Teori Model HC 2020
Teori Model HC 2020
KEPERAWATAN
YG MENDUKUNG HOME
CARE
1. Teori Lingkungan
(Florence Nightingale)
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada
lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses
penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima
komponen lingkungan terpenting dalam
mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
1) udara bersih,
2) air yang bersih,
3) pemeliharaan yang efisien
4) kebersihan, serta
5) penerangan/pencahayaan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik
daripada lingkungan sosial dan psikologis yang
dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya.
Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas
melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan
masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah
mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup
seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya
Teori / model konsep Florence Nightingale memposisikan
lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak
perlu memahami seluruh proses penyakit, model dan konsep ini
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dangan
kedokteran.
Orientasi pemberian asuhan keperawatan / tindakan keperawatan
lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai
dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan
semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa bergantung pada
profesi lain.
Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan
praktik keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas,
paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya
memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi
lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien,
sehingga perlu diperhatikan.
2. Teori konsep manusia sebagai unit
(Martha E. Rogers)
Dalam memahami konsep model dan teori ini,Rogers berasumsi
bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki
sifat dan karakter yang berbeda – beda. Dalam proses kehidupan
manusia yang dinamis, manusia dalam proses kehidupan manusia
setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia
diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang
secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan,kemudian
system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses
kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang
terdiri dari integritas,resonansi dan helicy. Integritas berarti
individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
Resonansi mengandung arti bahwa proses kehidupan
antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan
berirama dengan frekuensi yang bervariasi dan helicy
merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia
dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan
– lahan maupun berlangsung dengan cepat. Menurut
Rogers (1970),
Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan
merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak
mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan.
Menurut Rogers, 1979 Kerangka Kerja Praktik: “Manusia
utuh” meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara terus
menerus berubah dan menyelaraskan dengan
lingkungannya.
Berdasarkan teori Rogers sakit timbul akibat
ketidakseimbangan energi penanganan dengan
metode terapi modalitas/ komplementer. Rogers
mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsip – prinsip kreativitas, seni dan imaginasi.
Aktivitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan
aktivitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan
abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani.
Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah
disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan
aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas
keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan
pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada
konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul
manusia dan alam semesta seperti antropologi,
sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan
adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan
perkembangan manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang
dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai
manusia, yaitu :
1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian
unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian.
Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika
semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu
pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang
memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia.
Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-
menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa
individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal
pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang
utuh dari semua hal.
3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal
yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan
ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang
individu tidak akan pernah kembali atau menjadi
seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk
kesatuan yang inovatif.
5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk
abstrak, membayangkan, bertutur bahasa dan berfikir,
sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di
dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan
menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
3. Teori Transkultural nursing (Leininger)
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan
pelayanan yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus
bekerja dengan prinsip ”care” dan pemahaman yang dalam mengenai
”care” sehingga culture‟s care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup
memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan
dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur
tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak dapat
memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan
kultur (orang biasa dan profesional) terhadap kesehatan,
kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja dalam suatu
kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini saling
berhubungan satu sama lain. Struktur sosial seperti kepercayaan,
politik, ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan signifikan yang
berdampak pada ”care” dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi
sakit.
Model/ teori keperawatan transkultural nursing
memfokuskan pada penanganan harus memperhatikan
budaya pasien. Adapun konsep model/ teori keperawatan ini
berorientasi pada culture, cultural care diversity, cultural
care universality, nursing, worldview, dimensi struktur
budaya dan social, konteks lingkungan, ethnohistory, generic
( folk or lay) care system, sistem perawatan profesional,
kesehatan, care/caring, culture care preservation,
accomodation dan repatterning. Teori Leininger dan
paradigma keperawatan Leininger mengkritisi empat konsep
keperawatan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan dan
keperawatan
Definisi konseptual menurut asumsi dan
teori dari Madeleine Leininger yaitu:
Manusia seseorang yang diberi perawatan dan harus
diperhatikan kebutuhannya.
Kesehatan yaitu konsep yang penting dalam perawatan
transkultural.
Lingkungan tidak didefinisikan secara khusus, namun
jika dilihat bahwa telah terwakili dalam kebudayaan,
maka lingkungan adalah inti utama dari teori M.
Leininger.
Keperawatan menyajikan 3 tindakan yang sebangun
dengan kebudayaan klien yaitu cultural care preservation,
accomodation dan repatterning.
4. Theory of Human Caring
(Watson, 1979)
Teori ini mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan
transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk
meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan
demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki
empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya kebutuhan dasar biofisikial (kebutuhan untuk hidup) yang
meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional)
yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu
kebutuhan aktualisasi diri.
Nilai-nilai yang mendasari konsep caring
(menurut Jean Watson)