Anda di halaman 1dari 29

Sistem Thinking

TOOLS UNTUK MEMODELKAN DINAMIKA PERILAKU


SISTEM
RANTI MAESYAROH - 202091058
Saat ini pertukaran informasi yang cepat dan akurat sehingga bisa diakses secara
real time dan terbuka telah menjadi kunci dari pembangunan suatu negara.
Informasi tersebut nantinya dapat menjadi bahan pengukuran pemerintah dalam
pengambilan keputusan dan eksekusi kebijakan. Salah satu bentuknya untuk
lingkup kawasan kota adalah konsep kota cerdas atau smart city. Smart city ini
dapat mendukung pembangunan teknologi informasi di lingkup wilayah kota serta
melakukan pembangunan yang cerdas dan bersifat independent yang membutuhkan
partisipasi aktif dari masyarakatnya. Surabaya merupakan salah satu kota di
Indonesia yang sedang berproses menjadi smart city seutuhnya. Kota Surabaya
sudah memperoleh penghargaan tingkat nasional hingga asia pasifik. Pada tahun
2011, Surabaya berhasil meraih tiga penghargaaan smart city yaitu pada kategori
smart governance, smart living dan smart environment pada ajang Smart City
Konsep Model dan Simulasi

Simulasi mengacu kepada kumpulan dari metode dan


aplikasi untuk meniru perilaku dari sistem yang sebenarnya
tanpa perlu membuat sistem yang asli yang dapat menguras
banyak sumber daya, simulasi bisa diterapkan dalam
berbagai macam bidang, industri dan aplikasi. Simulasi
dapat dilakukan pada sistem yang simple maupun yang
lebih kompleks, juga dapat membantu dalam pengambilan
keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat tanpa harus
mengeluarkan biaya yang besar.
Simulasi Sistem dinamis

Pengertian system
Sistem adalah keseluruhan inter-aksi antar unsur dari sebuah objek
dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan
(Muhammadi et al., 2001, p3). Pengertian keseluruhan adalah lebih
dari sekadar penjumlahan atau susunan, yaitu terletak pada kekuatan
yang dihasilkan oleh keseluruhan itu jauh lebih besar dari suatu
penjumlahan atau susunan. Dalam dunia nyata misalnya pada sistem
fisik, dinding bata merupakan keseluruhan interaksi batu bata melalui
semen pengikat, kekuatannya jauh lebih besar dibandingkan
tumpukan atau susunan batu bata berbentuk dinding tanpa semen
pengikat.
Sistem Dinamik

Sistem dinamik adalah suatu metode analisis permasalahan


dimana waktu merupakan salah satu faktor penting, dan
meliputi pemahaman bagaimana suatu sistem dapat
dipertahankan dari gangguan di luar sistem, atau dibuat
sesuai dengan tujuan dari pemodelan sistem yang akan
dibuat
prinsip sukses penggunaan sistem dinamis

 Bangun model untuk menyelesaikan problem tertentu, bukan untuk memodelkan


sistem. Model harus mempunyai tujuan yang jelas dan tujuan tersebut harus
dapat menyelesaikan masalah yang ada. Pemodel harus mengeluarkan semua
faktor yang tidak relevan terhadap problem untuk memastikan lingkup proyek
adalah layak.
 Pemodelan harus terintegrasi ke dalam proyek dari awal. Nilai dari proses
pemodelan dimulai sejak awal, pada fase penentuan problem.
 Berusaha skeptis terhadap nilai dari pemodelan dan terus berdiskusi mengenai
”mengapa kita memerlukannya” dari awal proyek. Banyak problem yang tidak
sesuai penyelesaiannya dengan menggunakan sistem dinamis.
prinsip sukses penggunaan sistem dinamis

 Sistem dinamis tidak berdiri sendiri, dan gunakan tools dan metode lain yang sesuai dengan
permasalahan.
 Fokus pada implementasi dari awal proyek.
 Pemodelan bekerja dengan baik sebagai proses iteratif dari penyelidikan bersama
diantara client dan konsultan
 Hindari pemodelan secara ’black box’. Usahakan libatkan client
 dalam proses pembangunan model.
 Validasi merupakan proses berkelanjutan dari pengetesan dan pembangunan keyakinan dari
model.
 Peroleh model pendahuluan yang bekerja secepatnya dan tambah detailnya ketika diperlukan.
 Batasan model yang luas lebih penting dibandingkan detail yang lengkap.
 Gunakan expert modelers.
Langkah langkah pemodelan yang bersifat
sistemik

 Menurut Muhammadi et al. (2001,p11), terdapat lima langkah yang dapat


ditempuh untuk menghasilkan bangunan pemikiran (model) yang bersifat
sistemik, yaitu :
 Identifikasi proses menghasilkan kejadian nyata
Identifikasi proses yaitu mengungkapkan pemikiran tentang proses nyata
(actual transformation) yang menimbulkan kejadian nyata (actual state).
Proses nyata itu merujuk pada objektivitas dan bukan proses yang dirasakan
atau subyektivitas. Contohnya, pada sistem fisik, kejadian dinding bata
menjadi rapuh, dapat disebabkan oleh jenis bata yang bermutu rendah dan
ukuran bata yang tidak standar, adalah benar menurut ilmu teknik sipil. Jika
dikatakan dinding bata yang rapuh disebabkan usia dinding, maka akan
Langkah langkah pemodelan yang bersifat
sistemik
 Identifikasi kejadian diinginkan
Langkah kedua adalah memikirkan kejadian yang seharusnya, yang diinginkan, yang
dituju, yang ditargetkan ataupun yang direncanakan (desired state). Oleh karena
keharusan, keinginan, target dan rencana itu merujuk kepada waktu mendatang, disebut
juga pandangan ke depan atau visi. Agar visi tidak dianggap sebagai mimpi, maka visi
yang baik perlu dirumuskan dengan kriteria layak dan dapat diterima. Layak artinya dapat
diantisipasi akan menjadi kenyataan, sedangkan dapat diterima artinya dapat diantisipasi
tidak akan menimbulkan pertentangan. Dengan kedua kriteria ini berarti memikirkan limit
kejadian yang akan direncanakan dimana unjuk kerja sistem akan bersifat mantap (stable)
dalam perubahan cepat (dynamic) masa lampau dan mendatang. Misalnya, pada sistem
fisik, tujuan dinding bata sebuah rumah adalah untuk memberikan batas wilayah rumah.
Ini adalah benar menurut konsep ilmu teknik sipil. Jika keinginan tersebut di luar
kelayakan yaitu memberikan perlindungan terhadap gangguan pencurian akan menjadi
kurang layak, karena perlindungan terhadap pencurian tidak selalu ditentukan oleh dinding
Langkah langkah pemodelan yang bersifat
sistemik
 Identifikasi kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan
Langkah ketiga adalah memikirkan tingkat kesenjangan antara kejadian aktual dengan
seharusnya. Kesenjangan tersebut adalah masalah yang harus dipecahkan. Perumusan
masalah ini secara konkrit, artinya bisa dinyatakan dalam ukuran kuantitatif atau kualitatif.
Contohnya, pada sistem fisik, tujuan dinding bata sebuah rumah secara kualitatif adalah
untuk memberikan batas yang jelas pada wilayah rumah. Jika kondisi nyata sekarang
dinding pembatas tersebut belum ada di halaman rumah, sehingga kabur antara halaman
rumah sendiri dengan rumah tetangga. Antara batas nyata dengan batas yang diinginkan
terdapat kesenjangan, yaitu kekaburan batas wilayah rumah yang harus diperjelas.
Langkah langkah pemodelan yang bersifat
sistemik
 Identifikasi mekanisme menutup kesenjangan
Langkah keempat adalah identifikasi mekanisme tentang dinamika variabel-variabel untuk mengisi
kesenjangan antara kejadian nyata dengan kejadian yang diinginkan. Dinamika tersebut adalah aliran
informasi tentang keputusan-keputusan yang telah bekerja dalam sistem. Keputusan-keputusan
tersebut pada dasarnya adalah pemikiran yang dihasilkan melalui proses learning, yang dapat
bersifat reaktif maupun kreatif. Pemikiran reaktif ditunjukkan oleh aksi yang bentuk atau polanya
sama dengan tindakan masa lampau dan kurang antisipatif terhadap kemungkinan kejadian di masa
mendatang. Sedang pemikiran kreatif ditunjukkan oleh aksi yang bentuk atau polanya berbeda
dengan tindakan masa lampau, yang dapat bersifat penyesuaian tindakan masa lampau (adjustment)
ataupun berorientasi ke masa datang (visionary) dengan tindakan yang bersifat baru. Contohnya,
pada sistem fisik, identifikasi keputusan untuk memperjelas kekaburan batas wilayah rumah dengan
dinding pembatas. Untuk mewujudkan keputusan tersebut ada tiga kemungkinan bentuk tindakan
dilihat dari pola interaksi sosial, misalnya dinding bata yang tinggi sehingga bebas dari pandangan
tetangga (reactive), membangun dinding bata secukupnya membuat menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya (adjustment), membangun dinding bata sebatas lutut yang mengandung nilai
keindahan dan keseimbangan (visionary).
Langkah langkah pemodelan yang bersifat
sistemik
  Analisis Kebijakan
Langkah kelima adalah analisis kebijakan, yaitu menyusun alternatif tindakan atau
keputusan yang akan diambil untuk mempengaruhi proses nyata sebuah sistem dalam
menciptakan kejadian nyata. Keputusan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kejadian
yang diinginkan. Misalnya, pada sistem fisik, keinginan untuk memperjelas kekaburan
batas wilayah rumah dengan dinding pembatas, misalnya membuat dinding bata yang
tinggi sehingga bebas dari pandangan tetangga. Bentuk-bentuk intervensi fungsional
misalnya diperlukan peningkatan jumlah dan kecepatan pengadaan bahan-bahan
bangunan, jumlah dan mutu tenaga kerja untuk mendukung pembuatan dinding bata
tersebut. Alternatif intervensi struktural misalnya membangun dinding bata sebatas lutut
yang mengandung nilai keindahan dan keseimbangan, yang mengubah mekanisme sistem
berkaitan dengan unsur lain, yaitu konsultan arsitek dan penyesuaian alokasi sumber-
sumber pembiayaan, adalah suatu kebijakan yang menantang dan berorientasi ke depan.
Fungsi fungsi penting simulasi

 Fungsi-fungsi Penting Simulasi


Fungsi-fungsi penting yang terdapat dalam simulasi antar lain : 
Fungsi IF 
Fungsi ini menggambarkan suatu kondisi dan digunakan untuk banyak kepentingan, antara
lain untuk menguji variabel-variabel lain. Contoh penulisan fungsi ini dalam software
simulasi powersim ialah : Aux IF = IF(Condition, value1, value2)
Keterangan :
Condition = suatu logical value (true or false) Value1 = angka sembarang (parameter
komputer) Value2= angka sembarang (parameter komputer)
Fungsi fungsi penting simulasi

 Fungsi GRAPH
Fungsi ini digunakan bila data berupa table atau data menunjukkan hubungan yang non
linier. Contoh penulisan fungsi ini dalam software simulasi powersim ialah :
Aux GRAPH=GRAPH(X,X1,dx,Y(N)) 
Keterangan :
X = variable bebas (merupakan sumbu-x, input) 
X1 = nilai pertama dari X
dx = pertambahan nilai dari X Y(N) = vektor (sumbu-y, output)
Fungsi fungsi penting simulasi

Fungsi Delay
Fungsi ini digunakan bila terdapat delay atau kelambatan dalam sistem. Ada tiga jenis
delay dalam simulasi, yaitu delay material, delay informasi, dan delay pipeline. Salah satu
contoh penulisan fungsi ini dalam software simulasi powersim ialah :
Aux OUTPUT=DELAYMTR(INPUT,DELAY_TIME,1,”INITIAL”)
Fungsi fungsi penting simulasi

 Fungsi STEP
Fungsi ini merupakan fungsi penambahan seterusnya pada periode tertentu dalam simulasi.
Fungsi ini dapat dicontohkan jika kita menabung sebesar Rp 2000,- secara kontinyu setiap
bulan dan dimulai pada bulan pertama. Kemudian pada bulan ke empat kita menambah
tabungan kita dengan Rp 500,- untuk seterusnya, maka fungsi STEP tersebut dapat ditulis :
AUX TABUNGAN=2000+STEP(500,4)
Fungsi fungsi penting simulasi

 Fungsi PULSE
Fungsi ini sama dengan fungsi STEP, namun pada fungsi ini penambahan nilai dilakukan
secara periodik (berkala). Contoh penulisan fungsi PULSE dalam software simulasi
powersim dengan menggunakan contoh yang ada pada fungsi STEP sebelumnya ialah :
AUX TABUNGAN=2000+PULSE(500,4,4)
Angka 500 menunjukkan besarnya penambahan, angka 4 pertama menunjukkan waktu
pertama penambahan dilakukan, dan angka 4 kedua menunjukkan interval penambahan
pertama dengan penambahan selanjutnya.
Fungsi fungsi penting simulasi

 Fungsi TIMECYCLE
Fungsi TIMECYCLE digunakan untuk menguji siklus waktu atau interval waktu. Contoh
penulisan fungsi ini dalam software simulasi powersim ialah :
Aux TIMECYCLE=TIMECYCLE(FIRST,INTERVAL) 
Keterangan :
FIRST = waktu pertama untuk pengecekan 
INTERVAL = waktu di antara pengecekan yang satu ke pengecekan yang lain
Tools Untuk Memodelkan dinamika perilaku
sistem

Tools untuk memodelkan dinamika perilaku system ada 3 yakni:


  Delays
  Coflows
 Modeling Decission Making
Delays

Sebuah sistem dapat dibangun dengan penundaan yang melekat . Penundaan adalah unit


yang menyebabkan pergeseran waktu pada sinyal input, tetapi itu tidak mempengaruhi
karakteristik sinyal. Sebuah penundaan yang ideal adalah sistem penundaan yang tidak
mempengaruhi karakteristik sinyal sama sekali, dan bahwa penundaan sinyal untuk jumlah
waktu yang tepat. Beberapa penundaan, seperti penundaan pemrosesan atau penundaan
transmisi, tidak disengaja. Namun penundaan lain, seperti penundaan sinkronisasi, merupakan
bagian integral dari sistem. Bab ini akan berbicara tentang bagaimana penundaan digunakan
dan direpresentasikan dalam Domain Laplace. Setelah kami merepresentasikan penundaan di
domain Laplace, itu adalah masalah yang mudah, melalui perubahan variabel, untuk
mengekspresikan penundaan di domain lain.
Delays

Penundaan yang ideal


Penundaan yang ideal menyebabkan fungsi masukan bergeser ke depan dalam waktu dengan
jumlah waktu tertentu. Sistem dengan penundaan yang ideal menyebabkan keluaran sistem
tertunda oleh sejumlah waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
coflows

Kumpulan aliran yang terkait secara sistematik menjadi dua kelompok mesin sebagai coflow. Coflow berisi
struktur dan kolektif tujuan alirannya. Struktur Setiap coflow c (S, D) = {f 1 , f 2 , ..., f | c | } adalah
kumpulan arus (f i ) antar mesin dalam kelompok mesin S dan D, di mana | c | menunjukkan kardinalitas
(yaitu, nomor arus) di c. Mesin di S dan D mungkin atau mungkin tidak putaran. Misalnya, coflow yang
mewakili mr-shuffle di file Pekerjaan MapReduce akan memiliki pembuat peta di S, r reduksi di D, dan total
aliran mr (yaitu, | c | = mr).
Sekarang kita dapat merepresentasikan aplikasi komputasi cluster kita- membuat grafik G = (M, C), di mana
M adalah himpunan ma grup chine yang dihubungkan oleh coflows di C, himpunan coflows. Gambar 2
menggambarkan pekerjaan Dryad dan Spark pada Gambar- ure 1 (c) dan Gambar 1 (d) menggunakan empat
pola coflow yang berbeda. Jika kita menunjukkan waktu mulai dan akhir dari setiap aliran f i ∈ c
berdasarkan waktu mulai (f i ) dan akhir (f i ), waktu mulai dan akhir dari coflow dapat diwakili dengan start
(c) = min f I mulai (f i ) dan akhir (c) = maks f I akhir (f i ). Durasi atau waktu penyelesaian (c) dari c
menjadi c = end (c) −start (c). Kami menunjukkan total jumlah byte yang ditransfer menggunakan(f i )
coflows

