Anda di halaman 1dari 25

JENIS-JENIS WAWANCARA

Definisi wawancara
2

Percakapan antara individu yang ingin memperoleh


informasi (pewawancara) untuk tujuan tertentu
dengan individu lain yang menjadi sumber informasi
(responden)
Interaksi dalam wawancara melibatkan aspek verbal
& non-verbal.
Wawancara dilihat sebagai bentuk percakapan
daripada bentuk pertanyaan:
 Pewawancara membuat pernyataan untuk merangkum atau
memberikan stimulasi
Kapan menggunakan wawancara?
3

Responden buta huruf


Responden terlalu muda untuk mengisi skala atau
tes psikologi
Responden terlalu sibuk mengisi skala atau tes
psikologi
Topik yang diukur bersifat pribadi, individual, &
rahasia.
Sebagai pengumpul data
4

Wawancara menggantikan alat ukur psikologis yang


lain
Wawancara menjadi pelengkap pengumpul data alat
ukur psikologi yang lain
Alat pengumpul data kuantitatif
Alat pengumpul data kualitatif
Jenis-jenis wawancara
5

Berdasarkan jenis panduan wawancara & jumlah


responden:

Individu Kelompok
- FGD
- LGD
Terstruktrur / sistematis
Semi-terstruktur / tidak sistematis
Bebas
Perbedaan
6

Wawancara tidak
Wawancara terstruktur
terstruktur

ADA PANDUAN TIDAK ADA PANDUAN

WAWANCARA WAWANCARA
Pertanyaan terbuka, jawaban
Pertanyaan & jawaban
lebih luas & bervariasi
bersifat tertutup Pewawancara tidka menjaga
Pewawancara menjaga karak & tidak apriori
jarak Tujuan: mencari pemahaman
Tujuan: mencari suatu fenomena
penjelasan suatu
fenomena
Pedoman wawancara (Hadi, 1992)
7

Memberikan bimbingan tentang pokok-pokok yang


ditanyakan
Menghindarkan kemungkinan lupa tentang
beberapa persoalan yang relevan terhadap pokok
penyelidikan
Meningkatkan wawancara sebagai metode yang
hasilnya memenuhi prinsip komparabilitas
Pedoman wawancara
8

Wawancara tidak
Wawancara terstruktur
terstruktur

Tentukan tujuan Tentukan tujuan


wawancara wawancara
Buat batasan dari tujuan Jabarkan tujuan dalam
secara operasional garis besar informasi yang
Jabarkan operasionalisasi ingin diperoleh
tujuan dalam rincian Tidak perlu ada
SARAN: tanyakan pada diri pertanyaan rinci, gunakan
sendiri, mengapa pedoman bahwa
mengajukan suatu “peneliti/pewawancara
pertanyaan? adalah alat”
Wawancara Terstruktur / Sistematik
9

(Fontana & Frey, 1994)


Tujuan: mendapat penjelasan tentang suatu
fenomena
Daftar pertanyaan atau kategori jawaban telah
disiapkan
Kecepatan wawancara terkendali
Tidak ada fleksibilitas pertanyaan atau jawaban
Pewawancara menunjukkan minat tetapi tetap
menjaga jarak
Wawancara Terstruktur / Sistematik
10

(Fontana & Frey, 1994)


PEWAWANCARA
 Memberikan penjelasan secukupnya pada responden
tentang tujuan dari wawancara
 Mengikuti pedoman:
 urutan pertanyaan,
 penggunaan kata,
 tidak boleh melakukan improvisasi
 Mengendalikan wawancara, tetapi tidak terlibat (tidak
sugestif, beropini, menginterpretasi pertanyaan)
Wawancara Terstruktur / Sistematik
11

(Fontana & Frey, 1994)


KELEBIHAN
 Setiap responden mendapat pertanyaan yang sama
 Variasi jawaban akibat variasi pertanyaan dapat dihindarkan
 Kesalahan alibat masalah teknis dapat dikurangi

KELEMAHAN
 Respon yang diperoleh bersifat rasional sehingga kemampuan
untuk mengungkap dimensi emosional sangat rendah
Wawancara Terstruktur / Sistematik
12

(Fontana & Frey, 1994)


SUMBER KESALAHAN WAWANCARA
 Jawaban terpengaruh social desirability (responden cenderung
faking bad atau faking good)
 Jika wawancara diberikan dalam bentuk kuesioner: penggunaan
kata kurang tepat
 Jika pewawancara kurang tepat mengunakan teknik bertanya,
misalnya menggunakan penambahan kata yang kurang tepat
Wawancara Tidak Terstruktur / Tidak Sistematik
13

ELEMEN YANG PERLU DIPERHATIKAN


 Setting
 Bahasa & budaya
 Penampilan diri
 Menemukan responden / informan
 Mendapatkan kepercayaan
 Memantapkan rapport
 Mengumpulkan data empirik
Wawancara Tidak Terstruktur / Tidak Sistematik
14

(Thorndike & Hagen, 1997)


KELEBIHAN
 Memungkinkan penyesuaian pertanyaan pada kasus
individual
 Memungkinkan penggalian secara mendalam hal-hal yang
tampak relevan dan produktif
Wawancara Tidak Terstruktur / Tidak Sistematik
15

