Nodul RA subcutan
RA Joint
➢ Minggu – Bulan timbul keluhan sendi
kecil kaki dan proksimal interphalang →
besar
➢ Sendi bengkak, teraba hangat, nyeri,
kaku
Diagnosa klinis & radiologis
➢ Morning stiffness, arthritis ≥ 3 sendi,
tangan, simetris, Nodul Rhematoid, RF
serum +
➢ Perubahan Ro yg tipikal
Komplikasi
➢ Perdarahan GI → NSAID
➢ Infeksi → Corticosteroid
3. Gout & Arthritis Gout
misal thiazide
3. Meningkatnya sintesa purin ok defisiensi
atau cacat enzim HGPRT (Hipoxanthine
Guanine Phosporiboxy Transferase) → ↑
produksi As urat
4. Diet tinggi purin
Morfologi
➢ Arthritis Akut → Timbunan kristal urat →
infiltrat netrofil masuk dan berada dalam
cairan sendi → fagositosia → degradasi →
mediator inflamasi
➢ Synovium odematous, kongesti, diikuti
infiltrasi sel limfosit, plasma dan makrofag
➢ Arthritis Kronik dengan Tophus →
terbentuk lapisan tebal as urat di permukaan
sendi → synovium hiperplastik & fibrotik
PANUS merusak cartilage sendi → erosi
tulang juxta articuler
➢ Tophus → agregat besar dari kristal urat
yang diliputi reaksi radang
➢ Lokasi Tophus kartilago artikular,
periartikuler, tendon, dan soft tissue,
telinga,palmar dan telapak kaki.
Klinis
➢ Hiperurikemia asimtomatik
➢ Arthritis Akut
Serangan mendadak nyeri sendi, hiperemis
→ menyerang satu sendi
Asam urat plasma meningkat > 0,5mmol/ L
Diagnosa
➢ Klinis dan radiologis
Terapi
➢ Bila tidak diobati akan berkembang jadi
GOUT ARTHRITIS
➢ NSAID (nonsteroid antiinflamasi drug)
atau kolkisin → gejala hilang bbrp jam
➢ Allopurinol menekan sintesa as urat
dengan menghambat oksidasi xantin,
diberikan bila level as. Urat > 9 mg/dl
4.Arthritis Infeksiosa
Disebabkan infeksi organisma sebagian
besar ok bakteri
1. A Suppurativa
2. A Gonococus
3. A Tuberculosa
4. A Lyme (spirochaeta)
5. A Viral
5. Joint Neoplasma
• Ganglion
Kista multilokular di jaringan ikat kapsul
sendi atau pembungkus tendon
Patogenesis
➢ Degenerasi miksoid dan perlunakan
kistik pada jaringani kat kapsul sendi
atau sarung tendon
Lokasi
➢ Wrist, Poplitea atau lainnya
Morfologi
➢ Teraba sebagai nodul keras namun lentur
Mikros
➢ Berupa ruang kista.
➢ Tidak dilapisi synovium.
➢ Tidak berhubungaan dengan tulang sendi
➢ Tidak terdapat epithel pelapis
Klinis
➢ Nyeri, kelemahan sendi, erosi tulang,
penekanan nervus
Diagnosa
➢ Klinis dan Radiologis → harus dibedakan
dengan Baker Cyst merupakan herniasi
rongga sendi ok ↑ cairan intraartikuler,
eksudat dari RA atau A Suppuratif
Terapi
➢ Pembedahan
Soft Tissue Tumor
Pendahuluan
➢ Kelainan kromosom dan gen →
translokasi atau fusi gen pada beberapa
jenis sarkoma
➢ Lokasi di mana saja, namun yg terbanyak
: 40% ekstremitas bawah terutama paha
20% di ekstremitas atas
10% di kepala dan leher
30% di badan dan retroperitoneum
Klinis :
➢ Tumor ganas tumbuh lebih progresif :
tumor jinak
➢ Pemeriksaan x foto polos local , CT Scan,
atau MRI untuk mengetahui batas tumor
dan infiltrasinya ke jaringan sekitar
➢ Selain itu FNAB atau Biopsi → diagnosa
➢ Terapi meliputi eksisi simple/ luas,eksisi
kompartement, amputasi atau disartikulasi
→ ganas radioterapi atau kemotherapi.
