Contoh Presentasi Tugas Amdal
Contoh Presentasi Tugas Amdal
Gambar Jembatan
Suramadu pada malam
hari
2. Studi Kasus Pengaruh adanya Jembatan Suramadu
Memiliki potensi sebagai generator pembangkit, namun apabila tidak
dikendalikan maka diprediksi akan membawa pengaruh perubahan
terhadap pengembangan wilayah di kawasan kaki Jembatan Suramadu
dan sekitarnya baik pada sisi Surabaya maupun Bangkalan seperti :
• menurunnya fungsi bangunan dan kualitas lingkungan
• nelayan mengalami penurunan income karena berkurangnya populasi
ikan dan kerang di daerah perairan,
• adanya penurunan terhadap hasil pertanian (petani merelakan
lahannya guna kepentingan pengembangan Jembatan Suramadu)
• banyak warga masyarakat yang menjadi pengangguran karena
kurangnya lapangan pekerjaan. Yakin(2013),
3. AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)
Dalam proses pengerjaan AMDAL salah satu proses awal yang perlu
ditelusuri adalah proses Screening atau penapisan lalu dilanjutkan
dengan proses pelingkupan (Scoping)
4. Rencana Kegiatan Pembangunan Jembatan Suramadu
Rencana kegiatan yang dilakukan dalam pembangunan Jembatan
Suraadu ini dibagi menjadi tigas bgaian, yaitu prakonstruksi,
konstruksi, dan pasca konstruksi.
1. Sosial Ekonomi
Kondisi perekonomian khususnya pendapatan daerah kabupaten
Bangkalan sebelum adanya jembatan Suramadu menunjukkan angka
yang positif. Setiap tahun terjadi peningkatan sebesar 5 – 6%
Tabel 1Perkembangan pendapatan daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2002 – 2009
Tahun Perkembangan
Pendapatan daerah (Juta Rupiah)
2.085.885,48 -
2002
2003 2.180.542,43 4,54
2004 2.575.129,14 18,10
2005 2.697.572,26 4,75
2. Sosial Budaya
Sebelum adanya Jembatan Suramadu keadaan sosial budaya Masyarakat
khsusnya di sisi Madura sangatlah primitif, hal ini disebabkan sulitnya
akses transportasi untuk menuju kota besar seperti Surabaya.
Sosial budaya dalam masyarakat Madura khususnya Kab.Bangkalan
sebelum adanya Jembatan Suramadu adalah hampir tidak pernah
mengalami kasus yang negatif (peredaran narkoba). Dengan demikian
dapat dikatakan pula bahwa budaya yang dianut oleh masyarkat Madura
adalah budaya yang benar-benar dijaga kearifannya oleh masyarakatnya
dari turun-temurun.
6. Penapisan (Screening) Studi Kasus
Berdasarkan kriteria dampak penting yang telah disebutkan di UU.
Nomor 32 tahun 2009 pasal 22 (2) maka dapat diambil dampak penting
dari studi kasus mengenai pembangunan Jembatan Suramadu adalah
sebagai berikut :
1. Luas wilayah persebaran dampak
Wilayah yang diperkirakan terkena dampak dibangunnya Jembatan
Suramadu adalah Kecamatan Tambaksari, Bulak dan Kenjeran di
Surabaya, Kecamatan Labang, Tragah dan Burneh di Kabupaten
Bangkalan Madura, serta alur Selat Madura yang merupakan sarana lalu
lintas dan sumber mata pencaharian nelayan
2.Jumlah penduduk yang terkena dampak
Jumlah penduduk Kab.Bangkalan yang merasakan dampaknya secara
langsung pasca pembangunan Jembatan Suramadu ditunjukkan dengan
adanya penurunan jumlah tenaga kerja yang drastis pada tahun 2007
sebesar 1770 orang dari 3784 pada tahun sebelumnya, padahal
perkembangan jumlah perusahaan industri kecil, jumlah tenaga kerja
serta nilai produksinya rata- rata meningkat dari tahun 2002 hingga
2008 (sebelum diopersikannya jembatan Suramadu (Hotijah, 2010).
b. Ketenangan Masyarakat
Konstruksi: ketidaknyamanan kelangsungan hidup warga msyarakat
sekitar kawasan pembangunan proyek yang disebabkan adanya suara
bising dari alat bangunan yang dipakai untuk pembangunan jembatan.
Pasca Konstruksi : semakin banyaknya alat transportasi yang melintasi
Jembatan Suramadu sehingga dapat menimbulkan keramaian di jalan
raya seperti kendaraan yang melintasi kecamatan Burneh – Bangkalan
b. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
Konstruksi : Perektrutan buruh untuk membantu dalam pengangkutan
material, transportasi dan buruh bangunan.
PascaKonstruksi: masyarakat sekitar mendapatkan lahan untuk
membuka usaha seperi berjualan di sekitar jalan akses menuju Jembatan
Suramadu.
Komponen Sosial Budaya
a. Sikap Masyarakat Terhadap Proyek
Prakonstruksi :Masyarakat madura terutama Kab.Bangkalan masih
berperilaku berdasarkan budaya agama yang dianutnya, sehingga
masalah-masalah negatif masih sangat jarang terjadi,masyarakat Madura
masih sering menggunakan teknologi yang tradisional dalam melakukan
aktivitasnya.
Pasca Konstruksi : Masuknya budaya luar Pulau Madura yang tidak
dapat disaring oleh masayarakat Madura terutama kalangan remaja. Hal
tersebut ditunjukkan dengan banyak timbulnya kasus mengenai
perampokan yang disertai dengan pembunuhan dan pengedaran narkoba.
