Delegasi
Desa sebagai unit administratif atau kepanjangan
Desa Administratif (tugas
tangan negara (Local State Government).
pembantuan)
Desa VS Kelurahan
Dapat diketahui disini bahwa perbedaan antara Desa dan Kelurahan :
Aspek Desa Kelurahan
Mata
Mayoritas mata pencaharian agraris, lebih Mayoritas mata pencaharian di sektor
Pencaharia
homogen jasa/industri dan lebih heterogen
n penduduk
Desa bukan bagian Pemerintahan Kelurahan bagian dari Pemerintah Daerah
Kedudukan
Daerah (Bukan SKPD/unit kerja) (unit kerja/SKPD)
Pemilihan Kepala Desa dipilih langsung dari Lurah ditunjuk/ dipilih oleh Kepala
pemimpin masyarakat Daerah
Di bawah pengawasan BPD (perwakilan Tidak memiliki BPD, pengawasan
Pengawasan
dari masyarakat) langsung oleh Pemda
Sumber pendapatan terdiri dari PA
Sumber pendapatan untuk pengeluaran/
Pembiayaan Desa, Dana Desa, ADD, Bantuan
belanja berasal dari pemda
Keuangan
Anggaran
Rencana Keuangan Tahunan => APB Rencana Keuangan Tahunan => DPA
Keuanga
Desa (bagian dari APBD)
n
Rencana Pembanguna
Rencana Tahunan Desaatau yang
Pembangungan disebut dengan Rencana
Jangka Menengah Kerja Pemerintah Desa
Desa (RPJM) (RKP Desa), merupakan
untuk jangka waktu penjabaran dari RPJM
eman tahun Desauntuk waktu satu
tahun.
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa)
Pendapatan Belanja
Proses Penyusunan
APB Desa
Struktur Anggaran Pendapatan dan B
elanja Desa
Proses pelaksanaan Belanja Desa dimulai dari Verifikasi RAB, pengajuan SPP serta pencairan SPP berupa pemberian uang/dana
dari bendahara kepada pelaksana kegiatan.
Atas transaksi keuangan yang wajib dikenakan pajak, Bendahara Desa memiliki kewajiban untuk
melakukan pemotongan/pemungutan. Seluruh potongan/ pungutan pajak tersebut wajib disetor ke
Rekening Kas Negara sesuai ketentuan perpajakan. Kewajiban tersebut harus dilaksanakan
Bendahara Desa dimana jika tidak dilaksanakan maka terdapat sanksi dan akan menjadi
permasalahan/ temuan bagi pemeriksa di kemudian hari.
Transaksi keuangan yang dikenakan pajak antara lain terkait pembayaran belanja barang, belanja
jasa, dan honor. Jenis‐jenis pajak yang dipungut oleh Bendahara Desa yaitu PPh 21, PPh 22,
PPh 23, PPh Pasal 4 ayat 2 dan PPN serta bea materai.
D. Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ Desa)
PBJ Desa sebagaimana diatur dalam pasal 105 PP Nomor 43 Tahun 2014, pelaksanaannya diatur
lebih lanjut dengan peraturan bupati/walikota mengenai tata cara pengadaan barang dan jasa di
desa, yang disusun dengan berpedoman pada ketentuan perundang ‐undangan yang berlaku.
Ketentuan yang dimaksud adalah Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 sebagaimana
telah diubah dengan Perka LKPP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan
Barang/Jasa di Desa. Dalam Perka tersebut dinyatakan bahwa pengadaan barang/jasa yang
bersumber dari APBDesa adalah di luar ruang lingkup pengaturan dalam Perpres Nomor 54 Tahun
2010 beserta
perubahannya.
E. Pelaksanaan Pembiayaan Desa
Pelaksanaan pembiayaan desa yaitu proses penerimaan dan pengeluaran pembiayaan desa
sebagaimana yang telah tercantum dalam APB Desa. Pembiayaan desa meliputi meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun ‐tahun anggaran berikutnya.
Pelaksanaannya penyertaan modal dilakukan melalui pengajuan SPP pembiayaan yang diajukan
oleh Kaur Keuangan, diverifikasi sekretaris desa untuk selanjutnya disetujui oleh Kepala Desa.
Setelah disetujui oleh kepala desa, bendahara desa selanjutnya mengeksekusi dengan mentrasfer
ke rekening dana cadangan ataupun ke rekening BUM Desa penerima.
Penatausahaan Keuanga
n Desa
Penatausahaan Pendapatan Desa
Proses pencatatan yang dilakukan oleh bendahara desa, terhadap seluruh transaksi pene
rimaan pendapatan desa yang meliputi, Pendapatan Asli Desa, Transfer, dan Pendapatan
Lain – Lain.
Sumber pencatatan pendapatan desa :
• Bukti Transfer Deviden
• Kuitansi Penerimaan
• Tanda Terima Retribusi
• Tanda Terima Pungutan
• Tanda Terima Swadaya Tunai
• Tanda Terima Barang
• Daftar Hadir
• Nota Transfer/ Nota Kredit
Penatausahaan Belanja Desa
Proses administrasi atau pencatatan terhadap seluruh transaksi belanja desa yan
g dilakukan bendahara desa atau pelaksana kegiatan
Bendahara Desa melakukan tutup buku (dokumen – dokumen tata usaha desa) secara
rutin dan tertib setiap akhir bulan bersama kepala desa.
Menurut Permendagri No. 113 Tahun 2014 pasal 35, Bendahara Desa wajib menyusun
laporan pertanggung jawaban keuangan desa
PELAPORAN DAN PERTANGG
UNGJAWABAN
KEUANGAN DESA
PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DE
SA
Laporan Realisasi
Pelaksanaan Your Picture Here Your Picture Here
APBDesa
Berdasarkan Laporan Penggunaan Dana Desa dalam rangka memenuhi akuntabilitas dan
yang disampaikan oleh Kepala Desa yang ada di transparansi pengelolaan keuangan desa,
wilayah kabupaten/kota, Bupati/Walikota menyusun pemerintah kabupaten/kota wajib melakukan
dan menyampaikan Laporan Realisasi Penyaluran pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa kepada pengelolaan keuangan desa pada pemerintah desa
Menteri Keuangan di wilayahnya
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahun Pemerintah Desa harus menyusun Laporan
anggaran sebelumnya disampaikan paling lambat Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB
minggu keempat bulan Februari tahun anggaran Desa yang disampaikan kepada Bupati/Walikota
berjalan; sedangkan Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Desa Tahap 1 disampaikan
paling lambat minggu keempat bulan
Juli tahun anggaran berjalan.
Pengawasan K
euangan Desa
PIHAK-PIHAK TERKAIT YANG MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
SASARAN DAN DASAR HUKUM P
ENGAWASAN KEUANGAN DESA
1. Masyarakat : Pemantauan pelaksanaan pembangunan desa,
Penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa
• Dasar Hukum : UU No. 6/2014 pasal 82 PP 43/2014 jo PP
47/2015 pasal 127
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) : Pengawasan Kinerja
Kepala desa
• Dasar Hukum : UU No. 6/2014 pasal 55,61 PP 43/2014 jo
47/2015 pasal 43
3. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) : Pengawasan
atas pengelolaan keuangan desa pendayagunaan aset desa
serta penyelenggaraan [emerintahan desa
• Dasar Hukum : UU No. 6/ 2014 pasal 122 s.d 115,
Permendagri No. 113 pasal 44
SASARAN DAN DASAR HUKUM P
ENGAWASAN KEUANGAN DESA
1. Badan Pemeriksa Keuangan (Bapeka) : Pemeriksaan atas
pengeloaan dan tanggung jawab keuangan negara
• Dasar Hukum : UU No. 15/2004 Pasal 2
2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) : Melakukan
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi dan melakukan tindakan pencegahan tindak korupsi
• Dasar Hukum : UU No. 30 Tahun 2002
Pola Pengawasan Inspektorat Kabupaten/
Kota
Sesuai standar audit intern Indonesia tahun 2013, maka
Inspektorat kabupaten dapat melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan desa dengan pola audit yaitu audit
terhadap aspek keuangan tertentu yang secara definisi adalah
audit atas aspek tertentu pengelolaan keuangan yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah atas dana yang dibiayai
oleh APBN/APBD dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai bahwa pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai
dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebagaimana ketentuan
yang berlaku agar tujuan pengelolaan keuangan tepat sasaran.
TAHAPAN AUDIT
TAHAPAN AUDIT
Thanks for
Attention