Anda di halaman 1dari 6

RESUME PEMAPARAN MATERI NARASUMBER PKKMB 2021

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

OLEH :
SARI PERTIWI RAMBE
PO71242210025
PROFESI BIDAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021/2022
Sesi Kedua Narasumber :Selamet Rianto
Kiat Sukses di Perguruan Tinggi dan Dunia Kerja
A. Objective E-Learning
Peserta diharapkan :
1. Peserta mengetahui fakta dibalik revolusi dan VUCA (Volatility Uncertainty
Complexity Ambiguity) merupakan nama yang digunakan Amerika Serikat pada
tahun 90-an.
 Volatility (Perubahan Cepat) contoh : Perubahan dari bentuk tinggi
badan yang dulu nya pendek menjadi tinggi setelah masuk kuliah.
 Uncertainty (Perubahan Tidak Terduga) contoh : Merencanakan sesuatu
tetapi gagal dan tidak bisa dilakukan.
 Complexity (Masalah)
 Ambiguity (Ketidak jelasan)
2. Mengetahui dan memahami tips sukses di perguruan tinggi.
B. Mengetahui dan memahami tips sukses di dunia Perguruan Tinggi
1. Membangkitkan motivasi diri
 Ingat tujuan awal kuliah
 Niatkan dalam hati bahwa anda harus sukses
 Ingat pesan orang tua
 Ingat pengorbanan orang tua, waktu, biaya, tenanga maupun fikiran.
 Tuliskan pencapaian anda di buku dream (diary)
 Beri apresiasi pada diri anda yang telah mencapai keberhasilan.
2. Manajemen Waktu
 Membuat jadwal belajar atau kegiatan.
 Membuat tempelan atau hafalan mata kuliah.
 Konsisten dengan jadwal belajar.
 Membuat prioritas, tidak sekedar hanya ikut-ikutan.
 Datang tepat waktu saat kuliah atau perkuliahan online.
 Manfaatkan waktu menunggu dengan hal yang positif.
3. Manajemen Stres (sesuatu yang terjadi tidak terduga)
 Hindari menunda tugas
 Berdiskusi dengan teman atau dosen
 Mengubah suasana
 Bergaul dengan teman yang memiliki kepribadian bagus
 Mengikuti kegiatan kemahasiswaan.
C. Tips Sukses di Dunia Kerja
1. Memahami kebutuhan dunia kerja
 Kualitas Sumber Daya Manusia
2. Tips Menghadapi Dunia Kerja
 Knowledge (Pengetahuan) contoh : pengetahuan yang anda ketahui
tentang ilmu yang ada ambil saat kuliah.
 Skill (Keterampilan) contoh : keterampilan dalam berbicara, terkait
dalam bidang pekerjaan.
 Attitude (Perilaku) contoh : berperilaku, berbicara, berkerja sama dengan
team, membanungun suatu hubungan yang baik.

Sesi Ketiga Narasumber :Ruwayda IPE dan IPC II


“Kolaborasi antar Profesi”
Bertujuan untuk mengenalkan profesi. Latar belakang kolaborsi antar profesi
untuk meningkatkan prioritas berbagai program Indonesia Sehat. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kolaborasi antar profesi saling menghargai peran profesi tanpa
melewati wewenang profesi lain.
Kompetensi IPE 1. Kompetensi dasar 2. Kompetensi masing-masing profesi 3.
Kompetensi antar profesi, yang akan diterapkan baik masa pembelajaran di poltekes
maupun di masyarakat untul menghasilkan kualitas pelayanan Hanbatan-hambatan yang
didapat 1. Perbedaan sejarah dan budaya 2. Perbedaan antar profesi 3. Perbedaan dalam,
terminology dan jargon 4. Perbedaan dalam standar prosedur 5. Variasi dalam lama
pendidikan, kualifikasi status dan system itensif 6. Kekhawatiran Meningkatlkan kerja
sama antar profesi 1. Masing-masing selalu meningkatkan kompetensi 2. Mambangun
karakter saling percaya dan menghargai 3. Perbaikan system isentif 4. Perbaiki system
jenjang karir 5. Masukkan pendidikan antar profesi sebagai kurikulum pendidikan
profesi tenaga kesehatan Menurut WHO (2010) pendidikan interprofesi b(IPE) adalah
proses pendidikan yang melibatkan dua atau lebih jenis profesi

Sesi keempat Narasumber : Sigit Eko Ihwono


“Kesadaran Bela Negara dan Berbangsa dan Bernegara”
Bela Negara adalah:
1. Dasar pancasila
2. UUD 1945
3. NKRI
4. Bhineka Tunggal Ika Radikalisme,
inteloransi ini menyebabkan perbedan karena menganggap dirinya paling benar
dan biasanya dalam bentuk kekerasan. Di Indonesia merupakan Negara hokum jadi
masyarakat harus taat hukum. Pemerintah dan masyarakat sipil memiliki peran yang
penting dalam implemenatsi perpres RAN PE oleh karena itu kemendagri diharapkan
dapat mengarahkan dan memperkuat kordinasi pemerinta daerah, baik provinsi maupun
kabupaten/kota dalam implementasi RAN PE Pemerintah diharapkan dapat
mengidentifikasi dan memonitor baik yang telah dilakukan oleh kordinator di daerah
baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat. Aksi-aksi PE yang dilaksanakan di
lingkar daerah OPT memperhitungkan potensi tantangan dan prioritas masing-masing
daerah.

Sesi Kelima Narasumber :AKBP. Agus Setiawan


“Pencegahan Narkoba”
Indonesia Darurat Narkoba
Angka kematian 10.950 orang meninggal pertahun atau 50 orang perhari akibat
dampak penyalahgunaan narkoba, menurut laporan Badan PBB ( 2017) estimasi jumlah
penyalahgunaan Narkoba Dunia sebesar 255 juta, jumlah Mati over dosis 520 perhari,
akibat mengkonsusmsi narkoba dalam dosis berlebih , mengkonsumsi lebih dari satu
jenis narkoba sekaligus, menggunkan narkoba setelah abstinen lama.
Jenis Narkoba yang banyak digunakan
1. Ganja
2. Sabu
3. Ekstasi
Kegiatan P4GN yang telah dilaksanakan oleh BNN Jambi
1.Desa / Kelurahan bersinar
Desa Bersinar sebagai satuan wilayah setingkat Kelurahan/Desa yang memiliki
kriteria tertentu dimana terdapat pelaksanaan program P4GN yang dilaksanakan secara
massif. Bertujuan menciptakan Kondisi Aman dan Tertib bagi Masyarakat Desa
sehingga Masyarakat Desa bersih dari Penyalahgunaan Narkoba Keterlibatan
Pemerintah Kelurahan/ Desa dalam memerangi narkoba melalui pencegahan diatur
dalam Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Permendes N omor 11
Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
2.Keetahanan keluarga ( Family United )
Bekerjasama dengan UNODC tahun 2018 melalui M odul Family United
UNODC Program Ketahanan keluarga ini bertujuan untuk mendesain model program
penguatan institusi keluarga untuk menunjang pendidikan anti narkoba bagi remaja.
Program intervensi ketahanan keluarga anti narkoba berdampak signifikan pada
peningkatan kemampuan parenting orangtua, peningkatan resiliensi anak, serta
penurunan perilaku negatif anak.
3.Komunikasi Informasi dan edukasi P4GN
KOMUNIKASI, INFORMASI & Edukasi Anti Narkoba sebagai sarana yang
mampu membangun hubungan dan memfasilitasi generasi muda Sebagai sumber
Informasi dan Edukasi pencegahan narkoba dengan muatan konten yang dari hasil
kreasi remaja tetapi juga literasi, informasi, dan edukasi digital bidang pencegahan
narkoba. Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana yang
menjadikan milenial sebagai fokus pencegahan guna menciptakan remaja yang sehat
tanpa narkoba.

Sesi keenam Narasumber : Rusmimpong


“STRUKTUR POLTEKES JAMBI”
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi merupakan institusi pendidikan tenaga
kesehatan di Provinsi Jambi, Poltekkes Kemenkes Jambi telah memiliki 7 Jurusan.
Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Keperawatan Gigi , Jurusan
Kesehatan Lingkungan, Analis kesehatan,farmasi dan Jurusan Promosi Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi Memiliki Struktur organisasi untuk
menjalankan tugas dan perannya. Sehingga Poltekkes kemenkes Jambi sangat tertata
dalam menyelenggarakan setiap program nya
Adapun struktur organisasinya terdiri dari Direktur yang dibantu oleh para wakil
yang terdiri dari pudir 1 pudir 2 dan pudir 3.selanjutnya ada sekretaris yang membantu
sekretaris unit di kepala bidang masing masing.
Setiap dosen yang menjabat dalam struktur organasisasi tetap menjalankan
tugasnya sebagai pendidik di kejurusan masing masing.

Sesi ke tujuh
Nara sumber : B Rudy Hartoko , SH .MH
Peran mahasiswa dalam pencegahan dan pengendalian korupsi gratifikasi
Korupsi adalah tindakan pejabat publik baik politi maupun pegawai negri, serta pihak
lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara wajar dan tidak legal menyalahkan
gunakan kepercayaan publikyang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak. Penyebab tindak pidana korupsi di indonesia. Yaitu sistem
penyelenggaraan negara yang keliru, kompensasi pns yang rendah, pejabat yang
serakah, tidak berjalan, hukum yang rendah terhadap koruptor, pengawasan yang tidak
efektif, tidak ada keteladanan pemimpin, dan budaya masyarakat yang kondusif.
Tipologi tindak pidana korupsi tindak pidana korupsi merugikan keuangan
negara, tindak pidana korupsi suap menyuap, tindak pidana korupsi pemerasan dan
penyerobotan, tindak pidana korupsi gratifikasi, tindak pidana korupsi percobaan
pembantuan dan pemufakatan dan tindak pidana korupsi lain. Nilai nilai anti korupsi
diantaranya kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedidsiplinan, kerja keras, keberanian
dan keadilan. Prinsip prinsip anti korupsi akuntabilitas, transparasi, kewajaran,
kebijakan dan kontrol kebijakan.
Peran mahasiswa dalam masyarakat terbagi menjadi 5 yaitu agen perubahan
sosial, agen pengontrol sosial, pengganti generasi selanjutnya, kekuatan moral, dan
penjaga nilai nilai. Gerakan anti korupsi adalah upaya bersama seluruh komponen
bangsa untuk mencegah peluang terjadinya prilaku koruptif, sehingga gerakan ini
bertujuan untuk memperbaiki perilaku individu dan sistem untuk mencegah terjadinya
korupsi. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi terbagi dalam empat
wilayah yaitu lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan masyarakat, dan
lingkungan lokal atau nasional.

Anda mungkin juga menyukai