menuju ke lokasi


pengambilan sampah yang pertama, petugas
becak sampah tidak menaiki dan mengayuh
becaknya, melainkan mendorong ke lokasi
sumber sampah
• Hal ini dilakukan karena dekatnya jarak lokasi
pengambilan tersebut dengan tempat tinggal si
petugas
• Petugas menyimpan becak sampah di rumahnya,
dan rumah petugas berada dalam wilayah kerja
pengumpulan.
Pengumpulan dengan Becak
Sampah, Kapasitas 0,6 m3

•Petugas becak sampah lebih banyak


mendorong becaknya (tidak dikayuh)
untuk mencapai lokasi sumber sampah
yang satu dengan yang lainnya, karena
jaraknya dekat.
•Petugas menaiki dan mengayuh becak
sampahnya (pengangkutan sampah menuju
lokasi pemindahan, yaitu menuju ke Load
Hauled Container 10 m3)
•Petugas mengayuh becak kosong
sekembalinya dari lokasi pemindahan
menuju ke daerah kerjanya kembali.
Estimasi Waktu Operasi Pengumpulan
dengan Gerobak dan Becak Sampah
No Kelonggaran untuk Waktu
1. Istirahat
10 – 20 menit
a. duduk melepas lelah
10 – 15 menit
b. merokok
1 – 3 menit
c. berhenti sejenak
30 – 45 menit
d. makan/minum

2. Kebutuhan Pribadi
a. bercakap-cakap 2 – 5 menit
b. buang air kecil 1 –2 menit
c. ganti pakaian kerja 3 – 5 menit

3. Hambatan
a. membetulkan/memperbaiki peralatan yang rusak 1 – 15 menit
b. ban kempes 60 – 90 menit
c. menunggu container yang penuh diangkat 40 – 60 menit
Pengumpulan dengan Truk bak
Terbuka Kapasitas 6m3-10m3

1. Jalan Kosong
2. Persiapan dan Manuver
3. Pemindahan/Pemuatan
4. Ke Luar Lokasi
5. Menuju Lokasi Berikutnya
6. Menuju Tempat Pembuangan Akhir
Estimasti Waktu Pengumpulan dengan
truk bak terbuka, dump truck, dan arm
roll truck
No Kelonggaran untuk Waktu
1. Istirahat
a. duduk melepas lelah 5 – 15 menit
b. merokok 10 – 15 menit
c. makan/minum 30 – 60 menit
2. Kebutuhan Pribadi
a. bercakap-cakap 5 – 10 menit
b. kencing 1 – 2 menit
c. ganti pakaian 5 – 10 menit
d. membersihkan pakaian 10 – 30 menit
3. Hambatan tak terhindarkan
a. ban kempes 60 – 90 menit
b. mobil mogok 90 – 120 menit
c. keranjang rusak 3 – 5 menit
d. alat-alat rusak 1 – 3 menit
Pemeliharaan Peralatan Pengumpulan
dan Pengangkutan

Pemeliharaan
pencegahan:
1. Pembersihan
(cleaning)
2. Inspeksi (pemeriksaan)
3. Running maintenance
4. Predictive maintenance
Pemeliharaan Peralatan Pengumpulan
dan Pengangkutan
Pemeliharaan Perbaikan
 Pemeliharaan perbaikan dilakukan setelah
peralatan atau kendaraan mengalami
kerusakan
 Perbaikan ini biasanya harus dilakukan di
bengkel khususnya untuk komponen yang
sulit atau rumit
 Dilakukan oleh unit pelaksana
pemeliharaan
 Setiap peralatan perlu mendapat giliran
untuk diperbaiki sesuai dengan interval
waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Tingkat Pemeliharaan
a. Pemeliharaan tingkat I.
b. Pemeliharaan tingkat II.
c. Pemeliharaan tingkat III.
d. Pemeliharaan tingkat IV
(overhaul).
e. Pemeliharaan tingkat V
Pemeliharaan Tingkat I]
Pemeliharaan tingkat pertama ini sebenarnya lebih dititik beratkan pada
jenis pemeliharaan pembersihan, inspeksi baik sebelum beroperasi
a.Pemeliharaan sebelum peralatan/kendaraan beroperasi.
Sebelum mengoperasikan peralatan atau kendaraan perlu memeriksa
keadaan:Baut/mur, Bahan bakar, Air accu, Minyak pelumas, Lampu,
Kebocoran-kebocoran.
a.Pemeliharaan sesudah peralatan/kendaraan beroperasi.
Pada saat peralatan atau kendaraan beroperasi, perlu diperiksa kondisi :
Meter-meter, Suara mesin,Rem dan kemudi , Beban/kapasitas
pengangkutan.
c. Pemeliharaan sesudah peralatan/kendaraan beroperasi.
Apakah ada kebocoran, Apakah ada baut/mur yang lepas, Mematikan
semua switch listrik, Mengisi bahan bakar untuk operasi berikutnya,
Membersihkan peralatan dari sebu/kotoran atau mencuci truk/kendaraan
dari sisa sampah, Menyiapkan peralatan pada tempatnya, Mencatat jika
ada peristiwa yang terjadi.
Pemeliharaan Tingkat II

Kegiatan yang termasuk pada tahap ini adalah :


• Penggantian atau penambahan bahan pelumas
(gemuk, oli mesin, oli transmisi, oli hidrolik).
• Penggantian elemen-elemen filter bahan bakar, oli,
udara, hidrolik dan lain-lain.
• Penyetelan rem (brake), kopling, karburator dan lain-
lain.
• Pengecekan accu.
Pemeliharaan Tingkat III
Pemeliharaan tingkat III ini dilaksanakan oleh unit bengkel (montir) mengingat
tingkat kesulitannya lebih tinggi. Pemeliharaan ini dilakukan secara periodik
yaitu setiap 500 jam, 1000 jam dan 2000 jam.
Kegiatan yang dilakukan :

