Nutrasetikal
Nutrasetikal
Anjuran konsumsi
Satu tablet genistein daidzein per hari atau atas
rekomendasi dari tenaga kesehatan.
Soybean IsoflavoneManfaat
Softgel (A16A)
Meringankan gejala
menopause dan menstruasi
Meningkatkan gairah seksual
Meningkatkan daya tahan
tubuh
Cara Pemakaian:
1 x 1-2 softgel/hari
Produk ini aman untuk
dikonsumsi dalam jangka
panjang karena terbuat dari
bahan alami, yang tidak
memiliki efek samping.
Metode Ekstraksi
Serbuk (1,o gr) diekstrasi dengan 50% MeOH:H2O , didiamkan
semalam dalam suhu ruang dan pelarut dari kombinasi ekstrak
dipisahkan dengan tekanan.
Total kandungan fenolat dinyatakan dalam mg ekivalensi
asam gallat (GAE)/g ekstrak.
Total flavonoid dinyatakan dalam mg ekivalensi quercetin
(QE)/g ekstrak. Aktivitas antioksidan (AOA) ditentukan dengan
auto oksidasi dari reaksi coupling β-karoten dan asam) dan
dinyatakan dalam persen inhibisi relatif terhadap kontrol.
Aktivitas penangkal radikal bebas (FRSA) diukur dengan
menggunakan 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazyl (DPPH) dan
konsentrasi penghambatan (IC50), konsentrasi efisiensi (EC50)
dan anti radical-power (ARP)
Kapasitas reduksi ekstrak dinyatakan (ASE/ml =
absorbansi I mM asam askorbat / absorbansi 1 mg/ml
sampel) dengan uji ferric reducing –
antioxidantsmenggunakan quersetin sebagai standar
referensi dan dinyatakan dalam ekivalesi asam askorbat
(1 mM = 1 ASE).
Inhibisi lipid peroksidasi ditentukan dengan
menggunakan amonuium tiosianat dan kuning telur
Aktivitas penangkal radikal hidroksil diukur dan derajat
derajat site-specipic ¬dan non-site-specific oksidasi
deoksiribosa dianalisa dengan reaksi spesifik asam
tiobarbiturat (TBARS).
Untuk analisa kualitatif dan kuantitatif fenol, sampel diuji
dengan HPLC MS/MS (API 2000, triple quadrupole mass
spectrometer
Hasil dan Pembahasan
Untuk mengetahui potensial antioksidan, biji dari 30 varietas Glycine
max dianalisa (Tabel 1) untuk kandungan total fenolat (TPC),
flavonoid dan aktivitas antioksidan (AOA).
TPC menunjukkan variasi hasil yang lebar fari 6,4 (Palam Soya)
hingga 81,7 mg GAE/g (Kalitur, biji warna hitam), flavonoid dari 3,2
(Palam Soya) hingga 44,6 mg QE/g ekstrak, dan AOA diukur dengan
auto-oksidari dari reaksi coupling β-karoten dan asam linoleat, dari
7,5% (Palam Soya) hingga 74,7% (Kalitur) dalam ekstrak biji dengan
varietas yang berbeda.
Kandungan fenolat berkisar antara 4,54 hingga 8,09 mg ekivalen
katekin/grserbuk biji kedelai dari 17 kultivar, dan AOA, dari 37,8%
hingga 48,9% pada varietas Brazillian yang dianalisa dengan metode
yang sama.
Berdasarkan komposisi antioksidan kualitatif dan kuantitatif, varietas
biji legume yang berbeda menunjukkan aktivitas antioksidan yang
berbeda pula.
Fenol dan flavonoid diketahui bertanggungjawab
terhadap aktivitas penangkal radikal bebas (FRSA).
Aktivitas penangkal radikal bebas (FRSA) ekstrak biji
beberapa varietas Glycine max diukur dengan
menggunakan 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazyl (DPPH) pada
syarat IC50 ditunjukkan dalam tabel 2.
