Anda di halaman 1dari 22

OM

SWASTYASTU
PENCEGAHAN PAK DAN KAK
NAMA KELOMPOK
1. Putu Anita Eka Putri (19089014005)
2. Dewa Ayu Cery Yumaheni (19089014015)
3. Ni Luh Putu Mira Damayanti (19089014030)
4. Ni Komang Satia Salini (19089014039)
5. Ni Komang Tri Susanti (19089014050)
6. Putu Widi Purnama Giri (19089014054)
7. Kadek Yona Ariska (19089014057)
 
SUB MATERI

01 Definisi PAK
dan KAK 02 Penyebab PAK
dan KAK

03 Jenis Penyakit dan


Cidera PAK dan KAK 04 Faktor-faktor Penyebab
PAK dan KAK
SUB MATERI

05 Diagnosis
PAK 06 Klasifikasi
KAK

07 Definisi Rate
KAK

09
Pencegahan PAK dan
08 Teori Penyebab
KAK
KAK
— Definisi PAK dan KAK

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan,
proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian, penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang
artifisual atau man made disease. Menurut ( Hebbie Ilma Adzim, 2013) Penyakit Akibat Kerja
(PAK) ialah gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah
karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan.

Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada
perusahaan maupun pekerjaan lainnya. Hubungan kerja disini dapat berarti, bahwa kecelakaan
terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaaan yang menyebabkan
cedera atau luka, sedangkan risiko adalah kemungkinan kecelakaan akan terjadi dan dapat
mengakibatkan kerusakan.
— Penyebab PAK dan KAK

Tedapat beberapa jenis penyebab PAK yang dapat digolongkan berdasarkan penyebab
dari penyakit yang ada di tempat kerja, yaitu :
• Golongan fisik: bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara, vibrasi,penerangan .
Efek pencahayaan pada mata, kekuatan pencahayaan beraneka ragam, yaitu berkisar
2.000-100.000 lux di tempat terbuka sepanjang hari dan pada malam hari dengan
pencahayaan buatan 50-500 lux.
• Golongan kimiawi: semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut
• Golongan biologik: bakteri, virus, jamur, dll
• Golongan fisiologik/ergonomik: desain tempat kerja, beban kerja
• Golongan psikososial: stres psikis, monotomi kerja, tuntutan pekerjan
• Golongan mental : Dapat disebabkan oleh hubungan kerja yang tidak baik atau
keadaan pekerjaan yang monoton yang menyebabkan kebosanan. 
— Jenis Penyakit dan Cidera PAK dan KAK

1. Pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral pembentukanjaringan parut (silikosis, antrakosilikosis,
asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
2. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal berada dalam
proses pekerjaan
3. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida,
hidrogen sianida, hidrogen sulfida atau derivatnya yang beracun, amoniak, seng, braso dan nikel
4. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
5. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologic
6. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes
7. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang
memiliki resiko kontaminasi khusus
8. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi
9. Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat, dll
— Faktor-faktor Penyebab PAK dan KAK

• Faktor Fisik
• Faktor Kimia
• Faktor Biologi
• Faktor Ergonomi/Fisiologi
• Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan
Kerja
— Diagnosis PAK

Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu pendekatan
sistematis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat. Pendekatan
tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat digunakan sebagai pedoman:

A. Menentukan diagnosis klinis


B. Menentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini
C. Menentukan apakah pajanan memang dapat menyebabkan penyakit tersebut
D. Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit
tersebut
— Diagnosis PAK

E. Menentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi

F. Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebabpenyakit

G. Membuat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan olehpekerjaannya


— Klasifikasi KAK
Pengertian kejadian menurut standar (Australian AS 1885, 1990) adalah suatu proses atau keadaan
yang mengakibatkan kejadian cidera atau penyakit akibat kerja. Ada banyak tujuan untuk mengetahui
klasifikasi kejadian kecelakaan kerja, salah satunya adalah dasar untuk mengidentifikasi proses alami
suatu kejadian seperti dimana kecelakaan terjadi, apa yang karyawan lakukan, dan apa peralatan atau
material yang digunakan oleh karyawan. Penerapan kode-kode kecelakaan kerja akan sangat membantu
proses investigasi dalam meginterpretasikan informasi-informasi yang tersebut diatas.

A. Dampak Kecelakaan Kerja


B. Cidera Akibat Kecelakaan Kerja
C. Klasifikasi Jenis Cidera Akibat Kecelakaan Kerja
— Definisi Rate KAK

A. Incident rate, Adalah jumlah kejadian/kecelakaan cidera atau sakit akibat kerja setiap
seratus orang karyawan yang dipekerjakan.
B. Frekwensi rate, Adalah jumlah kejadian cidera atau sakit akibat kerja setiap satu
juta jam kerja.
C. Loss Time Injury Frekwensi Rate, Jumlah cidera atau sakit akibat kecelakaan kerja
dibagi satu juta jam kerja.
D. Severity Rate, Waktu (hari) yang hilang dan waktu pada (hari) pekerjaan alternatif
yang hilang dibagi satu juta jam kerja.
E. Total Recordable Injury Frekwensi Rate, Jumlah total cidera akibat kerja yang harus
dicatat (MTI, LTI & Cidera yang tidak mampu bekerja) dibagi satu juta jam kerja
— Teori Penyebab KAK

 Teori domino

Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931. Menurut Heinrich, 88%
kecelakaan disebabkan oleh perbuatan/tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act),
sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan kesalahan manusia,
yaitu 10 % disebabkan kondisi yang tidak aman (unsafe condition) dan 2% disebabkan
takdir Tuhan. Heinrich menekankan bahwa kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh
kekeliruan atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Menurutnya, tindakan dan kondisi
yang tidak aman akan terjadi bila manusia berbuat suatu kekeliruan. Hal ini lebih jauh
disebabkan karena faktor karakteristik manusia itu sendiri yang dipengaruhi oleh keturunan
(ancestry) dan lingkungannya (environment).
— Teori Penyebab KAK

 Teori Bird & Loftus


Kunci kejadian masih tetap sama seperti yang dikatakan oleh Heinrich, yaitu adanya tindakan
dan kondisi tidak aman. Bird dan Loftus tidak lagi melihat kesalahan terjadi pada
manusia/pekerja semata, melainkan lebih menyoroti pada bagaimana manajemen lebih
mengambil peran dalam melakukan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan.

 Teori Swiss Cheese


Kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi pada setiap komponen yang terlibat
dalam suatu sistem produksi. Kegagalan suatu proses dapat dilukiskan sebagai “lubang” dalam
setiap lapisan sistem yang berbeda. Dengan demikian menjelaskan apa dari tahapan suatu
proses produksi tersebut yang gagal.
— Pencegahan PAK dan KAK

Beberapa tips dalam mencegah penyakit kerja, diantaranya:


A. Memakai alat pelindung diri secara benar dan teratur.
B. Mengenali resiko pekerjaan dan cegah supayah tidak terjadi lebih lanjut.
C. Segara akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yang berkelanjutan
Selain itu terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh seperti berikut ini:
1. Pencegahan Pimer – Healt Promotio
2. Pencegahan Skunder – Specifict Protectio
3. Pencegahan Tersier
— Angka kejadian kak

Laporan dari The National Safety Council (NSC) tahun 2015 mencatat bahwa sektor pelayanan
kesehatan memiliki risiko terjadinya kecelakaan kerja lebih besar dari pada sektor industri lain. Pada
tahun 2013 saja terdapat 666.300 kasus Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja pada petugas
pelayanan kesehatan, dengan rasio 4.4 kasus tiap 100 petugas kesehatan yang menyebabkan
hilangnya hari kerja, pengalihan pekerjaan atau larangan bekerja. Sedangkan Berdasarkan data dari
International Labour Organization (ILO) pada tahun 2012, 1 (satu) pekerja di dunia meninggal setiap
15 detik karena kecelakaan kerja dan 153 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Sedangkan di
Indonesia, hasil survei ILO menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat dua terendah di
dunia dalam penerapan K3, yaitu menempati urutan ke 152 dari 153 negara.
— Contoh kak

Kecelakaan Akibat Kerja(Kecelakaan & penyakit akibat kerja – Badraningsih L., Enny Zuhny K.,
2007). Kecelakaan kerja menurut beberapa sumber, diantaranya:
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98
• OHSAS 18001:2007
• Kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau yang berpontensi menyebabkan
merusak lingkungan.
• Menurut AS/NZS 4801: 2001,
• Kecelakaan yang terjadi ditempat kerja atau dikenal dengan kecelakaan industri kerja.
• Menurut Pemerintah c/q Departemen Tenaga Kerja RI,
• Sesuatu yang tidak terencana,
• Kejadian yang tidak terencana, dan terkontrol
— Cara mencegah dan tatalaksananya Antara lain :

• Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja


• Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan
• Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen

Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja:


• Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
• Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
• Pelayanan Kesehatan.
• Penyedian Sarana dan Prasarana serta perbaikan tempat kerja yang lebih aman, sehat dan
ergonomis.
Penatalaksanaan Tatalaksana penyakit akibat kerja secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu
tata laksana medis dan tata laksana okupasi.
• 1. Tata Laksana Medis
• 2. Tata Laksana Okupasi
—kasus Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja pada petugas
pelayanan kesehatan
Menurut pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan RI (2015) tentang situasi kesehatan
kerja tahun 2015, Jumlah kasus kecelakaan akibat kerja yang terjadi antara tahun 2011-2014 adalah
sebesar 92.453 kasus dengan jumlah kasus paling tinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar
35.917 kasus.
Pert Ada
any
aan
? ??
OM SHANTI, SHANTI,
SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai