Anda di halaman 1dari 4

Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan

Akuntansi Keuangan Lanjutan I

Kelompok 4:
Putu Dian Wulandari (1907531230)
Made Krisna Purna Nugraha (1907531235)
Putu Viona Tesya Listyawati (1907531238)
Ni Komang Yuli Trirahayu (1907531239)
Annisa Kania Alstaluna (1907531240)
Kerugian operasi terus-menerus

Kemunduran pembayaran kredit


oleh pelanggan

Cara pembayaran: Menunda


Suatu perusahaan dapat Pengelolaan modal kerja buruk
pembayaran dengan
mengalami kesulitan keuangan
Tingkat penjualan rendah persetujuan kreditur
Kreditor eksternal mengajukan
klaim dan pembayaran atas
Kesulitan membayar utang Melikuidasi asset dan
piutangnya
menyerahkan kepada
kreditur
Maka, tindakan yang dapat
dilakukan :
Pernyataan Pailit
(Jalur hukum)
Tindakan NonYudisial Tindakan Yudisial Perusahaan Pailit

1. Perjanjian rekstrukturisasi utang 1. Penundaan pembayaran

2. Manajemen komite kreditur 2. Pernyataan kebangkrutan dan


likuidasi

3. Pengalihan asset
o Tindakan Nonyudisial: Perjanjian formal antara perusahaan dan kreditor merupakan tindakan yang mengikat secara hukum tetapi tidak
berada di bawah pengadilan.
1. Perjanjian Restrukturisasi Utang  pihak debitor dapat mengajukan waktu jatuh tempo utang, meminta penurunan suku bunga utang atau
memodifikasi persyaratan dalam kontrak utang. Bentuk perjanjian retrukturisasi utang yang lain adalah perjanjian komposisi
2. Manajemen Komite Kreditor membantu pihak debitor dalam mengelola pembayaran yang paling efisien terhadap klaim kreditor.
3. Beberapa debitor dalam kesulitan keuangan dapat mengalihkan aset seperti piutang atau instrument keuangan lainnya, dalam upaya untuk
memperoleh uang tunai.

o Tindakan Yudisial: Kepailitan merupakan tindakan yudisial yang dilakukan oleh pengadilan niaga dan hakim pengadilan niaga dengan menggunakan
pedoman dalam UU Kepailitan No. 31/2004.
1. Penundaan pembayaran  pihak debitur memperoleh perrlindungan yudisial selama periode rehabilitasi
2. Pernyataan kebangkrutan dan likuidasi  sering dilakukan oleh trustee yang ditunjuk oleh pengadilan lalu asset debitur dijual dan kewajibannya
dilunasi bersamaan dengan likuidasi perusahaan.

o Penundaan Pembayaran memungkinkan untuk perlindungan legal dari tindakan kreditor selama periode waktu yang diperlukan untuk mereorganisasi
perusahaan debitor dan mengembalikan operasi perusahaan ke tingkat yang menguntungkan.
o Reorganisasi dapat dijelaskan melalui 4P : (1) Mengajukan petisi (Petition), (2 ) Memperoleh perlindungan (Protection), (3) Rencana reorganisasi (Plan
of reorganization), dan (4) Proses reorganisasi (Proceeding)
Reorganisasi
o Petisi harus membahas mengenai alternative untuk melikuidasi debitur dan membagikan penerimaan kas yang diperkirakan kepada para kreditur
o Rencana reorganisasi harus mencakup penjelasan lengkap mengenai Tindakan yang diharapkan akan dilakukan oleh debitur selama periode reorganisasi dan
bagaimana tindakan-tindakan ini akan menjadi kepentingan terbaik bagi debitur dan kreditur
o Pernyataan pengungkapan dikirimkan kepada seluruh kreditur dan pihak-pihak lain yang berwenang.
Sifat neraca perusahaan saat reorganisasi
o Kewajiban prapetisi yang akan dikompromikan sebagai bagian dari rencana reorganisasi harus dilaporkan secara terpisah dari kewajiban yang tidak akan
dikompromikan
o Kewajiban harus dilaporkan sebesar perkiraan jumlah yang diperbolehkan oleh pengadilan niaga
Ketentuan khusus lap. L/R untuk perusahaan dalam reorganisasi
o Jumlah dalam lap. l/r yang berkaitan langsung dengan reorganisasi , seperti biaya jasa hukum dan kerugian atas penjualan asset , harus dilaporkan secara
terpisah sebagai pos reorganisasi pada periode terjadinya. Selanjutnya diatur dalam PSAK 1
o Sebagaian pendapatan bunga yang diperoleh selama proses reorganisasi merupakan hasil dari debitur yang tidak diwajibkan untuk melunasi utangnya dan
menginvestasikan sumber daya yang tersedia pada instrument yang menghasilkan bunga.
o Laba per saham diungkapkan.
Karakter khusus lap. Arus kas dalam reorganisasi
o PSAK 2 tentang “Laporan arus kas” lebih menyarankan penggunaan metode langsung untuk menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, namun jika metode
tidak langsung yang digunakan, maka perusahaan harus juga mengungkapkan secara terpisah arus kas dari aktivitas operasi yang berkaitan dengan proses
reorganisasi
o Arus kas yang berkaitan dengan proses reorganisasi harus dilaporkan secara terpisah dari arus kas yang berasal dari operasi rutin.

Anda mungkin juga menyukai