(Thorndike & Hagen, 1997)


KELEMAHAN
 Hasil dari semua responden tidak selalu sama
 Ada perbedaan besar data yang diperoleh
 Materi yang sangat relevan mungkin terlupakan
 Variasi menyebabkan konsistensi rendah jika beberapa
pewawancara mewawancarai responden yang sama
 Membutuhkan waktu yang lama
Wawancara Kelompok
16

Satu pewawancara dengan lebih dari 1 responden

FGD LGD

Kelompok homogen ●
Kelompok homogen

Pemandu berfungsi ●
Tanpa pemandu
sebagai fasilitator

Topik sesuai dengan

Topik sesuai dengan
agenda agenda
WAWANCARA KELOMPOK
17

Beberapa metode diskusi kelompok


NGT : Nominal Group Technique
Delphi Technique
Brainstroming
LGD : Leaderless Group Discussion
FGD : Focus Group Discussion
Terapi Kelompok
Konseling kelompok
FGD : Focus Group Discussion
18

Tujuan:
mendapatkan kesimpulan tentang populasi yang
diinginkan
Adalah:
metode kualitatif mendalam yang mengumpulkan
sejumlah orang dalam kelompok kecil yang
homogen, biasanya 6-12 orang untuk
mendiskusikan topik-topik pada agenda riset
Jika kelompok difasilitasi dengan baik maka dapat
ditemukan: bagaimana & mengapa perilaku manusia
FGD : Focus Group Discussion
19

KAPAN MENGGUNAKAN FGD


Topik/materi wawancara membutuhkan
pemahaman lebih lanjut
Ada gap komunikasi antar group
Menyingkap suatu fakta yang sulit diungkap dengan
metode lain
Pengungkapan suatu sikap secara lebih akurat
terutama sikap yang dipengaruhi norma sosial
FGD : Focus Group Discussion
20

KAPAN TIDAK MENGGUNAKAN FGD


Topik/materi mengandung beban emosional
Aspek yang diungkap terlalu kritis
Jika dipandang kurang ekonomis
Jika dibutuhkan konfidensialitas tinggi
FGD : Focus Group Discussion
21

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


 Peserta dalam setiap kelompok harus mempunyai sesuatu untuk
dikemukakan tentang topik yang dipilih
 Peserta terlalu banyak berakibat FGD tidak terkontrol
 Peserta terlalu sedikit dapat menimbulkan kekakuan, informasi terlalu
sedikit, interaksi kurang dinamis
 Jumlah peserta FGD sebaiknya 4-8 orang
 Jika peserta kurang dari 4 orang atau lebih dari 12 orang sebaiknya
tidak menggunakan istilah FGD
 Pemandu berperan sebagai fasilitator, tidak boleh memberikan
pendapat seperti pakar & tidak boleh mengarahkan jawaban
 FGD perlu dilakukan secara serial, tidak cukup hanya dengan 1
kelompok saja
 Waktu: 60 – 90 menit
FGD : Focus Group Discussion
22

STAF YANG DIBUTUHKAN


 PEMANDU /fasilitator / moderator
 Pengamat
 Mencatat & merekam pertemuan
 Responden perlu mengetahui keberadaan & peran pengamat
 Tidak diharapkan berperan dalam FGD, namun dapat terlibat dalam
keadaan:
 Pemandu tidak melihat poin penting yang disampaikan peserta
 Menyarankan pertanyaan baru atau topik yang relevan
 Pemandu melupakan pertanyaan
 Membantu pemandu memecahkan konflik internal yang muncul
 Jika diperlukan dapat ditambah:
 Notulis
 Asisten fasilitator / penerjemah
FGD : Focus Group Discussion
23

KETRAMPILAN FASILITATOR
 Ketrampilan mengembangkan dinamika kelompok
 Kepekaan sosial
 Ketrampilan memfasilitasi
 Ketrampilan mengungkapkan permasalahan
FGD : Focus Group Discussion
24

TUGAS FASILITATOR
 Memulai diskusi
 Kenalkan topik diskusi tanpa berperan menjadi ahlinya,
gunakan humor agar peserta santai
 Membangun hubungan baik
 Tunjukkan perhatian & penghargaan
 Memberi semangat peserta
 Amati responnya, berikan motivasi untuk menyatakan
perasaan & pikiran, jangan biarkan dominasi orang tertentu
 Mendengarkan dengan cermat
 Logika antar pendapat, bukan tanya jawab
FGD : Focus Group Discussion
25

TUGAS FASILITATOR
 Mengajukan pertanyaan
 Pertanyaan umum: membuka diskusi & mengungkap
pendapat umum
 Pertanyaan khusus: mengungkap informasi penting tertentu
& tanggapan peserta terhadap informasi tersebut
 Pertanyaan menggali: mengungkap lebih dalam, mencari
kejelasan jawaban atau pernyataan
 Sifat luwes:
 Lentur & terbuka terhadap ide apapun, interupsi dalam
diskusi
 Amati bahasa non-verbal & tanggapi dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai