Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK

PENERJEMAHAN
Oleh:
Falikhatul Ibrizah (18020774026)
Zanny Alisha Sabila (18020774031)
• Teknik Penerjemahan
Teknik penerjemahan ialah cara yang digunakan untuk mengalihkan pesan dari BSu
ke BSa, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa maupun kalimat.
• Menurut Molina dan Albir (2002) menjelaskan lima karakter dasar dari teknik
penerjemahan:
a) teknik penerjemahan berpengaruh terhadap hasil terjemahan.
b) teknik penerjemahan membandingkan Bsu dengan Bsa.
c) teknik penerjemahan berpengaruh terhadap satuan-satuan teks terkecil. Misalnya kata
frase dan kalimat.
d) teknik penerjemahan bersifat diskurtif (logis) alamiah dan kontektual.
e) teknik penerjemahan itu fungsional.

i
1. Teknik tunggal , seorang penerjemahan hanya menggunakan satu teknik penerjemahan
dalam menerjemahkan satu tuturan, apakah itu menggunakan teknik literal.
Peminjaman murni dll.
2. Teknik duplet atau couplet adalah cara yang digunakan oleh penerjemah untuk
menggunakan dua teknik yang berbeda dalam menerjemahkan satu tuturan atau
kalimat.
3. Triplet adalah upaya yang dilakukan oleh penerjemah untuk menggabungkan tiga
teknik yang berbeda dalam menerjemahkan satu tuturan atau kalimat.
4. Teknik kuadruplet (quadruplet), penerjemah menggunakan empat teknik yang berbeda
dalam menerjemahkan satu tuturan atau kalimat.

i
• Berikut adalah 18 teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir (2002).
• 1) Adaptasi (adaptation),
Teknik ini dikenal dengan teknik adaptasi budaya. Teknik ini dilakukan dengan mengganti unsur-unsur
budaya yang ada BSu dengan unsur budaya yang mirip dan ada pada BSa. Hal tersebut bisa dilakukan
karena unsur budaya dalam BSu tidak ditemukan dalam BSa, ataupun unsur budaya pada BSa tersebut
lebih akrab bagi pembaca sasaran. Teknik ini sama dengan teknik padanan budaya.

Contoh:
Bsu : 草房 Cǎo fáng rumah jerami
Bsa : gubuk
草房 (căo fáng) terdiri dari dua kata yaitu 草 (căo) yang berarti jerami atau rumput dan 房 (fáng) yang
berarti rumah. Berdasarkan komponen artinya, 草 房 (căo fáng) adalah rumah jerami. 草房 (căo fáng)
merupakan rumah dengan menggunakan jerami pada bagian atap maupun bagian temboknya.

i
• 2) Amplifikasi (amplification),
Teknik penerjemahan dengan mengeksplisitkan atau memparafrase suatu informasi yang implisit
dalamBSu. Teknik ini sama dengan eksplisitasi, penambahan, parafrasa eksklifatif. Catatan kaki
merupakan bagian dari amplifikasi. Teknik reduksi adalah kebalikan dari teknik ini.

Contoh:
Bsu : 喜糖 (Xǐtáng)
Bsa : permen yang biasanya terdapat di acara pernikahan

Bsu : 月饼 Yuèbǐng ( kuebulan )


Bsa : kue khas hari raya tiongciu
Hari raya tiongciu merupakan kata lain dari festival pertengahan musim gugur.

i
3) Peminjaman (borrowing),
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan meminjam kata atau ungkapan dari BSu. Peminjaman itu
bisa bersifat murni (pure borrowing) tanpa penyesuaian atau peminjaman yang sudah dinaturalisasi
(naturalized borrowing) dengan penyesuaian pada ejaan ataupun pelafalan. Kamus resmi pada BSa
menjadi tolok ukur apakah kata atau ungkapan tersebut merupakan suatu pinjaman atau bukan.

Contoh Peminjaman naturalized borrowing:


Bsu : bye bye, cheese, butter
Bsa : 拜拜 Bàibài, 奇士 Qí shì , 白脱 Bái tuō

Contoh peminjaman pure borrowing:


Bsu : 四合院 作为历史文化保护区保护起来。 (Sìhéyuàn zuòwéi lìshǐ wénhuà bǎohù qū bǎohù
qǐlái.)
Bsa : siheyuan sebagai sejarah budaya area yang terlindungi.
Z
4) Kalke (calque),
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menerjemahkan frasa atau kata BSu secara literal. Teknik
ini serupa dengan teknik penerimaan (acceptation).
Contoh:
Bsu : 喜糖
Bsa : permen pernikahan
喜 糖 (xǐtáng) jika diterjemahkan perkata, 喜 (xǐ) berarti pernikahan dan 糖 (táng) berarti permen.
Karena struktur gramatikal bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia berbeda. teknik kalke secara
struktural yaitu mengubah struktur gramatikal bahasa sumber menjadi struktu gramatikal bahasa sasaran.
喜 糖 (xǐtáng) diterjemahkan menjadi “permen pernikahan”.
Bsu : 梅花 ( plum bunga )
Bsa : bunga plum
梅花 (méihuā) jika diterjemahkan perkata 梅 (méi) berarti plum dan 花 (huā) berarti bunga

Z
5) Kompensasi (compensation),
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menyampaikan pesan pada bagian lain dari teks
terjemahan. Hal ini dilakukan karena pengaruh stilistik (gaya) pada BSu tidak bisa di terapkan pada BSa.
Teknik ini sama dengan teknik konsepsi.

Contoh:
Bsu : You can let your imagination go wild
Bsa : Anda dapat membiarkan khayalan mengembara sejauh mungkin

Z
6) Deskripsi (description),
Teknik penerjemahan dengan menggantikan sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan
fungsinya.
Contoh:
Bsu : 四合院 ( bangunan )
Bsa : Bangunan china yang terdiri dari 4 bangunan besar mengelilingi halaman besar 。

. 四合 院 (sìhéyuàn) yaitu sebuah bangunan tradisional di Tiongkok dan banyak terdapat di kota Beijing dan
sekitarnya. 四合院 (sìhéyuàn) memiliki ciri khas yaitu terdapat empat bangunan dan bangunan tersebut
mengelilingi halaman 。

Bsu : 红包( angpao )


Bsa : uang yang dimasukan pada amplop merah diberikan pada tahun baru imlek

Z
7) Kreasi diskursif (discursive creation),
Teknik penerjemahan dengan penggunaan padanan yang keluar konteks. Hal ini dilakukan untuk
menarik perhatian calon pembaca.
Contoh:
Bsu : Husband for A Year (Rebecca Winters)
Bsa : Suami Sementara

Bsu : Rasa hati ini inginkan dirimu


Bsa : 我告诉我自己 你是我的唯一 (wǒ gàosù wǒ zìjǐ nǐ shì wǒ dewéiyī)
(aku berkata pada diri sendiri bahwa kamu adalah satu-satunya)

I
8) Padanan lazim (established equivalence),
Teknik dengan penggunaan istilah atau ungkapan yang sudah lazim (berdasarkan kamus atau penggunaan
sehari-hari). Teknik padanan lazim juga dapat menggunakan ungkapan atau istilah yang lazim digunakan
dalam masyarakat dan istilah yang biasa digunakan dalam suatu bidang ilmu.

Contoh:
Bsu : 北京人就爱吃火锅, 天气热的时候也吃。
Bsa : orang Beijing suka makan hotpot, saat cuaca panas juga makan 。

火 锅 (huŏ guō) merupakan salah satu makanan khas Tiongkok yang berisi daging dan sayuran hangat
yang dimakan oleh sekumpulan orang. 火 锅 (huŏ guō) diterjemahkan menjadi hotpot merupakan
padanan yang lazim digunakan untuk menyebut makanan Tiongkok tersebut. Meskipun hotpot
merupakan kata yang dari bahasa Inggris namun sering digunakan pada bahasa sasaran untuk
menyebutkan makanan tersebut.
I
9) Generalisasi (generalization),
Teknik ini menggunakan istilah yang lebih umum pada BSa untuk BSu yang lebih spesifik. Hal tersebut
dilakukan karena BSa tidak memiliki padanan yang spesifik. Teknik ini serupa dengan teknik
penerimaan (acceptation).
Contoh:
• Bsu : 四合院 作为历史文化保护区保护起来。( Sìhéyuàn zuòwéi lìshǐ wénhuà bǎohù qū bǎohù
qǐlái. )
• Bsa : Bangunan khas Tiongkok sebagai sejarah budaya area yang terlindungi.
四 合 院 (sìhéyuàn) merupakan bangunan yang tidak ada padanan kata dalam bahasa sasaran. Sehingga
istilah yang lebih umum yaitu bangunan khas Tiongkok.

• Bsu : 老师请我们吃喜糖和吃蛋糕。( Guru mempersilahkan kami memakan permen


pernikahan , dan memakan kue )
• Bsa : Guru mempersilahkan kami memakan permen dan memakan kue.
I
10) Amplifikasi linguistik (linguistic amplification),
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menambahkan unsur-unsur linguistik dalam BSa. Teknik ini sering
digunakan dalam interpreting atau dubbing.

Contoh:
Bsu : The David you are sculpting is you
Bsa : Patung David yang Anda ukir adalah diri Anda sendiri

• BSu     : everything is up to you!


• BSa     : semuanya terserah anda sendiri!

I
11) Kompresi linguistik (linguistic compression),
Kompresi linguistik adalah teknik mensintesa unsur – unsur linguistik ke dalam teks BSa. Teknik ini
sering digunakan untuk penerjemahan lisan spontan dan subtitling.
Contoh:
Bsu : 法师 ( pendeta budha atau biksu)
Bsa : pendeta
Istilah pendeta Budha dan biksu, keduannya bisa disebut memiliki makna sinonim, dimana mempunyai
fungsi dan bentuk yang sama. Bentuknya berwujud manusia sedangkan fungsinya adalah menyebarkan
agama. Teknik penerjemahan kompresi linguistik adalah teknik yang menggantikan istilah dengan istilah
yang lain. Dalam budaya Indonesia istilah biksu dan pendeta sama-sama familiar, karena sering
digunakan dan pada keduanya memiliki makna tingkat

Z
12) Penerjemahan harfiah (literal translation),
Teknik yang dilakukan dengan cara menerjemahkan kata demi kata dan penerjemah tidak mengaitkan
dengan konteks.
Contoh:
Bsu : Killing two birds with one stone
Bsa : Membunuh dua burung dengan satu batu

Bsu : 少林拳,
Bsa : shaolin tinju

Bsu : 我和哥哥一起去玩儿。
Bsa : saya dan kakak laki-laki bersama-sama pergi bermain 。

Z
13) Modulasi (modulation),
Teknik penerjemahan yang diterapkan dengan mengubah sudut pandang, fokus atau kategori kognitif
dalam kaitannya dengan BSu. Perubahan sudut pandang tersebut dapat bersifat leksikal atau struktural.
Contoh:
Bsu : 梅花是中国传统名花之一。( Plum bunga adalah Tiongkok tradisional nama bunga salah
satu )
Bsa : Bunga keberuntungan adalah salah satu nama bunga tradisional Tiongkok.

梅 花 (méihuā) yang memiliki makna bunga plum menjadi bunga keberuntungan.


disini mengubah sudut pandang berdasarkan kepercayaan masyarakat Tiongkok. Bunga plum
merupakan salah satu bunga khas Tiongkok yang dipercaya sebagai bunga yang memberikan
keberuntungan.

Z
14) Partikularisasi (particularizaton),
Teknik penerjemahan dimana penerjemah menggunakan istilah yang lebih konkrit, presisi atau spesifik,
dari superordinat ke subordinat. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik generalisasi.   

