Anda di halaman 1dari 11

Pembersih dan

Perannya Dalam
Berbagai
Kelainan
Dermatologis
Pembersih
kulit
• Pembersih kulit adalah zat aktif pada permukaan kulit (yaitu
pengemulsi / deterjen / surfaktan / sabun) yang menurunkan
tegangan permukaan kulit dan menghilangkan kotoran, sebum,
minyak dari produk kosmetik, mikroorganisme, dan sel kulit
yang terkelupas.
• Pembersih yang ideal harus dapat melakukan semua fungsi tersebut
tanpa merusak atau mengiritasi kulit, sebaliknya harus dapat
menjaga kelembapan permukaan kulit.
Evolusi pembersih
modern
Pembersih dapat dibagi menjadi tiga bentuk dasar:
• Soap (sabun): terdiri dari garam alkali asam lemak rantai
panjang dengan pH antara 9 dan 10.
• Syndet (deterjen sintetis): memiliki kandungan asam lemak
bebas yang relatif tinggi sehingga memberikan manfaat
pelembab yang membantu menjaga hidrasi kulit
• Combars: pembersih yang lebih lembut daripada ‘soap’, tetapi
menyebabkan pembersihan yang lebih kuat daripada deterjen
sintetis (syndet).
Variant
pembersih
• Lipid free cleansing
lotions
• Liquid body washes
• Cold creams
Efek samping sabun
(soap)
• Setelah pencucian dengan sabun, kulit akan terasa kencang selama
5- 10 menit, akibat penguapan air yang cepat dari permukaan
kulit.
• Kulit kering, bersisik dan kasar
• Iritasi
• Dermatitis kontak alergi terhadap pewangi, pengawet, atau
pewarna yang ada pada sabun.
Faktor penyebab kekeringan dan iritasi pada
pembersih
• Bahan surfaktan
• Residu bahan pembersih
• pH bahan pembersih

Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, dapat


disimpulkan bahwa deterjen sintetis dan pembersih bebas lipid
memiliki potensi iritasi yang paling kecil dibandingkan yang lainnya.
Penggunaan pembersih pada berbagai kelainan
dermalogik
• Untuk kulit normal pemilihan pembersih tertentu kurang penting
dibandingkan dengan pasen dengan kelainan dermatologis
seperti dermatitis atopik, akne vulgaris, rosacea, photoaging,
dermatosis akibat kerja, pruritus perianal, dan kulit sensitif.
• Dalam semua kasus ini, agen pembersih harus biokompatibel
dengan terapi topikal kondisi kulit.
Pembersih untuk dermatitis
atopik
• Dermatitis atopik (DA) terjadi sebagai akibat dari keterkaitan
yang kompleks antara faktor lingkungan, imunologi, genetik,
dan farmakologis.
• Beberapa faktor pemicu seperti iritan (sabun dan deterjen,
iritan akibat kerja, dan desinfektan), mikroorganisme,
aeroalergen, perubahan musim, dan faktor psikogenik dapat
memperburuk penyakit.
• Karena sabun memiliki efek iritan dan pasien DA biasanya
menunjukkan ambang iritasi yang rendah, maka deterjen sintetis
adalah pilihan yang baik untuk pada pasien ini. Pembersih
tersebut mempunyai kemampuan untuk menjaga hidrasi kulit.
Pembersih untuk
akne
Tujuan pembersihan untuk kulit akne adalah untuk menghilangkan
kotoran permukaan, keringat, dan lipid kulit yang berlebihan
dengan lembut tanpa mengiritasi atau mengeringkan kulit.

Pembersih yang ideal untuk kulit akne adalah:


- Non-komedogenik
- Non-aknegenik
- Non-irritating
- Non-alergenik
Mitos yang terkait dengan akne bahwa membersihkan dan
mengosok kulit dengan sabun dan air beberapa kali sehari akan
mengurangi minyak pada permukaan kulit; namun hal ini
menyebabkan pembengkakan akne dan kadang-kadang bahkan
dapat menyebabkan akne detergikan.
Pembersih untuk
rosasea
• Kulit pasien rosasea sangat sensitif terhadap iritan kimiawi.
Sebaiknya hindari sabun klasik, pembersih yang mengandung
alkohol, astringen, dan abrasif pada pasien ini.
• Idealnya, hanya agen pembersih yang sangat ringan yang
harus digunakan pada pasien ini.
• Dianjurkan untuk menggunakan deterjen sintetik.

Anda mungkin juga menyukai