Anda di halaman 1dari 28

Pengarusutamaan Gender (PUG)

dalam Pengembangan Program


Peningkatan Akses Sanitasi

April 2014
Pemahaman Gender dan Pembangunan
(Sanitasi Perkotaan Berbasis
Masyarakat IDB)
PUG Dalam SPBM IDB

Pengintegrasian
aspek gender di
Kesetaraan
PUG dalam tiap tahapan dan Keadilan
SPBM IDB Program SPBM gender dalam
IDB SPBM IDB
Kesetaraan dan Keadilan Gender
dalam Program Sanitasi

Adanya kesempatan yang sama bagi


laki-laki dan perempuan (baik dari
kelompok miskin, sedang, kaya, dan
dari berbagai ethnis), untuk ikut serta
proses pengambilan keputusan dalam
seluruh tahapan Program SPBM IDB.
PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM
KEGIATAN SPBM IDB

Pra - Konstruksi Konstruksi Paska Konstruksi

TAHAP PERSIAPAN, TAHAP TAHAP TAHAP


SOSIALISASI, PERENCANAAN PELAKSANAAN OPERASIONAL
KAMPANYE FISIK DAN
PROGRAM PEMELIHARAAN
PENYIAPAN WARGA
 Mengundang laki-laki dan perempuan untuk hadir dalam pertemuan
sosialisasi Program.
 Mengundang perempuan dengan menuliskan namanya langsung (misal
Kepada Yth. Ibu Syahrini)
 data terpilah Gender untuk menganalisa situasi kaum perempuan dan laki-laki
saat pemetaan daerah rawan sanitasi tingkat kelurahan
 Rembuk Khusus Perempuan I dilakukan untuk menggali aspirasi
perempuan terkait permasalahan, pengalaman, kebutuhan sanitasi dan
prioritas usulan, RKP I dilakukan untuk memastikan adanya permasalahan
sanitasi perempuan yang terintegrasi dalam CSIAP. Terus dikawal untuk
dibicarakan dan masuk dalam perencanaan warga (RKM)
PERENCANAAN
 Melibatkan laki-laki dan perempuan dalam pertemuan-pertemuan tahap
perencanaan.
 Kehadiran perempuan minimal 40% perempuan
 Memastikan bahwa metode survey dan diskusi terfokus (FGD) – Metode
Ladder 2 “Siapa melakukan apa” disusun dengan pertanyaan-pertanyaan yang
terkait dengan peran gender, seperti pengalaman yang berbeda, prioritas
kebutuhan yang berbeda, pilihan sarana sanitasi, assets, dan juga faktor internal
dan eksternal yang berpengaruh pada tingkat partisipasi mereka
 Rembuk Khusus Perempuan II dilakukan untuk menggali pendapat
perempuan terkait permasalahan, pengalaman, kebutuhan sanitasi dan prioritas
usulan, juga pencalonan nama-nama perempuan dalam kelembagaan
(KSM,KPP) RKP II dilakukan untuk pengintegrasian aspirasi perempuan di
dalam CSIAP dan RKM
 Di RKM tertulis adanya penjelasan permasalahan sanitasi dari laki-laki dan
perempuan
PELAKSANAAN
 Mengidentifikasi jenis kegiatan/pekerjaan dan
peran yang dapat dilakukan oleh perempuan dan laki-
laki dalam pelaksanaan konstruksi
 Mengajak perempuan untuk aktif terlibat dalam
pengawasan pekerjaan konstruksi yang sesuai
dengan rencana yang dibuat (dalam RKM) dengan
memperhatikan lokasi, desain dan spesifikasi
material yang “ramah perempuan/anak/lansia/orang
berkebutuhan khusus”
 Memberi kesempatan kepada perempuan terlibat
dalam pembangunan sarana sanitasi, minimal 30%.
(baik kerja fisik maupun administratif yang mendapat
upah/income)—akses terhadap pendapatan terutama
perempuan pencari nafkah utama di keluarga.
Lanjutan O&M

Memastikan keterwakilan perempuan dalam kelembagaan KPP


(operasional dan pemeliharaan) minimal 40%.
Selain laki-laki, tunjuklah perempuan untuk ikut berperan dalam
pemeliharaan seperti ikut aktif gerakan pembersihan rutin, pencatat iuran
warga, pengurus penarikan iuran, petugas sosialisasi ke rumah warga
tentang penggunaan dan pemeliharaan.
Memastikan peran dan kerja yang kondusif untuk partisipasi perempuan
dalam pemanfaatan dan pemeliharan (misal, laki-perempuan aktif dalam
promosi perubahan perilaku sehat di keluarga dan masyarakat).
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

Membangun kesadaran dan mendorong kelompok


perempuan untuk ikut memonitoring dalam
pelaksanaan program. Termasuk pengawasan pada
tahap pembangunan fisik dan tahap operasional dan
pemeliharaan.
Menyiapkan laporan dan dokumen kemajuan
kegiatan dengan mencantumkan jumlah laki-laki
dan perempuan, bagaimana peran mereka dalam
pelaksanaan, kesenjangan yang terjadi dan solusi
yang telah dilakukan di lapangan oleh TFL, TAMK
Gender dan Program Sanitasi Individu
Apakah ini Fasilitas yang
mempertimbangkan
aspek gender?
Apakah ini Fasilitas yang
mempertimbangkan
aspek gender?
Apakah ini Fasilitas yang
mempertimbangkan
aspek gender?
Apakah ini Fasilitas
yang
mempertimbangkan
aspek gender?
Apakah ini Fasilitas
yang
mempertimbangkan
aspek gender?
Gender dan Program Sanitasi Komunal
(MCK Umum)
Apakah ini Fasilitas yang
mempertimbangkan
aspek gender?
Kunci Pintu Slot dan
Handel Tarik
Hal-hal Yang Harus Dipertimbangkan dalam
Fasilitas MCK Umum
Dalam pembangunan fasilitas MCK Umum harus mempertimbangkan
kenyamanan untuk perempuan, laki-laki, anak-anak, lansia dan orang
berkebutuhan khusus:
1.Letak kamar mandi
2.Ruangan tidak terlalu sempit
3.Penempatan kloset di dalam kamar mandi
4.Kunci kamar mandi
5.Lantai kamar mandi
6.Dll.
Gender dan Program Sanitasi Komunal
(IPAL Komunal)
Hal-hal Yang Harus Dipertimbangkan dalam
Fasilitas IPAL Komunal
Dalam pembangunan fasilitas jamban yang terkoneksi ke IPAL
Komunal harus mempertimbangkan kenyamanan untuk perempuan,
laki-laki, anak-anak, lansia dan orang berkebutuhan khusus:
1.Kondisi Jamban pribadi (lihat materi “Gender dan Program Sanitasi
Individu” di atas)
2.Agar bisa terus digunakan  Perlu PEMELIHARAAN
3.Tidak membuang bahan padat ke dalam toilet (softex dan bekas
sachet shampoo atau sabun)
4.Tidak Membuang bahan berminyak ke dalam kloset
5.Penggelontoran bersama

Anda mungkin juga menyukai