Yogyakarta, 19 – 22 Juni 2023 I Raja-Raja 18:21 Nabi Elia menantang umat Israel dgn berkata: ‘Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia’. Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.
Gejala masa kini, orang beragama (Kristen)
gamang, dangkal, “ABU-ABU”, bingung, tidak berpendirian, pasif (aktif tanpa pengertian). PENDAHULUAN Di Indonesia, PLURALISME AGAMA adalah topik yang menjadi populer pada sekitar akhir 1990-an, dianggap sebagai Solusi atas Konflik Agama/ politik/negara. Banyak theolog oikumenikal yang telah menulis buku mengenai pluralism agama.
Mereka mengusulkan untuk masing-masing agama
menyembunyikan keunikan/finalitasnya untuk kalangan sendiri (intern).
Padahal, setiap agama tidak mungkin menyem-
bunyikan kecantikan/keunggulan/keunikannya. Masalah agama/politik/negara di dunia, ialah masa- lah egoism kelompok oknum dan kelompok mayoritas dan minoritas. Sangat kecil, berurusan dengan theologia agama-agama.
Sebagian dari para theolog/pendeta yang bernaung
di bawah payung PGI/WCC (arus utama) mencermati, akar masalah adalah theologia yang unik/final (fundamentalisme)…no dialogue…
Karena itu mereka menjadikan toleransi dan dialog
sebagai jalan raya (utama). Untuk mewujudkan dialog, harus berani berubah, bahkan rela menanggalkan finalitasnya masing-masing. Finalitas masing-masing agama tetap menghakiki dalam agama-agama tersebut, tentu bukan untuk menciptakan agama superior dan inferior (fakta): superior jumlah, inferior kualitas (Nurcholis Madjid)
Mencermati Kelompok Theolog yang mengagung-
agungkan pluralism agama ….maka
Tahun 2002, Stevri Indra Lumintang
THEOLOGIA ABU-ABU: PLURALISME AGAMA. Tantangan & Ancaman Racun Pluralisme Agama dalam Theologia Kristen Masa Kini. Buku ini telah dibedah dan dipresentasikan di banyak gereja, sekolah tinggi dan universitas termasuk Universitas Satya Wacana (dicetak 4 kali)
Dalam waktu 10 tahun kemudian, theologia
jenis ini (pluralism agama) menjadi terdiam!
Bukan mati, melainkan bergandengan
dengan theologia kontemporer dan New Age Movement dalam spirit postmodernisme. PENGERTIAN Untuk membahas lebih lanjut mengenai PLURALISME AGAMA, kita perlu menjelaskan beberapa istilah supaya “di antara kita nyambung”
Karena, buku THEOLOGIA ABU-ABU
(PLURALISME AGAMA), penulis disalah pahami oleh Sebagian pembaca “judul buku” karena mereka tidak memahami penjelasan istilah dalam buku tersebut.
Mereka menganggap bahwa penulis adalah orang
yang Anti-Pluralitas (Kemajemukan) sekaligus Anti-Pancasila 1. Pluralitas Agama
Fakta adanya eksistensi lebih dari
satu agama yang berbeda dan yang diam (tinggal) bersama dalam suatu wilayah yang sama, seperti satu suku dan atau bangsa (Religious Plurality) 2. Pluralogi Agama Pluralogi agama adalah suatu studi yang mempelajari agama-agama yang berbeda, namun memiliki kesamaan hak dan pengakuan dalam suatu konteks masyarakat dan bangsa.
Itu artinya, sekalipun agama-agama
yang ada dalam suatu konteks masyarakat dan bangsa adalah berbeda, namun semuanya setara (different but equal) 3. Pluralisme Agama Pluralisme agama adalah suatu pandangan (isme/tidak netral lagi) yang mengakui bahwa semua agama yang ada di dunia adalah memiliki kebenaran yang sama, tujuan akhir yang sama dan beriman kepada Allah yang sama walaupun berbeda-beda istilah, sebutan & pandangan theologia (apakah artinya suatu nama?) 1. Leslie Newbigin berkomentar bahwa: “Perbedaan-perbedaan antara agama- agama adalah bukan masalah kebena- ran dan ketidakbenaran, tetapi tentang perbedaan persepsi terhadap satu kebenaran”. 2. Komentar: Newbigin menegaskan bhw Kebenaran yang sama, namun persepsi (percipio: pendapat karena sensori/tafsir dan pemahaman)…sama dengan pan- dangan John Hick (Copernicus Theory). 4. Neo-Pluralisme Agama Bukan lagi hanya sebatas mempelajari dan mengakui kebenaran yang ada di agama- agama lain, melainkan sampai pada tahap menanggalkan pegangan dari agamanya masing- masing demi mengetahui kebenaran Allah yang ada di agama lain. 5. Pluralism Theologis Theological pluralism is the acceptance or encouragement of various interpretations of the faith within a church. Theological pluralism is also found in such bodies as the World Council of Churches (Lintas Gereja Sedunia) 6. Pluralisme Dogmatis Suatu formulasi doktrin gereja denominasional mengenai kebenaran yang dipahami, diakui, dipegang dan diterapkan gereja dalam konteks kemajemukan agama. Membangun kesamaan doktrin mengenai agama-agama lain. PROSE / PERJUANGAN KAUM PLURALIST 1. Pluralisme Dogmatis
2. Pluralisme Theologis
3. Pluralisme Agama
4. Pluralisme Baru Agama
Upaya Kaum Pluralist Mencapai Tujuan Pernyataan Penutup Kebenaran theologis yang diformulasi dengan cara disesuaikan dengan tuntutan dan tantangan agama dan beragama.
Inilah yang disebut dengan theology
from below (from context), dan hal ini lebih tepat disebut anthropologi.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita