Anda di halaman 1dari 17

Kation Golongan III

Identifikasi Kation Golongan III


Pereaksi Kation golongan III: H2S (gas atau
larutan jenuh dalam air) dengan adanya
amonia dan amonium klorida, atau larutan
amonium sulfida
Reaksi golongan III: endapan dengan
berbagai warna,
 FeS hitam
 Aluminium hidroksida, putih
 Kromium(III) hidroksida, hijau
 Nikel sulfida, hitam
 Kobalt sulfida, hitam
 Mangan(II) sulfida, merah jambu
 Zink sufida, putih

05/06/21 Harrizul Rivai 2


Identifikasi Kation Kobalt, Co2+
A. Pada larutan senyawa kobalt tambahkan
natrium hidroksida 1 N, terbentuk endapan biru
yang segera berubah menjadi hijau lumut. Jika
dididihkan segera setelah terjadi endapan,
warna endapan berubah menjadi merah muda.
 Co2+ + OH- + NO3-  Co(OH)NO3biruhijau lumut
 Co(OH)NO3 + OH-  Co(OH)2merah muda + NO3-
B. Pada larutan garam kobalt jenuhkan dengan
kalium klorida P tambahkan kalium nitrit P dan
asam asetat P; terbentuk endapan kuning.
 Co2+ + 7NO2- + 2H+ + 3K+  K3[Co(NO2)6]kuning +
NO + H2O

05/06/21 Harrizul Rivai 3


Senyawa Kobalt yang Penting dalam Farmasi
1. Kobalt (II) Asetat
Rumus : C4H6CoO4.4H2O BM = 249,1
Pemerian : Kobalt (II) asetat berupa hablur; warna merah tua; bau
seperti asam asetat lemah.
Kelarutan : Kobalt (II) asetat larut dalam air dan dalam etanol (95%) P.
Kegunaan : sebagai pereaksi

2. Kobalt (II) Klorida


Rumus : CoCl2.6H2O BM : 237,9
Pemerian : Kobalt (II) klorida berupa hablur; warna merah tua
Kejernihan larutan: Larutan 5,0 g dalam 50 ml air memberikan larutan
jernih berwarna merah muda.
Kegunaan : sebagai pereaksi
05/06/21 Harrizul Rivai 4
3. Kobalt (II) Nitrat
Rumus : Co(NO3)2.6H2O BM = 291,0
Pemerian : Kobalt (II) nitrat berupa hablur; warna merah; meleleh basah
Kelarutan : Kobalt (II) nitrat larut dalam air
Kegunaan : sebagai pereaksi

05/06/21 Harrizul Rivai 5


Identifikasi Kation Besi (II), Fe2+
A. Larutan senyawa besi (II) dan besi (III) dengan larutan
amonium sulfida P membentuk endapan hitam. Endapan
larut dalam asam klorida encer P dan membebaskan gas
hidrogen sulfida.
 Fe2+ + S2-  FeShitam
 FeShitam + 2H+  Fe2+ + H2S
B. Larutkan garam besi (II) dalam asam sulfat encer P,
tambahkan larutan 1,10-fenantrolina P 0,1 % b/v, terjadi
warna merah intensif, tambahkan amonium seri (IV) sulfat
0,1 N sedikit berlebih, warna hilang.
 Fe2+ + 3C18H8N2  [Fe(C18H8N2)3]2+ (merah intensif)
 Besi (III) tidak bereaksi dengan pereaksi ini, dan harus
direduksi dulu menjadi besi (II) dengan hidroksilamina
hidroklorida jika pereaksi ini hendak dipakai untuk menguji
besi.

05/06/21 Harrizul Rivai 6


C. Pada larutan garam besi (II) tambahkan larutan kalium
heksasianoferat (III) P, terbentuk endapan biru gelap,
praktis tidak larut dalam asam klorida encer P, dan
terurai oleh larutan natrium hidroksida P.
 Fe2+ + [Fe(CN)6]3-  Fe3+ + [Fe(CN)6]4-
 4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4-  Fe4[Fe(CN)6]3 biru gelap
D. Pada larutan garam besi (II) tambahkan larutan kalium
heksasianoferat (II) P, terbentuk endapan putih yang
cepat berubah menjadi biru, praktis tidak larut dalam
asam klorida encer P.
 Fe2+ + 2K+ + [Fe(CN)64-  K2Fe[Fe(CN)6]putihbiru

05/06/21 Harrizul Rivai 7


Senyawa Besi (II) yang Penting dalam Farmasi
1. Besi (II) Fumarat
Sinonim : Ferrosi Fumaras
Rumus : C4H2FeO4 BM = 169,91
Pemerian : Besi (II) Fumarat berupa serbuk halus, warna jingga
kemerahan sampai coklat kemerahan; bau lemah; rasa agak
sepat.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat sukar larut dalam etanol
(95%) P.
Identifikasi : Panaskan 1 g sampel dengan 25 ml campuran asam
klorida encer P dan air volume sama di atas tangas air selama 15
menit, dinginkan, saring, filtrat menunjukkan reaksi besi (II) yang
tertera pada Reaksi identifikasi.
Khasiat dan kegunaan : Hemopoetikum

05/06/21 Harrizul Rivai 8


2. Besi (II) Laktat
Sinonim : Ferrosi Lactas
Rumus : C6H10FeO6.3H2O BM = 287,80
Pemerian : Besi (II) laktat berupa hablur hijau atau kuning hijau, atau
serbuk hijau kuning; bau khas
Kelarutan : Larut dalam 40 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol
(95%) P.
Identifikasi : Menunjukkan reaksi besi (II) yang tertera pada Reaksi
identifikasi.
Khasiat dan kegunaan : hemopoetikum

05/06/21 Harrizul Rivai 9


3. Besi (II) Sulfat
Sinonim : Ferrosi Sulfas
Rumus : FeSO4 BM = 151,90
Pemerian : Besi (II) sulfat berupa serbuk, warna putih keabuan, rasa
seperti logam dan sepat.
Kelarutan : Perlahan-lahan larut hampir sempurna dalam air bebas
karbondioksida P.
Identifikasi : Menunjukkan reaksi besi (II) yang tertera pada Reaksi
identifikasi.
Khasiat dan kegunaan : Anemia defisiensi besi

4. Besi (II) Amonium Sulfat P, Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O BM = 392,1

05/06/21 Harrizul Rivai 10


Identifikasi Kation Besi (III), Fe3+
A. Larutan senyawa besi (III) dengan larutan (NH4)2S P
membentuk endapan hitam. Endapan itu larut dalam HCl
encer P dan membebaskan gas H2S
 2Fe3+ + 3S2-  2FeShitam + Skuning muda
 FeS + 2H+  H2S + Fe2+
 Warna kuning muda belerang menjadi kelihatan
B. Asamkan larutan besi (III) dengan HCl encer P,
tambahkan larutan amonium tiosianat P, terjadi warna
merah darah yang tersari dalam eter P atau amilalkohol
P. Tambahkan larutan raksa (II) klorida P atau asam
fosfat P, tidak terjadi warna merah darah lagi.
– Fe3+ + 3SCN-  Fe(SCN)3 merah darah
– Perbedaan dengan ion besi (II), Fe2+

05/06/21 Harrizul Rivai 11


C. Pada larutan garam besi (III) tambahkan larutan
kalium heksasianoferat (II) P, terbentuk endapan biru
intensif, praktis tidak larut dalam HCl encer P.
– 4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4-  Fe4[Fe(CN)6]3biru tua
D. Asamkan larutan garam besi (III) dengan asam asetat
P, tambahkan larutan asam 8-hidroksi-7-iodokinolina-
5-sulfonat P 0,2 % b/v (reagensia feron), terjadi warna
hijau mantap.