Contoh:

Bsu : 玛丽对司机说“ 师傅, 我要去北京大学“。


Bsa : Mali terhadap supir berkata “pak, saya mau pergi Universitas Beijing
师傅 (shīfù) dalam bahasa Mandarin merupakan seseorang pekerja yang terlatih (dalam kalimat diatas
adalah pekerja supir taxi). n istilah yang lebih konkret menjadi kata sapaan “pak” yang biasa digunakan
untuk memanggil supir dalam bahasa sasaran.

Z
15) Reduksi (reduction),
Teknik yang diterapkan dengan penghilangan secara parsial, karena penghilangan tersebut dianggap tidak
menimbulkan distorsi makna. Dengan kata lain, mengimplisitkan informasi yang eksplisit. Teknik ini
kebalikan dari teknik amplifikasi.

Contoh:
Bsu : 直到今天在, 在春节是,在结婚时, 在商店,饭馆开时, 人们都可以看到不少对联
儿。
Bsa : Sampai hari ini, saat musim semi, saat menikah, di toko, saat pembukaan restoran semua orang bisa
melihat banyak tempelan ucapan.

对联儿 (duì lián ér) merupakan sebuah tulisan yang berisi ucapan doa, harapan, bait atau syair yang
ditempel di pintu (atas pintu dan sebelah kanan kiri pintu). 对联 儿 (duì lián ér) diterjemahkan menjadi
“tempelan ucapan”. dari makna yang eksplisit yaitu ucapan doa, harapan, bait atau syair diterjemahkan
dengan menggunakan kata yang implisit yaitu “ucapan”
I
16) subsitusi (subsitution),
Teknik ini dilakukan dengan mengubah unsur-unsur linguistik dan paralinguistik
(intonasi atau isyarat).
Contoh: 
1. untuk menerjemahkan paralinguistik gerak tubuh dalam konteks budaya Arab (Arab
gestures), yaitu meletakkan tangan di dada dapat diterjemahkan ke dalam sebuah
tuturan ucapan terima kasih, yaitu Thank you.
2. menganggukkan kepala di Indonesia diterjemahkan “ya!”

I
17) Transposisi (transposition). 
 Transposisi  merupakan  teknik penerjemahkan dengan mengubah kategori gramatikal. Teknik ini sama
dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit. Kata kerja dalam teks bahasa sumber, misal, diubah
menjadi kata benda dalam teks bahasa sasaran. Teknik pergeseran struktur lazim diterapkan jika struktur
bahasa sumber dan bahasa sasaran berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, pergeseran struktur bersifat
wajib. Sifat wajib dari pergeseran struktur tersebut berlaku pada penerjemahan dari bahasa Inggris ke
dalam bahasa Indonesia untuk menghindari interferensi gramatikal yang dapat menimbulkan terjemahan
tidak berterima dan sulit dipahami. 

Contoh:
Bsu : 麻婆豆腐
Bsa : Tahu Pedas
Perubahan kategori gramatikal terjadi dari “ 麻婆豆腐 (mápó dòufŭ)” yang merupakan kata benda
menjadi “tahu pedas” yang merupakan kata benda dengan kata sifat.
I
18) Variasi (variation).
Realisasi dari teknik ini adalah dengan mengubah unsur unsur  linguistik  atau  paralinguistik  yang  
mempengaruhi  variasi  linguistik: perubahan tona tekstual, gaya bahasa, dialek sosial, dialek geografis.
Teknik ini lazim diterapkan dalam menerjemahkan naskah drama. 
Contoh:
• Bsu : 新年快乐
Bsa : imlek

Bsu : 中华人 , 中国人


Bsa : orang tionghua

• BSu     : Give it to me now!


• BSa     : Berikan barang itu ke gue sekarang!
I
Terima kasih
Hubungan antara metode dan teknik penerjemahan

SL Emphasis ( berorientasi Bsu) TL Emphasis ( berorientasi Bsa)


1. Peminjaman 1. Adaptasi
2. Calque 2. Kompensasi
3. Deskripsi 3. Padanan baku
4. Pedanan baku/ resmi 4. Penambahan ( amplifikasi)
5. Reduksi
6. Transposisi
7. Generalisasi
8. Modulasi
9. partikularisi
Semantic translation Communicative translation

Anda mungkin juga menyukai