Anda di halaman 1dari 10

Hello

Nuraeni Ali
I ......I
Analisis Variabel
Pembelajaran Nuraeni Ali
19.1600.058
next ->
next ->
Taksonomi Variabel
Pembelajran
Analisis Pembelajaran Geometri

Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika


menengah, karena banyaknya konsep-konsep yang termuat di
dalamnya. Dari sudut pandang psikologi, geometri merupakan
penyajian abstraksi dari pengalaman visual dan spasial, misalnya
bidang, pola, pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari sudut
pandang matematik, geometri menyediakan pendekatan-
pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar,
diagram, sistem koordinat, vektor, dan transformasi. Geometri
juga merupakan lingkungan untuk mempelajari struktur
matematika.
Kondisi
Tujuan dan Karakteristik Bidang Studi
Tujuan pembelajaran geometri adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan
matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi secara matematik, dan dapat bernalar
secara matematik. Sedangkan Budiarto menyatakan bahwa tujuan pembelajaran geometri adalah untuk
mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengembangkan intuisi keruangan, menanamkan pengetahuan untuk
menunjang materi yang lain, dan dapat membaca serta menginterpretasikan argumen-argumen matematik.
Geometri merupakan mata pelajaran yang penting yang mana di dalam mempelajari tentang bentuk dan ruang,
sehingga siswa banyak mengalami kesulitan dalam geometri karena geometri bersifat abstrak. Geometri adalah
salah satu materi dalam matematika yang meliputi hubungan antar garis, sudut, segitiga, segiempat, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah. Hal ini sejalan bahwa Geometri merupakan salah satu cabang
yang paling penting dari Pendidikan matematika, karena memiliki kaitannya dengan masalah ruang dan bentuk
Selanjutnya, meskipun geometri diperlukan akan tetapi kenyataan yang ada di lapangan bahwa geometri kurang
dikuasai oleh sebagian besar siswa.
Kondisi
Karakteristik Siswa
1). Siswa akan mempelajari matematika jika mereka mempunyai
motivasi. Implikasinya : Guru memberi kegiatan yang menyenangkan,
menantang, yang memberi harapan, yang dihargai keberhasilannya.
2). Siswa mempelajari matematika dengan caranya sendiri.
Impilkasinya : Siswa belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda,
guru harus tahu kekurangan dan kelebihan siswa.
3). Siswa mempelajari matematika baik secara mandiri maupun
kelompok. Implikasinya : Guru memberikan kesempatan belajar
secara mandiri atau kelompok, melatih kerjasama, mengajarkan cara
mempelajari matematika.
4). Siswa memerlukan konteks dan situasi yang berbeda-beda dalam
mempelajari matematika. Impilkasinya : Guru menyediakan media
pembelajaran yang diperlukan.
Kendala

Salah satu kesulitan yang dialami siswa yakni kesulitan ddalam memahami konsep tentang bangun datar.
Kesulitan siswa dalam materi geometri seperti kesulitan dalam membaca soal, kesulitan dalam
pemahaman, kesulitan trasformasi, kesulitan keterampilan proses, kesulitan dalam penarikan kesimpulan,
kondisi kelas yang kurang kondusif untuk belajar, tergesa-gesa mengerjakan soal, lupa, kurang waktu
dalam pengerjakan, cepat menyerah, serta cemas . Sehingga, kebanyakan siswa mengalami kesulitan
dalam geometri seperti kesulitan dalam pemahaman, keterampilan dan mengartikan soal geometri.
Metode
Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Dalam kasus pengorganisasian pada pembelajaran Geometri, ditemukan bahwa Guru
membuat pengorganisasian isi materi yang akan diajarkan, dengan memberi penjelasan
secara mendalam terhadap suatu konsep dasar dan memperkuat bahasan materi tersebut
dengan masalah-masalah yang mengharuskan siswa menyelesaikannya secara berkelompok
maupun individual.
Strategi Penyampaian Pembelajaran
Secara garis besar, langkah-langkah menyampaikan materi pembelajaran sangat tergantung
kepada jenis materi yang akan disajikan. Uraian mengenai strategi penyampaian
pembelajaran menekankan pada media yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran,
kegiatan belajar apa yang dilakukan oleh siswa, dan struktur belajar mengajar yang
digunakan.
Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Megenai pengelolaan pembelajaran Geometri, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan motivasi
belajar mahasiswa terhadap pokok bahasan dan materi pembelajaran dan proses
penumbuhan interaksi antara siswa dan guru dilakukan melalui penciptaan ketertarikan
berfikir siswa terhadap geometri dalam kasus kasus keseharian maupan dalam keilmuan
lainnya.
Hasil
Berdasarkan hasil tes diketahui siswa yang melakukan kesalahan dan siswa yang
tidak melakukan kesalahan. Kemudian peneliti menyelidiki kembali apakah siswa
benar-benar menuliskan jawaban berdasarkan pengetahuan mereka atau hanya asal
menjawab soal tersebut dengan melakukan wawancara. Peneliti meminta siswa yang
banyak melakukan kesalahan untuk menjelaskan bagaimana siswa menyelesaikan soal
yang diberikan. Hasilnya didapat bahwa siswa menjawab dengan sembarang paling
banyak terjadi pada konsep translasi transformasi geometri yaitu 40% (12 siswa).
Dan siswa dengan inisial GR merupakan yang paling banyak menjawab dengan
sembarang memberikan alasan yaitu 80% (4 soal). Kebanyakan siswa melakukan
kesalahan pada konsep refleksi transformasi geometri. Hal ini terjadi karena
mereka tidak memahami konsep rumus refleksi.
don’t forget to subscribe

Thank You . . .

Anda mungkin juga menyukai