Anda di halaman 1dari 81

Fiqih Puasa

Agar Puasa Mewujudkan


Maqoshidnya
‫‪Maqoshid Puasa‬‬

‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال ِّ‬
‫صيَا ُم َك َما‬ ‫ين آ َمنُوا ُكتِ َ‬ ‫• {يَاأَيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫ون }‬‫ين ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ َ‬
‫ب َعلَى الَّ ِذ َ‬ ‫ُكتِ َ‬
‫[البقرة‪]183 :‬‬
‫‪Membentuk Manusia Takut‬‬
‫‪Dosa‬‬
Keutamaan Puasa Ramadhan

‫• من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه‬


• Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw,
bersabda,
• ‘Barangsiapa yang berpuasa di bulan
Ramadhan
• karena keimanan
• dan mengharapkan pahala keridhaan Allah,
• dosa-dosanya yang terdahulu pasti
diampuni.’ (h.r. Ahmad dan As-habus Sunan)
• Puasa Seperti Apa Yang
Menghapus Dosa?
• Abu Sa’id Al-Khudri ra, meriwayatkan bahwa
Nabi saw, bersabda, ‘Barangsiapa berpuasa di
bulan Ramadhan dan
1. mengetahui batas-batasnya,
2. dan ia menjaga diri dari segala sesuatu yang
harus dihindari,
• maka dosa-dosanya yang telah lalu pasti
dihapuskan.’ (h.r. Ahmad dan Baihaqi dengan
sanad yang baik)
Kenapa Fiqih Puasa?
1.mengetahui batas-batasnya,
2.dan ia menjaga diri dari segala sesuatu yang
harus dihindari
Puasa Yang Sah

• Muslim
• Syarat • Mukallaf
• Tidak ada uzur

• Masuk Bulan Ramadhan


• Sabab • ( ruyatul Hilal )

