Anda di halaman 1dari 11

ANALGESIK TOPIKAL

ANALGESIK TOPIKAL
•Cairan, gel, serbuk, krim, semipadat, emulsi,
patch, sabun, aerosol mengadung analgesik
yang diaplikasikan secara lokal disekitar
bagian yang nyeri.
(+) (-)
Mudah penggunaannya, Iritasi kulit terlokalisasi (misalnya
nyaman, dan tanpa rasa sakit eritema)
Akses langsung ke target aksi Variabilitas kulit antar individiu dapat
menyebabkan perbedaan efikasi
Menghindari efek samping
sistemik

Choi E, Nahm FS, Han WK, Lee PB, Jo J. Topical agents: a thoughtful choice for multimodal analgesia. Korean J Anesthesiol. 2020;73(5):384-393.
doi:10.4097/kja.20357
Faktor- Faktor Penentu Penetrasi Obat Topikal

Karakter fisika-kimia bahan obat


( Memiliki sifat hidrofilik dan Bobot molekul obat (<500 Da)
hidrofobik)

Perbedaan tempat aplikasi


(variasi dari stratum korneum,
integritas kulit)
Mayank Singhal, Maria Lapteva & Yogeshvar N. Kalia (2017) Formulation challenges for 21st century topical and transdermal delivery systems, Expert Opinion on
Drug Delivery, 14:6, 705-708, DOI: 10.1080/17425247.2017.1311320
Mekanisme potensiasi absorbsi obat melalui kulit
SONOFORESIS/FONOFORESIS dengan fonoforesis yaitu terjadi PROSES KAVITASI

Pembentukan gelembung mikro gas di stratum


korneum

Terdapat modifikasi hemodinamik


mikrovaskuler

Perfusi ↑, disorganisasi lipid di stratum korneum

Peningkatan Permeabilitas

Cardoso LCP, Pinto NB, Nobre MEP, et al. Anti-inflammatory and antinociceptive effects of
phonophoresis in animal models: a randomized experimental study. Braz J Med Biol Res. Penetrasi obat lebih mudah
2019;52(2):e7773. Published 2019 Jan 24. doi:10.1590/1414-431X20187773
IONTOFORESIS

Karakteristik • Dapat terionisasi


Obat • Larut air
OBAT-OBAT DENGAN IONTOFORESIS &
FONOFORESIS
Nama Obat Indikasi Iontoforesis Fonofor
esis
Asam Asetat Tendinitis Kalsifik √ (-) -
Kalsium Klorida Spasme otot skeletal √ (+)
Deksametason Inflamasi √ (-) √

Hidrokortison Inflamasi √ (+) √


Magnesium sulfat Spasme otot skeletal √ (+) √

Salisilat Nyeri sendi dan otot √ (-) √

Ciccone, CD., 1990, Pharmacology in Rehabilitation, F.A. Davis Company


OBAT-OBAT DENGAN IONTOFORESIS
(Yang sudah dilakukan penelitian)
Nama Obat Studi Hewan/Manusia Nama Obat Studi Hewan/Manusia

Celecoxib Studi hewan Indometasin Studi hewan


Deksametason Studi hewan & manusia Fentanyl Studi manusia
Diklofenak Studi hewan & manusia Lidokain Studi manusia
Ibuprofen Studi hewan
STUDI KASUS
• Tn. DB, 38 tahun, mulai mengalami nyeri di bahu kanan. Dia bekerja sebagai tukang
kayu dan sedang bekerja membangun rumah baru. Peningkatan nyeri membutuhkan
perhatian medis. Dokter mengevaluasi pasien dan mendiagnosa Subakromial Bursitis.
Pasien dirujuk ke fisioterapis, dan dimulai program heat, ultrasound, dan exercise
untuk mengatasi kondisinya.
• PROBLEM/ PENGARUH OBAT
Saat evaluasi awal terapi fisik, terapis menanyakan kepada pasien jika sudah
menggunakan obat tertentu untuk bursitis yang dialami pasien. Pasien mengatakan
bahwa dokter menyarankan untuk menggunakan aspirin atau ibuprofen jika perlu
untuk meredakan nyeri. Ketika ditanya jika pasien sudah meminum obat tersebut,
pasien mengatakan bahwa dia sudah meminum aspirin 1/2x terutama ketika nyeri bahu
mengganggu tidur saat malam. Ketika pasien ditanya analgesik spesifik yang
digunakan, pasien menyebutkan preparasi parasetamol komersil.
• PERTANYAAN
1. Bagaimana parasetamol berbeda dari NSAID seperti aspirin dan ibuprofen, dan
mengapa perbedaan ini penting pada kasus ini?
2. Apa yang harus disampaikan terapis tentang penggunaan analgesik OTC?

Anda mungkin juga menyukai