Kesehatan Sapi
Laktasi dan
Beberapa
Penyakit Sapi
Laktasi dan
Malnutrisi
Dosen Pengampu : drh. Ismail, M.Si.
Nadyatul Assyifa
01 ( 1702101010106)
Bibi Tisnawati
04 (1902101010050)
Betrianis
05 (1902101010067)
Portfolio Perbandingan
Designed hijauan dan konsentrat dalam
PORTFOLIO
ransum
You can simply impress youryang
audience and diberikan adalah 60%:40%. Menurut
DESIGNED
add a unique zing and appeal to your
Siregar
Presentations. (1993)
I hope and I believe
Template will your Time, Money and
that this imbangan antara hijauan dan
Reputation.konsentrat yang baik dalam formula ransum sapi
Get a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully yang
designed. sedang berproduksi susu dengan tetap
mempertahankan kadar lemak dalam batas normal
adalah 60:40.
Menurut Muljana (1987), jumlah air yang
2. Pemberian diminum tergantung pada ukuran tubuh,
temperature lingkungan, kelembaban udara
Air Minum dan jumlah air yang ada pada pakan
Air yang dibutuhkan seekor sapi perah
tidak cukup bila hanya diharapakn dari
hijauan saja, walaupun kadar air hijauan
sekitar 70%-80%. Air yang diperlukan seekor
sapi perah sekitar 37-45 litter/hari.
3. Sanitasi kandang dan Ternak
Sanitasi kandang dilakukan dengan cara
membersihkan tempat pakan dan tempat minum,
feses serta sisa pakan yang tercecer pada lantai
kandang. Lingkungan kandang yang bersih
dimaksudkan agar sapi tidak terserang penyakit dan
susu yang dihasilkan tidak terkontaminasi oleh
kotoran.
sis
g no Pengobatan dan Pencegahan
a
Diagnosis Di Pengobatan perlu dilakukan terapi penyebab utama,
berikan tambahan sumber fostat. Berikan alas yang
empuk untuk mencegah dekubitus atau trauma pada
Bila telah didiagnosa milk fever dan diterapi
bagian tubuh tertentu. pemberian analgesik seperti
beberapa kali namun tidak menunjukkan respon
aspirin,phenylbutazone dan flunixin meglumin untuk
yang baik maka dapat didiagnosa sebagai DCS.
mengurangi rasa sakit pada otot.
Periksa kadar kalsium, magnesium fosfat untuk
Pencegahan dengan menempatkan pada kandang
mengetahui efektifitas pengobatan sebelumnya.
n yang nyaman serta alas tebal untuk mencegah
a ta an trauma saat melahirkan serta cegah terjadinya milk
go b g ah fever.
n e
Pe enc
&p
By : Betrianis (1902101010067)
4. Fatty Cow Syndrome (FCS)
Diagnosis
Terjadi
Fatty Cow Syndrome perubahandrastiskondisitubuhdarimas
akeringdan 1-2 bulanpascapartus.
Umumnya terjadi pada sapi perah Enzimhepardan bilirubin
pasca partus dan berkaitan dengan meningkatsangattinggi.
peripartus lainnya seperti metritis, Sapijugamengalami leukopenia (<3 x /
milk fever, ketosis dan retensi l).
plasenta. Saatnekropsiditemukanadanyainfiltras
ilemak yang masifpadahepar,
hepartampakmembesar,
pucatsertabagianpinggirmembulat.
Gejala Klinis Infiltrasilemakjugaditemukanpadanjant
Hewan tampak depresi dan ungdan renal.
anoreksia Pengobatan dan Pencegahan
Sering diikuti ketosis sekunder
yang berat Lakukan pengobatan terhadap
Gejala-gejala syaraf lebih penyakit yang menyebabkannya (milk
menonjol akibat Encephalopati fever, retensi plasenta, metritis dll.
hepatik Pencegahan, berikan yang baik serta
Tingkat mortalitas sangat tinggi mudag dicerna. Berikan protamine-
Gejala pada sapi potong mirip zinc insulin 200 IU IM tiap hari atau
dengan pregnancy toxemia pada niacin 6-12 gram/hewan/peroral 1-2
domba minggu sebelum partus dan 90-100
hari pasca partus.
PENYAKIT
MALNUTRISI
PADA SAPI
PERAH
5. Grass Tetany
DEFINISI PENYEBAB
Rendahnya kadar magnesium darah • Pengembalaan
akibat rendahnya asupan magnesium • Masa laktasi
atau kehilangan magnesium, misalnya • Pemberian ransum yang
saat laktasi. mengandung banyak tanaman
muda
GEJALA
• AKUT : ternak mati mendadak atau PENANGANAN
kejang kemudian mati Memberikan pengobatan dan terapi
• SUB AKUT : gagal makan dan magnesium misalnya larutan
hiersensitif magnesium sulfat 25% sebanyak 400
• RINGAN : wajah tampak menegang ml
atau tidak mampu bergerak selam
3-4 hari
FAKTOR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM
PENCEGAHAN PEMBERIAN PAKAN
Memberikan suplemen magnesium • Kandungan rumput
pada masa masa kritis seperti musim • Pengaruh diet kalsium
hujan dan penembalaan pada ruput • Kandungan pakan
yang basah
PENGOBATAN:
Fox (1970) menganjurkan pengobatan ketosis dengan menggunakan propylene glicol.
PENYEBAB: PENCEGAHAN:
Hibbet (1980) menyatakan bahwa ketosis Untuk mencegah terjadinya ketosis pada sapi perah yaitu dengan mengontrol makanan
pada sapi perah yang berproduksi tinggi dapat dan management yang baik.
diakibatkan oleh karena rendahnya Caranya yaitu :
karbohidrat dan rendahnya precursor 1. Tidak memberikan bahan yang mengandung lemak yang berlebihan
glukoneogenik dalam ransum. pada saat setelah melahirkan.
2. Meningkatkan pemberian konsentrat setelah melahirkan
3. Memberikan hijauan yang berkualitas baik minimal 1/3 dari total bahan
kering ransum.
4. Jangan mengubah secara tiba-tiba susunan ransum.