Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN PEMERIKSAAN

ANTIGEN RAPID
TEST SARS-COV-2

REFERENCE :

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 1 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 1
WORLD HEALTH ORGANIZATION – After
Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 2 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 2
WHO Per 11 September 2020 Merekomendasikan
Penggunaan Antigen Rapid Test
• Dengan syarat tes cepat antigen SARSCoV-2 mempunyai sensitivitas
≥80% dan spesifisitas ≥97%.
• Untuk mendukung investigasi pada kelompok orang yang berisiko
dan terisolasi yang terkonfirmasi positif di daerah wabah. (seperti
sekolah, lembaga permasyarakatan, tempat kerja, asrama dan lain-
lain).
• Deteksi dan isolasi dini kasus positif COVID-19, dan untuk pelacakan
kontak pada situasi transmisi komunitas meluas.
• Tracing kontak pasien terkonfirmasi positif .

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 3 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 3
PENGERJAAN PEMERIKSAAN TES CEPAT ANTIGEN:

A. Disupervisi dan diinterpretasi oleh Tim Ahli


B. Dilakukan oleh tenaga yang terlatih dalam
menggunakan peralatan dan meminimalkan risiko
terpapar (APD Level 3)
C. Pengambilan swab dan pengerjaan tes cepat antigen
dilakukan di :
1. Laboratorium.
2. Ruangan Terbuka dengan mempertimbangkan
keamanan lingkungan sekitar;
D. Pengerjaan harus segera dilakukan atau sesuai dengan
insert kit

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 4 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 4
SPESIMEN

Spesimen yang diperlukan


menyesuaikan dengan insert kit
yang digunakan,
dapat berupa:
a) Swab Nasofaring
b) Swab Orofaring

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 5 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 5
LANGKAH-LANGKAH

Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus


memperhatikan kewaspadaan universal (universal precaution) untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit, meliputi:
A. Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan
sesudah tindakan.
B. Pemasangan APD level 3 sesuai Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Kemenkes revisi 05.
C. Diwajibkan menyediakan tempat sampah infeksius sebelum
dibuang ke tempat pembuangan limbah infeksius

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 6 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 6
APD level 3

1. Mengganti baju dengan baju kerja


2. Menggunakan pelindung sepatu (shoe cover)
3. Memakai sarung tangan sekali pakai
4. Mengenakan jubah (gown) lengan panjang dan sekali pakai
yang terbuat dari kain yang telah teruji ketahanannya.
5. Memakai pelindung mata (yaitu kacamata google)
6. Menggunakan headcap (pelindung kepala) atau face shield

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 7 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 7
BAHAN PENGAMBILAN SPESIMEN:

1. Formulir pengambilan spesimen, sesuai Lampiran 7


Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19) Kemenkes revisi 05
2. Swab dakron atau flocked swab, viscous, rayon
3. Tongue spatel
4. Parafilm
5. Plastik klip
6. Marker atau label

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 8 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 8
PENGAMBILAN SPESIMEN SWAB NASOFARING :

1. Gunakan APD sesuai standar


2. Gunakan swab yang terbuat dari
dakron/rayon steril dengan tangkai plastik
atau jenis flocked swab (tangkai lebih
lentur).
3. Pastikan tidak ada obstruksi (hambatan
pada lubang hidung).
4. Masukkan secara perlahan swab ke dalam
hidung, pastikan posisi swab pada septum
bawah hidung, secara perlahan-lahan ke
bagian nasofaring. Gambar 1. Pengambilan spesimen swab nasofaring
Sumber: Kemenkes. 2020. Pedoman Pencegahan dan
5. Swab kemudian dilakukan gerak memutar Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), revisi 05
secara perlahan.

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 9 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 9
PENGAMBILAN SPESIMEN SWAB OSOFARING :
1. Gunakan APD sesuai standar
2. Gunakan swab yang terbuat dari dakron/rayon
steril dengan tangkai plastik atau jenis flocked
swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang
mengandung calcium alginat atau swab kapas
dengan tangkai kayu, karena mungkin
mengandung substansi yang dapat menghambat
menginaktifasi virus dan dapat menghambat
proses pemeriksaan secara molekuler.
3. Lakukan swab pada lokasi yang diduga terdapat Gambar 2. Lokasi swab orofaring

koplik spot/bercak koplik (biasanya belakang


Sumber: Balitbangkes. 2020. Penatalaksanaan dan
pemeriksaan spesimen COVID-19
faring) dan hindarkan menyentuh bagian lidah.

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 10 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 10
Prosedur Pemeriksaan
Menyesuaikan dengan insert kit yang digunakan,
Contoh beberapa prosedur :

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 11 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 11
Contoh Beberapa Prosedur

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 12 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 12
Contoh Beberapa Prosedur

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 13 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 13
INTERPRETASI

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 14 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 14
PELAPORAN
JIKA HASIL TES POSITIF
1. Pemeriksaan Lanjutan dengan pemeriksaan RT-PCR.
2. Lakukan karantina atau isolasi sesuai dengan kriteria
3. Menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat: mencuci
tangan, menerapkan etika batuk, menggunakan masker saat sakit,
menjaga stamina), dan physical distancing

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 15 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 15
PELAPORAN
JIKA HASIL TES NEGATIF

Catatan
• Hasil negatif tidak menyingkirkan kemungkinan terinfeksi SARS-CoV-
2 sehingga masih berisiko menularkan ke orang lain, disarankan tes
lanjutan RT-PCR terutama bila bergejala atau diketahui memiliki kontak
dengan orang yang terkonfirmasi COVID-19 .
• Hasil negatif dapat terjadi pada kondisi kuantitas antigen pada
spesimen di bawah level deteksi alat

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 16 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 16
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
• Mendeteksi komponen virus langsung. • Hanya dapat mendeteksi pada fase
• Baik untuk deteksi fase akut (early case akut, sedangkan RT-PCR masih
detection). positif.
• Tidak membutuhkan masa inkubasi • Menggunakan sampel saluran
untuk timbul hasil positif. napas atas (swab naso/orofaring).
• Tidak memerlukan spesifikasi • Ketidakterampilan petugas dalam
laboratorium khusus untuk pengerjaan pengambilan spesimen dapat
rapid test. mempengaruhi hasil.
• Tidak memerlukan ketrampilan petugas • Membutuhkan APD level 3 untuk
secara khusus dalam pengerjaan rapid
test pengambilan spesimen.
• Uji validasi masih terbatas sehingga
belum dapat menggantikan posisi
RT-PCR

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 17 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 17
PROTOKOL KESEHATAN DISIPLIN 3 M

WORLD HEALTH ORGANIZATION – After


Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 18 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 18
Thank for your contribution to saving lives!
WORLD HEALTH ORGANIZATION – After
Country
Action
COVID-19
Review Intra-Action
PAGE 19 (4/22/21)
Review (IAR) SLIDE 19

Anda mungkin juga menyukai