NIM : 1902101010141
Kelas : 04
Immune System
1.1 Etiologi
Sistem imun adalah bagian terpenting dari sistem pertahanan tubuh. Sistem
imun melindungi tubuh dari masuknya berbagai mikroorganisme. Mekanisme
pertahanan tubuh terhadap agen infeksi terdiri dari spesifik dan non spesifik, salah
satunya adalah antibodi (Kresno, 2010). Induksi respon pengaktifan peptida imun
tergabung dalam imunitas bawaan sejak lahir (innate imunity) pada hewan.
Peptida imun secara cepat diekspresikan melalui jalur de novo dan ditransmisikan
sesuai dengan jalur pertahanan dari organisme tersebut. Ini merupakan
karakteristik dasar dari imun. Sistem innate imun merupakan sistem kompleks
yang akan bekerja dalam proteksi organisme dari infeksi bakteri, jamur, dan parasit
(Beck etal., 2012).
Gambar 2 : hipopigmentasi dan tidak ada atrofi kulit. B. SCLE papuloskuamosa pada
lengan bawah bagian ekstensor seorang permpuan berusia 26 tahun. C. Tampak
ortokeratosis, infiltrat selular. D. Pada pem besaran tampak ortokeratosis, perubahan
vakuola setempat-setempat pada lapisan basal (H&E). E. Deposit granular anti-Ro
(Warastridewi etal., 2019).
Daftar Pustaka
Becker, G., Edwin, L. Dan Suquraman,M. (2012). Phylogenetic Perspective On The
Vertebrate Immune System. Springer, California.
Glencross, A. dan Pfeffer, P. (2020). Free radical and its effects on the immune
system. Science Direct Journal, 151 (1) : 56-68.
Saraswati, H. (2017). Imunologi Respon Cacar. EsaJournal, 14 (2) : 16-25.
Suardana, I. B. K. (2017). Imunologi Dasar. Disertasi, Udayana Press, Bali.
Wirastridewi, A., Kusmardi, K. dan Arisanty. (2019). Aspek imunopatologi klinis
dan gambaran histopatologi Cutaneus Lupus Erythemateus. Pratista
Patologi jurnal, 6 (1): 44-57.