Anda di halaman 1dari 17

Ekuitas

Bagian
1

MLM 2021
Pokok Bahasan

1 Bentuk Organisasi Bisnis

2 Klasifikasi dan Sumber Ekuitas

3 Penerbitan Saham

4 Saham Preferen

5 Saham Treasuri
1. Bentuk Organisasi Bisnis
Proprietorship
(perusahaan pribadi)

Partnership
Form of (Persekutuan/CV)

Organization
Corporation Special characteristics
(Korporasi) of the corporate form:

1. Influence of corporate law  articles of


incorporation
2. Use of the share system  share proportionately
in profit & losses, management, assets upon
liquidation, preemptive right
3. Development of a variety of ownership interests
 Ordinary shares & Preference shares
2. Definisi, Komponen & Sumber Ekuitas
Definisi Ekuitas Komponen Ekuitas
o Ekuitas (PSAK 50) adalah “setiap kontrak yang memberikan Komponen Ekuitas (PSAK 1)
hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan o Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
seluruh liabilitasnya. entitas Induk:
• Modal saham
 Tambahan modal disetor
 Selisih nominal dan harga transaksi
Sumber Ekuitas  Transaksi kombinasi bisnis entitas
sepengendali
• Saldo laba
• Komponen ekuitas lain
 Akumulasi OCI
 Selisih transaksi yang tidak
menyebabkan hilangnya pengendalian
o Kepentingan non pengendali

Sumber: Kieso, Weygandt, Warfield (2018)


3. Penerbitan Saham
Status Penerbitan Saham
Authorized:
Authorized shares 1.000.000 shares
Authorized:
• Issued : 800.000
Issued Shares shares
• Unissued:
200.000 shares
Issued Shares
• Outstanding:
Outstanding Shares 700.000 shares
• Treasury: 100.000
shares

Authorized shares = Issued Shares + Unissued Shares


Issued Shares = Oustanding Shares + Treasury Shares
3. Penerbitan Saham
Penerbitan Saham Dengan Nilai Par
o Nilai par: nilai yang melekat pada saham saat penerbitan tanpa terpengaruh oleh nilai
wajar saham tersebut.
o Biasanya nilai par yang ditetapkan sangat kecil karena nilai par kecil membantu perusahaan
menghindari liabilitas kontinjensi dalam hal saham dijual di bawah nilai par.
o Dalam penerbitan saham dengan nilai par, perusahaan harus mencatat nilai par saham
pada akun share capital-ordinary/preference
o Selisih antara nilai par saham dengan harga jual saham atau harga yang dibayarkan investor
dicatat pada akun share premium-ordinary/preference.
Contoh: pada tanggal 2 Januari 2019 PT Mekarjaya menerbitkan 1.000.000 saham biasa
(nilai par Rp100 per saham) dengan harga jual sebesar Rp500.000.000.
Jurnal yang dibuat oleh PT Mekarjaya atas transaksi tersebut:

2 Jan Cash 500.000.000


2019 Share Capital-Ordinary* 100.000.000
Share Premium-Ordinary 400.000.000
*1.000.000 x 100
3. Penerbitan Saham
Penerbitan Saham Tanpa Nilai Par
o Alasan penerbitan saham tanpa nilai par:
 Menghindari liabilitas kontinjensi.
 Menghindari kerumitan pencatatan selisih antara par value dan fair market value.
o Terdapat beberapa “kerugian” dalam penerbitan saham tanpa nilai par, antara lain beberapa negara
mengenakan pajak yang tinggi terhadap saham tanpa nilai par dan total harga penerbitan saham tanpa nilai
par diakui secara legal sebagai modal sehingga dapat mengurangi fleksibilitas dalam membayar dividen.
o Beberapa negara juga mensyaratkan agar saham tanpa nilai par diberikan suatu nilai yang disebut stated
value. Stated value adalah batas nilai minimum saham dimana perusahaan tidak boleh menerbitkan saham
di bawah nilai tersebut.

