Anda di halaman 1dari 16

TITIK TEMU

AGAMA DAN ILMU

Slide 1
Problem mendasar
hubungan agama dan ilmu
• Apakah agama bertentangan dengan ilmu?
• Apakah ilmu menyingkirkan Tuhan?
• Apakah alam semesta ini diciptakan?
• Apakah kita benar-benar produk alam
semesta?
• Apakah alam semesta mempunyai tujuan?

Slide 2
Tipologi hubungan agama dan ilmu
Ian Barbour John Haught
Konflik Konflik

Independensi Kontras

Dialog Kontak

Integrasi Konfirmasi
Slide 3
Tipologi: Konflik
• Persoalan utama terjadinya konflik
1. Problem kosmologi : pusat tata surya bumi
atau matahari
2. Problem penciptaan: bagaimana alam
tercipta? Diciptakan Tuhan (kreasionisme)
atau terjadi secara alamiah tanpa peran
Tuhan (evolusionisme)
 Melahirkan aliran scripturalisme vs
skeptisme Slide 4
• Kaum scripturalis : teks kitab suci adalah
satu2nya kebenaran yang mutlak.
• Kaum skeptis : segala sesuatu harus
diragukan kebenarannya termasuk kitab
suci.

Slide 5
Agama dan ilmu tidak dapat dipertemukan

Agama Ilmu
1. Berawal dari keyakinan 1. Berawal dari keraguan
2. Kebenaran apreori 2. Kebenaran aposteriori
3. Tdk dpt dibuktikan secara 3. Dapat dibuktikan secara
empiris empiris
4. Berdasar keimanan 4. Berdasar fakta yang dpt
dogmatis diamati
5. Bersifat subjektif emosional 5. Bersifat objektif rasional
6. Mempertahankan 6. Selalu mengalami
kemapanan perubahan

Slide 6
• Galileo Galilei: “kita harus menerima tafsir
harfiah atas Alkitab jika ada teori ilmiah yang
terbukti secara tak terbantahkan”.
• Bryan Appleyard: perkembangan keilmuan
modern telah merusak dan mengikis otoritas
tradisi. Keilmuan modern bukanlah jalan
pengetahuan yang benar-benar netral, tetapi
merupakan kekuatan subversif dan bahkan
demonik yang telah membuat kebudayaan
kehilangan substansi spiritualnya

Slide 7
Tipologi: Independensi (1)
• Kebenaran ilmu dan agama sama-sama absah selama berada
pada batas ruang lingkup penyelidikan masing-masing.
• Ilmu dan agama memiliki tolok ukur kebenaran yang
berbeda sehingga agama tidak boleh dinilai menggunakan
tolok ukur ilmu, demikian pula sebaliknya.
• Ilmu dan agama tidak perlu saling mencampuri satu dengan
yang lain, karena memiliki cara pemahaman akan realitas
yang benar-benar terlepas satu sama lain, sehingga tidak ada
artinya mempertentangkan keduanya (Haught, 2004: 7-9)

Slide 8
• Karl Barth (1949: iii): ilmu dan agama memiliki
metode dan pokok persoalan yang berbeda. Ilmu
dibangun berdasar pengamatan dan penalaran
manusia, sedangkan teologi berdasarkan wahyu
Tuhan.
• Francis Bacon dan Newton: sikap ilmiah sejati
berangkat dari keberanian berpikir dan
mengamati sendiri tanpa bersandar pada otoritas
apapun, sementara sikap dasar agama adalah
kepercayaan dan kepasrahan pada otoritas lain
terutama otoritas Tuhan
Slide 9
Tipologi: Dialog (1)
• Pendekatan independen meskipun
merupakan pilihan yang cukup aman,
namun dapat menjadikan realitas kehidupan
menjadi terbelah.
• Pendekatan independensi membantu tetapi
membiarkan segala sesuatu berada pada
jalan buntu yang bisa membuat orang putus
asa (Barbour, 1990: 15)
Slide 10
Tipologi: Dialog (2)
• ilmu dan agama tidak dapat disekat dengan kotak-
kotak yang sama sekali terpisah, meskipun
pendekatan ini menyadari bahwa keduanya
berbeda secara logis, linguistik maupun normatif.
• Meskipun keduanya berbeda namun tidak mungkin
benar-benar dipisahkan.
• Dialog antara ilmu dan agama dapat memperkaya
keyakinan keagamaan sekaligus memperdalam
pemaknaan akan temuan ilmiah.
Slide 11
Tipologi: Integrasi (1)
• Ian Barbour:
integrasi teologis. Teori ini berusaha mencari
implikasi teologis atas berbagai teori ilmiah
mutahir, kemudian satu teologi baru dibangun
dengan memperhatikan juga teologi tradisional
sebagai salah satu sumbernya. Pandangan
konseptual teologi dapat berubah atas nama
“belajar dari ilmu” (Barbour, 2002: 82).

Slide 12
Tipologi: Integrasi (2)
John Haught
• agama sebagai konfirmasi ilmu. Teori ini memposisikan
agama sebagai konfirmasi terhadap perkembangan ilmu,
tentu ilmu yang tidak merusak. Bentuk dari integrasi yang
dimaksudkan sebagai upaya mengakarkan ilmu beserta
asumsi metafisisnya pada pandangan dasar agama tentang
realitas.
• Ilmu sebagaimana agama mempunyai aspek ‘kepercayaan’
(fiduciary). Tanpa unsur kepercayaan ini, ilmu tidak
memiliki rangsangan untuk mengupayakan kebenaran
(Haught, 2004: 28).
Slide 13
Tipologi: Integrasi (3)
• Albert Einstein:
“ilmu tanpa agama lumpuh, agama tanpa
ilmu buta”

Slide 14
Unsur yang mempertemukan agama dan
ilmu
• Ontologi: agama dan ilmu berasal dari satu
sumber yang sama yaitu Tuhan
• Epistemologi: tidak ada satu metode yang
paling akurat untuk mengungkap
kebenaran, shg diperlukan multiple-method.
• Teleologi: agama dan ilmu dipertemukan
pada tujuan yang sama yaitu mengungkap
kebenaran.
Slide 15
• terimakasih

Slide 16

Anda mungkin juga menyukai