• Haid
• Mani’ • Nifas

• Niat
• rukun • Terjaga dari hal yang
membatalkan
‫‪Hati Hati Dengan Puasa‬‬
‫‪Ramadhan Yang tidak bernilai‬‬
‫• (عن نافع عن بن عمر قال قال رسول هللا صلى‬
‫هللا عليه وسلم رب صائم ليس له من صيامه إال‬
‫الجوع والعطش ورب قائم ليس له من قيامه إال‬
‫السهر ) الكامل في ضعفاء الرجال ج‪/6‬ص‪: 401‬‬
‫‪• ‘Betapa Banyak Orang yang berpuasa , hanya‬‬
‫’‪mendapatkan lapar dan haus dari puasanya‬‬
Niat Puasa
Waktu Niat Puasa
• Berniat puasa sebelum fajar, di tiap malam di
hari-hari Ramadhan,
• sebagaimana disebutkan oleh Hafsah bahwa
Rasulullah saw, pernah bersabda,
‫• من لم يبيت الصيام قبل الفجر فال صيام له‬
• ‘Barangsiapa yang tidak membulatkan niatnya
untuk berpuasa sebelum fajar, makatidak sah
puasanya.’ (h.r. Ahmad dan Ash-habus sunan.
Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah
dan Ibnu Hibban).
Cara Melakukan Niat
• dilakuakn kapan saja, di malam hari, sebelum fajar.
• tidak harus diucapkan , karena niat itu di hati dan
bukan di lisan,
• karena hakikat niat adalah menyegaja melakukan
suatu perbuatan untuk menaati perintah Allah Ta’ala
dan mengharapkan keridhaan-Nya.
• siapa yang makan sahur di malam hari dengan
maksud akan berpuasa, dia telah berniat
• Berniat makan sahur, dan ketiduran hingga setelah
fajar, ia sudah berniat.
Hukum Melafadh-kan Niat
►Pengikut Abu Hanifah, Syafi’I dan Ahmad :
melafadhkan niat mustahab.
• Mereka mengqiyaskan niat puasa ke niat haji
dan umrah.
• Melafadhkan Niat adalah menggabungkan
hati dan lisan, maka itu lebih utama.
►Sekelompok pengikut Malik dan Ahamad:
tidak mustahab.
►Sekelompok malikiyah : khilaf aula, lebih
baik ditinggalkan, kecuali kena penakit ragu.
o Apakah Cukup Niat satu kali di awal
bulan Ramadhan?
• Niat Satu kali diawal Ramadhan cukup
• Niat tidak Perlu diucapkan
• Niat diucapkan bagi yang punya penyakit ragu-ragu
dianjurkan ( mustahab)
o Apakah Boleh Menjadikan Azan di TV Atau Radio
sebagai sandaran waktu Buka Dan Fajar
 Dibolehkan selama radio atau TV tersebut bisa
dipercaya
 Hendaknya sampai merasa yakin bahwa waktu
berbuka sudah tiba. Demikianpula waktu sahur.
o Apakah Boleh Menjadikan Azan di TV
Atau Radio sebagai sandaran waktu
Buka Dan Fajar
 Dibolehkan selama radio atau TV tersebut
bisa dipercaya
 Hendaknya sampai merasa yakin bahwa
waktu berbuka sudah tiba. Demikianpula
waktu sahur.
Imsak Tidak Bid’ah
• hadits riwayat Anas bin Malik ra, ia mengisahkan:
‫ فَلَ َّما فَ َر َغا ِم ْن‬،‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ تَ َس َّح َرا‬ ِ ‫ت َر‬ ٍ ِ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َز ْي َد ب َْن ثَاب‬ َّ ِ‫• أَ َّن نَب‬
َ ِ ‫ي هَّللا‬
َ ‫ َك ْم َك‬:‫س‬
‫ان‬ ٍ َ‫ فَقُ ْلنَا أِل َن‬، »‫صلَّى‬ َ َ‫ ف‬،‫صالَ ِة‬ َّ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِلَى ال‬ َ ِ ‫ قَا َم نَبِ ُّي هَّللا‬،‫ُور ِه َما‬
ِ ‫َسح‬
َ ‫ َكقَ ْد ِر َما يَ ْق َرأُ ال َّر ُج ُل َخ ْم ِس‬:‫ال‬
ً‫ين آيَة‬ َ َ‫صالَ ِة؟ ق‬ َّ ‫ُور ِه َما َو ُد ُخو ِل ِه َما فِي ال‬ ِ ‫بَي َْن فَ َرا ِغ ِه َما ِم ْن َسح‬
•  
• “Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Zaid bin Tsabit
radhiyallahu 'anhu pernah sahur bersama, ketika keduanya telah
selesai, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak untuk
mengerjakan sholat, kemudian beliau sholat. Kami bertanya pada
Anas: "Berapa waktu diantara selesainya mereka berdua sahur dan
masuknya keduanya untuk mengerjakan sholat? Anas menjawab:
"Kira-kira seseorang membaca 50 ayat al-qur'an." (Shahih
Bukhari, no. 1134)
Fatwa Tentang Imsak
• Tidak Bid’ah
‫• وأما كون اإلمساك قبل األذان بدعة فليس ذلك بصحيح ألن األمر على اإلباحة وليس‬
.‫على الوجوب أن يأكل ويشرب حتى يطلع الفجر‬
• “Karena perintah disini (‫) َو ُكلُوا َوا• ْش َربُوا‬bermakna boleh bukan
wajib, untuk makan danminum sampai terbit fajar. Hal ini
menunjukkan bahwa berhenti makan sepuluh menit sebelum
subuh boeleh dan tidak menentang ayat.
‫• وقد كان الصحابة منهم من يمسك قبل الفجر وقد جاء في صحيح البخاري عن زيد بن‬
‫ثابت أنهم كانوا يتسحرون مع رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ثم يقومون للصالة فسئل‬
.‫)وهللا أعلم‬.‫ (مقدار خمسين آية‬:‫كم كان بين ذلك فقال‬
• Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw berhenti sahur
sepuluh menit sebelum azan subuh.
• http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?
page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=30009
Menyangka Belum Azan Subuh Ternyata
Sudah Azan
• Seseorang apabila sedang makan dan ia mengira
bahwa azan belum berkumandang maka puasanya
tetap sah
• Sebaliknya kalau menyangka sudah nagrib ternyaa
belum maka ia harus mengqodho puasanya.
‫• األصل بقاء ما كان على ما كان‬
• Sesuatu yang ada di suatu waktu (terdahulu) maka
Sesuatu tersebut tetap ada di diwaktu sekarang
selama tidak ada bukti yang menunjukkan
terjadinya perubahan.
o Hukum Makan Sahur
o Sahur Mustahab (sunah.), disunahkan sahur diakhir malam,
beberapa saat sebelum azan subuh.
‫ "تسحرنا مع رسول هللا صلى هللا عليه وسلم ثم قام إلى‬:‫• لقول زيد بن ثابت رضي هللا عنه‬
،‫ رواه البخاري ومسلم‬،"‫ قدر خمسين آية‬:‫ كم كان بين األذان والسحور؟ قال‬:‫ فقلت‬،‫الصالة‬
• Zaid bin Tsabit meriwayatkan: “kami sahur bersama Rasulullah
saw , kemudian kami shalat (subuh),
• Kemudian ditanya, berapa jarak waktu antara azan dan sahur?
• Dijawab:”seukuran 50 ayat.
‫ "ال تزال أمتي بخير ما عجلوا الفطر وأخروا السحور" رواه‬:‫• ولقوله صلى هللا عليه وسلم‬
‫أحمد‬
• Rasulullah saw beresabda:”Umatku masih dalam keadaan baik
selama menyegerakan buka puasa dan mengakhirkan sahur.”
o Sahur cukup makan sekedarnya atau minum.
Sahur Untuk Keberkahan Bukan
Persiapan Menghadapi Lapar
Azan Dan Ditangan Masih Ada Makanan
‫ب هَّللا ُ لَ ُك ْم َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َحتَّى يَتَبَي ََّن‬ َ َ‫ ( فَاآْل َ َن بَا ِشرُوهُ َّن َوا ْبتَ ُغوا َما َكت‬: ‫ قال هللا تعالى‬
) ‫صيَا َم إِلَى اللَّي ِْل‬ِّ ‫لَ ُك ُم ْال َخ ْيطُ اأْل َ ْبيَضُ ِم َن ْال َخي ِْط اأْل َ ْس َو ِد ِم َن ْالفَجْ ِر ثُ َّم أَ ِت ُّموا ال‬
. 187/‫البقرة‬
 Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang
telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga
terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,
‫ال‬ َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهَا أَ َّن ِباَل اًل َك‬
َ َ‫ان ي َُؤ ِّذ ُن بِلَي ٍْل فَق‬ ِ ‫) َع ْن َعائِ َشةَ َر‬1919( ‫ وروى البخاري‬
‫ فَإِنَّهُ اَل‬، ‫وم‬ ٍ ُ‫ش َربُوا َحتَّى يُؤ َِّذ َن ا ْب ُن أُ ِّم َم ْكت‬ ْ ‫ ( ُكلُوا َوا‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ ‫َرسُو ُل هَّللا‬
.) ‫يُؤ َِّذ ُن َحتَّى يَ ْطلُ َع ا ْلفَ ْج ُر‬
 “Makan dan minumlah sampai Ibnu Umi Maktum azan, Ia
tidak azan kecuali kalau sudah terbit fajar”
Makan ketika Azan haram.
Azan Dan Ditangan Masih Ada Makanan …..