 Mengecek tekanan penyemprotan,


pompa injeksi, hidrolis.
 Membersihkan radiator.
 Mengecek tekanan kompresi.
 Mengecek sprocker.
 Mengecek crawler.
 Mengecek kopling, rem dan sebagainya.
Pemeliharaan Tingkat IV (Overhau
l)
Kegiatan pemeliharaan tingkat ini harus dilakukan oleh unit bengkel dan mekanik terlatih, sebab
kegiatan ini merupakan pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh sehingga mencapai
standar yang diharuskan. Jadwal pemeliharaan secara menyeluruh ini dilakukan setiap 4000 -
6000 jam.

Kegiatan pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian:


Mesin.
Kopling.
Transmisi.
Gardan.
Hidrolik dan lain-lain.
Pemeliharaan Tingkat V

Pemeliharaan tingkat ini juga disebut rebuild (membangun


kembali), yaitu tindakan yang dianggap perlu untuk membuat
kembali atau memodifikasi suatu bagian peralatan. Karena
tanpa tindakan ini dikuatirkan dapat merusak bagian yang
lain.
Hal-Hal Penting dalam
Pemeliharaan

• Bahan bakar
• Bahan Pelumas
• Minyak Hidrolik
• Saringan (Filter)
• Pendingin
• Sistem Kelistrikan
• Kebersihan
Perbengkelan

Sistem perbengkelan/pergudangan meliputi


penyediaan suku cadang dan koordinasi antara
unit pemeliharaan dan perbengkelan/
pergudangan.

Aspek Penting dalam Perbengkelan


1. Penyediaan Suku Cadang
2. Koordinasi Unit Pemeliharaan Dengan Bengkel/Gudang
3. Operator/Sopir Terlatih
HCS
Lanjutan

• sehingga Thcs= (Phcs+s+a+bx)


dengan time/trip
Phcs= (pc+uc+dbx)

keterangan :
pc = waktu yg diperlukan untuk memuat
kontainer
uc = waktu untuk menurunkan kontainer
kosong
dbx = waktu yang diperlukan menuju lokasi
kontainer
Lanjutan

• Number of trips Nd= (H(1-W)-(t1+t2))/Thcs


• H = panjng hari kerja dalam sehari
• W = off route factror (0,1-0,4; umumnya
digunakan 0,15)
• t1 = waktu yg diperlukan dari pool garasi
menuju lokasi dalam satu hari
• t2 = waktu yang diperlukan dari lokasi
kontainer terakhr menuju pool garasi
lanjutan

• atau bisa juga menggunakan rumus


Nd= Vd/(cf)

• Vd = rata rata volume sampah yang


dikumpulkan/hari
• c = rata rata ukuran kontainer
• f = utilization factor
SCS
Lanjutan

• time/trip Pscs= (Cs(uc)+(np-1)dbx

keterangan :
Ct = jumlah kontainer yang akan dikosongkan/trip
(container/trip)
uc = rata rata waktu per stasionary container
(h/container)
np = jumlah kontainer yang akan diambil/trip
(container/trip)
dbx = rata rata waktu yang diperlukan antar lokasi
kontainer (h/location)
Lanjutan

• jumlah kontainer yang bisa


dikosongkankan/trip (container/trip)
Ct = vr/cf

v = volume kendaraan m3/trip


r = compaction ratio
c = container volume (m3/container)
f = utilization factor
contoh soal
persamaan regresi
h = a + bx
h = 0.089 + 0.019x
lanjutan

• berapa jam/trip jika site berjarak 11mil


jawaban :
jarak trip pp = 2x 11mill =22 mill/trip
persamaan h=0.089 + (0.019*22)
= 0.51 h/trip

contoh soal dr buku tchobanoglous hal. 216


soal latihan
• Hauled Container Systems (HCS)
diterapkan dalam sistem Rata-Rata
pengangkutan sampah suatu Kota. WaktuAn
Jarak PP Kecepatan
Data pencatatan rata-rata gkut
kecepatan angkut untuk jarak pp ke (km/rit), Angkut
TPA menunjukkan nilai yang (jam/rit),
x (km/jam),
bervariasi dan ditampilkan dalam x/y
tabel berikut : y
• Buatlah grafik regresi linear
antara jarak pp (sumbu-x) dan 14,4 51,9 ….
waktu pengangkutan (sumbu-
y), tentukan nilai intersep
ketika nilai x = 0 dan tentukan 19,7 57,6 ….
slopenya. Bentuk persamaan
linearnya : x/y = h = a + bx 25,6 64,0 ….
• Berdasarkan analisis data di
atas, saudara diminta 32,0 67,2 ….
menghitung waktu angkut pp
untuk suatu lokasi dengan
jarak15 km dari TPA. 40,3 72,0 ….
Soal Latihan

• 8-4 pilih data A (hal .238)


• 8-8 (hal 239)
SEKIAN & TERIMA K
ASIH
Refferensi

• Tchobanoglous, G, 1993, Integrated solid Waste Management


Engineering Principles and Management Issues, chapter 8
• Materi deseminasi dan sosialisasi Keteknikan Bidang PLP materi
Bidang Sampah, Kementerian PU, Direktorat Jendral Cipta Karya,
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman

Anda mungkin juga menyukai