Osteoartritis Terkini
focus pada tehnik
injeksi intra artikuler
Dipresentasikan oleh :
Dr.dr.Arief Nurudhin,Sp.PD,K-
R,FINASIM
RUMAH SAKIT DR MOEWARDI
SURAKARTA
2023
2
• Rawan Sendi : avasculer
• Kondrosit (1 % ): sintesis ECM bantalan
sendi, dan sistesis hyaluronat
• ECM :
• Air (70 %)
• Kolagen (15 % ): rangka sendi
• Proteoglikan ( 15 % ) glikosaminoglikan
• Keratan sulfat
• Kondroitin-6 sulfat
• Kondroitin-4 sulfat
• Proteoglikan + Hyaluronat bantalan sendi
• Membran Sinovial
• Avasculer
• 1-3 lapis sel sinoviosit
• Sinoviosit A ( makrofag ) melepas debris sel
dan material khusus ke ruang sendi
• Sinoviosit b ( fibroblast )sintesis hyaluronat
cairan sendi lubrikasi, produksi kolagen,
remodelling
• Cairan sinovial
• Sangat sedikit sulit diaspirasi
• Viskositas sangat tinggi
• Warna jernih dan transparan
• Bekuan musin tak mudah putus
• Leukosit rendah ( < 200/mm3 )
• Sel PMN rendah ( < 25 % )
• Kultur negatif
OSTEOARTRITIS
OA lutut di Indonesia secara radiologis
Bentuk artritis yang 302 juta orang di
mencapai 15,5% pria dan 12,7% umur 40-60
paling sering seluruh dunia
tahun
Diperkirakan 40% pria dan 47% wanita akan menderita osteoartritis sepanjang hidupnya, dengan
insiden meningkat menjadi 60% jika mereka memiliki indeks massa tubuh lebih besar dari 30.
8
Origins of Joint Pain In Patients With OA
Tissue Mechanism of Pain
Subchondral bone Medullary hypertension, microfractures
Ligaments Stretch
Enthesis Inflammation
Synovium Inflammation
Bursa bursitis
1. Mengurangi/mengendalikan nyeri
2. Mengoptimalkan fungsi gerak sendi
3. Mengurangi keterbatasan aktivitas fisik sehari-hari (ketergantungan pada
orang lain) dan meningkatkan kualitas hidup
4. Menghambat progresifitas penyakit
5. Mencegah terjadinya komplikasi
Non-
Farmakologis
Pengelolahan
Farmakologis
Pengolahan
Farmakologi
Paracetamol direkomendasikan dalam kondisi tertentu OA tangan, lutut, dan panggul
Pengolahan
Farmakologi
Pengolahan
Farmakologi
Duloxetin pada kondisi tertentu OA tangan, lutut, dan panggul
1. high molecular weight dan low molecular weight atau tipe campuran.
2. kondroprotektif, anti-inflamasi, meningkatkan produksi proteoglikan, analgesik,
joint lubricant dan shock-absorbtion.
3. Dosis yang dianjurkan 20 mg tiap minggu selama 5 minggu, 30 mg tiap minggu
selama 3 minggu atau 60 mg dosis tunggal
Pengolahan
Farmakologi
Injeksi kortikosteroid pada OA lutut yang sedang mengalami peradangan akut, kronik,
dan efusi sendi
TRANSMISSION LA
COX-1
COX-2
Spinothalamic
Peripheral
tract TRANSDUCTION
nerve
Trauma
Peripheral
nociceptors
There is no single drug can get optimal analgetic without side effect
THE WHO ANALGESIC LADDER
Very severe
Hydromorphone
WHO
Step III
Morphine
Severe Oxycodone
Fentanyl
Buprenorphine
Pain intensitiy
Drugs
Tramadol
Tilidine
WHO Moderate
Codein
Step II Dextropropoxyphene
NSAIDs
COX II inhibitors
Selective COX-2
Increasing COX-2 Selectivity Increasing COX-1 Selectivity
3
INJEKSI INTRA ARTIKULAIR
• Suatu tehnik memasukkan zat tertentu ke dalam sendi
• Dilakukan dengan memperhatikan indikasi dan kontra indikasi
• Bisa dilakukan pada semua kelainan pada sendi
• Bukan merupakan terapi utama pada osteoarthritis
• Hati2 karena banyak organ di sekitar sendi
• Obat yang biasa diberikan melalui injeksi intra artikuler pada OA
• Steroid
• Asam hyaluronate
• Ploro therapi
• Botulinum
• PRP
• Stem cell
• INDIKASI
• Nyeri menetap setelah pemberian obat2 tan oral
• Kontra indikasi penggunaan NSAID
• Pasien gangguan GIT
• Pasien dengan Riwayat coroner
• Pasien dengan penurunan GFR
• Pasien yang menolak mimnum obat
• Pasien geriatri
• Pasien dengan kontra indikasi pembedahan
• KONTRA INDIKASI
• Riwayat alergi
• Pasien menolak
• Efusi sendi
• Anak2
• Kehamilan
• Riwayat infeksi kulit sekitar sendi
• Diabetes dan gula darah tidak terkontrol
• Infeksi sendi
• EFEK SAMPING SUNTIKAN
• Nyeri di bekas suntikan
• Bengkak di sendi yang disuntik
• Keluar darah
• Syncope
• Kaku di kaki yang disuntik
• Reaksi alergi
• Infeksi
• Menciderai jaringan periartikuler
• kesemutan
• HAL2 YANG HARUS DIPERHATIKAN ( buat dokter )
• Diagnosis dan lokasi harus benar
• Tidak takut menyuntik
• Memiliki kemampuan menyuntik intra artikuler
• Empati pada pasien
• Prosedur aseptic harus benar
• Tidak ragu2 dan meyakinkan
• Melakukan dengan legeartis
• Tidak menyusahkan posisi pasien
• Bersikap tenang apapun yang terjadi pada tempat suntikan
• HAL2 YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA PASIEN
• Bersedia disuntik
• tidak takut disuntik
• Tidak sedang hamil
• Tidak sedang ada infeksi
• Tidak sedang ada penyakit yang berat
• kooperatif
• NASEHAT BUAT PASIEN
• Tidak boleh aktivitas berat dalam 72 jam pasca disuntik
• Tidak menyembuhkan penyakit
• Kemungkinan akan ada suntikan ulang
• Bisa timbul rasa tidak nyaman pasca disuntik
• Bisa timbul bengkak
• Bisa timbul reaksi alergi
TEKHNIK INJEKSI
• Medial
• Lateral
• Superomedial
• Superolateral
• inferomedial
KESIMPULAN
• Diagnosis OA berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta
dibantu dengan pemeriksaan penunjang
• Tatalaksana OA harus bersifat comprehensive meliputi terapi
farmakologis dan non farmakologis
• Intervensi dilakukan jika dengan tata laksana konvensional sudah
tidak bisa lagi
TERIMA KASIH