َ ِ ‫ قَا َل َر•سُو ُل هَّللا‬: ‫ َع ْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ رضي هللا عنه قَا َل‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬
َ َ‫ ( إِ َذا َس ِم َع أَ َح ُد ُك ْم النِّ َدا َء َواإْل ِ نَا ُء َعلَى يَ ِد ِه فَاَل ي‬: ‫َو َسلَّ َم‬
ُ‫ض ْعه‬
" : ‫ي َحا َجتَهُ ِم ْنهُ ) قال األلباني في صحيح أبي داود‬ َ ‫ض‬ِ ‫َحتَّى يَ ْق‬
، ‫إسناده حسن صحيح‬
 “apabila salah seorang diantara kalian
mendengar adan dalam keadaan ditangnnya
masih ada piring , jangan disimpan, sampai ia
memenuhi kebutuhannya dari piring tersebut”
 Hadis ini bagi yang tidak mengetahui waktu!
Hal Yang
Membatalkan Puasa
Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

o Pertama: Makan dan Minum sengaja


• Merokok termasuk dalam kategori ini
• Memasukkan sesuatu melalui hidung
• Kedua: Segala sesuatu yang berfungsi sama
dengan makan dan minum dalam
memperkuat badan., seperti infus dan sunt‫ه‬k
untuk menguatkan badan
• Ketiga : jima dan keluar mani
• Kaidah:
1. Ada sesuatu benda masuk dari
mulut atau hidung sampai ke
kerongkongan
2. Berfungsi menguatkan badan
Apakah Suntikan membatalkan puasa?
• Suntikan obat, tidak membatalkan puasa
• Suntikan zat makanan yang menguatkan badan
membatalkan.
• Infus?
• Sama seperi suntikan.
• Obat Asma?
• Alat Bantu pernafasan?
• Mencicipi makanan?
• Menghirup bau makanan yang berasap?
o Ketiga :Berhubungan suami Istri ( jimak.)
o Keempat: Haid Dan Nifas.
• Dianjurkan tidak memakai obat pencegah haid.
o Kelima: Muntah dengan disengaja. Menurut sebagian
ulama membatalkan puasa.
،‫ "من ذرعه القيء فليس عليه قضاء‬:‫• روي عن النبي صلى هللا عليه وسلم أنه قال‬
‫ومن استقاء عمداً فليقض" رواه أبو داود والترمذي‬
• “Barang siapa yang muntah dalam keadaan berpuasa maka
dia tidak wajib qadha, tetapi siapa yang sengaja membuat
dirinya muntah maka dia wajib qadha.”
 Menurut pendapat Ulama lainnya tidak membatalkan
puasa:
• dari Rasulullah saw., “Ada tiga hal yang tidak membatalkan
puasa, yaitu berbekam, muntah,dan mimpi basah.
• Keenam :Berbekam. Juga donor darah dengan jumlah
banyak. Dan dikuris
 Sebagian berpendapat: Berbekam. Juga donor darah
dengan jumlah banyak. Dan dikuris membatalkan puasa
،‫ "أفطر الحاجم والمحجوم" رواه البخاري‬:‫• بدليل قوله صلى هللا عليه وسلم‬
• “Yang membekam maupun yang dibekam batal puasanya.”
 Adapun mayoritas ulama fiqh berpendapat bahwa
berbekam tidak membatalkan puasa. Tidak, bagi yang
berbekam maupun yang membekam.
• Alasan mereka, hadits Ibnu Abbas ra., “Bahwa Nabi
• saw. berbekam, padahal waktu itu beliau sedang ihram,
beliau juga membekam, sedangkan beliau ketika itu
berpuasa.
• Hadis pertama di mansukh ( dihapus )
• Ketujuh: keluar mani dalam keadaan sadar
(tidak tidur) baik karena berciuman atau
meraba dan lainnya.
‫ "يترك طعامه وشرابه‬:‫• بدليل قوله صلى هللا عليه وسلم‬
،‫وشهوته من أجلي" رواه البخاري ومسلم‬
‫• وقد ذكر• ابن قدامة في المغني أن من أنزل بقبلة أو لمس فإنه‬
.‫يفطر بغير خالف يعلم‬
• Kedelapan: Mengisap asap sengaja sampai
masuk kedalam
• Kesembilan : cuci ginjal. Kalau dengan cara
mengganti darah. Atau dengan memasukkan
zat mengandung gizi
Syarat Batal Puasa
• Pertama: mengetahui hukum dan
waktu
• Kedua : sadar sedang puasa
• Ketiga : dilakukan dengan
kemauan sendiri tanpa paksaan.
Apakah Berbuat Haram
Membatalkan Puasa?
Pendapat Ulama Tentang, Apakah
Maksiat Mebatalkan Puasa?

•lisan, telinga, tangan, •Maksiat tidak


kaki, semua bisa membatalkan puasa.
membatalkan puasa, •Maksiat merusak pahala
sebagaimana perut dan puasa
kemaluan bisa • mengakibatkan dosa
membatalkan puasa. bagi pelakunya sesuai
kadar maksiat yang
dilakukan
Pendapat Yang Kuat Tidak Membatalkan
Puasa

• tidak ada seorang pun yang bisa lepas dari perbuatan


maksiat khususnya maksiat lisan.
• Imam Ahmad mengatakan, “Sekiranya gosip itu
membatalkan puasa, tentu kita tidak pernah
• berpuasa.”
• Itu Imam Ahmad, seorang tokoh yang wara (sangat
menjaga diri dari
• maksiat), zuhud (sangat menjaga hati dari segala
keinginan duniawi), dan takwa.
• Bagaimana dengan kita?
Tujuan Diwajibjan Puasa
Adalah Taqwa
• “Telah diwajibkan atas kalian berpuasa,
sebagaimana telah diwajibkan atas umat-
umat sebelum kalian agar kalian
bertakwa.” (Al-Baqarah:183)
• Taqwa = Menjaga diri dari maksiat
• Maksiat = melakukan dosa, tidak
melakukan wajib atau melakukan
larangan
Perigatan Tentang Puasa Yang
Tidak Bernilai
 Rasulullah saw. bersabda,
• “Betapa banyaknya orang yang berpuasa,
tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari
puasanya keculai lapar.”
 Umar bin al-Khaththab ra. mengatakan,
• “Puasa itu bukan hanya menahan diri dari
minum dan makan saja, tetapi juga dari
berdusta, berkata yang buruk dan sia-sia.”
Puasa Menghalangi Kita Dari Maksiat

• “Puasa itu perisai. Maka jika salah


seorang di antara kalian berpuasa,
jangan berkata jorok dan mengumpat—
dalam riwayat lain dikatakan—jangan
berbohong.
• Jika ada seseorang yang mengolok-olok
atau menantang berkelahi, katakanlah,
‘Saya puasa.. Saya puasa..’.
Puasa Mulut, Mata dan Telinga
• Jabir bin Abdullah al-Anshari ra., ia berkata
• “Jika kamu berpuasa maka puasakanlah
telingamu, matamu, lisanmu, dari berdusta,
berbuat dosa,
• dan jangan menganiaya pembantu.
Sebaliknya kamu harus lemah lembut dan
tenang pada hari puasa. Dan, janganlah kamu
jadikan hari-hari puasa sama dengan hari-hari
tidak puasa.”
Puasa Dari Maksiat
• Puasa seperti apa yang dapat melahirkan
taqwa?
• Jawabannya adalah hadis Rasulullah saw:
“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan
tidak benar (qoula az-zuur) dan melakukan
yang tidak benar , sedangkan ia berpuasa,
maka Allah tidak menerima puasanya” (h.r.
Bukhori).
• Hanya puasa yang dijaga dari maksiat yang
akan melahirkan ketaqwaan.
Puasa Hakiki
Puasa dari
Maksiat
Sahabat Menjaga Puasa
• Thaliq bin Qais meriwayatkan dari Abu Dzar al-
Ghifari ra. Katanya, “Jika kamu berpuasa maka
jagalah sekuat kemampuanmu.” Karena itu,
jika Thaliq sedang berpuasa, dia masuk dalam
rumah dan tidak keluarkeluar kecuali untuk
shalat.
• Begitu juga Abu Hurairah ra. dan para
sahabatnya, jika berpuasa mereka duduk-
duduk saja di masjid. Mereka mengatakan,
“Kami membersihkan puasa kami.”
• Diriwayatkan dari Hafshah binti Sirin dari para
Tabiin, ia mengatakan, “Puasa itu perisai,
sepanjang orang yang berpuasa sendiri tidak
membakarnya. Dan, yang membakar puasa itu
adalah bergunjing (gibah).”
• Diriwayatkan juga oleh Ibrahim an-Nakhai
bahwa para tabiin mengatakan, “Berdusta itu
membatalkan puasa.”
• Dan, dari Maimun bin Mahran ra. dikatakan,
“Seringan-ringan puasa adalah meninggalkan
makan dan minum.”
Apakah Marah Membatalkan Puasa?
• Marah dan adu mulut tidak membatalkan puasa, baik
ia mendholimi atau didholimi,
• Sebaiknya ketika sedang puasa menghindari marah
dan bersifat sabar.
• Tidak membalas cacian
• Rasulullah bersabda:
‫ “وإذا كان يوم صوم أحدكم فال يرفث وال‬:‫• لقوله صلى هللا عليه وسلم‬
‫ واللفظ‬.‫ متفق عليه‬.‫يصخب فإن سابه أحد أو قاتله فليقل إني امرؤ صائم‬
.‫للبخاري‬
• Hari ketika seseorang diantara kalian sedang puasa
maka hendaknya jangan bertutur kotor, mengangkat
suara (marah) , kalau dicaci orang atau ditantang maka
katakanlah:”saya sedang puasa”
Apakah Ghibah Membatalkan Puasa
• Ghibah tidak membatalkan puasa tapi
mengurangi pahala bahkan mebatal;kannya.
‫ "من لم‬:‫• وقد روى أبو هريرة عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫يدع قول الزور والعمل به فليس هلل حاجة في أن يدع طعامه‬
.‫وشرابه" رواه البخاري‬
• Jawabannya adalah hadis Rasulullah saw:
“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan
tidak benar (qoula az-zuur) dan melakukan
yang tidak benar , sedangkan ia berpuasa, maka
Allah tidak menerima puasanya” (h.r. Bukhori).
Apakah Yang berpuasa Boleh Mencium
Istrinya dan Mencumbunya di ranjang?
• Boleh ! Baik di bulan Ramadhan atau di luar
Ramadhan
• Kalau sampai keluar mani maka puasanya
batal dan harus tetap puasa sampai magrib.
• Dan hanya wajib mengqodho saja.
• Kalau puasa Sunah , puasanya batal , dan tidak
perlu tetap puasa sampai magrib (pada hari
itu).
]‫ [ الشيخ محمد بن عثيمين‬. •
Hukum Bercumbu dengan Istri
Boleh kalau bisa menahan diri tidak jimak.
‫• لما في الصحيحين عن عائشة رضي هللا عنها أن النبي صلى هللا عليه وسلم كان يقبّل وهو‬
، ” ‫صائم ويباشر وهو صائم ولك•نه كان أم•لككم ألَ َربه‬
• “ Rasulullah saw mencium istrinya dalam keadaan puasa, mencumbu
dalam keadaan puasa, akan tetapi beliau paling mampu menahan
keinginannya”
، ‫ ” يدع زوجته م•ن أجلي ” فالم•قصود به جماعها‬: ‫• أما حديث‬
• “ maksud meninggalkan istrinya karena Allah, adalah jimak”
Kalau tidak bisa menahan diri dari jimak atau keluar mani, maka tidak
boleh karena menyebabkan batal puasa.
. ” ‫ ” ويدع شهوته م•ن أجلي‬: ‫• قال• هللا تعالى في الحديث القدسي‬
• “meninggalkan syahwatnya demi Aku”
‫ كل• ما كان وسيلة إلى محرم فهو محرم‬: ‫• والقاعدة الشرعية‬
• “segala sesuatu yang menjadi wasilah menuju haram maka hukumnya
haram”
Hukum berjimak di siang Hari Ramadhan

Kalau dalam keadaan dibolehkan tidak


puasa maka tidak apa-apa
Kalau dalam keadaan wajib puasa.
maka
1. Memerdekakan Hamba sahaya
2. Puasa 2 bulan berturut-turut
3. Memberi makan 60 orang miskin
Sengaja Berbuka Puasa Seperti Berjimak

• Berbuka tanpa alasan syar’I


• Mazhab Syafi’I : cukup mengqodho saja
tanpa kafarah
• Mazhab Hanafi : Wajib Kafarah dan
mengqodho.
• Dengan alasan tidak menghormati
kesucian dan keagungan bulan
ramadhan
Mimpi ‘Basah’ Siang Ramadhan
• Kalau bermimpi dan keluar mani di
siang hari ramadhan, saumnya tidak
batal, karena hal itu terjadi tanpa
sadar dan bukan atas pilihan.
• Orang tidung perbuatanya tidak
dicatat
]‫• [ الشيخ محمد بن عثيمين‬
Orang Zunub dan belum sempat mandi
ketika adzan berkumandang
• Puasanya tetap sah
‫• جاء في صحيح البخاري ومسلم من حد›يث› عائشة رضي هللا عنها‬
ً ‫ "أشهد على رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أنه كان ليصبح جنبا‬:›‫قالت‬
،"‫من جماع غير احتالم ثم يصومه‬
• “saya bersaksi bahwa Rasulullah saw di suatu pagi
(setelah azan) junub karena jimak, bukan bermimpi,
kemudian beliau tetap puasa”
• Demikian pula perempuan apabila suci sebelum
fajar (waktu azan subuh) wajib baginya puasa walau
belum sempat mandi besar setelah terbit fajar.
Lupa Makan Atau Minum Disiang hari
• Lupa melakukan hal yang membatalkan puasa tidak
membatalkan puasa
• Terus menyempurnakan puasanya
‫ فإنما أطعمه هللا وسقاه” رواه‬، ‫• ” إذا نسي فأكل و شرب فليتم صومه‬
1933 ‫البخاري فتح رقم‬
• “kalau lupa dan ia makan atau minum maka
sempurnakan puasanya, sesungguhnya Allah
memberi ia makan dan memberinya minum”
” . ‫ ” فال قضاء عليه وال كفارة‬: ‫• وفي رواية‬
• dalam riwayat lain :”tidak diwajibkan qodho dan
kafarah”
Azan Dan Ditangan Masih Ada Makanan

‫ب هَّللا ُ لَ ُك ْم َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َحتَّى يَتَبَي ََّن لَ ُك ُم ْال َخ ْيطُ اأْل َ ْبيَضُ ِم َن‬ َ َ‫اشرُوهُ َّن َوا ْبتَ ُغوا َما َكت‬ ِ َ‫ ( فَاآْل َ َن ب‬: ‫ قال هللا تعالى‬
. 187/‫صيَا َم إِلَى اللَّي ِْل ) البقرة‬ ِّ ‫ْال َخ ْي ِط اأْل َ ْس َو ِد ِم َن ْالفَجْ ِر ثُ َّم أَتِ ُّموا ال‬
 Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,
ُ ‫صلَّى هَّللا‬ َ ِ ‫ان يُ َؤ ِّذ ُن بِلَي ٍْل فَقَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهَا أَ َّن بِاَل اًل َك‬ِ ‫) َع ْن َعائِ َشةَ َر‬1919( ‫ وروى البخاري‬
ٍ ُ‫ش َربُوا َحتَّى يُؤ َِّذ َن ا ْب ُن أُ ِّم َم ْكت‬
.) ‫ فَإِنَّهُ اَل يُؤ َِّذ ُن َحتَّى يَ ْطلُ َع ا ْلفَ ْج ُر‬، ‫وم‬ ْ ‫ ( ُكلُوا َوا‬: ‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
 “Makan dan minumlah sampai Ibnu Umi Maktum azan, Ia tidak azan kecuali
kalau sudah terbit fajar”
Makan ketika Azan haram.
‫ ( إِ َذا َس ِم َع أَ َح ُد ُك ْم النِّ َدا َء‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬: ‫ َع ْن أَبِي هُ َري َْرةَ رضي هللا عنه قَا َل‬
‫ " إسناده‬: ‫ي َحا َجتَهُ ِم ْنهُ ) قال األلباني في صحيح أبي داود‬ َ ‫ض‬ِ ‫ض ْعهُ َحتَّى يَ ْق‬ َ َ‫َواإْل ِ نَا ُء َعلَى يَ ِد ِه فَاَل ي‬
، ‫حسن صحيح‬
 “apabila salah seorang diantara kalian mendengar adan dalam keadaan
ditangnnya masih ada piring , jangan disimpan, sampai ia memenuhi
kebutuhannya dari piring tersebut”
 Hadis ini bagi yang tidak mengetahui waktu!
Hutang Puasa bagi yang meninggal
• Fatwa Syeikh Uthaimin:
• 1. sakit yang tidak ada harapan sembuh, membayar
fidyah, memberi makan orang miskin, tidak perlu
dibayar puasanya oleh walinya.
• 2. sakit dan ada harapan sembuh, ia wajib mengqodho,
kalau masih sakit dan meninggal maka tidak wajib
qodho dan tidak diganti oleh walinya. Karena meninggal
sebelum ia mampu berpuasa. Tapi wajib fidyah.
• 3. sakit, kemudian sembuh, atau ia pernah tidak puasa
karena safar, tapi ia lalai mengqodonya sampai ia mati,
maka walinya harus mengqodhonya. (walinya berpuasa
untuk mengqhodonya)
Mendinginkan Badan untuk Mengurangi
Rasa haus
• Menyelam kedalam air atau berselimut dengan
kain basah, dengan tujuan mendinginkan badan
dibolehkan
• Juga tidak apa-apa mengguyurkan air di kepala
karena panas dan haus. 3/44‫لا››مغني‬
• Berenang makruh karena dikhawirkan masuk air.
• Kalau pekerjaannya menyelam atau
mengharuskan menyelam , maka tidak apa-apa
seandainya dijaga dari kemasukan air.
‫‪Tidak Tahu Jumlah yang akan di qodho‬‬
‫‪• Keika kita baligh, dan masih belum dewasa, mungkin ada‬‬
‫‪puasa yang kita tinggalkan.‬‬
‫‪• Prinsip dasar: harus mengqodho dalam jumlah yang ia yakini‬‬
‫‪dengan jumlah tersebut kewajibannhya sudah gugur.‬‬
‫‪• atau sampai mendekai yakin.‬‬
‫سا‪ :‬القضاء إن جهل عدد الفوائت‪ ،‬قال الحنفية‪ :‬من عليه فوائت كثيرة ال يدري‬ ‫• خام ً‬
‫عددها‪ ،‬يجب عليه أن يقضي حتى يغلب على ظنه براءة ذمته‪ ...‬وقال المالكية‪،‬‬
‫والشافعية‪ ،‬والحنابلة‪ :‬يجب عليه أن يقضي حتى يتيقن براءة ذمته من الفروض‪...‬‬
‫اهـ‪.‬‬
‫• وقال محمود خطاب السبكي في كتابه الدين الخالص‪ :‬فائدة‪ :‬من فاتته فرائض ال‬
‫يدرى عددها‪ ،‬يلزمه القضاء حتى يغلب على ظنه براءة ذمته عند الحنفيين‪،‬‬
‫ومالك‪ ،‬وحتى يتيقن براءتها عند الشافعية‪ ،‬والحنبلية‪ .‬اهـ‪.‬‬
‫• وانظر للفائدة الفتاوى التالية أرقامها‪.150387 ،128567 ،41521 :‬‬
‫• وهللا أعلم‪.‬‬
‫ما ث›بت بيقين ال يرتفع إال بيقين‬
Makna Kaidah Secara Fiqih:
• Apabila seseorang secara yakin mempunyai kewajiban
maka kewajiban tersebut hanya akan gugur dengan
melaksanakan kewajiban tersebut secara yakin.
• Apabila ragu apakah sudah mengerjakan atau belum
maka belum dikerjakan.
• Yakin sudah melakukan namun ragu apakah sedikit
atau banyak maka Ia melakukan yang sedikit karena
hal itulah yang yakin
• Ragu dalam jumlah yang kurang seperti yakin bahwa
jumlahnya kurang. Ragu dalam kelebihan jumlah
seperti yakin dalam kelebihan jumlah.
Puasa Di Dua Negara yangberbeda awal
Puasanya
• Awal dan akhir ramadhan mengikuti
penduduk setempat.
• Rasulullah bersabda:
‫• “ الصوم يوم تصومون والفطر يوم تفطرون واألضحى يوم‬
.‫ رواه أبو داود‬.‫تضحون‬
• “Puasa ketika kalia berpuasa, dan Idul
Firiketikakalian idak puasa, Idul Adha ketika
kalian berkurban”
Nonton Film Ketika Puasa
• Nonon film “ “ di siang ramadhan idak
membatalkan puasa
• Apabila sampai keluar mani maka puasanya
batal dan harus mengqodho
• Kalau ragu apakah keluar mani atau idak maka
tidak baal
‫• اليقين ال يزول بالشك‬
• Kalau hanya keluar mazhi tidak membatalkan
puasa
o Sunnah Berbuka Puasa
o Buka puasa dengan kurma , kalau tidak ada
dengan air
‫ قال رسول هللا صلى‬:‫• عن سلمان بن عامر رضي هللا عنه قال‬
‫ فإن‬،‫ "إذا كان أحدكم صائما ً فليفطر على التمر‬:‫هللا عليه وسلم‬
.‫ فإن الماء طهور" رواه الخمسة‬،‫لم يجد التمر فعلى الماء‬
• “kalau salah seorang diantara kalian puasa
maka berbukalah dengan kurma, kalau tidak
ada maka dengan air, sesungguhnya air itu
membersihkan.
o Hendaknya berbuka tidak berlebihan
Buka Puasa Bukan Balas Dendam
Karena Siang Tidak Makan
Puasa Anak-Anak
• wali hendaklah meyuruhnya berpuasa agar si anak terbiasa
berpuasa sejak kecil, selama anak itu mampu melakukannya.
• Rubayyi’binti Muawwidz meriwayatkan bahwa di pagi hari
Asyura’ Rasulullah mengirim utusan ke desa-desa kaum Anshar
untuk menyampaikan:
• ‘ Barangsiapa yang telah berpuasa di pagi hari, hendaknya ia
meneruskan puasanya, dan barangsiapa yang sejak pagi tidak
puasa maka hendaknya ia berpuasa di waktu yang tersisia.’
Setelah itu, kami pun berpuasa di hari Asyura, dan kami
menyuruh anak-anak kami yang masih kecil untuk berpuasa.
Kami membawa mereka ke masjid. Kami buatkan mereka
boneka dari bulu domba. Jika ada yang menangis karena lapar,
kami berikan boneka itu. Begitu terus hingga tiba waktu
berbuka.’ (h.r. Bukhari dan Muslim)
ORANG YANG DIPERBOLEHKAN TIDAK
BERPUASA DAN WAJIB MEMBAYAR
FIDYAH.

َ ‫• َو َعلَى الَّ ِذ‬


ٍ ‫ين ي ُِطيقُونَهُ فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم ْس ِك‬
]184 : ‫ين [البقرة‬
• Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu) memberi makan
seorang miskin.
• Siapa orang-orang yang berat menjalankan
Puasa?
ORANG YANG Berat Menjalankan puasa:
• Mereka , Jika berpuasa, di bulan Ramadhan
maupun di luar Ramadhan, sangat
memberatkan,:
• orang tua renta,
• orang sakit yang kecil kemungkinan sembuh,
• para pekerja berat yang penghasilannya pas-
pasan,
• Mereka diperbolehkan tidak berpuasa dan
membayar fidyah
Ukuran Fidyah

• Mazhab Maliki dan Syafi,I : satu Mud


• Hanafiyah : satu sha’ kurma atau 1/2
sha’ gandum
• Hanabilah : ½ sha’ kurma atau satu
Mud gandum.
• Titik Aman ½ sha’
Ukuran Sha’ dan Mud
•  Jika dikonversikan dalam bentuk liter (bukan
rithl !) maka menurut madzhab Syafi'i 1 sha'
adalah 2,75 liter (Majalah an Nashihah vol.
11 tahun 1427 H, hal. 38),
• artinya satu mud adalah 0,6875 liter atau
687,5 mililiter. Sebagai perbandingan, botol
minum air mineral merek aqua yang
berukuran sedang berisi 600 mililiter air.
• ½ sha’ = 1,4 Liter.
Cara Membayar Fidyah
• Dibayar sejumlah hari tidak puasa
• Diberikan kepada orang miskin
• Hendaknya membayar dengan beras
• Atau dengan uang untuk dibelikan makanan
karena makna “›‫ “ إ›طع›ام‬adalah memberi makan
• Boleh dengan mengundang makan
• Hendaknyan ada lauknya.
• Boleh dibayar kapan saja, tapi sebaiknya
disegerakan dan di bulan ramadhan.
• Boleh diberikan pada satu orang saja.
Puasa Orang Yang Sudah Uzur
• Orang tua yang sudah terbagi dua :
• Pertama: sudah tidak sadar, ia tidak
wajib puasa dan tidak wajib fidyah.
• Kedua: Masih sadar akan tetapi idak
kuat berpuasa, ia wajib membayar
fidyah.
Hukum Puasa Bagi Ibu Hamil atau
menyusui
o Pertama: pendapat Ibnu Umar dan Ibnu Abbas.
• mereka boleh tidak puasa tetapi wajib
membayar fidyah dan tidak wajib mengqadha.
• Ikrimah ra, meriwayatkan bahwa mengenai firman Allah, ‘...dan
bagi orang yang berat menjalankannya...’ Ibnu Abbas
menjelaskan bahwa ayat ini merupakan keringanan bagi
orangg tua renta yang tidak kuat berpuasa. Keduanya boleh
tidak puasa dan menggantinya dengan memberi makan satu
orang miskin setiap harinya. Begitu juga dengan wanita hamil
atau wanita yang sedang menyusui, jika berpuasa akan
membahayakan anak mereka, maka mereka boleh tidak
puasa dan sebagai gantinya adalah membayar fidyah. (h.r.Abu
Daud)
Hukum Puasa Bagi Ibu Hamil atau menyusui…
 Nafi’ menceritakan bahwa Ibnu Umar pernah ditanya mengenai
perempuan hamil yang khawatir akan keselamatan anaknya jika ia
berpuasa, maka ia menjawab, ‘Ia tidak perlu puasa, tetapi ia
harus memberi makan satu orang miskin setiap harinya, satu mud
gandum.’ (h.r. Malik dan Baihaqi)
o Kedua: Pendapat Para ulama Hanafi, Abu Ubaid, dan Abu
Tsaur : bahwa wanita hamil atau menyusui harus
mengqadha dan tidak perlu membayar fidyah.
o Ketiga : Pendapat Ahmad dan Syafi’i : bahwa
o jika puasanya akan membahayakan anakanya maka ia lebih baik
tidak puasa, tetapi harus mengqadha dan membayar fidyah.
 Namun jika puasanya akan membahayakan dirinya saja atau
dirinya dan anaknya maka ia harus mengqadhan dan tidak perlu
membayar fidyah.
ORANG YANG BOLEH TIDAK PUASA DAN
WAJIB MENGQADHA
o Orang yang sedang sakit dan orang yang sedang
musafir boleh tidak puasa, tetapi mereka wajib
mengqadha.
• Allah Ta’ala berfirman,
: ‫ضا أَ ْو َعلَى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِم ْن أَي ٍَّام أُ َخ َر [البقرة‬
ً ‫ان ِم ْن ُك ْم َم ِري‬
َ ‫• فَ َم ْن َك‬
]184
• ‘...dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan
(dan ia tidak puasa), maka (ia wajib berpuasa)
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain.’ (Al-Baqarah:184)
Sakit Yang Membolehkan tidak Puasa
• Sakit yang menyebabkan bolehnya tidak berpuasa adalah
sakit berat yang akan semakin parah jika berpuasa atau
dikhawatirkan akan memperlambat kesembuhan.
• Pengarang Al-Mughni meriwayatkan, ‘Diceritakan bahwa
beberapa ulama salaf membolehkan tidak puasa meskipun
sakit yang diderita sangat ringan,
• seperti luka di jari atau sakit gigi, karena ayat di atas
meriwayatkan ‘sakit’ secara umum.
• Selain itu, jika musafir saja dibolehkan tidak puasa meskipun
dia mampu puasa, maka begitu juga dengan orang yang
‘sakit’, ia boleh tidak berpuasa meskipun mampu
melakukannya. Pendapat ini juga dianut oleh Bukhari, Atha’,
dan Ahlu Zhahir.’
Sehat Namun Khawatir Sakit Karena
Puasa
• Orang yang sehat yang takut akan jatuh sakit karena
berpuasa, maka boleh tidak puasa seperti orang sakit.
• Begitu juga dengan orang yang sedang berpuasa dan
merasa sangat kelaparan atau kehausan, hingga
mungkin akan celaka, maka ia harus membatalkan
puasa dan mengqadha di hari lain, meskipun ia orang
sehat dan mukim.
• Hal ini bedasarkan firman Allah Ta’ala, ‘Dan janganlah
kalian membunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya
Allah Maha Penyayang kepada kalian.’ (An-Nisa’:29).
• Juga firman-Nya, ‘Dan Dia tidak menjadikan kesukaran
untuk kalian dalam agama.’ (Al-Hajj:78)
Tidak Berpuasa Karena Sakit,
kemudian meninggal tanpa
Pernah sembuh dan mampu
mengqodho, tidak wajib fidyah
dan tidak wajib qodho
Sakit, Namun Bersikeras Puasa
• Jika orang yang sedang sakit itu memilih berpuasa
dan mau menahan rasa sakitnya, maka puasanya
sah.
• Hanya saja, tindakannya itu hukumnya makruh