Aktivitas antioksidan varietas tersebut selanjutnya didukung
oleh analisa inhibisi lipid peroksidase oleh amonium
tiosianat dan kuning telur PK-472 menunjukkan
kemampuan inhibisi peroksida yang lebih baik
dibandingkan varietas yang lain.
Varietas ini juga menunjukkan hasil yang lebih baik pada
inhibisi radikal hidroksil nonsite-specific) dan site-specific
yang diinduksi degradasi deoksiribosa.
Penangkal Non-site-specific akan berkompetisi dengan
deoksiribosa sehingga dapat mereduksi laju reaksi.
Kapasitas kelasi ion secara komparatif juga memberikan
hasil yang lebih tinggi daripada varietas lain.
Kesimpulan
Kandungan fenolat telah mendokumentasikan aktivitas penangkal radikal bebas
dengan baik.
Asam gallat yang terdapat dalam keledai, mengandung kapasitas penangkal radikal
bebas yang tinggi jika dibandingkan dengan rutin, asam ferulat, asam kafeat dan
BHA.
Biji kedelai kaya akan flavonoid, seperti daidzein dan genistein. Isoflavon pada
tanaman kedelai banyak ditemukan pada bijinya.
Telah diketahui bahwa ekstrak tanaman mengandung flavonoid dan asam klorgenik
merupakan penangkal radikal DPPH, radikal hidroksil dan kapasitas kelating logam
yang sangat efektif.
Konsentrasi flavonoid, yang sejalan dengan jumlah asam fenolat dan antioksidan
fitokimia lainnya yang terdapat dalam kultivar kedelai yang berbeda mungkin
bertanggungjawab terhadap kemampuan dan efisiensinya sebagai penangkal
radikal bebas.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada studi variasi
intervarietas biji kedelai, kandungan fenolat, antioksidan dan aktivitas penangkal
radikal bebas penting untuk pengembangan nutrasetikal dan biofarmasetika
antioksidan alami.
kandungan kimia dan manfaat
produk nutraceutical:
Tanaman anggur
Suku : Vitaceae
Marga : Vitis
Spesies :
antioksidannya.
Con’d
Di Eropa para dokter sudah mulai meresepkan
ekstrak biji anggur untuk membantu
pencegahan dan pemulihan berbagai penyakit
seperti gangguan jantung, varises, kerusakan
kolagen dan juga arthritis
SUMBER
Proanthocyanidin ditemukan secara alami
dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan,
biji-bijan, bunga, dan kulit kayu. terutama
ditemukan di kulit dan biji anggur, dimana juga
terdapat dalam red wine.
STRUKTUR
Ekstrak biji anggur proanthocyanidin (GSPE) terdiri dari unsur proanthocyanidin salah satu di antaranya katekin atau epikatekin.
Flavonoids
Antioksidan
antioksidannya.
Kesehatan Kardiovaskuler
Kesehatan Kulit
Kesehatan Kardiovaskuler
GSPE dari anggur merah merupakan agen pelindung jantung
yang efektif. Ekstrak anggur merah mereduksi infark miokard
dengan memperbaiki fungsi postischaemic ventricular.
Sumber lain menunjukkan bahwa selain merupakan agen
pelindung jantung (cardioprotective agent), GSPE juga
mencegah aterosklerosis yang merupakan faktor resiko utama
penyakit jantung. Reaksi oksidasi dari komponen-komponen
lemak tak jenuh dari LDL dan kolesterol bentuk teroksidasi
menyebabkan aterosklerosis.
Kesehatan Kulit
GSPE melawan fotooksidasi dari PUFAs yang dipromotori oleh UVB.
GSPE dapat digunakan sebagai adjuvant dalam perlindungan kulit dari
perusakan sinar matahari.
Penelitian lebih lanjut pada efek radiasi UV dari paparan sinar matahari
pada wanita membuktikan bahwa dengan suplemen 25 mg Pycnogenol 3
kali sehari selama 30 hari mengakibatkan penurunan kira-kira 38% area
kulit yang dipengaruhi oleh melasma (cutaneous hyperpigmentation).