Contoh 1: pada tanggal 2 Januari 2019 PT Mekarjaya menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa tanpa nilai par
dengan harga jual sebesar Rp500.000.000. Jurnal yang dibuat oleh PT Mekarjaya atas transaksi tersebut adalah
sebagai berikut.
2 Jan Cash 500.000.000
2019 Share Capital-Ordinary 500.000.000

Contoh 2: pada tanggal 2 Januari 2019 PT Mekarjaya menerbitkan 1.000.000 saham biasa tanpa nilai par dengan
harga jual Rp500.000.000. Saham tersebut mempunyai stated value sebesar Rp150 per saham. Jurnal yang
dibuat oleh PT Mekarjaya atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

2 Jan Cash 500.000.000


2019 Share Capital-Ordinary 150.000.000
Share Premium-Ordinary 350.000.000
3. Penerbitan Saham
Penerbitan Saham Secara Kombinasi
o Dalam kondisi tertentu, perusahaan menerbitkan beberapa jenis saham (misalnya saham biasa
dan saham preferen) dalam satu paket penerbitan atau satu paket penjualan. Dalam hal ini,
perusahaan harus mengalokasikan harga jual tersebut ke masing-masing jenis saham.
o Ada dua metode yang digunakan, yaitu proportional method dan incremental method.
Contoh, pada tanggal 4 Mei 2020 PT Mataram menerbitkan 2.000.000 lembar saham biasa (stated
value Rp100, fair value Rp200) dan 2.000.000 lembar saham preferen (stated value Rp100, fair value
Rp300) dengan total harga jual Rp900.000.000. Atas transaksi tersebut, PT Mataram melakukan
alokasi harga jual menggunakan proportional method dengan perhitungan sebagai berikut.
Fair value saham biasa (2.000.000 x Rp200) Rp400.000.000
Fair value saham preferen (2.000.000 x Rp300) Rp600.000.000
Total fair value Rp1.000.000.000
Alokasi harga jual berdasarkan fair value  
Alokasi harga jual ke saham biasa (400/1000) x 900 juta Rp360.000.000
Alokasi harga jual ke saham preferen (600/1000) x 900 juta Rp540.000.000

Berikut ini jurnal yang dibuat oleh PT Mataram atas transaksi tersebut.
4 Mei Cash 900.000.000 Proportional
2020 Share Capital-Preference 200.000.000
Share Premium-Preference 340.000.000
Method
Share Capital-Ordinary 200.000.000
Share Premium-Ordinary 160.000.000
3. Penerbitan Saham
Penerbitan Saham Secara Kombinasi
Contoh, pada kasus PT Mataram di atas, diasumsikan saham preferen tidak
mempunyai fair value, maka PT Mataram melakukan alokasi harga jual menggunakan
incremental method dengan perhitungan sebagai berikut.

Fair value saham biasa (2.000.000 x Rp200) Rp400.000.000


Fair value saham preferen (2.000.000 x - ) -
Total fair value Rp400.000.000
Alokasi harga jual berdasarkan fair value  
Alokasi harga jual ke saham biasa (berdasarkan fair value) Rp400.000.000
Alokasi harga jual ke saham preferen (900 juta – 4000 jua) Rp500.000.000

Jurnal yang dibuat oleh PT Mataram atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

4 Mei Cash 900.000.000 Incremental


2020 Share Capital-Preference 200.000.000 Method
Share Premium-Preference 300.000.000
Share Capital-Ordinary 200.000.000
Share Premium-Ordinary 200.000.000
3. Penerbitan Saham
Penerbitan Saham Untuk Memperoleh Aset Non-Cash
Ketentuan umum dalam penerbitan saham dalam rangka memperoleh aset non-kas atau jasa:
Perusahaan harus mencatat saham yang diterbitkan tersebut sesuai dengan nilai wajar aset non-kas atau jasa yang
diperoleh dengan catatan nilai wajar aset non-kas atau jasa tersebut dapat diukur secara andal. Jika nilai wajar aset non-
kas atau jasa yang diperoleh tidak dapat diukur secara andal, maka saham yang diterbitkan dinilai sesuai dengan harga
pasar atau nilai wajar saham tersebut.
Contoh: pada tanggal 5 Juni 2020 PT Sumbawa menerbitkan 20.000 saham biasa dengan nilai par Rp100/saham untuk memperoleh
suatu hak paten.
Kondisi 1: PT Sumbawa tidak dapat menentukan nilai wajar saham, tetapi PT Sumbawa mengetahui nilai wajar paten, misalnya
sebesar Rp3.100.000. Atas hal ini, PT Sumbawa membuat jurnal sebagai berikut.

5 Juni Patent 3.100.000


2020 Share Capital-Ordinary 2.000.000
Share Premium-Ordinary 1.100.000

Kondisi 2: PT Sumbawa tidak dapat menentukan nilai wajar paten, tetapi PT Sumbawa mengetahui nilai wajar saham yang diterbitkan,
misalnya sebesar Rp3.000.000. Atas hal ini, PT Sumbawa membuat jurnal sebagai berikut.

5 Juni Patent 3.000.000


2020 Share Capital-Ordinary 2.000.000
Share Premium-Ordinary 1.000.000

Kondisi 3: PT Sumbawa tidak dapat menentukan nilai wajar saham dan nilai wajar paten. Berdasarkan penilaian konsultan ahli, nilai
paten adalah sebesar Rp2.900.000. Atas hal ini, PT Sumbawa membuat jurnal sebagai berikut.

5 Juni Patent 2.900.000


2020 Share Capital-Ordinary 2.000.000
Share Premium-Ordinary 900.000
3. Penerbitan Saham
Biaya Penerbitan Saham
Biaya-biaya terkait penerbitan saham dapat dikelompokkan menjadi dua:
1. Direct cost (biaya yang langsung berhubungan dengan penerbitan saham seperti biaya
percetakan, honor underwriter/penjamin emisi, honor konsultan hukum, honor akuntan, dan
pajak)  Mengurangi jumlah kas yang diterima (kredit akun Cash) dan di sisi lain mengurangi
jumlah share premium (debit akun Share Premium)
2. Indirect cost (biaya yang tidak langsung berhubungan dengan penerbitan saham seperti gaji
manajemen)  Dicatat sebagai expenses (beban)
Contoh: pada 1 Januari 2020 PT Tahta menerbitkan 1.000.000 saham biasa dengan harga jual
Rp1.500 per saham. Diketahui nilai par Rp500 per saham. Dalam penerbitan tersebut, PT Tahta
membayar jasa underwriter dan konsultan hukum sebesar Rp50.000.000. Atas transaksi tersebut,
PT Tahta membuat jurnal sebagai berikut.

1 Jan Cash 1.500.000.000


2020 Share Capital-Ordinary 500.000.000
Share Premium-Ordinary 1.000.000.000

Share Premium-Ordinary 50.000.000


Cash 50.000.000
(Untuk mencatat biaya penerbitan saham)
4. Saham Preferen
1 Mempunyai hak lebih dulu atas dividen

Mempunyai hak lebih dulu atas pembagian aset pada


2 saat likuidasi
Ciri Khusus
Saham 3 Dapat dikonversi menjadi saham biasa
Preferen
4 Dapat ditarik kembali (callable) oleh perusahaan

Tidak memiliki hak suara dalam manajemen perusahaan


5 (non-voting)

o Cumulative  akumulasi dividen  dividend in arreas


Fitur-fitur
o Participating  mendapat tambahan dividen yang dibagi bersama
dengan pemegang saham biasa
Saham o Convertible  dapat dikonversi menjadi saham biasa
Preferen o Callable  dapat ditarik kembali atau ditebus oleh perusahaan
o Redeemable  perusahaan wajib membeli kembali saham preferen
tersebut pada tanggal tertentu
4. Saham Preferen
Akuntansi Saham Preferen
Secara umum, perlakuan akuntansi penerbitan saham preferen tidak
berbeda dengan penerbitan saham biasa. Dalam hal ini, perusahaan
mencatat selisih antara nilai par dan harga jual saham preferen ke dalam
akun Share Premium-Preference.
Contoh: pada 1 Januari 2020 PT Nirwana menerbitkan 10.000 saham
preferen dengan harga jual $25 per saham. Diketahui nilai par $20 per
saham. Atas transaksi tersebut, PT Nirwana membuat jurnal sebagai
berikut

1 Jan Cash 250.000


2020 Share Capital-Preference
200.000
Share Premium-Preference 50.000
5. Saham Treasuri
Pembelian Kembali Saham
1. Tujuan perusahaan membeli kembali sahamnya  Saham Treasuri
a. Untuk lebih mengefisienkan pajak pada saat pembagian kas kepada
pemegang saham.
b. Untuk meningkatkan earnings per share dan return on equity.
c. Untuk memberikan saham kepada pegawai melalui program
kompensasi pegawai.
d. Untuk mencegah adanya pengambilalihan kepemilikan perusahaan
atau untuk mengurangi jumlah pemegang saham.
e. Untuk menciptakan harga pasar saham.
2. Saham treasuri akan mengurangi jumlah ekuitas perusahaan.
3. Pembelian kembali saham treasuri dapat dicatat dengan dua metode: cost method
dan par value method.
4. Pada cost method, pembelian saham treasuri dicatat dengan mendebit akun
treasury shares sesuai dengan harga beli (cost) dan jumlah ini dilaporkan di laporan
posisi keuangan sebagai pengurang jumlah ekuitas perusahaan.
5. Adapun pada par value method, pembelian saham treasuri dicatat dengan
mendebit saham treasuri sesuai dengan nilai par saham yang dibeli.
5. Saham Treasuri
Pembelian Saham Treasuri – Cost Method
Pada tahun 2016 PT Gembira menerbitkan 200.000 saham (nilai par Rp1.000) dengan harga jual
Rp2.000 per saham. Pada akhir 2019, PT Gembira mempunyai retained earning sebesar
Rp300.000.000. Berikut ini Posisi Ekuitas Perusahaan per tanggal 31 Desember 2019.
Pada tanggal 5 Januari 2020 PT Gembira membeli kembali 50.000 saham biasa dengan harga
Rp2.200 per lembar. Atas hal ini, PT Sumbawa membuat jurnal sebagai berikut.
Posisi Ekuitas PT Gembira Sebelum Pembelian Saham Treasuri (31 Desember 2019)
Equity  
Share capital-ordinary, Rp1.000 par, 200.000 shares issued and outstanding Rp200.000.000
Share premium-ordinary Rp200.000.000
Retained earnings Rp300.000.000
Total equity Rp700.000.000