05/06/21 Harrizul Rivai 12


Senyawa Besi (III) yang penting dalam farmasi

A. Besi (III) amonium sitrat P


B. Besi (III) amonium sulfat P, Fe(NH4)
(SO4)2.12H2O.
C. Besi (III) Klorida P, FeCl3
D. Besi (III) Sitrat P

05/06/21 Harrizul Rivai 13


Identifikasi Kation Aluminium, Al3+
A. Pada larutan garam aluminium tambahkan larutan
NH4Cl P dan NH4OH encer P, terbentuk endapan gel
putih, yang larut dalam HCl P, asam asetat P atau
dalam larutan NaOH P, tetapi hampir tidak larut dalam
NH4OH encer P, dalam larutan garam amonium dan
praktis tidak larut dalam semua pelarut di atas jika
campuran dididihkan.
– Al3+ + 3NH4OH  Al(OH)3gel putih + 3NH4+
B. Pada larutan garam aluminium tambahkan NH4OH
encer P hingga mulai terbentuk endapan lemah,
kemudian tambahkan 5 tetes larutan segar kinalizarin P
0,05% b/v dalam larutan NaOH P1% b/v, panaskan
hingga mendidih. Dinginkan, asamkan dengan asam
asetat P berlebih, terjadi warna violet kemerahan.
C. Pada larutan garam aluminium tambahkan 5 tetes
larutan amonium asetat P dan 5 tetes larutan biru
mordan-3 P 0,1% b/v, terjadi warna ungu intensif.

05/06/21 Harrizul Rivai 14


Senyawa Aluminium yang penting dalam farmasi
A. Aluminium Hidroksida Koloidal
– Sinonim: Alukol = Aluminii Hydroxydum Colloidale
– Pemerian: serbuk halus, mengandung sedikit gumpalan, warna putih,
tidak berbau, tidak berasa
– Kelarutan: praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut
dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida
berlebihan
– Kegunaan: Antasida
B. Aluminium Kalium Sulfat
– Sinonim: Tawas = Aluminii Kalii Sulfas
– Rumus: KAl(SO4)2.12H2O BM = 474,39
– Pemerian: Massa hablur atau butiran hablur tidak berwarna,
transparan, rasa manis dan sepat
– Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air mendidih; mudah larut dalam
air; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P; mudah larut dalam gliserol
– Kegunaan: Adstringen
C. Aluminiumoksida P, Al2O3
D. Aluminiumoksida trihidrat P, Al2O3.3H2O
E. Aluminium sulfat P, Al2(SO4)3.16H2O

05/06/21 Harrizul Rivai 15


Identifikasi Kation Seng, Zn2+
A. Pada larutan garam seng yang jika perlu dibuat dengan
penambahan HCl P, tambahkan larutan NaOH, terbentuk
endapan putih yang larut dalam larutan NaOH berlebihan;
larutan tetap jernih pada penambahan larutan NH4Cl P tetapi
memberikan endapan putih bergumpal pada penambahan
larutan Na2S P.
– Zn2+ + 2OH-  Zn(OH)2putih
– Zn(OH)2putih + 2OH-  [Zn(OH)4]2-
B. Pada larutan garam seng tambahkan larutan kalium
heksasianoferat (II) P, terbentuk endapan putih yang praktis
tidak larut dalam HCl encer P.
– 3Zn2+ + 2K+ + 2[Fe(CN)6]4-  K2Zn3[Fe(CN)6]2putih
C. Asamkan larutan garam seng dengan H2SO4 encer P,
tambahkan 1 tetes larutan tembaga (II) sulfat P 0,1 % b/v dan
2 ml larutan raksa (II) tiosianat P; terbentuk endapan violet.
– Zn2+ + Cu2+ + 2[Hg(SCN)4]2-  Zn[Hg(SCN)4] +
Cu[Hg(SCN)4]violet

05/06/21 Harrizul Rivai 16


Senyawa Seng yang penting dalam farmasi
A. Sengoksida
– Sinonim: Zinci Oxydum
– Rumus: ZnO BM = 81,38
– Pemerian: serbuk amorf, sangat halus; putih atau putih kekuningan; tidak berbau;
tidak berasa. Lambat laun menyerap karbondiosida dari udara.
– Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam asam
mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida
– Khasiat dan kegunaan: Antiseptikum lokal
B. Seng Sulfat
– Sinonim: Cinci Sulfas
– Rumus: ZnSO4.7H2O BM = 287,54
– Pemerian: Hablur transparan atau serbuk hablur; tidak berwarna; tidak berbau;
rasa sepat dan mirip logam. Sedikit merapuh.
– Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol (95%)
P; mudah larut dalam gliserol P.
– Khasiat dan kegunaan: Adstringen
C. Seng Undesilenat
– Sinonim: Zinci Undecylenas
– Rumus: [CH2=CHCH2(CH2)6CH2COO-]2Zn BM = 431,9
– Pemerian: Serbuk halus; putih atau putih kuning gading
– Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P
– Kegunaan: antijamur
05/06/21 Harrizul Rivai 17

Anda mungkin juga menyukai