➢ Prognosa ditentukan oleh :
• Grading hitopatologi
• Staging tumor
• Ukuran tumor
• Kedalaman tumor
1. LIPOMA
6. Leiomyosarcoma
➢ 10-20% dari sarcoma di jaringan lunak
➢ Insidensi terjadi pada usia dewasa, lebih
banyak pada wanita
➢ Lokasi jaringan lunak yang dalam dari
ekstremitas atau retroperitoneum.
Morfologi
➢ Masa padat, tidak nyeri, tumor di retro-
peritoneal bisa >> besar → gangguan
organ abdomen
Mikroskopik
➢ Terdiri dari sel-sel spindle ganas dengan
inti berbentuk seperti cerutu/ cigar shaped
tersusun membentuk fasikulus yang saling
berpotongan
Klinis
➢ Tumor yang superfisialis/ subkutaneus
berukuran kecil mempunyai prognosa
yang lebih baik
➢ Tumor di retroperitoneum lebih besar dan
sulit dieksisi seluruhnya prognosanya
kurang baik
7. Rhabdomyoma
➢ Tumor jinak dari otot bergaris/ skelet
➢ Insidensi jarang, lebih sering yg ganas
8. Rhabdomyosarcoma
➢ Tumor ganas otot bergaris/ skelet
➢ Insidensi banyak pada anak-anak dan
dewasa muda, sering pada usia < 20 th
Lokasi
➢ Banyak di daerah kepala,leher dan
saluran urogenetalia/ ekstremitas
Klasifikasi
1. Alveolar Rhabdomyosarcoma
2. Pleomorphic Rhabdomyosarcoma
3. Embryonal Rhabdomyosarcoma
Edited WWGTP
Morfologi
➢ Ciri khas adanya sel Rhabdomyoblast
➢ Sel bentuk bulat memanjang/ TAD POLE
➢ Sel ini memiliki sitoplasma granular
eosinofilik, mengandung banyak filament
dan kadang terdapat stria. inti terletak
ditepi (eccentric)
Klinis :
➢ Merupakan tumor yang agresif
➢ Terapi berupa pembedahan dan
kemoterapi
3. Kelainan Neoplastik Tulang
a. Tumor Osteogenic
b. Tumor Chondrogenic
c. Ewing Sarcoma
d. Giant Cell Tumor/ GCT
e. Muliple Myeloma
PENDAHULUAN
➢Neoplasma pd SMS ± 1% semua tumor
➢Sarcoma tulang ± 0.2% semua tumor
➢Hanya sedikit yg memiliki experience ok
diagnosa dibuat oleh team
➢Bone tumor >> timbul pada anak & remaja
➢Chondroblastome & GCT hampir selalu berasal
sunburt
s
B. Tumor Chondrogenic
➢ Tumor dengan karakteristik memproduksi
kartilago hialin or miksoid
➢ Benign > Malignant
● OSTEOCHONDROMA (EXOSTOSIS)
➢ Tumor tulang rawan jinak, bagian atasnya
dilapisi kartilago yang tumbuh kearah luar
➢ L : P = 3 : 1, onset 10 th, rata-rata < 20 th
➢ Ada yang memandang bukan tumor tapi sbg
malformation, transformasi ganas < 1%
➢ Lokasi daerah metaphisis dekat garis
pertumbuhan, solitary or multiple
➢ Pathogenesis mutasi EXT gen
➢ Morfologi berupa tonjolan seperti jamur,
abu-abu kebiruan, ± 4 cm (1 – 20 cm)
➢ Radiologi “ projection yg pedunculated/
sesil pada metaphisis long bone”
➢ Mikros tumor td tulang rawan, didalamnya
ossifikasi mengandung susum tulang ditutupi
oleh cartilago cap
● CHONDROMA
➢ Tumor jinak cartilago hialin
➢ Insidensi >> usia 20 - 40 th
➢ Tumbuh di cavum medular
“Enchondroma”, bila di permukaan tulang “
Subperiosteal/ Jukstacortical Chondroma”
➢ Lokasi metaphisis berkembang dari
ossifikasi enchondral
➢ Patogenesis berasal dari “ growth plate
cartilage” yg sdh berhenti kmd membesar
ekspansi shg korteks terdesak & menipis
➢ Morfologi berupa nodul lobulated, abu-abu
kebiruan, translucen, dia. < 3 cm
➢ Multiple enchondroma OLLIER DISEASE,
➢ bila + hemangioma MAFFUCI SYNDROM
➢ Radiologis “ O ring sign “ suatu nodul radio-
lucen dikelilingi tulang dense/ tipis padat
➢ Mikros
Tumor batas jelas tersusun lobulus td matriks
hialin dinataranya didapatkan lacuna berisi
chondrosit jinak, pada Ollier & Maffuci atypic
OLLIE MAFFUCI
R
● CHONDROSARCOMA
➢ Merupakan tumor ganas kartilago, tdk
produksi bahan osteoid
➢ Insidensi usia > 40 th
➢ Lokasi tersering pelvis, femur, costa,
humerus dan scapula
➢ Klasifikasi berdasar lokasinya Sentral,
Peripheral dan Periosteal (Jukstakortikal)
➢ Radiologi Masa osteolitik dg bercak
kalsifikasi
➢ Morfologi berupa masa besar, lobulated,
mengkilat, semitranslusen
➢ Mikros : tulang rawan,yg hiperseluler, inti besar
pleomorfik, hiperkromatik, inti ≥ 2, satu lacu >
mitosis
➢ Klinis membesar progresif, rasa sakit
➢ Prognosis dibedakan grade 1, 2, 3 masing-
masing 5 YRS 90%, 81%, 43%
➢ Terapi eksisi luas (Wide Block Excision)
➢ Poorly diff cepat membesar, rekuren, metastase
paru
➢ DD Chondroma
WD
P
D
c. Ewing Sarcoma & PNET
(Primitive Neuroectodrmal Tumor)
➢ Neoplasma ganas “small round cell tumor
primer bone/ soft tissue berasal dari sel-sel
primitif neural
➢ Insidensi usia 10 – 15 th, 80% < 20 th
➢ Lokasi Diaphiasis long bone tu Femur bisa
juga tibia, humerus, fibula, tulang pipih pelvis
atau skapula
➢ Patogenesis 85% adanya translokasi
kromo- som t(11;22)(q24;q12) & Fusi gen
EWS-FLI1
➢ Juga didapatkan ekspresi onkogen c myc &
translokasi kromosom spesifik yg sama
➢ Perbedaannya ES > undiffrentiated : PNET
➢ Ro : osteolitik, destruktif, tepi permeatif &
periosteum reaktif → “onion skin”
Morfologi
➢ Masa putih kecoklatan mengandung daerah
perdarahan dan nekrosis
➢ Muncul dari cavum medulare invasi korteks
& periosteum
➢ Mikros td sel-sel bulat kecil monoton +
CD99,
membentuk “Hommer Wright Rossete”
Klinis
➢ ES meta ke paru dan tulang lain
➢ Masa membesar, nyeri, teraba hangat, fever
➢ Lab. Menyerupai infeksi
➢ Terapi kombinasi bedah, chemoterpi w/n
radioterapi meningkatkan prognosa
➢ DD yang penting Limfoma
Onion Skin
Apperance
Masa putih kecoklatan dengan
area Perdarahan dan nekrotik
d. Giant Cell Tumor/ GCT
➢ Neoplasma jinak yang agresif lokal / LMP
➢ Insidensi usia 20 – 40 th, jarang < 10 th
➢ Lokasi sekitar lutut → epifisis dan metafisis
➢ Ro. Tepi tulang erosi & lytik
➢ Morfologi masa soliter or multiple, merah
kecoklatan, degenerasi kistik
➢ Mikros : sel tumor mononuklear, oval,
unoform & osteoklast giant cell inti > 40
➢ Klinis fraktur pathologis, rekuren, 4% - ganas
➢ Terapi kuretage
e. Muliple Myeloma
➢ Neoplasma ganas dari sel plasma ( >> )
➢ Insidensi puncak usia 50 – 70 th
➢ Lokasi skull, costa, spine, sternum, pelvis
➢ Bila lesi tunggal → Plasmasitoma
➢ Pathogenesis translokasi t (4;14)
➢ Ro. “Punched Out Lession” → osteolitik
➢ Morfologi → “multiple bone destruction”
➢ Mikros : Td sel plasma yg imatur & atypik
tersebar difuse tanpa ikatan, inti bulat
eksentrik, kromatin gb. “cart wheel”,
sitoplasma biru-keabuan
➢ Lab. Protein Bence Jones di darah or
urin, BM > 30% td sel Plasma
➢ Klinis sakit tulang ok ekspansi di marrow,
lesi litik, IL-6 → aktivitas osteoclast →
Hipercalcemia, Kematian ok infeksi & RF
➢ 99% sekresi Imunoglobulin → 60% Ig G,
20 – 25% Ig A, 15 – 20% hanya light chain
“Punched out
lession”
Selamat Belajar