Jurnal Pembelian Saham Treasuri – Cost Method


5 Jan Treasury Shares (50.000 x 2.200) 110.000.000
2020 Cash 110.000.000
Posisi Ekuitas PT Gembira Sesudah Pembelian Saham Treasuri (5 Januari 2020)
Equity  
Share capital-ordinary, Rp1.000 par, 200.000 shares issued,150.000 outstanding Rp200.000.000
Share premium-ordinary Rp200.000.000
Retained earnings Rp300.000.000
Less: Treasury shares (50.000 shares) (Rp110.000.000)
Total equity Rp590.000.000
5. Saham Treasuri
Penjualan Saham Treasuri – Cost Method
Penjualan saham treasuri dapat dilakukan: Dalam hal pembelian saham treasuri dilakukan dalam beberapa
oDi atas harga pembelian (Above Cost) kali transaksi, maka pada saat penjualan, untuk menentukan nilai
oDi bawah harga pembelian (Below Cost) cost saham treasuri yang dijual, perusahaan dapat menggunakan
Keduanya meningkatkan total assets dan equity. pendekatan FIFO, average, atau pendekatan lain.

Contoh: pada tanggal 6 Februari 2020, PT Gembira menjual 10.000 lembar saham treasuri (cost 2.200)
dengan harga Rp2.300 per saham (di atas harga beli/cost), maka perusahaan membuat jurnal sebagai berikut.

6 Feb Cash 23.000.000


2020 Treasury Shares 22.000.000
Share Premium-Treasury Shares 1.000.000
Pada tanggal 10 Februari 2020, PT Gembira kembali menjual 10.000 saham treasuri dengan harga Rp2.100
per saham (di bawah harga beli), maka perusahaan membuat jurnal sebagai berikut.

10 Feb Cash 21.000.000


2020 Share Premium-Treasury Shares 1.000.000
Treasury Shares 22.000.000

Pada tanggal 13 Maret 2020, PT Gembira kembali menjual 10.000 saham treasuri dengan harga Rp2.000 per
saham (di bawah harga beli), maka perusahaan membuat jurnal sebagai berikut.

13 Mar Cash 20.000.000


2020 Retained Earnings 2.000.000
Treasury Shares 22.000.000
5. Saham Treasuri
Penghentian Saham Treasuri
Saham treasuri yang dihentikan penerbitannya (dinoanktifkan) berstatus sebagai authorized dan
unissued shares serta mengurangi jumlah saham yang diterbitkan (issued shares).
Penerbitan 50.000 saham biasa (nilai par $100) dengan harga $250 per saham
Cash (50.000 x $250) 12.500.000
Share Capital-Ordinary (50.000 x $100) 5.000.000
Share Premium-Ordinary (50.000 x $150) 7.500.000
Pembelian kembali 10.000 saham biasa dengan harga $270 per saham (Cost Method)
Treasury Shares (10.000 x $270) 2.700.000
Cash 2.700.000
Penjualan 5.000 saham treasuri dengan harga $290 per saham
Cash (5.000 x $290) 1.450.000
Treasury Shares (5.000 x $270) 1.350.000
Share Premium-Treasury Shares 100.000
Penghentian/penonaktfan sisa saham treasuri (5.000 saham)
Share Capital-Ordinary (5.000 x $100) 500.000
Share Premium-Ordinary (5.000 x $150)* 750.000
Share Premium-Treasury Shares 100.000
Treasury Shares (5.000 x 270) 1.350.000

*Karena awalnya share premium-ordinary saat penerbitan adalah $150 per saham, maka share
premium-ordinary yang didebit adalah 5.000 x $150. Share premium-ordinary yang didebit bisa
dihitung dengan cara (5.000/50.000) x $7.500.000.

Anda mungkin juga menyukai