Tujuan Tujuan kolektif dari coflow tidak hanya dic-tates optimasi bersama yang dapat
dilakukan pada alirannya, tetapi juga menentukan potongan informasi yang diperlukan
diminta untuk pengoptimalan tersebut. Pertimbangkan dua yang dominan tujuan dalam
komunikasi cluster:
 • Memenuhi tenggat waktu (c <D): Untuk menyelesaikan dalam tenggat waktu- garis D,
seseorang dapat mengatur kecepatan untuk semua aliran untuk selesai pada D [26].
 • Minimalkan waktu penyelesaian (minimalkan c): Salah satu cara mencapai ini adalah
dengan mengatur laju arus individu tersebut bahwa kemajuan yang paling lambat
(f terakhir ) akan selesai secepat mungkin, dan sisanya selesai dengan akhir (f terakhir )
[11].
Model Decision Making

Semua orang perlu membuat keputusan dari waktu ke


waktu. Mengingat waktu yang terbatas dalam merumuskan kebijakan
dan menangani masalah publik, administrator publik harus menikmati
keleluasaan tertentu dalam merencanakan, merevisi, dan
melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain, mereka harus
terlibat dalam pengambilan keputusan (Gianakis, 2004). Selama
bertahun-tahun, banyak sarjana mencoba merancang model
pengambilan keputusan untuk menjelaskan proses pembuatan
kebijakan.
Model Decision Making

Semua model bermanfaat untuk memahami sifat proses pengambilan


keputusan di perusahaan atau organisasi. Semua model didasarkan pada
asumsi tertentu yang menjadi dasar pengambilan keputusan.
1. Model Rasional / Klasik :
Model rasional adalah upaya pertama untuk mengetahui proses
pengambilan keputusan. Ini dianggap oleh beberapa orang sebagai
pendekatan klasik untuk memahami proses pengambilan keputusan. Model
klasik memberikan berbagai tahapan dalam proses pengambilan keputusan
yang telah dibahas sebelumnya.
Model Decision Making

2. Model Rasionalitas Terikat atau Model Manusia Administratif:


Pengambilan keputusan melibatkan pencapaian tujuan. Rasionalitas menuntut
pembuat keputusan harus benar-benar memahami tindakan alternatif untuk mencapai
tujuan.
 Herbert A. Simon mendefinisikan rasionalitas dalam istilah tindakan objektif dan
cerdas. Ini ditandai dengan hubungan perilaku antara tujuan dan sarana. Jika cara
yang tepat dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan, keputusannya rasional.
 Model Bounded Rationality didasarkan pada konsep yang dikembangkan oleh
Herbert Simon. Model ini tidak mengasumsikan rasionalitas individu dalam proses
pengambilan keputusan.
Model Decision Making

3. Model keputusan retrospektif (model favorit implisit):


Model pengambilan keputusan ini berfokus pada bagaimana pembuat
keputusan berusaha merasionalisasi pilihan mereka setelah dibuat dan mencoba
untuk membenarkan keputusan mereka. Model ini telah dikembangkan oleh
Per Soelberg. Dia membuat pengamatan mengenai proses pemilihan pekerjaan
dari mahasiswa bisnis yang lulus dan mencatat bahwa, dalam banyak kasus,
para siswa mengidentifikasi favorit tersirat (yaitu alternatif yang mereka
inginkan) di awal proses perekrutan dan pemilihan. Namun, siswa terus
mencari alternatif tambahan dan dengan cepat memilih alternatif terbaik.
Model Decision Making

3. Model keputusan retrospektif (model favorit implisit):


Model pengambilan keputusan ini berfokus pada bagaimana pembuat
keputusan berusaha merasionalisasi pilihan mereka setelah dibuat dan mencoba
untuk membenarkan keputusan mereka. Model ini telah dikembangkan oleh
Per Soelberg. Dia membuat pengamatan mengenai proses pemilihan pekerjaan
dari mahasiswa bisnis yang lulus dan mencatat bahwa, dalam banyak kasus,
para siswa mengidentifikasi favorit tersirat (yaitu alternatif yang mereka
inginkan) di awal proses perekrutan dan pemilihan. Namun, siswa terus
mencari alternatif tambahan dan dengan cepat memilih alternatif terbaik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai