Anda di halaman 1dari 60

Kelompok 6

Akuntansi 1. M. Romzi Farhan (170810301075)


2. Silvia Indah Dwi Cahyani (180810301015)
Pemerintahan 3.
4.
Diaz Lucky Firmansyah
Nuris Wulandari
(180810301036)
(180810301059)
Desa 5.
6.
M. Salim Murtadho (180810301109)
M. Okta Tri Djatmiko (180810301126)
7. Rizaldi Noor Himawan (180810301146)
Desa dan Keuangan
Desa
Konsep Desa
Desa menurut UU 6 tahun 2014 adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jenis Kedudukan/Tipe Desa
Menurut UU 6 tahun 2014 desa dibagi menjadi beberapa tipe :
Tipe/Kedudukan Azas Gambaran

Desa hanya sebagai kesatuan masyarakat (Self


Rekognisi
Governing Community); Otonomi Asli atau otonomi
Desa Adat (pengakuan dan
bawaan, desa tidak menjalankan tugas administrasi
penghormatan)
dari negara, desa memperoleh bantuan dari negara.

Desa sebagai unit pemerintahan lokal yang otonom


Desa Otonom Desentralisasi (Local Self Government) seperti daerah, desa
memperoleh dana dari APBN.

Delegasi
Desa sebagai unit administratif atau kepanjangan
Desa Administratif (tugas
tangan negara (Local State Government).
pembantuan)
Desa VS Kelurahan
Dapat diketahui disini bahwa perbedaan antara Desa dan Kelurahan :
Aspek Desa Kelurahan
Mata
Mayoritas mata pencaharian agraris, lebih Mayoritas mata pencaharian di sektor
Pencaharia
homogen jasa/industri dan lebih heterogen
n penduduk
Desa bukan bagian Pemerintahan Kelurahan bagian dari Pemerintah Daerah
Kedudukan
Daerah (Bukan SKPD/unit kerja) (unit kerja/SKPD)

Pemilihan Kepala Desa dipilih langsung dari Lurah ditunjuk/ dipilih oleh Kepala
pemimpin masyarakat Daerah
Di bawah pengawasan BPD (perwakilan Tidak memiliki BPD, pengawasan
Pengawasan
dari masyarakat) langsung oleh Pemda
Sumber pendapatan terdiri dari PA
Sumber pendapatan untuk pengeluaran/
Pembiayaan Desa, Dana Desa, ADD, Bantuan
belanja berasal dari pemda
Keuangan

Anggaran
Rencana Keuangan Tahunan => APB Rencana Keuangan Tahunan => DPA
Keuanga
Desa (bagian dari APBD)
n

Pengelolaan keuangannya mengacu


Regulasi Pengelolaan keuangannya mengacu
Permendagri 13 Tahun 2006 dan
keuangan Permendagri 113 Tahun 2014 (saat ini)
perubahannya (saat ini)
Perencanaan Pemba
ngunan Desa
Gambaran Umum
Perencacanaan Desa
Perencanaan pembangunan desa merupakan proses
tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah
desa dengan melibatkan Badan Pemusyawaratan
Desadan unsur masyarakat secara partisipatif guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya desa dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan desa.

Perencanaan pembangunan desa mencakup bidang


penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan
pembangunan desa,pembinaan kemasyarakatan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa.
Perencanaan pembangunan desa disusun secara berjangka
dan ditetapkan dengan peraturan desa, meliputi :

Rencana Pembanguna
Rencana Tahunan Desaatau yang
Pembangungan disebut dengan Rencana
Jangka Menengah Kerja Pemerintah Desa
Desa (RPJM) (RKP Desa), merupakan
untuk jangka waktu penjabaran dari RPJM
eman tahun Desauntuk waktu satu
tahun.
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa)

RPJM Desa memuat visi dan misi kepala desa, arah


kebijakan pembangunan desa, serta rencana kegiatan
yang meliputi bidang penyelenggaraan pemerintah
desa, pelaksanaan pembanguna desa, pembinaan
kemayarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat
desa. RPJM Desaditetapkan dalam jangka waktu
paling lama 3 bulan terhitung sejak pelantikan kepala
desa.
Tahpan Penyusunan RPJM Desa
Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP
Desa)

Disusun oleh pemerintah desa sesuai dengan


informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota
berkaitan dengan pagu indikatif desa dan rencana
kegiatan pemerintahan pusat, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Yang disusun pada bulan juli tahun berjalan dan
paling lambat akhir bulan september tahun
berjalan.
Tahapan Penyusunan RKP Desa
Batasan (Prioritas) Belanja Desa
Berdasarkan pasal 100 PP Nomor 43 Tahun 2014 jo PP
Nomor 47 Tahun 2015 tentang pedoman Pelaksanaan
UU Desa, disebutkan bahwa belanja desa yang
ditetapkan dalam APB Desa digunkan dengan
ketentuan paling sedikit 70% dari APB Desa untuk 4
bidang dan paling banyak 30% untuk 4 item belanja.

Sedangkan berdasarkan pasal 19 PP Nomor 43 Tahun


2014 jo PP Nomor 47 Tahun 2015 disebutkan bahwa
dana desa digunkan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah, pembangunan, pemberdayaan masyarakat
dan kemasyarakatan namun diprioritaskan untuk
membiayai pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat.
Prioritas Bidang Pembangunan Desa
Pembangunan, Pengembangan Pembangunan, pengembangan dan
dan pemeliharaan infrastruktur pemeliharaan sarana dan prasarana
atau sarana dan prasarana fisik pendidikan, sosial dan kebudayaan.
untuk penghidupan, termasuk
ketahan pangan dan pemukiman

Pembangunan, pengembangan Pengembangan usaha ekonomi


dan pemeliharaan saran dan masyarakat, meliputi pembangunan
prasarana kesehatan dan pemeliharaan sarana
masyarakat prasarana produksi dan distribusi

Pembangunan dan pengembangan sarana


prasarana energi terbarukan serta kegiatan
pelestarian lingkungan hidup
Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Peningkatan investasi ekonomi desa melalui pengadaan,
pengembangan atau bantuan alat-alat produksi, permodalan dan
peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pemgangan
2. Dukungan kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh
BUMDes maupun oleh kelompok atau lembaga ekonomi
masyarakat desa lainnya
3. Bantuan peningkatan kapasitas untuk program dan kegiatan
ketahan pangan ddesa
4. Pengorganisasian masyarakat, fasilitasi dan pelatihan paralegal
dan bantuan hukum masyarakat desa, termasuk pembentukan
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan
pengembangan kapasitas ruang belajar masyarkat di desa
5. Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan hidup
bersih dan sehat, termasuk peningkatan kapasitas pengelolaan
Posyandu, Poskesdes, Polindes dan ketersediaan atau
keberfungsian tenaga medis di desa
6. Dukungan terhadapkegiatan pengelolaan hutan/pantai desadan
kemasyarakatan
7. Peningkatan kapasitas kelompok masyrakat untuk energii
terbarukan dan pelestarian lingkungan hidup,atau bidang
kegiatan pemberdayaan ekonomi lainnya yang sesuai dengan
analisa kebutuhan desa dan telah ditetapkan dalam Musyawarah
Desa.
Penganggaran Keu
angan Desa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

APB Desa BPD

Pendapatan Belanja
Proses Penyusunan
APB Desa
Struktur Anggaran Pendapatan dan B
elanja Desa

Pendapatan Desa Belanja Desa Pembiayaan Desa


Pendapatan Desa
Pendapatan desa sesuai pasal 72 UU Desa bersumber dari:
1. Pendaptan Asli Desa 1. Alokasi Dana Desa
2. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Dana 2. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan AP
Desa) Kabupaten/Kota
3. Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retriibusi Daerah 3. Hibah danSumbangan yang Tidak Mengikat dari Pih
Kabupaten/Kota Ketiga
4. Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah

Pendapatan Pendapatan Lain-lain Pendapatan


Asli Desa Transfer Desa Desa yang Sah

Meliputi Hasil Usaha, Terdiri atas: Diantaranya adalah Hibah


Hasil Aset, Swadaya, 1. Dana Desa dan sumbangan dari
Partisipasi dan Gotong 2. Aloksi Dana Desa pihak ketiga yang tidak
Royong dan pendapatan 3. Bagian dari Hail Pajak mengikat.
asli desa lainnya Daerah Kabupaten/Kota
dan Retribusi Daerah
4. Bantuan Keuangan dari
APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota
Belanja Desa
Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa sesuai pasal
100 PP Nomor 47 Tahun2015 digunakan dengan ketentuan:

Paling banyak 30% (≤30%) dari


jumlah anggaran belanja desa
Paling sedikit 70% (≥ 70% dari digunakan untuk 4 item yaitu:
jumlah anggaran belanja desa - Penghasilan tetap dan tunjangan
digunakan untuk mendanai kepala desa dan perangkat desa
penyelenggaraan pemerintah desa, - Operasional pemerintah desa
pelaksanaan pembangunan desa, - Tunjangan dan operasional BPD
pembinaan kemasyarakatan desa - Insentif RT dan RW yaitu bantuan
dan pemberdayaan masyarakat kelembagaan yang digunakan
desa. untuk operasional RT dan RW.
Pembiayaan
Pembiayaan meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/a
tau pengeluaran yang akan diteriima kembali, baik pada tahun anggaran y
ang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan


1. Sisa Lebih Perhitungan 1. Pembentukan Dana Cadangan
Anggaran (SiLPA) Tahun 2. Penyertaan Modal Desa
Sebelumnya
2. Pencairan Dana Cadanngan
3. Hasil Penjualan Kekayaan
Desa yang Dipisahkan
Perubahan APB Desa
Keadaan yang menyebabkan
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA) tahun
sebelumnya harus digunakan
dalam tahun berjalan

Keadaan yang menyebabkan


Terjadi Penambahan
harus dilakukan pergeseran
dan/atau pengurangan
antar jenis belanja
dalam pendapatan desa
pada tahun berjalan

Perubahan mendasar atas Terjadi peristiwa tidak


kebijakan Pemerintah dan terduga, bencana alam,
Pemerintah Daerah krisis politik, krisi
ekonomi dan sebagainya.
Format APB
Desa –
Pendapatan
Desa
Format APB Desa – Belanja Desa
Format APB
Desa –
Pembiayaan
Desa
Pelaksanaan Keuangan
Desa
A. Pelaksanaan Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Desa


Dalam pelaksanaan APB Desa, Bendahara Desa menerima Pendapatan Asli Desa antara
lain berupa berupa pendapatan sewa, pendapatan retribusi, pendapatan Bagi Hasil BUM
Desa, pendapatan pungutan, pendapatan dari swadaya masyarakat dan Pendapatan Asli
Desa lainnya. Pendapatan dari PA Desa berupa Pungutan Desa harus ditetapkan terlebih
dahulu dalam peraturan desa.

Pendapatan Tranfer Desa


Selain PADesa, desa juga menerima Pendapatan Transfer Desa yang berasal dari pemerintah
supra desa yang menyalurkan dana atau bantuan keuangan kepada desa berdasarkan
ketentuan yang berlaku.

Pendapatan Tranfer Desa Lainnya


Mekanisme penyaluran ADD dan Bagian Dari Hasil Pajak Daerah/Retribusi Daerah
dilakukan secara bertahap, dan ketentuannya diatur dalam peraturan bupati/walikota
masing‐masing. Sedangkan mekanisme bantuan keuangan dari APBD
provinsi/kabupaten/kota dilakukan sesuai dengan peraturan kepala daerah pemberi
bantuan keuangan kepada desa
Pendapatan Asli Desa dibagi menjadi 3, yaitu :

Penerimaan Pendapatan Asli Desa


secara Tunai
Penerimaan Pendapatan Asli Desa
melalui Bank

Penerimaan Swadaya, Partisipasi dan


Gotong Royong
Gambar Alur (Flowchart) Penerimaan Pendapatan Asli Desa
Pendapatan Tranfer Desa

Selain PA Desa, desa juga menerima Pendapatan Transfer Desa yang


berasal dari pemerintah supra desa yang menyalurkan dana atau bantuan
keuangan kepada desa berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dana transfer
yang akan diberikan kepada desa telah tertuang dalam APBD provinsi/
kabupaten/kota yang bersangkutan dan diinformasikan kepada desa dalam
waktu 10 hari setelah KUA/PPAS disepakati kepala daerah dan DPRD.
B. Pelaksanaan Belanja Desa

Proses pelaksanaan Belanja Desa dimulai dari Verifikasi RAB, pengajuan SPP serta pencairan SPP berupa pemberian uang/dana
dari bendahara kepada pelaksana kegiatan.

1. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

2. Mekanisme Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)


 
Verifikasi atas SPP yang dilakukan oleh Sekretaris Desa meliputi:
– Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh pelaksana kegiatan.
– Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APB Desa yang tercantum dalam permintaan pembayaran.
– Menguji ketersediaan dana untuk kegiatan dimaksud.
– Menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yg ditetapkan
.
 
C. Penyelenggaraan Kewajiban Perpajakan

Atas transaksi keuangan yang wajib dikenakan pajak, Bendahara Desa memiliki kewajiban untuk
melakukan pemotongan/pemungutan. Seluruh potongan/ pungutan pajak tersebut wajib disetor ke
Rekening Kas Negara sesuai ketentuan perpajakan. Kewajiban tersebut harus dilaksanakan
Bendahara Desa dimana jika tidak dilaksanakan maka terdapat sanksi dan akan menjadi
permasalahan/ temuan bagi pemeriksa di kemudian hari.
 
Transaksi keuangan yang dikenakan pajak antara lain terkait pembayaran belanja barang, belanja
jasa, dan honor. Jenis‐jenis pajak yang dipungut oleh Bendahara Desa yaitu PPh 21, PPh 22,
PPh 23, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPN serta bea materai.
D. Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ Desa)

PBJ Desa sebagaimana diatur dalam pasal 105 PP Nomor 43 Tahun 2014, pelaksanaannya diatur
lebih lanjut dengan peraturan bupati/walikota mengenai tata cara pengadaan barang dan jasa di
desa, yang disusun dengan berpedoman pada ketentuan perundang ‐undangan yang berlaku.
Ketentuan yang dimaksud adalah Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 sebagaimana
telah diubah dengan Perka LKPP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan
Barang/Jasa di Desa. Dalam Perka tersebut dinyatakan bahwa pengadaan barang/jasa yang
bersumber dari APBDesa adalah di luar ruang lingkup pengaturan dalam Perpres Nomor 54 Tahun
2010 beserta
perubahannya.
E. Pelaksanaan Pembiayaan Desa

Pelaksanaan pembiayaan desa yaitu proses penerimaan dan pengeluaran pembiayaan desa
sebagaimana yang telah tercantum dalam APB Desa. Pembiayaan desa meliputi meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun ‐tahun anggaran berikutnya.
 
Pelaksanaannya penyertaan modal dilakukan melalui pengajuan SPP pembiayaan yang diajukan
oleh Kaur Keuangan, diverifikasi sekretaris desa untuk selanjutnya disetujui oleh Kepala Desa.
Setelah disetujui oleh kepala desa, bendahara desa selanjutnya mengeksekusi dengan mentrasfer
ke rekening dana cadangan ataupun ke rekening BUM Desa penerima.
Penatausahaan Keuanga
n Desa
Penatausahaan Pendapatan Desa
Proses pencatatan yang dilakukan oleh bendahara desa, terhadap seluruh transaksi pene
rimaan pendapatan desa yang meliputi, Pendapatan Asli Desa, Transfer, dan Pendapatan
Lain – Lain.
Sumber pencatatan pendapatan desa :
• Bukti Transfer Deviden
• Kuitansi Penerimaan
• Tanda Terima Retribusi
• Tanda Terima Pungutan
• Tanda Terima Swadaya Tunai
• Tanda Terima Barang
• Daftar Hadir
• Nota Transfer/ Nota Kredit
Penatausahaan Belanja Desa
Proses administrasi atau pencatatan terhadap seluruh transaksi belanja desa yan
g dilakukan bendahara desa atau pelaksana kegiatan

Rencana Anggaran Surat Permintaan Surat Pernyataan


Tanggung Jawab Belanja
Biaya Pembayaran
Pengajuan dana untuk Dasar bendahara desa untuk Sebagai lampiran pengajuan
pelaksanaan kegiatan melakukan pembayaran SPP dengan menyantumkan
melalui persetujuan Kepala nama dan nomor rekening
Desa pihak ketiga jika melakukan
transfer
Penatausahaan Pembiayaan Desa

Proses pencatatan yang dilakukan bendahara desa terhadap


seluruh transaksi pembiayaan desa berupa penerimaan dan
pengeluaran dana desa.
Dokumen Penatausahaan Keuangan Desa

• Buku Kas Umum (penerimaan dan pengeluaran secara tunai)


• Buku Bank (penerimaan dan pengeluaran secara transfer bank)
• Buku Kas Pembantu Pajak (pemotongan dan penyetoran pajak)
• Buku Pembantu Rincian Pendapatan (pengendalian jenis-jenis penerimaan pendapatan)
• Register Surat Perintah Pembayaran (pengendalian SPP yang telah diterbitkan)
• Register Kuitansi (pengendalian kuitansi)
• Daftar Rekapitulasi Panjar Kegiatan (laporan rincian dana kepada pelaksana kegiatan)
• Buku Pembantu Rincian Pembiayaan (pengendali pengeluaran dan pemasukan pembiayaan)
• Buku Kas Pembantu Kegiatan (pengeluaran pembiayaan kegiatan)
Laporan Bendahara Desa

Bendahara Desa melakukan tutup buku (dokumen – dokumen tata usaha desa) secara
rutin dan tertib setiap akhir bulan bersama kepala desa.
Menurut Permendagri No. 113 Tahun 2014 pasal 35, Bendahara Desa wajib menyusun
laporan pertanggung jawaban keuangan desa
PELAPORAN DAN PERTANGG
UNGJAWABAN
KEUANGAN DESA
PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DE
SA

Laporan yang harus disusun terdiri dari:

• Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa


• Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa.
Your Picture Here

Laporan Realisasi
Pelaksanaan Your Picture Here Your Picture Here

APBDesa

Laporan Realisasi Pelaksanaan Your Picture Here


APBDesa disampaikan kepala
desa kepada bupati/walikota tiap
semester tahun berjalan. Untuk
laporan semester pertama,
disampaikan paling lambat akhir
bulan Juli tahun berjalan,
sedangkan untuk laporan semester
akhir tahun disampaikan paling
lambat akhir bulan Januari tahun
berikutnya
Laporan Realisasi Your Picture Here

Penggunaan Dana Desa


Selain laporan semesteran realisasi
Your Picture Here Your Picture Here
pelaksanaan APB Desa untuk seluruh sumber
dana yang dikelola desa, khusus Dana Desa
dibuatkan laporan tersendiri. Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Desa disampaikan oleh
kepala desa kepada bupati/walikota sebagai Your Picture Here
persyaratan untuk setiap tahapan

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa terdiri atas:


• Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya
• Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahap 1.
Lanjutan…
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa terdiri atas:

Laporan Realisasi Penggunaan Laporan Realisasi


Dana Desa tahun anggaran Penggunaan Dana Desa
sebelumnya Tahap 1.
Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Desa tahun anggaran Laporan Realisasi
sebelumnya disampaikan paling Penggunaan Dana Desa
lambat minggu kedua bulan Tahap 1 tahun berjalan
Februari tahun anggaran disampaikan paling lambat
berjalan. Laporan Realisasi minggu kedua bulan Juli
Penggunaan Dana Desa tahun tahun anggaran berjalan.
anggaran sebelumnya ini Laporan ini menjadi syarat
menjadi salah satu persyaratan untuk pencairan Dana
dalam pencairan Dana Desa Desa Tahap II.
Tahap I.
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PEMERI
NTAH DESA
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PE
MERINTAH DESA

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa


merupakan laporan yang disampaikan kepada BPD setiap akhir tahun
anggaran. Laporan ini disampaikan kepada BPD secara tertulis paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran

Laporan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan


Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PE
MERINTAH DESA

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa


tersebut setelah dibahas dan disepakati bersama antara pemerintah
desaa dengan BPD selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Peraturan Desa tersebut harus dilampiri dengan :

• Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa


• Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran
berkenaan.
• Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang Masuk
ke Desa.
Your Picture Here
INFORMASI KEPADA
MASYARAKAT Hal ini sebagai wujud
Pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan transparansi yang merupakan
oleh pemerintah daerah harus diinformasikan asas dari pengelolaan
termasuk pengelolaan keuangannya kepada keuangan desa. Laporan
masyarakat. Masyarakat Desa berhak meminta Pertanggungjawaban Realisasi
dan mendapatkan informasi dari pemerintah Desa Pelaksanaan APBDesa sesuai
mengenai kegiatan penyelenggaraan ketentuan dan keterbukaan
pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, publik diinformasikan kepada
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat secara tertulis
masyarakat
Your Picture Here
Your Picture Here
LAPORAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Selain pemerintah desa, sebagai pelaksanaan fungsi pembinaan
dan pengawasan, Pemerintah Kabupaten/kota juga memiliki
kewajiban untuk melaporkan kompilasi atas laporan‐laporan
desa yang ada di wilayahnya sesuai dengan regulasi. Laporan
Insert Your Image yang harus dibuat untuk tingkat pemerintah kabupaten/kota
terdiri dari:

 Laporan realisasi Penyaluran dan Konsolidasi


Penggunaan Dana Desa

 Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi


Pelaksanaan APB Desa
LAPORAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi


Penggunaan Dana Desa Pelaksanaan AB Desa

Berdasarkan Laporan Penggunaan Dana Desa dalam rangka memenuhi akuntabilitas dan
yang disampaikan oleh Kepala Desa yang ada di transparansi pengelolaan keuangan desa,
wilayah kabupaten/kota, Bupati/Walikota menyusun pemerintah kabupaten/kota wajib melakukan
dan menyampaikan Laporan Realisasi Penyaluran pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa kepada pengelolaan keuangan desa pada pemerintah desa
Menteri Keuangan di wilayahnya

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahun Pemerintah Desa harus menyusun Laporan
anggaran sebelumnya disampaikan paling lambat Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB
minggu keempat bulan Februari tahun anggaran Desa yang disampaikan kepada Bupati/Walikota
berjalan; sedangkan Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Desa Tahap 1 disampaikan
paling lambat minggu keempat bulan
Juli tahun anggaran berjalan.
Pengawasan K
euangan Desa
PIHAK-PIHAK TERKAIT YANG MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
SASARAN DAN DASAR HUKUM P
ENGAWASAN KEUANGAN DESA
1. Masyarakat : Pemantauan pelaksanaan pembangunan desa,
Penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa
• Dasar Hukum : UU No. 6/2014 pasal 82 PP 43/2014 jo PP
47/2015 pasal 127
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) : Pengawasan Kinerja
Kepala desa
• Dasar Hukum : UU No. 6/2014 pasal 55,61 PP 43/2014 jo
47/2015 pasal 43
3. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) : Pengawasan
atas pengelolaan keuangan desa pendayagunaan aset desa
serta penyelenggaraan [emerintahan desa
• Dasar Hukum : UU No. 6/ 2014 pasal 122 s.d 115,
Permendagri No. 113 pasal 44
SASARAN DAN DASAR HUKUM P
ENGAWASAN KEUANGAN DESA
1. Badan Pemeriksa Keuangan (Bapeka) : Pemeriksaan atas
pengeloaan dan tanggung jawab keuangan negara
• Dasar Hukum : UU No. 15/2004 Pasal 2
2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) : Melakukan
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi dan melakukan tindakan pencegahan tindak korupsi
• Dasar Hukum : UU No. 30 Tahun 2002
Pola Pengawasan Inspektorat Kabupaten/
Kota
Sesuai standar audit intern Indonesia tahun 2013, maka
Inspektorat kabupaten dapat melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan desa dengan pola audit yaitu audit
terhadap aspek keuangan tertentu yang secara definisi adalah
audit atas aspek tertentu pengelolaan keuangan yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah atas dana yang dibiayai
oleh APBN/APBD dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai bahwa pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai
dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebagaimana ketentuan
yang berlaku agar tujuan pengelolaan keuangan tepat sasaran.
TAHAPAN AUDIT
TAHAPAN AUDIT
Thanks for
Attention

Anda mungkin juga menyukai