Tabel 2. Identifikasi Dampak Kegiatan Pembangunan Jembatan
Suramadu Terhadap Masyarakat Kec.Labang, Kab.Bangkalan – Madura
Tahap Tahap Tahap Pasca
No Komponen Lingkungan
Prakonstr uksi Konstruksi Konstruksi
Komponen Biogeofisik
1. √ √
Sikap Masyarakat Terhadap Proyek
2.
Ketenangan Masyarakat √ √
Evaluasi Dampak Potensial
Berikut adalah hasil evaluasi dari masing-masing dampak potensial
berdasarkan 3 komponen :
a. Komponen Biogeofisik
1. Perubahan bentuk lahan : perubahan bentuk lahan yang awalnya
merupakan lingkungan persawahan kini menjadi jalan akses menuju
Jembatan Suramadu khususnya dari arah Kab. Bangkalan
2. Penurunan Kualitas Air Laut
Kualitas air laut yang ada di sekitar area proyek menjadi tercemar karena
masuknya material bangunan ke dalam air secara tidak sengaja sehingga
menyebabkanya terganggunya ekosistem biota aquatik dan nantinya
berdampak pada warga masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada
hasil laut.
3. Biota aquatik
Menurunnya kualitas air laut menyebabkan ekosistem biota aquatik
menjadi terganggu sehingga berpotensi mengusir populasi ikan dan
kerang yang ada di area bawah Jembatan Suramadu.
4. Penurunan Kualitas Udara Bersih
• Konstruksi: wilayahdi sekitar proyek pembangunan menjadi
tercemar terutama semakin sedikitnya kesediaan udara bersih yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, Kec.Labang Kab. Bangkalan.
• Pasca kontruksi : jumlah alat transportasi yang melintasi wilayah
Kab. Bangkalan semakin meningkat sehingga warga masyarakat
Kec.Burneh sering merasakan dampak dari polusi kendaraan
b. Komponen Sosial Ekonomi
1. Pendapatan Masyarakat
• Konstruksi : merugikan para nelayan, adanya penurunan hasil panen
petani karena banyak lahan yang digunakan untuk pengembangan
jembatan
• Pasca konstruksi :bangkrutnya MPU,turunnya jumlah penumpang
kapal ferry secara drastis karena akses melalui Jembatan Suramadu
lebih efisiensi terhadap waktu.
Dampak positif : menyebabkan Income perkapita rata-rata per tahun di
Bangkalan bertambah sebanyak 93,63 % karena semakin lancarnya
transportasi yang juga akan meningkatkan kegiatan ekonomi.
2. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
• Prakonstruksi & Konstruksi : keterlibatan tenaga kerja yang diambil
sebagian dari masyarakat lokal untuk mengangkut material bangunan
• Pasca operasi Jembatan Suramadu terjadi pertumbuhnya aktivitas
perekonomian di sekitar Jembatan Suramadu karena adanya
pedagang kaki lima (PKL).
c. Komponen Sosial Budaya
1. Sikap Masyarakat Terhadap Proyek
• Prakonstruksi: masyarakat Kab.Bangkalan masih berperilaku
berdasarkan budaya agama yang dianutnya, sehingga masalah-
masalah negatif masih sangat jarang terjadi. Misalnya kasus
pencurian,pembunuhan,maupun pengedaran narkoba, masyarakat
Madura masih sering menggunakan teknologi yang tradisional dalam
melakukan aktivitasnya.
• pengoperasian jembatan menyebabkan masuknya budaya luar Pulau
Madura yang tidak dapat disaring oleh masayarakat Madura terutama
kalangan remaja seperti timbulnya kasus mengenai perampokan yang
disertai dengan pembunuhan dan pengedaran narkoba.
3. Ketenangan Masyarakat
• Konstruksi :terjadi ketidaknyamanan kelangsungan hidup warga
masyarakat sekitar kawasan pembangunan proyek yang disebabkan
adanya suara bising dari alat bangunan yang dipakai untuk
pembangunan jembatan.
• Pasca Konstruksi semakin :banyaknya alat transportasi yang
melintasi Jembatan Suramadu sehingga dapat menimbulkan
keramaian di jalan raya seperti kendaraan yang melintasi kecamatan
Burneh – Bangkalan.
Hasil Proses Pelingkupan
Dampak Penting Hipotetik
Selain dampak positif ada pula dampak negatif yang sangat penting yang
ditimbulkan dari pembangunan Jembatan Suramadu, yakni :
• Adanya perubahan bentuk lahan yang digunakan untuk pembukaan
lahan sebagai jalan akses menuju Jembatan Suramadu. Lahan yang
awalnya merupakan lahan persawahan milik masyarakat sekitar kini
menjadi jalan raya sebagai akses menuju Jembatan Suramadu.
• Penurunan kualitas air laut yang disebabkan karena adanya mobilisasi
alat dan bahan material yang digunakan dalam pembangunan
Jembatan Suramadu. Adanya kegiatan tersebut menyebabkan laut
menjadi tercemar sehingga ekosistem biota aquatik menjadi
terganggu.
• Penurunan kualitas udara bersih yang disebabkan karena adanya
kegiatan mobilisasi alat dan bahan material yang dilakukan saat
pembangunan Jembatan Suramadu.
8. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Pembangunan Jembatan Suramadu
lihat lampiran tabel dalam mic.word