• karena tidak memilih keringanan yang disukai
Allah
• Sebagian sahabat pada masa Rasulullah saw,
memilih berpuasa dan sebagian lagi memilih tidak
puasa.
• Namun, kedua kelompok ini melakukannya
berdasarkan fatwa dari Rasulullah.
Mana Yang Lebih Baik Mengambil Rukhshoh
atau tetap puasa
• Hamzah Al-Islami berkata kepada Rasulullah saw, ‘Ya Rasulullah,
aku merasa kuat untuk berpuasa ketika sedang dalam
perjalanan. Salahkah aku apabila tetap berpuasa?’ Rasulullah
bersabda, ‘Itu adalah keringanan dari Allah Ta’ala. Barangsiapa
yang menerimanya itu adalah baik, dan siapa yang masih ingin
berpuasa, maka tidak ada salahnya.’ (h.r. Muslim)
• Abu Sa’id Al-Khudri menceritakan, ‘Kami berperang bersama
Rasulullah saw, di bulan Ramadhan. Di antara kami ada yang
puasa dan ada yang tidak. Orang yang puasa tidak menyalahkan
orang yang tidak puasa, dan yang tidak puasa tidak
menyalahkan yang puasa. Mereka berpendapat bahwa orang
yang kuat berpuasa lalu ia memilih berpuasa, maka itu baik
baginya. Dan, orang yang merasa lemah lalu memilih untuk tidak
puasa, maka itu lebih baik baginya.’ (h.r. Ahmad dan Muslim)
Mana Yang Lebih Baik Mengambil Rukhshoh
atau tetap puasa…….
• Abu Sa’id Al-Khudri ra, menceritakan, ‘Kami bepergian bersama
Rasulullah saw, ke Mekah. Saat itu, kami berpuasa. Kami
berhenti di suatu tempat. Lalu Rasululah saw, bersabda, ‘Kalian
telah dekat dengan musuh kalian. Tidak berpuasa akan lebih
menguatkan kalian.’
• Ini adalah rukhsah (keringanan). Di antara kami ada yang tetap
berpuasa, dan ada yang mebatalkan pusanya.
• Kemudian kami berhenti di suatu tempat lain, maka Nabi saw,
bersabda, ‘ Besok pagi, kalian akan berhadapan dengan musuh
kalian. Tidak berpuasa lebih menguatkan kalian. Karen itu,
janganlah berpuasa.’
• Ini merupakan keharusan, maka kami pun tidak berpuasa. Di
kemudian hari, ketika dalam perjalanan bersama Rasulullah,
kami berpuasa.’ (h.r. Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)
MANAKAH YANG LEBIH UTAMA: BERPUASA ATAU
TIDAK?
• Abu Hanifah, Syafi’i, dan Malik berpendapat
bahwa berpuasa lebih utama bagi yang kuat
melakukannya, sedangkan berbuka lebih utama
bagi orang yang tidak kuat berpuasa.
• Ahmad berpendapat bahwa berbuka lebih utama.
• Umar bin Abdul Azis berpendapat bahwa yang
lebih utama adalah yang lebih mudah. Jika ia
kesulitan dalam mengqadha dan lebih mudah jika
berpuasa di hari-hari Ramadhan, maka ia lebih
baik berpuasa.
ORANG YANG WAJIB TIDAK BERPUASA DAN
WAJIB MENGQADHA
• Para ulama sepakat bahwa wanita yang haid dan
wanita yang nifas tidak boleh puasa.
• Jika tetap berpuasa, maka puasanya tidak sah,
dan tetap harus mengqadha.
• Aisyah ra, menceritakan, ‘Kami mengalami haid.
Saat itu, Rasulullah saw, masih hidup. Kami
disuruh mengqadha puasa dan tidak disuruh
mengqadha shalat.
• Dipertimbangkan Mashlahat dan madharrat-nya.
Membatalkan Puasa Ketika Safar
• Jika seorang musafir meniatkan puasa di malam
hari, lalu pagi harinya ia sudah mulai puasa,
tidak mengapa jika setelah itu ia membatalkan
puasanya.
• Jabir bin Abdullah ra, menyebutkan bahwa
Rasululah saw, pergi ke Mekah pada saat
Penaklukan Mekah. Beliau berpuasa hingga tiba
ke dekat lembah Ghamime (sebuah lembah
dekat perkampungan Asfan) dan orang-orang
pun ikut berpuasa.
Membatalkan Puasa Ketika Safar…
• Lalu ada yang berkata kepada Nabi, ‘Orang-orang
keberatan jika harus meneruskan puasa. Mereka
menunggu apa yang akan engkau lakukan.’ Maka
Nabi saw, meminta segelas air, lalu meminumnya.
Ini terjadi setelah ashar.
• Melihat Nabi membatalkan puasanya, ada yang ikut
membatalkan puasa mereka dan ada yang
melanjutkan puasa mereka. Ketika Nabi mendengar
bahwa ada yang masih berpuasa, beliau bersabda, ‘
Mereka itu para pembangkang.’ (h.r. Muslim, Nasa’i,
dan Tirmidzi) Tirmidzi menshahihkan riwayat ini.
Membatalkan Puasa ketika akan Safar….
• Berniat puasa saat mukim, lalu melakukan perjalanan (musafir)
di siang hari, maka jumhur ulama berpendapat, ‘Ia tidak boleh
membatalkan puasanya.’
• Sementara itu, Ahmad dan Ishaq membolehkannya,
• Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi,
bahwa Muhammad bin Ka’ab meriwayatkan, ‘Pada
bulan Ramadhan, aku datang kepada Anas bin Malik
yang hendak musafir. Kendaraannya telah siap, dan ia
juga telah mengenakan pakaian musafir. Ia minta
disediakan makanan,lalu ia makan. Aku bertanya
keapadanya, ‘Apakah ini sunah?’ Ia menjawab, ‘Ya.’
Kemudian ia menaiki kendaraannya.’
Membatalkan Puasa ketika akan Safar…..
• Ubaid bin Jubair menceritakan, ‘Di suatu bulan
Ramadhan, aku berlayar dengan sebuah kapal
bersama Abu Basrah Al-Ghifari dari kota
Fustot (Mesir kuno). Ia mengemudikan perahu
layarnya. Kemudian ia mendekatkan makan
siangnya. Ia berkata, ‘Mendekatlah.’ Aku
bertanya, ‘Bukankah engkau masih berada di
perkampungan?’ Abu Basrah menjawab,
‘Apakah engkau membenci ajaran Rasulullah
saw?’ (h.r. Ahmad dan Abu Dawud). Sanadnya
terdiri dari orang-orang yang terpercaya.
Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
o Pertama: Makan dan Minum sengaja
• Merokok termasuk dalam kategori ini
• Memasukkan sesuatu melalui hidung
• Kedua: Segala sesuatu yang berfungsi sama dengan
makan dan minum dalam memperkuat badan., seperti
infus dan sunt‫ه‬k untuk menguatkan badan
• Ketiga : jima dan keluar mani
• Kaidah:
• Ada sesuatu benda masuk dari mulut atau hidung sampai
ke kerongkongan
• Berfungsi menguatkan badan

Anda mungkin juga menyukai