Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI

BAHASA
INDONESIA
Bab 4:

teks editorial

Amanda Syifa W
Aprisca Kiki
Humam Nauvally
Nabila Aprilia
Qonita Qurani
Sarah Zeta
Teks editorial itu apa ?
• Teks Editorial adalah teks yang berisi pandangan
redaksi terhadap suatu peristiwa aktual, fenomenal, dan
kontriversial yang dibahas.

Struktur teks editorial


• Struktur Teks Editorial :
 Pengenalan Isu / Pernyataan Pendapat
 Argumentasi
 Penegasan Ulang
Kaidah kebahasaan teks editorial
•Penggunaan kalimat retoris
•Menggunakan kata populer
•Menggunakan kata ganti penunjuk
•Menggunakan konjungsi kausalitas
Isu pada video tersebut
Protes masyarakat terhadap pelaksanaan sistem zonasi di
Indonesia

Sikap redaktur
Menolak, karena beberapa kali disebutkan bahwa sistem
ini belum bisa menjadi solusi bagi permasalahan-
permasalahan yang ada. Contohnya pada banyak sekolah
siswanya membludak sementara di beberapa lainnya justru
kekurangan.
Fakta dan opini
• Fakta merupakan kejadian yang sudah atau pernah
terjadi dan sudah teruji kebenarannya.

• Opini merupakan mitos atau kejadian yang tidak terjadi


atau hanya berupa pendapat dan gagasan dari seseorang.
Ciri-ciri fakta dan opini
Fakta Opini
• Sudah teruji kebenarannya di • Belum teruji kebenarannya dan
depan khalayak umum serta masih bersifat subyektif.
bersifat objektif. • Tidak memiliki data pendukung
• Memiliki data yang akurat atau atau bukti yang akurat.
bukti sebagai pendukung • Merupakan suatu peristiwa yang
kebenarannya. belum terjadi, karena
• Pernah dilihat oleh manusia merupakan suatu pendapat.
serta telah dilakukan pengujian
dan pemastian di khalayak
umum.
Fakta yang disajikan dalam video
1. Sudah lebih dari tiga minggu sejak PPDB berbasis zonasi dimulai dan
protes masyarakat meruncing
2. Wali murid berdemo dan dosen menulis surat terbuka ke Presiden
3. Laporan dari berbagai daerah bahwa sistem zonasi tidak saja membuat
pendaftar di sekolah membeludak, tapi di sisi lain banyak pula sekolah
yang kekurangan siswa
4. Presiden langsung memerintahkan mendikbud menambahkan kuota jalur
prestasi menjadi 15%
5. Pemerintah telah menjelaskan bahwa sistem zonasi akan membuat
permasalahan pendidikan di tiap-tiap tempat lebih cepat terdeteksi dan
teratasi
6. Banyaknya SMP di Kabupaten Kendal yang kekurangan murid, hal
serupa terjadi di beberapa daerah
Opini redaktur
1. Protes luas itu menunjukan adanya kelemahan sistem.
2. Artinya sistem zonasi belum menghasilkan distribusi yang baik bagi
peserta didik .
3. Kita pun mafum, Orang tua tampak frustasi.
4. Perbaikan yang berjalan lambat
5. 3 tahun berarti telah ada 3 generasi peserta didik yang bisa jadi justru di
rugikan dengan sistem ini.
6. Sebab akses pendidikan berikut yang berkualitas semestinya hak setiap
anak bukan hanya yang berekonomi lemah melainkan juga seluruh
tingkat ekonomi
7. Bagaimana pun mulianya sistem itu jika tidak berjalan tetaplah omong
kosong.
Opini redaktur
8. Penambahan kuota prestasi bukan lah solusi akhir dari polemik ini.
9. Kebijakan pemerataan akses pendidikan hanya bisa solit jika dibangun
dengan berdasarkan data real ketersediaan sekolah dan anak usia sekolah.
10. Kita semestinya belajar dari penerapan kurikulum 2013, setelah 6 tahun
kurikulum itu dipraktikan, hasil kompetensi akademis siswa kita di
tingkat internasional tetap rendah.
Solusi
1. Memanfaatkan KIA (Kartu Identitas Anak) untuk mendata riil
data ketersediaan dan keadaan anak usia sekolah
2. Distribusi murid harus diperhatikan, agar tidak ada sekolah
yang kekurangan dan kelebihan murid
3. Memastikan seluruh kelompok masyarakat mendapatkan hak
yang sama
Kalimat retoris dalam video
tidak ada kalimat retoris didalam video tersebut

Kata populer dalam video


1. Polemik 7. Terkorelasi
2. Zonasi 8. Mutakhir
3. Meruncing 9. Gamblang
4. Membludak 10. Rotasi
5. Mafhum 11. Kurikulum
6. Kuota 12. Kompetensi

Anda mungkin juga menyukai