Anda di halaman 1dari 7

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

DOMESTIK MENGGUNAKAN
TANAMAN KAYU APU DENGAN
TEKNIK TANAM HIDROPONIK
SISTEM DFT (DEEP FLOW
TECHNIQUE)
Limbah Cair Domestik Why This Topic?
• Limbah cair adalah sisa dari suatu • Sumber penghasil limbah cair
hasil usaha atau kegiatan yang terbesar di negara ini adalah dari
berwujud cair (PP No.82 Thn 2001). hasil aktivitas rumah tangga.
• Limbah cair terdiri atas : • Mahalnya alat atau instalasi
1. Limbah cair infeksius pengolahan limbah sehingga sulit
dijangkau oleh masyarakat
2. Limbah cair domestic
3. Limbah cair kimia Big Concept of This Topic
• Limbah cair domestik adalah air
yang telah dipergunakan dan Teknik fitoremediasi didefinisikan
berasal dari rumah tangga atau sebagai teknologi pembersihan,
pemukiman termasuk di dalamnya penghilangan atau pengurangan
adalah yang berasal dari kamar zat pencemar dalam tanah atau air
mandi, tempat cuci, WC, serta dengan menggunakan bantuan
tempat memasak (Sugiharto, 2008). tanaman (Chussetijowati, 2010).
Sistem hidroponik DFT (DEEP FLOW TECHNIQUE)
• Metode hidroponik adalah salah satu metode tanam tanpa menggunakan media
tanah namun menggunakan larutan nutrisi sebagai sumber makanan bagi tanaman
dan substrat sebagai media pendukung atau penopang tanaman (Rosliani dan
Sumarni, 2005).
• Salah satu metode hidroponik yang banyak digunakan adalah sistem Deep Flow
Technique atau DFT yaitu meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dalam
dengan kedalaman lapisan berkisar antara 4-6 cm.
• Prinsip kerja sistem hidroponik DFT yaitu mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman
secara terusmenerus selama 24 jam.
• Keunggulan metode hidroponik selain tidak memerlukan tanah adalah larutan nutrisi
dapat disubtitusi dengan larutan yang lain sejauh kandungan organik di dalamnya
mencukupi untuk pertumbuhan tanaman (Rosliani dan Sumarni, 2005).
• 4 perlakuan yaitu A3B1 (3 hari tanpa aerasi), A3B2 (3 hari dengan aerasi), A6B1(6
hari tanpa aerasi), A6B2 (6 hari dengan aerasi). Tiap perlakuan diulangi sebanyak 3
kali.
Metode Pengolahan Air Limbah
Air Limbah yang akan diolah disirkulasikan secara terus menerus
selama 24 jam dengan menggunakan pompa air akuarium dengan
Alat Hidroponik kapasitas 1500 L/jam. Penambahan aerasi dilakukan pada salah
satu rangkaian dengan menggunakan aerator dengan kapasitas 3
Sistem kerja alat ini adalah air dipompa dari bak L/menit yang dialirkan melalui selang plastik berdiameter 0,5 cm
penampung menggunakan pompa yang berujung di air stone yang diletakkan pada tiap rangkaian
akuarium(Aquaman AM-1800) ke bagian paling talang PVC.
atas dari rangkaian talang PVC.Air limbah Tanaman Kayu Apu
selanjutnya secara otomatis mengalir dengan Tanaman kayu apu dipilih dikarenakan tanaman ini mudah untuk
debit 33 ml/detik ke rangkaian talang PVC yang didapatkan dan mudah untuk dibudidayakan.Selain itu, tanaman ini
berada dibawahnya.Pada rangkaian paling bawah juga dapat hidup pada lingkungan dengan air tergenang.Dengan
penggunaan tanaman kayu apu ini diharapkan mampu
air limbah dialirkan kembali menuju bak mendegradasi kandungan limbah yang terdapat dalam limbah cair
penampungan dan dialirkan kembali secara terus domestik.
menerus selama 24 jam.Pada salah satu rangkaian Kondisi Tanaman Kayu Apu Setelah Pengolahan
ditambahkan aerasi dengan menggunakan
Perubahan pada daun dapat diakibatkan oleh beban
aerator(Amara AA-999) yang dialirkan melalui polutan yang tinggi sehingga menurunkan kualitas dan
selang plastik dengan diameter 5mm dan kuantitas klorofil, sehingga menyebabkan daun berubah
diletakkan pada tiap ujung tingkatan talang PVC. warna. Sedangkan perubahan pada akar, diakibatkan oleh
kandungan TSS yang tinggi sehingga mengganggu
respirasi sel di akar karena adanya proses penyaringan
atau filter yang dilakukan oleh akar tanaman (Fachrurozi
dkk., 2010).
Hasil Penelitian
Baku Mutu Lingkungan Limbah Domestik
(P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016)

Chemical Oxygen Demand (COD)

Bahan organik yang terdapat didalam air limbah akan


dirombak oleh mikroorganisme menjadi senyawa
lebih sederhana dan akan dimanfaatkan oleh
Biological Oxygen Demand (BOD) tumbuhan sebagai nutrient, sedangkan sistem
Peningkatan nilai BOD pada kedua perlakuan dapat perakaran tumbuhan air akan menghasilkan oksigen
disebabkan oleh daun-daun yang telah rusak dan yang dapat digunakan sebagai sumber energi/katalis
membusuk karena terendam oleh air sehingga bahan untuk rangkaian proses metabolisme bagi kehidupan
organik dalam air limbah akan meningkat dan nilai mikroorganisme (Supradata, 2005).
BOD akan naik.
Hasil Penelitian Penambahan aerasi pada sistem
menyebabkan kandungan oksigen terlarut
Total Suspended Solid (TSS) dalam air limbah meningkat.Oksigen terlarut
kemudian dimanfaatkan mikroorganisme
untuk respirasi dan dihasilkan CO2. Karbon
dioksida yang terlarut dalam air kemudian
akan mengalami reaksi kesetimbangan
Penurunan nilai TSS juga disebabkan karena tanaman menghasilkan ion OH- penyebab
kayu apu memiliki akar serabut yang dapat menjadi
tempat menempelnya koloid yang melayang di air.
meningkatnya nilai pH (Efendi, 2003).
Semakin banyak akar serabut yang dimiliki, maka Minyak dan Lemak
semakin banyak koloid yang menempel pada akar-akar
tersebut (Fachrurozi dkk., 2010). disebabkan karena proses degradasi bahan
bahan organik dalam air limbah dipengaruhi
pH ( Tingkat Kemasaman Air) oleh keberadaan oksigen terlaru
https://zoom.us/j/96033982532

Anda mungkin juga menyukai